Gun for Off (OffGun)

By Rismaya-Cho

539K 35.9K 4.5K

Antara pemuda polos bernama Gun Atthaphan dan seorang pria berego tinggi Off Jumpol Adulkittiporn, hubungan s... More

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
29
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
info
(44)
(45)
(46)
(47)

(21)

13.2K 736 198
By Rismaya-Cho

🌸OffGun

-Gun for Off
Chapter 22

Off menatap datar pada mereka yang ikut ke bandara untuk mengantar ia dan Gun berlibur, sebenarnya bukan berlibur sih, ada niat terselubung Off membawa Gun pergi, mereka baru saja berlibur ke bali, dan sekarang Off juga membawa Gun pergi berlibur ke New Zealan.
Saat di bali Off sibuk dengan pekerjaannya dan sering meninggalkan Gun di hotel sendiri, tapi sekarang waktu Off full untuk Gun, sebab itulah Emma dan New memaksa ingin ikut mengantar Gun hingga ke bandara.

"Gun hati2 ya, jangan biarkan phi Off terus memakanmu..." seru Emma sambil menangkup wajah Gun, tidak hanya menangkup wajah Gun saja, tapi Emma juga menekan pipi si mungil hingga bibir tebal Gun mengerucut.

Si mungil yang tidak paham maksud Emma pun mengerjapkan matanya berkali2.

"Phi, jangan bicara yang tidak di pahami oleh Gun" kata New pada Emma.

Gun melepaskan tangan Emma di wajahnya.

"Phi Emma tenang saja, papii tidak makan orang kok..." jawab Gun dengan tersenyum lebar.

"Lagi pula ini bukan pertama kalinya Gun berlibur dengan papii berdua..." kata Gun lagi, saat melihat wajah Emma yang terlihat masih khawatir.

"Haruskah aku jelaskan padanya arti memakan yang aku maksud??" gumam Emma.

"Huaaaaa.... Tidak perlu phi" teriak New sambil mengibas2kan tangannya.

"Aku gemas New.... Biar aku beri tau Gun supaya dia lebih hati2 pada singa tua itu" seru Emma dan bersiap mengatakannya pada Gun namun New menahannya dengan cara membekap mulut Emma.

"Jangan phi, jangan kotori otak polos Gun dengan hal2 seperti itu...."

"Mmmmmm....."

Gun menatap Emma dan New dengan tatapan polosnya, si mungil benar2 tidak paham.

Sementara itu ketiga pria dewasa yang berdiri tidak jauh dari mereka specchles melihat ketiga mahluk manis itu.

"Porsche cepat bawa kekasihmu pulang..." kata Off pada sahabat sekaligus sekertarisnya itu.

Porsche hanya cengengesan, melihat Off berbicara seperti itu dengan raut wajah kesal hingga terlihat perempatan imajiner di dahi Off, dari pada membuat singa tua marah lebih baik ia segera membawa kekasihnya pergi.

🍁🍁

Akhirnya setelah menghabiskan waktu beberapa jam, mereka pun sampai di New Zealan, Off di jemput oleh salah satu bawahannya yang bernama Jhoni, saat pesawat mendarat Gun masih tertidur, karena Off tidak ingin membangunkan si mungil, ahikrnya Off menggendong Gun dari depan seperti seorang anak yang di gendong ayahnya.

Off masih menggendong Gun saat ia masuk kedalam mobil yang sudah Jhoni bukakan pintunya, setelah itu pria blasteran inggris thailand itu pun menutup pintu mobilnya kembali dan ia sendiri masuk kedalam mobil untuk mengemudikan mobilnya.

"Jhony, kau sudah melakukan apa yang aku perintahkan?" tanya Off.

"Sudah tuan, sesuai perintah anda" Off mengangguk, ia membenarkan posisi Gun agar lebih nyaman, namun pergerakan Off justru membuat si mungil terbangun.

"Sttttt... Tidur saja baby, setelah sampai aku akan membangunkan mu" Off mengusap2 kepala Gun membuat Gun kembali menutup matanya.

Jhony yang sedang mengemudi tersenyum melihat Off yang memperlakukan Gun dengan begitu lembut, ia tidak menyangka boss nya bisa bersikap seperti itu, biasanya yang ia lihat Off itu angkuh dan sangat arogan, sekali lagi Off menunjukkan sisi berbeda di depan bawahannya.

