Hold Me Tight - Han Seungwoo

By Justlisx

1.4K 724 519

" Ada istilah yang mengatakan....Kamu berhak memilih mencintai dia, dan dia juga berhak mencintai orang lain... More

Cast
Prolog
01
02
03
04
05
06
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

07

52 37 7
By Justlisx

Hancur. Perkataan Daniel waktu itu, menusuk hatinya. Hatinya merasa perih kala mengingat itu.

Secara tidak langsung Daniel seperti mengungkapkan kalau ia sama sekali tidak tertarik dengan Choco lebih dari sekedar sahabat.

Air matanya tak bisa ia bendung saat itu. Tapi, mengingat Daniel disampingnya sekarang, dengan sebisa mungkin ia menahannya, mengganti kannya dengan tawa palsu yang disambut pula oleh Daniel.

Mereka menertawakan nya bersama.
Beberapa hari ini, Choco selalu menolak mentah-mentah ajakan Daniel untuk berangkat ke kampus bersama.

Ada saja alasan yang Choco buat, Daniel juga tidak terlalu mengambil pusing dengan Choco, karna dia juga sedang kelelahan akibat latihan terus menerus untuk acara fakultas yang tinggal menghitung hari.

Bertemu di dalam kelas pun, Choco lebih banyak berkumpul dengan Lisa dan yang lain,lagi-lagi meninggal kan Daniel yang terkadang bingung dengan tingkah Choco belakangan ini.

Siang ini, berakhirlah Choco berangkat dengan Jihoon. Untungnya Jihoon tidak bertanya macam-macam padanya. Hanya sekedar menanyakan mengapa ia tidak berangkat bersama Daniel, yang dijawab oleh Choco ala kadarnya.

"Pulangnya ntar, gue ga bisa anterin ya Cho." Ingat Jihoon pada Choco yang menatapnya sebal.

"Gue ingat Hoon,Lo kira gue nenek-nenek yang mudah pikun."

"Abisnya gue ngomong tadi, Lo kayak ga fokus gitu." Bela Jihoon

"Gue ngangguk loh tadi. Lo aja yang ga liat." Ucap Choco yang tak mau kalah.

"Cho kebelet nihh.ke toilet dulu yakk. Sekalian bawain tas gue kekelas ya Cho, makasih." Ucap Jihoon yang langsung ngacir setelah tasnya udah dipegang sama Choco.

Choco melewati beberapa kelas untuk sampai dikelasnya siang ini, dari luar udah kedengeran suara Yohan sama Hangyul yang pasti lagi nge-riwuh.

Choco sedikit melupakan masalah hatinya untuk sementara kala sedang ngumpul sama temen-temenya.

Senyum terukir diwajahnya melihat muka Yohan dan Hangyul udah dipenuhi coretan lipstik.

"Anjirlah, gue terus yang kena."Gerutu Yohan, merapikan kartu Uno yang mereka mainkan tadi.

"Udahan?." Tanya Choco yang sudah duduk dengan tenang diantara Yohan dan Hangyul. Yang dijawab dengan anggukan oleh mereka berdua.

"Ah payah, padahal gue kan juga mo main."Cibir Choco

"Yohan tu yang payah. Keseringan kalah." Tutur Hangyul yang sibuk menghapus lipstik diwajahnya dengan tissue basah yang Choco sodorkan.

"Eh ngaca, tanding taekwondo Ama gue aja Lo keok." Sungut Yohan yang juga tengah membersihkan mukanya.

"Lah iyalah Lo kan dah jadi masternya. Aku mah apa atuuhh~~."

Choco tertawa keras, melihat perdebatan kecil Yohan dan Hangyul yang cukup membuat mood nya kembali membaik.

Tapi, ga tau deh, kalo si Daniel udah datang. Mood nya suka naik turun.
Choco mengedarkan pandangannya ke semua penjuru kelas.ia baru sadar, teman-teman ceweknya belum datang.

"Lisa sama Yeji kok belum datang ya?."

"Lah,.Lo ga inget,Mereka lagi giat-giatnya latihan buat acara fakultas. Tinggal 5 hari lagi kan."
"Sekalian merangkap jadi panitia juga. Kekurangan orang katanya."

Choco hanya ber-oh ria. Mau nge chat Lisa atau Yeji percuma juga. Pasti ga dibalas, kalau dibalas pun pasti lama. 

