🆃🅰🅼🅰🆃 Zhen Hun ✓

By iu3a17

114K 12.2K 1.6K

[WARNING: HANYA UNTUK PENGGEMAR CERITA BL(BOYS LOVE) YANG SUDAH CUKUP UMUR] Jumlah Chapter: 106+ 3 Spesial ... More

Kata Pengantar Penerjemah Abal-Abal
Pengenalan Tokoh
Revisi Kata untuk Pembaca
Mengenai Cerita Mitologi di Novel
Chapter I Dia....Di, Di, Di, Dia, Kakinya Melayang!
Chapter II Bayangan.... Itu Bayangan!
Chapter III Itu Jejak Jari yang Ditinggalkan oleh Tulang Manusia
Chapter IV Seperti Bentuk Tangan!
Chapter V Seseorang Bisa Memiliki Lebih dari Satu Bayangan
Chapter VI Dendam yang Sangat Besar
Chapter VII Suasana Mencurigakan dan Canggung
Chapter VIII Jam Matahari
Chapter IX Katakan Padaku Apa yang Kamu Lihat
Chapter X Menurutmu Bagaimana Dia Mati?
Chapter XI Masih Saja Bertanya Pada Kucing
Chapter XII Batu Tiga Kehidupan
Chapter XIII Sial, Pergi dari Sana, Sekarang!
Chapter XIV Kami Bertemu Hantu
Chapter XV Manusia yang Sangat Biasa
Chapter XVI Dia... Apa Ada yang Salah Dengannya?
Chapter XVII Mencium dengan Lembut
Chapter XVIII Terlalu Keras Kepala Melakukan Kesalahan, Bisa Terbunuh
Chapter XIX Setelah Berbohong akan Selalu Berbohong
Chapter XX Jam Reinkarnasi.... Siapa yang Mencuri?
Chapter XXI Bagaikan Vas Giok Berharga
Chapter XXII Sederhana... Hanya untuk tinggal
Chapter XXIII Samar-Samar Terlihat Otot Perut yang Indah
Chapter XXIV Beginikah Caramu Membuka Mulut Hari Ini?
Chapter XXV Perasaan Halus
Chapter XXVI Belikan Aku Boneka Mirip Manusia
Chapter XXVII Oh ibu, Aku Tidak Sengaja Mencolok Mata Anjing
Chapter XXVIII Prajurit Hantu di Jalan
Chapter XXIX Apa Datang untuk Menemuiku
Chapter XXX Pemakaman Langit
Chapter XXXI Nafas yang Gemetar
Chapter XXXII Tengkorak yang Bersikap Manis
Chapter XXXIII Memenjarakan Jiwa di Sini, dari Generasi ke Genarasi
Chapter XXXIV Babi Lebih Pandai darimu Kawan
Chapter XXXV Rasanya, Aku Baru Saja Tertimbun Tanah
Chapter XXXVI Bau Dingin dari Jalan Huang Quan
Chapter XXXVII Benda itu Disebut Pasak Gunung dan Sungai
Chapter XXXVIII Jangan Menggunakan Paksaan, Itu Tangisan 10 Ribu Hantu
Chapter XXXIX Alasan Hantu Menangis
Chapter XL Api di Sekitar Pasak Gunung dan Sungai
Chapter XLI Ledakan Terdengar Bergema, Api Membakar Pasak Gunung dan Sungai
Chapter XLII Mengambil Kesempatan untuk Memeluknya
Chapter XLIII Kamu yang Melemparkan Dirimu Sendiri
Chapter XLIV Aku Hanya.... Untuk Seseorang
Chapter XLV Cepat, Ambilkan Susu dan Sosisku!
Chapter XLVI Makanan Kucing Direbut, Tidak Tahu Malu!
Chapter XLVII Lukisan Seorang Pria
Chapter XLVIII Berani Melawan Perasaan Tak Terlihat
Chapter XLIX Mengagumkan, Kapanpun Ingatlah Saat Matahari Terbenam
Chapter L Meskipun Memaksa, Akan Kujerat Dirimu Dipelukanku
Chapter LI Diam-diam Membawa Keluarga Terdekat...
Chapter LII Mematuhi Istri Kalau Mau ke Pesta
Chapter LIII Memang Tidak Pernah Melihat Pria Tampan?
Chapter LIV Manusia Di Bumi dan Dewa Di Langit Bisa Terbunuh
Chapter LV Mengangkat Tangan untuk Menampar
Chapter LVI Mengecewakan Pemikiran Seseorang
Chapter LVII Dataran Tanpa Cahaya,Penjara Bagi yang Paling Tidak Terhormat