Satu jam yang di tempuh menuju tempat yang Off tuju menggunakan mobil, namun mereka belum benar2 sampai ke tempat yang sebenarnya Off tuju, mobil yang di kendarai oleh Jhony berhenti di sebuah dermaga, Off harus menggunakan boat untuk sampai ke pulau yang sudah ia siapkan untuk liburan mereka.
Jhony sudah keluar dari mobil dan mempersiapkan boat yang akan di gunakan Off, sedangkan Off sendiri mulai membangunkan si anak kucingnya.

"Baby...."

Off mengelus pipi Gun untuk membangunkannya, si mungil terbangun sambil mengucek matanya, Gun melihat keluar jendela mobil.

"Papii, kita dimana?" tanyanya dengan suara yang paru khas bangun tidur.

"Ayo bangun Gun, kita harus naik boat untuk sampai ke pulau" jawab Off.

"Pulau??" Off mengangguk, setelah itu mereka pun turun.

"Silahkan tuan..." Jhony mempersilakan, kali ini Off tidak di antar oleh siapapun, ia mengendarai boat nya sendiri untuk menuju ke pulau itu.

Sebenarnya Off sengaja mengosongkan pulau tersebut untuk tiga hari, karena Off tidak mau di ganggu oleh siapapun, Off memerintahkan Jhony, orang kepercayaannya di sini untuk mengosongkan dan melarang siapapun untuk masuk ke pulau itu, dan semua keperluan Off dan Gun sudah di persiapkan semuanya, sungguh rencana yang perfact tuan singa tua....

Hanya tiga puluh menit, ahkirya mereka sampai di pulau, hari sudah mulai senja ketika mereka sampai di pulau itu, Gun terpesona oleh keindahan alam di sana, meski langit sudah berwarna oranye.

Gun berlari ke sebuah rumah kayu yang pasti itu adalah sebuah vila yang akan di tempati mereka, vila tersebut berada di sebuah bukit, di bawahannya bukit itu pemandangan laut sangat indah, Gun berdiri di depan pintu sambil melihat pemandangan dari atas.

Di saat si mungil menikmati pemandangan senja Off memeluk Gun dari belakang, Off meletakkan dagunya di atas kepala si mungil.

"Papii pemandangannya indah sekali..." seru Gun dengan mata berbinarnya, Off mulai mengendusi bau harum rambut Gun.

"Kau suka??"

"Hmm, Gun sangat suka papii, terimakasih papii sudah bawa Gun liburan kesini" Off mulai berpindah, ia memiringkan kepalanya berpindah mengendusi tengkuk dan leher Gun.

"Hanya terimakasih???" bisik Off di telinga Gun hingga si mungil merasa kegelian.

"Emmmh papii..." Gun merasakan sesuatu saat Off menjilati telinganya, Off berlanjut ke leher Gun ia menjilati dan menggigitnya, meninggalkan beberapa jejak merah di leher putih mulus Gun.

Si mungil menggeliat di pelukan Off saat merasakan sesuatu yang agak asing di rasakan tubuhnya, Off memutar tubuh Gun menghadap nya, segera Off meraup bibir tebal Gun, Off melahap bibir tebal itu dengan penuh nafsu, Off tidak hanya menghisap bibir Gun, ia juga memasukan lidahnya ke dalam mulut Gun, mengajak lidah Gun bermain dengan lidahnya, jari2 tangan Off mencengkram pipi Gun saat ia semakin memperdalam ciumannya.

Gun mengerang, si mungil hampir kehabisan nafas saat mengimbangi ciuman Off, namun singa tua itu seolah belum mau melepaskan ciumannya, sampai Gun benar2 lemas baru lah Off melepaskan ciumannya, namun hanya sebentar, karena Off kembali meraup bibir Gun, tangannya juga sudah masuk kedalam pakaian yang Gun kenakan, mengusap punggung Gun dari balik pakaian itu.

Off mengangkat tubuh mungil Gun, menggendongnya tanpa melepaskan ciumannya, membawa Gun masuk kedalam rumah kayu itu, Off terus berjalan lurus menuju kamar, beruntungnya ia tidak menabrak sesuatu, karena singa tua itu enggan melepaskan ciumannya pada si anak kucingnya.

