Love Triangle [Slow Update]

By isnaeniidha_

538 109 35

#946 in Fiksi Remaja - 3 November 2018 "I can stand him not loving me but I can't stand him loving her." - La... More

PROLOG
1. Tetangga Baru
2. Pertemuan Tak Terduga
3.Ospek Hari Pertama
4.Ospek Hari Kedua
5.Ospek Hari Ketiga [1]
6. Ospek Hari Ketiga [2]
7. Malam Keakraban [1]
8. Malam Keakraban [2]

9. Semester Satu : Pupus

18 1 0
By isnaeniidha_

Selamat membaca

*****

Tak ada ruang untukku di hatimu.

*****

Hari Senin serasa hari minggu, itulah yang dirasakan Rara. Karena memang ada libur 2 minggu sehabis Ospek kemarin.

Shirly's calling

"Ayo main Ra!"

"Lo kerumah gue aja deh, mager banget nih."

"Dasar cewek mageran. Yaudah tungggu 30 menit lagi gue sampai sana."

"Okey beb!"

"Astagfirullah geli gue." Rara tertawa dan menutup telfon dari Shirly.

Rara mandi lalu merapikan kamarnya.

"Ra, Shirly udah dateng."

"Oke bang." Rara turun dengan membawa ponselnya.

"RARA! KANGEN" Shirly memeluk Rara dengan erat.

"Woy! Gak bisa nafas gue!"

"Hehe maaf Ra."

"Kadang suka kurang ajar kamu ya. Mau ke kamar apa disini aja?"

"Kamar aja, biar bisa liat Dimas."

"Dasar bucin."

Mr. D

Aku di rumah Rara nih, kamu ke balkon ya.

"Whatsapp-an sama siapa sih, kok senyum-senyum."

"Ada dehh."

"Gak temen kalau gak cerita."

"Besok kalau udah beneran jadian gue cerita!"

"Oke bakal gue tagih. Harus cerita sebelum gue tau sendiri."

"Of course Ra!"

Di balkon sebelah Dimas duduk menghadap pintu balkon Rara yang sudah dibuka tirainya. Disana dia bisa melihat dua wanita hiperaktif dan super ceria di persatukan.

Shirly

Jangan banyak gerak, kaki kamu belum sembuh.

Shirly menghadap ke arah balkon Dimas dan melihat Dimas dengan wajah sedikit cemas.

Mr. D

Siap Bos!

Dimas tersenyum dan kembali menatap kegiatan dua gadis disana.

*****

Rara dan Shirly berada di ruang tengah untuk menonton film. Tak lama kemudian Rizki dan Arif datang.

"Ehh ada adek-adek cantikku."

"Hai kak Arif!" sapa Shirly dengan senyuman manisnya dan Rara hanya tersenyum.

"Kok tumben berdua aja kak?" tanya Shirly.

"Dimas lagi jalan kesini."

Setengah jam kemudian Dimas datang dengan pakaian casual andalan miliknya.

"Hai Ra, Shir." Rara dan Shirly hanya tersenyum.

"Ra, Rizki sama Arif diatas?"

"Iya kak, langsung ke kamar abang aja. Ada namanya kok di pintunya." Dimas kemudian berlalu menuju kamar Rizki.

*****

Dimas melihat Rizki dan Arif sedang berduel bermain game online. Dimas menjatuhkan dirinya ke ranjang Rizki dan menatap langit-langit kamar.

"Lo udah nentuin pilihan lo Dim?" pertanyaan Rizki membuatnya kembali mengingat pertanyaan konyol yang membuatnya malu.

Flashback

Dimas sedang menunggu Rizki dan Rara. Jam menunjukkan pukul 4 sore, seharusnya mereka sudah selesai di acar perpisahan. Dimas sengaja tidak ikut karena dia sudah sangat lelah.

"Kak Dimas?"

"Shirly? Kamu nebeng juga?"

"Iya kak." Dimas hanya mengangguk. 30 menit keadaan hening menyelimuti mereka. Shirly dengan kegugupannya dan Dimas dengan perasaan bimbang.

"Shir, aku boleh tanya sesuatu sama kamu?"

"Boleh kak, mau tanya apa?"

"Kamu suka sama aku?" Seketika Shirly gugup bukan main, namun jika bukan sekarang kapan dia bisa mengungkapkan isi hati.

"Aku... Iyaaa... Itu... suka sama kak Dimas."

"Mau jadi pacarku?"

Telinganya tidak salah dengar kan? Atau ini hanya mimpi?

"Kak Dimas sakit?" Shirly bertanya dan menempelkan tangannya ke dahi Dimas.