Chapter LVIII Lepaskan, Jangan Sentuh Dia dengan Tangan Kotormu
Chapter LIX Seolah Bisa Melihat
Chapter LX Kamu Bisa Mencoba, Aku akan Sangat Lembut
Chapter LXI Sepertinya... Ada Sedikit Kesalahan
Chapter LXII Ingin Merasakan Kulit dengan Menciumnya
Chapter LXIII Hidup Bersama dengan Alami Mulai Tidak Memuaskan
Chapter LXIV Menjaga Janji yang Terlupakan
Chapter LXV Sekali Pandang, Membuat Hatiku Kacau
Chapter LXVI Kuantar Ke Rumahmu
Chapter LXVII Aku Ini Vampir
Chapter LXVIII Shen Wei Adalah Utusan Penebas Jiwa
Chapter LXIX Apa Kamu Baru Saja Memakan Nyali Seekor Macan!
Chapter LXX Utusan Penebas Jiwa Tidak Begitu Dangkal
Chapter LXXI Aku Mau Membawa Pulang Kuas Kebajikan, Untuk Cinderamata
Chapter LXXII Awal Dari Kuali Tiga Kaki dan Kuas Kebajikan
Chapter LXXIII Kuali Jiwa Tiga Kaki Hancur dan Kuas Kebajikan Terlahir ke Dunia
Chapter LXXIV Shen Wei Mendorong Pintu Kamar Mandi
Chapter LXXV Aku Minta Maaf Padamu
Chapter LXXVI Tidak Hanya Mengambil Kuas Kebajikan
Chapter LXXVII Aku Ingin Memperjelas Semua Ini
Chapter LXXVIII Aku Tidak Suka, Lebih Baik Tidak Dilahirkan
Chapter LXXIX Meskipun Mati di Kehidupan Ini, Aku Rela
Chapter LXXX Goyangan di Dalam Mobil
Chapter LXXXI Kisah Cinta Serasa Ditusuk Pisau Tepat di Jantung
Chapter LXXXII Orang yang Kusuka Tidak Menyukaiku
Chapter LXXXIII Dibuat Oleh Penguasa Zhen Hun, Zhao Yunlan
Chapter LXXXIV Kamu Harus Pilih Salah Satu
Chapter LXXXV Aku Tidak Bisa Dibandingkan Olehnya?
Chapter LXXXVI Tampan, Aku Ingin Memelukmu
Chapter LXXXVII Kesungguhan, Tak Dapat Menebus Kutukan Abadi
Chapter LXXXVIII Apakah Kamu Shen Nong?
Chapter XC Apapun yang Terjadi, Aku Tidak Akan Membencimu
Chapter XCI Bangsa Iblis, Terlahir dari Celah di Antara Cahaya dan Kegelapan
Chapter XCII Karena Bangsa Iblis Tidak Memiliki Jiwa
Chapter XCIII Apakah Kamu Benar-Benar Masih Ingin Mati Bersamaku?
Chapter XCIV Aku Harus Bersemangat Demi Mengembalikan Prinsip Suami
Chapter XCV Ya Tuhan! Seekor Kucing Bisa Membeli Makanan
Chapter XCVI Untuk Sementara Waktu Baik-Baik Saja, Masih Belum Mati
Chapter XCVII Villa Persinggahan Pemandian Air Panas di Kota Kecil--Jebakan
Chapter XCVIII Sebelum Terlambat, Potonglah Lenganku
Chapter XCIX Apakah Pasak Gunung dan Sungai dari Awal Sudah Berada di Tanganmu?
Chapter C Sangat Lama Aku Menjadi Ketua, Belum Pernah Bertemu Raja Neraka
Chapter CI Yang Terakhir dari 4 Benda Keramat, Lentera Zhen Hun
Chapter CII Shen Wei, Masih Tidak Ingin Muncul Dihadapanku!
Chapter CIII Kamu Menang, Aku Tidak Sebanding Denganmu
Chapter CIV Apakah Segel Besar Benar-benar Sudah Hancur?
Chapter CV Menyegel Ulang Empat Pilar Langit
[TAMAT] Chapter CVI Akhir Zhen Hun
Chapter Spesial Penjaga Jiwa I
Chapter Spesial Penjaga Jiwa II
Chapter Spesial Penjaga Jiwa III
[Bukan Update] Cuma Pemberitahuan Untuk Pembaca

Chapter LXXXIX Tidak Mengharapkanku Bisa Menemanimu

491 62 7
By iu3a17

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Bagaimana kalau seandainya aku tidak membeli buku sialan itu lagi?

