Sesuai janjiku beb:*
Jangan lupa komen!!!
___________
Mereka menempati tempat duduk masing-masing, dan tiba-tiba ada name tag di depan mereka. Mengungkapkan nama mereka.
Moon Taeil, Johhny Seo, Lee Taeyong, Nakamoto Yuta, Kim Doyoung, Lee Ten, Jung Jaehyun, Dong Sicheng, Kim Jungwoo, Lucas Wong, Mark Lee, Huang Renjun, Qian Kun, Lee Jeno, Lee Haechan, Na Jaemin, Zhong Chenle, Park Jisung.
Nama-nama itu seolah diukir dengan menggunakan tinta perak, berkilau saat diterpa sinar matahari yang masuk melalui jendela ruangan. Membuat siapapun merasa terpukau dan dihormati oleh pemilik gedung.
"Selamat datang di gedung kepolisian kota Seoul, kami menyambut Anda dengan hangat. Semoga hari anda menyenangkan.." suara mekanis wanita dapat mereka dengan, dan dengan itu layar holografik ditengah meja menyala dengan indah.
Dalam hati mereka berdecak kagum melihat kecanggihan teknologi yang dimiliki kepolisian Seoul. Benar-benar layak mendapatkan pujian!
"Kalian ingat bencana tiga tahun lalu?" Mark membuka diskusi. Yang lainnya langsung menatap Mark dan mengangguk. "Ini berhubungan dengan hal itu.." sambung Mark.
"Lalu?" Taeyong mengernyit.
"Bencana itu tidak sesederhana yang kita pikirkan, itu adalah kehancuran kota karena keserakahan seseorang. Dia mengorbankan seluruh penduduk kota untuk memenuhi keinginannya untuk menguasai dunia." Jelas Mark.
"Kenapa rasanya orang itu seperti penjahat dalam tokoh film ya?" Celetuk seorang pemuda yang Mark tahu bernama Lucas.
"Diam kau sialan! Jangan bicara!" Ujar Doyoung, senior sekaligus teman Lucas.
"Lalu apa hubungannya dengan kami? Tidak mungkin kau hanya akan mengatakan hal itu kan?" Tanya Jaehyun penasaran.
"Fakta yang ada dibalik insiden itu." Jawab Jeno santai. Semua yang hadir menatapnya bingung, apakah dia tahu sesuatu?
"Apa?" Tanya Jeno heran.
"Bagaimana kau tahu?" Lucas balik bertanya.
Jeno mengangkat bahunya acuh,"entahlah.. tapi semalam tiba-tiba kepalaku sakit saat hendak membobol sistem game holografik itu, jadi aku beristirahat sejenak. Dan disaat aku tertidur sebentar ada mimpi aneh yang terasa nyata, dan itu adalah tentang tiga tahun lalu."
"Sebenarnya...aku juga mengalaminya.." ujar Jaehyun.
"...aku juga.." Ten, si pustakawan yang bertubuh kecil ikut bersuara.
"Kau ingat saat aku pingsan kemarin? Itu karena ada banyak memori yang tiba-tiba memasuki otakku, seolah-olah otakku bisa hancur karenanya." Jelas Haechan.
Begitu seterusnya, banyak yang mengakui bahwa mereka mengalami hal yang sama dengan Jeno. Hanya Haechan yang tampak seperti dia adalah pasien yang hilang ingatan.
"Apa hubungannya dengan semua ini?" Seorang pemuda cina bertanya.
"Kalian akan tahu setelah melihat video ini.." jawab Mark, ia menekan tombol putar dan dalam layar holografik itu mulai terputar sebuah video yang memiliki adegan berdarah yang membuat semua orang merasa ngeri.
Itu adalah adegan dimana zombie-zombie yang berkeliaran di jalanan kota, mereka akan menyerang siapapun yang hidup dan menghancurkan tengkorak mereka. Darah berceceran dimana-mana, jus otak yang menyatu dengan nanah, organ tubuh yang tergeletak begitu saja, dan adegan kanibalisme antar zombie itu benar-benar menjijikkan.
"Apa-apaan ini..." Gumam Chenle.
"Hal menjijikkan ini.." Ten mengernyit.
"Ugh.." Jaehyun mengernyit, ia menutup mulutnya dengan kepalan tangan, berusaha menahan rasa mual saat melihat video itu.
"Perutku rasanya seperti diaduk.." ujar Lucas sambil menggaruk tengkuknya canggung.