Seringai muncul diwajah Choco, yang entah mengapa ia merasa tenang kalau ga ketemu Daniel dalam satu hari ini. 

Kekanakan memang, tapi ketika hati dan pikiran ga sejalan. Choco lebih mengikuti apa yang ada dipikirannya walaupun sepertinya hatinya melawan itu.

Ia terkadang juga merasa hubungan nya dengan Daniel sedikit merenggang karna itu. Atau lebih tepatnya karna Choco sendiri, yang pelan-pelan memilih menjauh dari Daniel.

***

Seungwoo menyenderkan badan nya disalah satu bangku tribun di aula kampus nya. Perhatian nya kini tertuju pada adik sepupunya yang sedang berlatih diatas panggung.

Decak kagum kadang terdengar, melihat adik nya itu telah percaya diri dengan hasil latihan nya yang cukup mendadak.

Sekali-kali ia melirik ke pintu masuk, mengawasi jika sang pujaan hati datang kesini yang notebane nya teman dekat adiknya itu, Lisa.

"Ntar patah tuh leher. Lirik kanan,lirik kiri. Lagi ada kelas kali dia." Celetuk Wooseok yang baru saja datang, berjalan dengan santainya,dengan kedua tangan yang ia masukkan kedalam kantong depan celananya.

menghampiri Seungwoo yang tersenyum malu, karna Wooseok tau yang dipikirkannya.

"Cenayang ya lu Seok?." Tanya Seungwoo,terkekeh. "Yaahhh, ketahuan deh gue." Lanjut nya lagi dengan gaya sok merajuk.

Wooseok terkekeh pelan melihat kelakuan bucin temanya itu.

"Belum peka juga, doi Lo?." Tanya Wooseok sebelum meneguk air mineral yang ia bawa.

Seungwoo menoleh, tersenyum kecil disana. Seolah ia menikmati prosesnya, walaupun Choco tidak merespon sama sekali.

"Ya...masih gitu aja."

"Tembak aja langsung. Ngapain Lo nunggu sampe Lo tau hati dia buat siapa."

"Udah tau gue." Ucap Seungwoo santai, tanpa melihat Wooseok yang merasa meragukan dengan apa yang didengarnya barusan.

"Tau darimana?." Tanya Wooseok lagi, yang mulai tertarik dengan obrolan mereka.

"Lisa. Awalnya dia ga mau cerita, tapi gue maksa." Jelas Seungwoo."Lo ga kepo, siapa orangnya?."

"Udah ketahuan lah. Daniel kan." Ucap Wooseok dengan lancar.

"Emang salah jurusan Lo Seok. Harusnya lo ambil jurusan cenayang ,buat bakat Lo berkembang."

"Mana ada Seungwoo bangke. Kalo ada,mending gue ngambil jurusan rebahan dari pada itu." Seungwoo tertawa keras, memukul pelan bahu Wooseok yang sedang menghibur nya.

Sangking asiknya bersenda gurau,mereka ga sadar kalau Lisa sedang berjalan ragu ke arah mereka. Iya ragu, karna ada Wooseok.

"Kak, gue haus."rengek Lisa ,yang langsung menyandarkan kepalanya ke bahu Seungwoo yang kaget karna kedatangan nya yang tiba-tiba.

"Ga dibagiin minum apa?." Tanya Seungwoo lembut.

"Dibagiin kok. Tapi udah abis. Masih haus." Rengeknya lagi seperti anak kecil.

"Seok,minuman Lo masih ada ga?."

"Masih ada setengah ni."
Wooseok memberikan minumannya ke Lisa, yang langsung disambut dengan riang oleh Lisa. Membuat kedua cowok didepannya tertawa kecil.

Seungwoo menyelipkan rambut Lisa yang menempel karna keringat diwajahnya.

"Jangan pegang muka gue kak.keringatnya banjir." Cegah Lisa, ketika Seungwoo hendak merapikan rambutnya lagi.

"Kode banget kayaknya dek." Celetuk Wooseok.

"Kode apanya kak. Emang keringatan gue." Jawab Lisa, yang mulai sedikit santuy dengan keadaan Wooseok didekat nya.

Lalu, Wooseok membuka tas nya dan memberikan sapu tangan kepada Lisa yang tersipu malu,karna perhatian Wooseok.

"Ambil. Belum gue pake kok." Ucap Woosek sambil tersenyum manis. Membuat jantung Lisa berdetak tak karuan.