Off baru melepaskan ciumannya saat ia sudah berhasil merebahkan tubuh Gun di atas kasur, bah pengantin baru Off menyiapkan semuanya dengan sempurna, taburan klopak bunga sakura di atas tempat tidur dengan sprai berwarna putih, dan juga lilin2 juga menyala menghiasi kamar tersebut.

Wajah Gun yang sayu itu terlihat menggoda di mata Off, melihat wajah Gun yang seperti itu saja sudah membuat Off terangsang, bahkan juniornya sudah menegang sejak tadi, Off menelusuri setiap lekuk wajah Gun dengan jarinya, jari telunjuk Off berhenti di bibir Gun, lalu jempolnya ikut serta menekan bibir Gun.

Bibir tebal itu sudah menjadi candu bagi Off, rasanya masih saja manis meski ia sudah merasakan nya berkali2, Off sudah tidak tahan lagi ia kembali mencium Gun dengan penuh nafsu, Off menciumi seluruh wajah Gun bahkan hingga ke lehernya, Off menaikan baju si mungil hingga ke atas, dan terlihat dada rata Gun namun justru terlihat menggairahkan bagi Off, tangannya memilin puting merah jambu milik Gun hingga tubuh Gun bergetar karena mendapatkan rangsangan dari Off.

Setelah cukup bermain2 dengan dada rata milik Gun itu, lantas Off membuka seluruh pakaian Gun yang menjadi penghalang, Gun menatap sayu pada Off.

"Papii, kenapa papii membuka pakaian Gun??" tanya Gun dengan suaranya yang sedikit bergetar, terdengar menggelitik di telinga Off.

"Tidak hanya kau Gun, aku pun akan melepaskan seluruh pakaian ku" jawab Off lalu segera melepaskan seluruh pakaiannya.

Ini bukan pertama kalinya Gun melihat Off telanjang, mereka sering mandi bareng, namun tetap saja si mungil masih saja merona saat melihat Off full naked, Off tersenyum, ia senang karena Gun merona melihat tubuhnya.

"Gun..."

"Khap papii..."

"Selamat makan..."

"Haa....eummmm"

Off tidak membiarkan Gun menjawabnya, karena singa tua itu langsung melahap anak kucingnya.

Berhubung saya gak ahli bikin NC, saya skipp ya, moon maaf😁😁🙏🏻

🍁🍁

Gun terbangun ketika ia merasakan perutnya lapar, dan ternyata waktu sudah pagi, semalam Gun memang kelelahan saat melayani Off, singa tua itu benar2 memakan anak kucingnya tanpa ampun, Off berhenti saat Gun tertidur paska orgasme entah yang keberapa kali, barulah ia berhenti dan menyelimuti tubuh telanjang mereka dengan selimut, lalu Off ikut tertidur sambil memeluk Gun, Off bahkan lupa jika mereka belum makan malam.

Hal pertama yang Gun lihat adalah dada bidang Off, dan ia merasakan tangan Off yang memeluknya dengan posesive, lalu ia mengangkat wajahnya dan melihat Off yang masih tidur, Gun ingat semalam Off dan dirinya melakukan kegiatan yang di lakukan dua tokoh di komik milik Emma yang ia baca, Gun tidak tau jika kegiatan itu akan membuatnya sangat lelah hingga ia tertidur.

Kriukkk...

Perutnya kembali berbunyi, semalam ia tidak makan, jadi wajar jika ia sudah lapar dan cacing2 di perutnya berteriak2 minta di kasih makan, ia pun mengguncangkan tubuh Off untuk membangunkannya.

"Papii..."

Off masih belum bangun, sambil mengerucutkan bibirnya Gun menyingkirkan lengan Off yang memeluknya, dan ia pun bangun, namun tiba2 saja ia merasakan sakit di bagian bokonya.

"Hikss, sakit...hikss, hikss..."

Rupanya suara rintihan si anak kucing mampu membangunkan sang singa tua dari tidurnya, Off segera bangun saat telinganya menangkap suara Gun.

"Baby...."

"Huuhuuuu, papii bokong Gun sakit hikss" adunya pada Off, wajah panik Off berubah, pria sipit itu tersenyum kecil.

"Maafkan aku sayang, nanti juga sakitnya hilang" jawab Off sambil mengelus rambut Gun.