Hanya beberapa orang dari mereka yang bertahan, seperti Mark, Haechan, Jungwoo, Jeno, dan Taeyong. Itu karena mereka pernah melihat hal itu secara nyata. Bahkan Mark, Jungwoo dan Haechan sering melihat hal ini.
Yang pertama adalah seorang polisi profesional, sementara yang kedua dan ketiga adalah dokter yang setiap hari harus melakukan bedah pada pasiennya. Jadi itu hanya masalah kecil untuk mereka.
"Aku mengetahui hal ini dari salah satu juniorku di kepolisian, dia bahkan memiliki bukti-bukti bahwa hal yang terjadi tiga tahun lalu adalah murni keserakahan manusia dan bukan bencana alam." Jelas Mark setelah tayangan video itu berakhir.
"Jika itu dimasa lalu... bagaimana dengan sekarang? Bukankah kau bilang hal yang sama akan terjadi jika kita diam saja?" Tanya Jungwoo yang sedari tadi hanya diam dan menyimak.
"Kasusnya berbeda, namun semua orang bergantung pada kita. Choi Siwon, kepala komandan kepolisian kota Seoul memberikan surat perintah resmi untuk kita." Jawab Johny dari pintu masuk. "Maaf aku terlambat, kuharap kalian bisa mengerti.."
Mereka mengangguk paham.
"Surat resmi? Apa isinya?" Tanya Kun.
Johnny meletakkan surat yang sudah ia keluarkan dari dalam amplop ke tempat scan yang berada didekat kursinya, atau kursi utama ruang meeting itu. Ia menyalakannya dan seketika dilayar holografik terdapat kata-kata yang berasal dari surat yang dibawa Johnny.
Untuk anggota NCT
Aku, Choi Siwon selaku kepala komandan kepolisian dan kasus khusus meminta bantuan pada kalian. Team NCT yang telah menghilang selama tiga tahun ini.
Dengan adanya surat ini, aku ingin kalian menyelamatkan warga sipil kota kita yang terperangkap dalam game online <Dionysius>.
Sebagai imbalan untuk keberhasilan kalian, aku akan menempatkan kalian dalam tim khusus kasus istimewa. Dan kantor untuk kerja di lantai 10.
Kuharap kalian bisa bekerja sama dengan kami, dan menyelesaikan misi yang kuberikan.
Choi Siwon
"Imbalannya membuatku tergiur.." celetuk Lucas tiba-tiba, dan dengan itu pula pukulan indah Doyoung melayang ke wajahnya.
"Diam kau sialan!" Geram Doyoung.
"Kau jahat sekali Hyung..." Lucas meringis karena pukulan Doyoung yang tak main-main, ia mengelus pipinya yang memiliki jejak tangan Doyoung.
Chenle menahan tawanya hingga ia memukul-mukul bahu Jisung yang ada disampingnya, membuat Jisung merasa risih dan menjauhkan kepala Chenle darinya.
"Lalu...apa kita menerima tugas ini?" Tanya Winwin.
"Kapten Seo, kami menunggu keputusanmu." Ujar Taeil.
Semuanya menatap Johnny dengan pandangan bertanya.
Yang ditatap hanya mengernyitkan dahinya bingung,"aku? Kenapa?"
"Dalam mimpi yang ku alami, kau adalah pemimpin kami." Jawab Jaehyun yang diangguki yang lain.
"Jika itu menyangkut kepentingan orang banyak, maka aku akan menerimanya." Ujar Johnny.
"Maka kami mengikutimu kapten!" Seru Chenle sambil tertawa seperti lumba-lumba.
Yang lain mengangguk dan berseru atas persetujuannya.
"Sepertinya.. kita punya masalah lain yang lebih penting..." Ujar Jisung tiba-tiba.
"Apa?" Tanya yang lain serempak.
"Warga sipil terjebak didalam game, lalu..apa kita akan masuk kedalamnya juga?" Sambung Jisung dengan alis yang terangkat sebelah.
Semuanya terdiam, benar juga. Jika penduduk ada didalam game, itu artinya mereka juga harus masuk kedalamnya. Bagaimana jika mereka ikut terjebak?!!
To be continued
_______
Maaf ya aku banyak tugas jadi susah untuk nyari waktu buat nulis:') maklum lah siswa diujung tanduk jadi rusuh sendiri:')
Yang mau ikut PO masih dibuka yuk, sini mendekat buat daftar ntar nyesel loh:>