Bagaimana kalau seandainya saja langsung melemparkan buku kosong ini ke Sungai Wangchuan?

Zhao Yunlan bukan hanya memikirkan ini, dia langsung saja melakukannya. Segera saja dia mengangkat tangan dan melemparkan buku yang halamannya sudah kosong itu ke Sungai Wangchuan. Suara 'Pyuk' pelan terdengar bersama dengan air yang memercik, kemudian buku itupun tenggelam perlahan-lahan.

Zhao Yunlan menunggu cukup lama di sana, tapi tidak ada seorangpun yang datang untuk menegurnya karena baru saja membuang sampah sembarangan. Zhao Yunlan memutar kepalanya, kemudian pergi untuk keluar dari sana melewati Pohon Pagoda Jepang besar. Dia memutuskan untuk membeli sekotak rokok untuk mengasapi paru-parunya, kemudian pergi menuju hotel dan menyewa kamar serta mendapatkan makanan yang enak, setelah itu dia hanya tidur sejenak, lalu pergi mengikuti jejak Shen Wei. Membuatnya mau pulang bersamanya... Langkah kaki Zhao Yunlan tiba-tiba saja terhenti.

Apakah Shen Wei yang baru saja kulihat, benarkah Shen Wei yang sebenarnya?

Mungkin inilah yang menjadi dasar perbedaan antara 'Kepintaran' dengan 'Kebijaksanaan'.

Di saat Zhao Yunlan melemparkan bukunya, pada kenyataannya dia secara insting membuat sebuah keputusan benar dengan bertindak begitu——Ketika sedang pusing, keputusan yang paling baik jangan pernah melakukan penyelidikan.

Bagaimanapun juga, segala yang terjadi saat ini membuatnya tidak dapat berpaling, perasaan yang dirasakan terasa tidak dapat dibendung lagi. Meskipun hanya mendapatkan sedikit jejak, dia tidak tahan untuk meraihnya dan mengaitkan satu dengan yang lain. Segala tindakannya hampir berjalan sesuai naluri, dia tidak sadar telah melakukan sampai sejauh ini.

Langkah kaki Zhao Yunlan dengan suka rela mulai menjadi lebih pelan, diapun mulai berpikir.

Kalau seandainya Zhao Yunlan memilih untuk benar-benar menyerah dengan melemparkan semua yang dicapai sampai di sini dengan kembali ke masa 11 tahun yang lalu...Berarti semua yang dialaminya sekarang bisa dianggap tidak ada yang terjadi. Dikemudian hari dia tidak perlu merasa repot memikirkan siapa yang melakukan semua ini dan membawanya sampai pada permasalahan sekarang. Tentu saja, dikemudian hari dia tidak akan mendengar kalimat apapun.

Akan tetapi, segala pengalaman yang dialaminya sekarang benar-benar terjadi. Seandainya dia tidak membeli buku itu lagi, 11 tahun kemudian tentu saja buku [Catatan Berita Terkenal di Masa Lampau] tidak akan berada di perpustakaan Departemen Investigasi Spesial. Dia juga tidak akan menemukan apa yang terjadi oleh Nuwa, dan beberapa rahasia yang mengikuti di belakangnya. Mungkin saja, demi menjaga keseimbangan antar dua dunia, dia pasti tidak akan pernah sampai ke Gunung Kun Lun, diapun tidak tahu dimana keberadaan Kuas Kebajikan, sekaligus dia tidak akan pernah melihat kenangan di dalam Pohon Dewa Agung. Tentu saja, segala yang terjadi setelahnya tidak akan pernah terjadi.

Di tambah lagi, saat menimbang banyak hal, diapun tidak akan pernah masuk ke Jalan Huang Quan. Dia juga tidak akan berpikir kalau ayahnya sudah dirasuki oleh Wadah Dewa Shen Nong. Diapun pasti hanya pergi ke rumah ibunya, tidak perduli dengan apa yang dikerjakan oleh Ayahnya. Tentu saja, seandainya dia memiliki kesempatan untuk datang ke masa 11 tahun dia tidak akan menghentikan taksi untuk mengikutinya. Kali ini, memang tidak perlu mempertanyakan pertanyaan bodoh sebaiknya membeli buku lagi atau tidak di Jalan Huang Quan——Karena sebenarnya buku itu memang tidak pernah ada sejak awal. Jika melihat dari'*Paradoks kakek[1]'. Albert Einstein, si kakek berhidung bawang pernah berkata; 'Kecuali seseorang masuk ke *ruang paralel[2], bisa dibilang, sekarang yang dialaminya merupakan kejadian yang sangat berbeda.'