"Makasih kak."Ucap Lisa pelan,tapi masih terdengar oleh Wooseok dan Seungwoo.

Seungwoo menatap bergantian dua orang yang ada disampingnya,sesekali terkekeh melihat Lisa yang berusaha menyembunyikan rasa malunya, dan Wooseok yang memberikan perhatian kepada adik sepupunya itu.

"Choco ga kesini?." Tanya Seungwoo, memecahkan suasana canggung yang berlangsung sebentar.

"Ga tau. Harusnya kelas udah selesai sih. Tapi, kayaknya Choco ga kesini deh. Soalnya ada Daniel." Terang Lisa, yang membuat Seungwoo menatapnya bingung.

"Lah kok gitu?." Tanya Seungwoo penasaran,membenarkan posisi duduknya yang menyender menjadi tegap.

"Soalnya-,.. panjang umur bat dah si Choco." Ucap Lisa ketika melihat Choco memasuki aula dengan celingukan seperti orang yang mau maling, di tambah lagi dia pake masker hitam dan kaca mata hitam.

Seungwoo mengikuti arah tatapan Lisa. Senyuman lebar diberikannya ketika Choco menemukan mereka bertiga sedang duduk diatas tribun dengan suka cita.

Tanpa sadar ia, juga ikut melambaikan tangan seperti yang Lisa lakukan.

"Abis ngartis dari mana neng." Canda Lisa, ketika Choco sudah duduk disampingnya dengan napas yang ngap Ngapan karena tidak terbiasa memakai masker.

"Gue lagi ngehindar dari si Daniel." Ucap Choco, mengerucutkan bibirnya, yang membuat Seungwoo gemas.

"Halo kak Seungwoo, halo kak Wooseok." Sapa Choco ketika napasnya sudah mulai netral.

"Lucu deh kamu Cho, kayak anak Sd aja." Ucap Seungwoo sumringah, sedangkan Wooseok hanya membalas dengan senyum dan anggukan kecil.

"Biarin, biar imut." Choco mendengus pelan.

"Udah kelar latihannya? Gue nebeng dong." Kata Choco,dengan Wajah memelas.

"Sama Daniel aja sana." Goda Lisa, yang langsung mendapat tatapan horor dari Choco dan juga Seungwoo. Iya, Seungwoo.

Lisa nya hanya tertawa puas diikuti dengan Wooseok yang juga tertawa bersamanya.

"Masih dua kali lagi. Sama kak Seungwoo aja nih. Ntar gue balik sama Yeji aja." Ucap Lisa,dengan sukarela menyumbang kan Seungwoo untuk mengantar pulang temanya itu.

Yang disambut anggukan semangat dari sang sukarelawan.

"Gapapa nihh kak?." Tanya Choco memastikan.

"Udah, gapapa. Ntar Lisa biar gue aja yang ngantar." Bukan Seungwoo yang menjawab, melainkan Wooseok. Tapi, Seungwoo sih yes yes aja.

"Eh, jangan kak, gue masih lama kayaknya." Tolak Lisa, Wooseok menggeleng dan mengatakan tidak apa-apa.

Dia juga tidak ada kerjaan kalau pulang cepat.

"Kita pulang duluan ya." Pamit Choco dan Seungwoo bersamaan.

Tanpa sepengetahuan Choco, Daniel sedang berjalan ke arahnya dan Seungwoo.

Sedikit berlari kecil, dan berhasil membuat Choco menoleh saat tinggal beberapa langkah lagi menuju pintu keluar.

"cho!!." Panggil Daniel dan meraih tangan Choco yang tampak terkejut karena Daniel.

Ia ingin sekali menggubris Daniel saat ini,tapi ia urungkan ketika melihat Jisoo berlari kecil dan memanggil nama Daniel sambil membawa dua botol minuman ditangannya.

Dengan mata yang mulai memanas Choco langsung menggaet tangan Seungwoo yang juga tampak terkejut,karena tidak mengerti situasi antara Choco dan Daniel. Setelah itu, Choco segera menarik dirinya dan Seungwoo dari sana.

***



























Happy reading!!!!
Semoga suka yaa.

Vote dan comment sangat dibutuhkan.
Tencu❤️

Continue Reading

You'll Also Like

80.6K 7.7K 21
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
197K 9.7K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
133K 10.3K 88
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
50.4K 3.6K 51
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...