My Prince Boy [TERBIT]

Da Pcy21_

4.4M 202K 8.6K

TELAH TERBIT DI SIAO MEDIA PUBLISHER LANJUTAN CERITA MY PRINCE BOY = NoTa Merupakan cerita seorang wanita man... Altro

Pengenalan tokoh
Prolog
MPB 1
MPB 2
MPB 3
MPB 4
MPB 5
MPB 6
MPB 7
MPB 8
MPB 10
MPB 11
MPB 12
MPB 13
Tokoh
MPB 14
MPB 15
MPB 16
MPB 17
MPB 18
MPB 19
MPB 20
MPB 21
MPB 22
MPB 23
MPB 24
MPB 25
MPB 26
MPB 27
MPB 28 (END)
Squel Dan Cerita yang lain
Vote Cover
PRE-ORDER MPB
Novel ku
PO KE 2
PO KE 3

MPB 9

122K 6.9K 332
Da Pcy21_

Jangan lupa Vote !
Spam comment juga ya

Setibanya di UKS Reyhan mendudukkan Sasa di atas kasur lalu mengusap air mata Sasa.

"Cengeng!" ucap Reyhan datar, Sasa tidak berani menatap mata Reyhan, Sasa menunduk Reyhan mengobati kaki sasa dengan hati hati.

"Sakit... Rey!" ringis Sasa.

"Kenapa lo gak lawan?" tanya Reyhan datar.

"Sasa takut." cicit Sasa menunduk dalam membuat Reyhan mendengus.

Selesai mengobati Sasa Reyhan duduk di samping Sasa.

"Jangan keluarin Mely, kasian Rey!" ucap Sasa takut.

"Dia udah keterlaluan, gue udah capek liat dia kek gitu ke orang orang yang didekat gue, gue gak suka orang kayak gitu, gue juga perlu temen, perlu orang lain!" sarkas Reyhan dingin membuat Sasa terdiam.

"Tap---tapi..." ucap Sasa terpotong oleh Reyhan.

"Diam!" ucap Reyhan dingin membuat Sasa cemberut.

"Ayo ke kantin nyusul mereka Rey!" ucap Sasa membuat Reyhan menatapnya malas.

"Sasa bisa jalan sendiri kok," ucap Sasa saat Reyhan ingin menggendong dirinya Sasa jalan dengan tertatih-tatih betisnya sangat ngilu.

"Lama!" ucap Reyhan lalu menggendong Sasa secara bridal style membuat sasa terkejut.

"Turunin Sasa, Sasa malu, Rey!" ucap Sasa menenggelamkan wajahnya di dada Reyhan mereka jadi pusat perhatian, Reyhan tidak memperdulikan nya.

Sesampainya di kantin Reyhan mendudukkan Sasa hati-hati lalu pergi memesankan makanan.

"Cah elah, udah gendong gendongan aja nih anak ayam." goda fero.

"Kalau kaki sasa gak sakit Sasa juga nggak mau digendong sama Rey, malu tau!" ucap Sasa cemberut lalu menepuk mulutnya.

Sasa keceplosan aduh. Batin Sasa merutuki dirinya.

"Kenapa kaki lo?" tanya Luna serius.

"Itu..emmm." ucap Sasa gugup.

"Kenapa Sasa?!" tanya Nita garang.

"Di bully." ucap Reyhan singkat menaruh nasi goreng ke hadapan Sasa.

"Apa?!" teriak mereka bersamaan membuat Sasa meringis.

"Siapa yang udah berani bully gebetan Rey?" Tanya Bagas galak membuat sasa takut.

"itu.." ucap Sasa gugup.

"Grandong!" ucap Reyhan datar lalu memakan bakso yang ia pesan membuat Sasa menatap Reyhan dengan wajah polos.

"Rey emang grandong itu siapa?" Tanya Sasa polos.

"Orang itu lagi, orang itu lagi, greget gue nggak bosan-bosan apa bully orang terus!" omel nita geregetan meremas tangan Bagas yang berada di sampingnya.

"Aw! sakit beb!" Bagas meringis.

"Ehhh maaf Bagas, gue enggak sengaja." ucap Nita ikut meringis.

"Di apain aja lo sama tuh nenek grandong?!" ucap Luna.

"Nenek grandong siapa?" tanya Sasa polos.

"Itu si Nita, ehh maksudnya gue Mely." ucap Luna terkikik melihat Nita yang memelototi dirinya.

"jambak, tampar, injak itu doang Kok, cuman tadi..." Sasa menggantungkan ucapannya.

"Kalo dia deket sama gue dia bakalan di abisin sama Mely, emang dia siapa kanibal? jijik gue!" ucap Reyhan datar membuat mereka melongo mendengar, Sasa terkejut.

"Kok Rey tau sih?" tanya Sasa heran.

"Alah! basi!" ucap Fero.

"Hah! maksudnya apa Sasa gak ngerti?" tanya Sasa polos.