Atau kecuali...

Zhao Yunlan berhenti, dia menutup matanya. Dia mengingat suara gelembung air saat tenggelam di sungai Wangchuan, ratusan ribu kegelapan yang menyelimuti tempat itu lebih hening dari Neraka. Tiba-tiba saja Zhao Yunlan bisa melihat tulisan dari Batu Prasasti Segel Besar di sana——Dia mengucapkan kalimat yang tertera di atas batu dengan mulutnya;

"Takdir yang terjadi pada saat ini. Kamu mau naik ke Surga atau turun ke Neraka, hanya kamu yang dapat memilih jalanmu sendiri..."

Nafasnya perlahan-lahan menjadi lebih pelan. Zhao Yunlan tahu perasaannya sendiri, diapun merasa bingung dan sedang menduga-duga.

11 tahun yang lalu, Shen Wei bekerja sama dengan wadah Dewa Shen Nong yang merasuki tubuh Ayahnya tanpa sepengetahuannya. Entah benar atau tidak percakapan mereka saat itu, karena Shen Wei memiliki perjanjian dengan Shen Nong yang tidak diketahuinya. Saat berada di sana pun wajah tampan lembut yang biasa ditampilkan olehnya, terlihat benar-benar sangat berbeda dari biasanya.

Atau jangan-jangan... Shen Wei benar-benar tidak tahu kalau Pemerintah Akhirat sengaja memanfaatkannya? Seandainya tahu akan situasi ini, mana mungkin dia tidak memikirkan sampai sejauh itu? Hanya saja... Dia pasti punya rencana lain untuk menghadapinya 'kan?

Setelah berpikir setengah menit, Zhao Yunlan memutuskan untuk kembali ke Jalan Huang Quan, setelah memasukkan selembar jimat ke mulut, dia menutup mulut dan hidung dengan menggunakan daun lebar untuk menyembunyikan hawa kehidupannya, kemudian segera berderap masuk ke dalam Kota Hantu

Bos pemilik kedai kecil itu masih saja seperti anak kecil yang berusia 7-8 tahunan. Saat melihat Zhao Yunlan, dia sama sekali tidak terlihat terkejut, bahkan saat Zhao Yunlan menyebutkan Marganya untuk di catat di buku 'Catatan Berita Terkenal di Masa Lampau', anak itu hanya mengatakan harga yang harus dibayarkan dengan suara pelan, lalu membawa buku besar, dan menyuruhnya untuk menuliskan namanya di sana.

Setelah nama dituliskan, muncul cahaya berwarna putih yang bersinar. Nama Zhao Yunlan muncul diikuti oleh tulisan tiga kata [Penguasa Zhen Hun] disertai tahun pembelian.

Saat ini, tidak sesosok hantu pun yang menemukan bahwa dia merupakan makhluk yang masih hidup. Zhao Yunlan bisa kembali ke jalan Huang Quan dengan mulus. Setelah itu dia pulang ke rumah orang tuanya sambil membawa buku 'Catatan Berita Terkenal di Masa Lampau', dia menahan nafasnya dan memanjat dinding, setelah itu masuk ke kamarnya melalui jendela.

Zhao Yunlan dan Da Qing sudah tidak ada di sana 11 tahun yang lalu. Di dalam sana hanya satu komputer dan setumpuk kertas ujian yang berantakan di atas meja. Di samping pria itu terdapat laporan yang tidak berperikemanusiaan yang ditujukan oleh atasannya saat itu. Tertulis 'Kotoran Anjing' besar di atasnya.

Zhao Yunlan tidak tahan untuk menyentuh dengan lembut kata tidak pantas yang ditulisnya itu, diapun tertawa saat melihat itu. Dia bisa merasakan cerminan dirinya sekarang seperti tokoh yang ada di dalam cerita drama yang melakukan perjalanan waktu. Setelah itu dia membalikkan tubuhnya kemudian dengan lembut mengangkat papan alas tempat tidurnya——di dalam sana Zhao Yunlan menyimpan kitab-kitab, lalu jimat pemberantas hantu jahat, kertas jimat kuning, bubuk cinnabar, dan berbagai macam peralatan magis lain miliknya.