"Gak Shir, kalau kamu belum punya jawaban bakal aku tunggu dan akan aku coba supaya kamu terbiasa dengan kehadiranku, jadi gak terlalu gugup kalau ketemu aku." Shirly ingin pingsan saat itu aja mendengar perkataan Dimas yang sangat berkesan.

Flashback off

"Gue salah gak sih Ki, Rif?"

"Bangke, lo tuh anak siapa sih Dim?" tanya Rizki dengan mata masih menatap layar ponselnya

"Suka tolol gitu dia, harusnya lo pikir mateng-mateng dulu sebelum lo lakuin." ucap Arif menimpali.

"Gue awalnya ragu tpi setelah kenal sama Shirly gue yakin kalo  dia emang ditakdirin buat gue. Tapi kalau Tuhan berkehendak lain ya gue bisa apa?" Hening seketika menyelimuti kamar Rizki.

"Ini bukan pilihan yang salah Dim, gue yakin itu kok." ucap Arif menenangkan.

"Gue cuma mau untuk saat ini lo jangan deketin Rara dulu, kasih dia waktu buat ngelupain lo Dim." Dimas dan Arif hanya bisa diam.

*****

Setelah seminggu libur, seluruh mahasiswa sudah kembali ke jadwal yang sudah di tentukan dari kampus. Rara dan Shirly kebetulan satu kelas sedangkan teman mereka yang lain dipisah di kelas lain.

"Ra gue bahagia banget bisa sekelas sama lo."

"Lebay lo Shir."

"Yee bener tau."

"Iyain aja biar cepet. Ke kantin yuk, temen-temen udah nungguin disana."

Kantin saat ini sangat ramai, untung lah Sandi dan teman satu kelompoknya kemarin sudah mendapatkan tempat.

"Darimana lo berdua?"

"Dari kelas lah."

"Emang siapa Dosennya kok telat keluarnya?"

"Ohh tadi nungguin ketua kelas mintain nomer whatsapp buat bikin grup jadi agak telat."

"Wah kerajinan ketua kalian tuh. Awas dimodusin lo berdua."

"Emangnya lo San, mintain nomer cuma mau modus sana sini."

"Itu bagian dari tujuan gue jadi ketua kelas Fit, jadi gak usah heran."

"Sa ae lo kain pel."

"Ehh gue dapet info dari anak BEM katanya kemarin lo berantem sama kak Gita ya Ra?" Rara mengangkat alisnya.

"Kapan Fit?"

"Waktu makrab kemarin."

"Dia ngejebak Shirly dan gak mau ngaku makanya gue ngelabrak dia."

"Kok bisa Ra?"

"Shirly aja yang jelasin, gue mau ke toilet dulu."

Rara menghindar karena dia malas mengingat hal yang paling tidak ia sukai. Dia duduk di atas kloset dan menetralkan hatinya. Dia mendengar dua orang memasuki kamar mandi.

"Na lo tau gak kalau ada anak angkatan kita yang jadian sama kak Dimas."

"Lo tau darimana?"

"Dari instagramnya kak Dimas lah. Dia post foto bayangannya sama cewek itu."

"Emang siapa namanya?"

"Shirly kalau gak salah. Yang kemarin tersesat itu loh."

"Gue baru tau."

Tak lama kemudian dua orang itu berlalu, menyisakan Rara dengan pikirannya yang tiba-tiba menjadi rumit.

Rara kembali ke kelas, setelah 30 menit menenangkan dirinya.

"Lo darimana aja sih Ra?"

"Maaf Shir gue tadi lagi BAB."

"Gue kira kenapa Ra. Yuk masuk."

"Yuk."

*****

Jam sudah menunjukkan jam 2 siang dan artinya mereka bisa pulang.

"Shir, mau nebeng gak?"

"Gak deh Ra, gue udah ada yang jemput kok."

"Oke. See you yaa!"

Tak berselang lama Rara melihat Dimas berhenti di depan Shirly dan memberikan helm untuk Shirly.

"Dek, liatin apa sih, serius banget."

"Abang pasti udah tau kan?"

"Tau apa dek?"

"Kak Dimas sama Shirly jadian." Rizki diam membuat Rara tak bertanya lagi.

Selama di perjalanan pun Rara hanya memakai headshetnya dan memejamkan matanya. Rizki merasa bersalah melihat adiknya seperti ini.

"Maafin abang Ra."

*****

Apa playlist yang cocok buat part ini?

See you next part!

Yogyakarta, 10/01/2023

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 99.2K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
5M 213K 52
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
1.9M 93.9K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Kita emang nggak pernah kenal, tapi kehidupan yang Lo kasih ke gue sangat berarti neyra Gea denandra ' ~zea~ _____________...
2.2M 122K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...