"Tapi ini sakit sekali papii, huuuhuuu" si mungil masih merintih, tapi Off sama sekali tidak merasa bersalah karena telah mengakibatkan bokong Gun sakit.

"Kau mau mandi?" Gun mengangguk.

"Tapi Gun lapar papii..." jawab Gun.

"Hmm, aku juga sudah lapar lagi" Gun tidak paham maksud laparnya Off.

"Kalau begitu kita mandi dulu baru sarapan, papii"

"Tidak perlu baby, aku bisa sarapan sambil mandi" jawab Off dengan sringaian di wajahnya, lagi Gun tidak paham, tapi Off tidak menunggu Gun paham, ia langsung menggendong Gun ala bridal menuju kamar mandi.

Off meletakkan Gun di bahtub, setelah itu Off menyalakan air hangat ke bahtub, barulah ia ikut masuk kedalam bahtub, duduk di depan si mungil, Off mulai kembali menggeriangi tubuh si mungil, dan selanjutnya kalian pasti paham kan??

Usai mandi dan melakukan itu di kamar mandi, Off kembali menggendong Gun ke tempat tidur, Off memperlakukan Gun sangat lembut, mulai dari memakaikan Gun baju dan mengeringkan rambut Gun, Off juga yang membuat sarapan untuk mereka, Gun hanya duduk di atas tempat tidur, Off tidak mengijinkan Gun melakukan apapun selain melayani nafsunya tentunya, lagi pula Gun tidak bisa berjalan akibat ulah Off.

Tapi Gun bosan, dan akhirnya si mungil merengek minta keluar, akhirnya Off mengijinkan Gun keluar dari rumah, mereka berdua berjalan2 di sekitar pulau, meskipun Gun harus berjalan tertitih.

Mereka sampai di sebuah air terjun, Gun langsung masuk kedalam air dan bermain air, si mungil terlihat begitu senang, Off tersenyum lalu mendekat, ia menangkap tubuh Gun dan mengangkat tubuh Gun dengan mudah lalu meletakan Gun di atas batu besar, Gun duduk di atas batu itu sambil memamerkan senyumannya.

Off melepaskan kaos yang Gun kenakan.

"Papii..."

Gun terkejut, apalagi saat Off hendak melepaskan celannya juga, Off membekap mulut Gun menggunakan bibirnya, setelah si mungil terbuai tangan Off membuka celana pendek Gun berserta underwear nya, hingga si mungil full naked, Off membimbing Gun untuk tiduran di atas batu itu, ciuman Off beralih ke dada si mungil.

"Eunghhh papii" Gun menahan kepala Off, Off melihat ke atas menatap si mungil.

"Ba-bagaimana kalau ada yang lihat??" Off tersenyum, ia meraih tangan Gun dan meletakannya di atas kepala Gun.

"Tenang saja Gun, tidak ada satu pun orang di pulau ini selain kita sayang, karena aku sudah mengosongkan pulau ini" jawab Off, lantas kembali melanjutkan kegiatannya.

Off sengaja mengosongkan pulau itu karena ia ingin bebas melakukan seks dimana pun, karena niatnya membawa Gun ke pulau itu untuk memakan anak kucingnya hingga ia puas tanpa ada gangguan, Off juga sengaja menonaktifkan ponsel ia dan Gun agar tidak ada seorang pun yang mengganggu mereka, tepatnya menganggu nya, pokoknya tiga hari itu Off habiskan dengan melakukan seks, singa tua itu terus memakan anak kucingnya tanpa ampun.

Dan di malam terakhir mereka di pulau itu, Off menyuruh Gun mengenakan baju malam wanita dan bando telinga kucing.

"Tapi papii ini kan pakaian wanita, Gun tidak mau pakai..." Gun menolaknya.

"Baby, aku mohon, aku ingin sekali melihatnya, kau pasti terlihat sangat imut, na...." ahkirnya dengan penuh pertimbangan si mungil mengangguk dan memakainya.

Setelah Gun memakai apa yang di minta Off, singa tua itu bahkan tidak berkedip.

"Sesuai dugaan ku, kau sangat imut Gun" ucapan Off membuat pipi Gun yang sudah merona semakin merona, dan tak lama kemudian, Off kembali menyerang Gun.



bersambung...

Continue Reading

You'll Also Like

83.4K 7.8K 21
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
62K 4.6K 29
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.
93.6K 14.3K 19
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...
1M 86.6K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...