Zhao Yunlan berpikir seratus kali bagaimana bisa menemukan buku itu agar mudah ditemukan nantinya, tapi mencegah buku itu terlihat mencurigakan. Jadi dia memberikan tanda seperti buku koleksi lain, kemudian membuka laci dan mengambil sebuah kertas kalender yang sudah tua, nyobek ketas itu, kemudian membungkus sampul buku dengan rapi untuk menutupi tulisan 'Catatan Berita Terkenal di Masa Lampau', setelah itu menuliskan judul buku;

[Nuwa Membuat Manusia dan Menambal Langit..]

Saat Zhao Yunlan bermaksud menambahkan tulisan; [Nuwa membuat manusia dan menambal Langit. Segel Besar Yin dan Yang Fuxi, Shen Nong mendedikasikan diri membuat obat untuk manusia, Gong Gong melakukan perjanjian pada Dewa aga yang merasa tidak puas]

Semua itu merupakan informasi berharga untuknya nanti, siapa yang tahu, baru saja dia mendapatkan beberapa huruf, dia bisa mendengar suara yang datang dari koridor kamarnya.

Zhao Yunlan buru-buru melempar bukunya, kemudian dengan sikap panik dia segera menutup papan alas kasur, sampai rasanya tangannya hampir saja tergencet kasur.

Orang di luar ruangannya benar-benar memiliki pendengaran yang luar biasa hebat, segera saja suara ketukan terdengar di pintu, dia dapat mendengar suara dari Neraka 11 tahun lalu;

"Bocah brengsek, apa kamu di rumah? Apa yang sedang kamu lakukan kenapa bersuara keras begitu?"

Zhao Yunlan menelan ludahnya, dia jelas tidak berani menjawab. Suara orang yang ada diluar ruangannya semakin keras mengetuk pintu dan bertanya;

"Zhao Yunlan?"

Zhao Yunlan menekan suara di tenggorokan, kemudian bersuara;

"Miaw~"

"Apa itu kucing?"

"Bukankah kucing itu tidak pulang kalau belum malam? Kenapa hari ini lebih awal datangnya, apa dia hamil? Apa sebaiknya di '*disterilkan'-kan secepatnya"

(*Steril-> mandul KBBI ke-2)

Zhao Yunlan terdiam. Dia sama sekali tidak bisa membayangkan reaksi Tuan Da Qing saat mendengarkan kalimat itu.

Untung saja ibunya mudah dibohongi. Zhao Yunlan menghembuskan nafas lega, saat dia bermaksud menyelesaikan tulisannya, tiba-tiba saja dia mendengar suara mobil yang datang di luar rumah. Segera saja dia membuka korden, dengan hati-hati dia mengintip, dia menemukan kalau Ayahnya yang punya kepribadian ganda itu pulang. Dia merasa rencananya ini akan terlalu sulit untuk dijalankan. Jadi Zhao Yunlan segera mengambil inisiatif dengan melompat langsung keluar jendela, setelah itu jatuh di atas rerumputan secara diam-diam, lalu segera mengambil arah berlawanan dengan mobil, diapun terlihat sukses bertindak menjadi pencuri di rumahnya sendiri.

Setelah melarikan diri, Zhao Yunlan segera berjalan di area sekitar rumahnya, kemudian sampai di jalan besar. Terlihat tidak tahu harus pergi ke mana. Lalu tiba-tiba saja, pria itu merasa tanah yang sedang dipijak olehnya terguncang dengan sangat keras. Awalnya dia pikir sekarang sedang terjadi gempa bumi. Tapi saat melihat pejalan kaki yang lain, mereka terlihat tenang saat meneruskan perjalanannya. Rumah-rumah yang berdiri berjajar pun masih berdiri dengan tegak, tidak ada tanah yang terlihat retak di sekitarnya.

Ketika Zhao Yunlan hendak bereaksi, tiba-tiba saja dunia yang ada dalam pandangannya seolah berputar. Segala yang ada disekitarnya runtuh. Dia menunduk dan tetap menjaga kakinya agar tidak terjatuh, saat dia mendongak, dia menemukan kalau dirinya kembali ke jalan yang berwarna putih. Pandangan matanya masih memancarkan kecurigaan pada Dewa Shen Nong yang menunggunya.

Zhao Yunlan langsung berderap untuk mendekat padanya, kemudian merebut kerah baju pria tua itu dan bicara;

"Katakan padaku dengan jelas, ini semua..."