"Mely kalau ada orang yang dekat sama Reyhan pasti ngancem nya kayak gitu kalo gak Reyhan yang bakal diabisin, capek deh gue." ucap Bagas mencomot bakso Reyhan membuat Reyhan menatapnya tajam membuat Sasa bergidik ngeri.

"Serem!" ucap Sasa polos.

"Sasa enggak mau dekat-dekat Rey nanti Rey dibunuh terus Sasa di gentayangin lagi ishhh." ucap Sasa ngeri.

"Sana jauh-jauh!" Sasa menggeser duduknya lalu Reyhan mendekat sasa menjauh dan Reyhan mendekat Sasa menjauh.

"Sana an Sasa kejepit nih, Rey!" ucap Sasa terjepit diantara fero dan Reyhan,
mereka duduk Fero, Sasa dan Reyhan sedangkan di depan mereka ada Luna, Nita dan Bagas, Reyhan semakin gencar menjepit sasa.

"Rey, Sasa kejepit ihh geseran!" pekik Sasa Reyhan mengacuhkan nya.

"Perong sanaan Sasa kejepit nihh." ucap Sasa kepada Fero.

"Tembok minggir anak ayam gue kejepit," ucap Fero polos menepuk tembok.

"Eh goblok ngapa gue ngomong sama tembok!" ucap Fero membuat mereka tertawa terbahak-bahak.

"Gak bisa anak ayam gue udah mepet sama tembok nih!" ucap Fero kesal.

"Ishh Rey sanaan dong." ucap Sasa mendorong Reyhan.

"Oi Rey gue kejepit sama tembok bangke." ucap Fero geram, Reyhan tidak mendengarkan Ia tetap memakan baksonya santai.

"Geseran dong Sasa kejepit Sasa nangis nih Rey! tangan Sasa sakit Rey!" rengek Sasa badan yang kecil di jepit oleh dua orang yang berbadan lebih besar daripada Sasa.

Sasa menangis memukul dengan Reyhan membuat Reyhan mengaduh kesakitan.

"Cengeng!" ucap Reyhan menggeser tempat duduknya lalu mengusap air mata Sasa.

"Tangan Sasa sakit Rey, Rey jahat sama Sasa!" ucap Sasa mengusap air matanya kasar.

"Kenapa sih Rey kalau ketemu Sasa, Sasa terus yang di jailin Rey, Rey ngerasa keganggu sama Sasa?! Rey selalu bikin Sasa nangis terus, Sasa marah sama Rey!" ucap Sasa menangis lalu beranjak meninggalkan kantin, menuju toilet dengan tertatih karna kaki nya masih sangat nyilu, Reyhan mengacak rambut kasar lalu pergi menyusul Sasa.

"Ini sebuah kisah!" celetuk Luna bernyanyi.

"Kisahnya anak remaja..." sambung Fero.

"Banyak orang bilang..." sambung Nita.

"Konon katanya cinta?" Bagas melanjutkan.

"Yaelahh malah disambung in," celetuk Luna.

"Mangkanyaa kalo nyanyi jangan setengah-setengah!" ucap mereka serempak membuat Luna mendengus.

"Lo gak salah, lo gak salah, lo gak salah, gue yang salah!" ucap Luna menyeruput es teh yang ia pesan membuat mereka tertawa mendengarnya.

✨✨✨✨✨

"Cewe." goda kakak kelas yang berjumlah dua orang saat sasa ingin ke toilet.

"Jauh jauh dari Sasa!" ucap Sasa risih saat mereka mendekati Sasa.

"Suka suka kita dong!" ucapnya.

"Anak baru aja belaga." ucap orang tersebut menarik tangan Sasa membuat Sasa memberontak.

"Lepasin tangan Sasa, sakit!" memang toilet dekat kantin jarang digunakan karena banyak kakak kelas berandalan yang sering mengganggu.

Orang yang menarik tangan Sasa tiba tiba tersungkur membuat Sasa memekik kaget lalu melihat Siapa yang telah memukul kakak kelas tersebut.

"Rey!" pekik Sasa lalu mengumpat di belakang punggung tegak Reyhan.

"Sialan lo!" ucap teman kakak kelas tersebut Lalu menyerang Reyhan.

Continua a leggere

Ti piacerà anche

1.1M 78.9K 75
SUDAH TERBIT! NOVEL TERSEDIA DI SHOPEE FIRAZ [Link ada di Bio] Ini tentang Zidan, ketua geng motor terkenal. Zidan tidak pernah menyangka sebelumnya...
33.9K 3.7K 27
Hari pertama sekolah adalah hari yang sangat memalukan baginya, di mana ia tidak sengaja mencium seorang cowok, yang sama sekali tidak dikenalinya. ...
78.6K 4.3K 40
William Brawijaya, Seorang laki - laki berumur 18 tahun, hatinya dingin, hidupnya datar dan dia memiliki alasan tersendiri mengapa ia dingin. Hidup y...
46.2K 1.3K 32
Kisah cinta absurd dari sosok cowok yang perawakan nakal dengan cewek dari keluarga terpandang yang manjanya kebangetan. si cewek memiliki sepupu yan...