Saat pria tua itu akhirnya mau membuka mulut, dia segera saja memotong pertanyaannya dengan nada bicara yang sangat aneh;

"Kamu tahu arti 'kematian' itu apa?"

Alis Zhao Yunlan terkait dengan erat setelah mendengarkan pertanyaan ini, dia menatap ke arah pria tua itu selama dua detik, menduga dengan menatap kedua matanya. Dia tidak dapat menemukan ancaman ataupun informasi bohong yang diucapkan oleh pria tua itu, jadi dia mengendurkan cengkraman tangannya. Untuk sejenak terdiam. Kemudian memberikan jawaban yang masuk akal padanya;

"Disebut kematian, karena tubuh manusia yang seharusnya hidup telah berhenti bekerja, iya 'kan?"

Pria tua itu mengajukan pertanyaan lagi dengan suara serak;

"Apa yang dimaksud *tiga jiwa dan tujuh indera[3]? Apa yang dimaksud dengan *6 alam menuju reinkarnasi?[3] "

Zhao Yunlan segera mengatakan jawabannya;

"Setelah akhir kehidupan disebut kematian, sekaligus sebagai awal dari kehidupan yang lainnya."

Pria tua itu terkekeh, kemudian bertanya kembali;

"Apa yang dimaksud dengan 'Bangsa Iblis'? Apa yang dimaksud dengan 'Dataran Paling Tidak Terhormat'?"

Zhao Yunlan terdiam, untuk sejenak diapun akhirnya bertanya;

"Apa maksud perkataanmu?"

Pandangan mata pria tua yang sangat bersinar itu, untuk sesaat memperlihatkan ekspresi yang sedikit menakutkan, dia segera mencengkram lengan Zhao Yunlan, jari-jarinya mencengkram erat cukup untuk meninggalkan jejak di kulitnya;

"Apa kamu lupa, Kun Lun. Sebenarnya, kematian itu..."

Kalimatnya terhenti, seperti korban sekarat di drama TV——terlalu lama mengungkapkan nama pelaku, sama seperti pria di depannya yang hanya memandang ke arahnya, lalu tiba-tiba saja tubuhnya yang hidup terbelah menjadi dua. Dari kepala sampai kakinya. Sebuah pedang langsung saja membelahnya menjadi dua. Seperti sedang memotong buah melon, membelah tepat ditengah dengan sangat bersih, setelah bilah pedang itu membelah terdengar suara dingin dentangan besi yang jatuh ke tanah. Tanpa diduga lantai yang putih dan bersih sekarang berubah menjadi genangan berwarna merah gelap. Orang yang berada di samping pria tua itu bisa merasakan suara getaran tanah setelah tebasan yang tak dapat terkalahkan.

Sampai melihat orang itu terbelah, Zhao Yunlan masih tetap berdiri di tempatnya, ekspresi wajahnya seolah membeku tidak dapat mengucapkan sepatah katapun. Zhao Yunlan yang merasa kelu, untuk sejenak hanya mundur selangkah sesuai nalurinya, darah segar memercik kemana-mana. Setelah sejenak, Zhao Yunlan perlahan mendongak. Dia melihat Shen Wei sedang berdiri dihadapannya. Tenggorokannya seolah tercekat, tidak mampu mengatakan sepatah katapun.

"Apa kamu baik-baik saja? Pergilah bersamaku."

Shen Wei mengulurkan tangannya, tapi dengan cepat dia sadar saat ini pupil mata Zhao Yunlan masih terlihat mengecil karena ketakutan. Shen Wei menunduk, melihat tangannya yang bersimbah darah seperti seorang tukang daging yang baru saja menyembelih hewan. Shen Wei langsung saja menarik tangannya dengan sikap yang canggung, berusaha untuk menggosok darah ditangannya dengan kasar, seolah tidak dapat dibersihkan. Di dalam hatinya muncul perasaan jijik dan muak yang tak dapat diungkapkan, jadi muncul keinginan baginya untuk tidak ingin lagi menyentuh Zhao Yunlan dengan tangan kotornya. Untuk menghindari ketakutannya ini, segera saja dia menyembunyikan tangan di balik lengan bajunya yang panjang, lalu menjelaskan pada Zhao Yunlan dengan suara yang tertekan;

"Kamu tiba-tiba saja menghilang dari hadapanku, aku..."

Disaat seperti ini, Zhao Yunlan pada akhirnya pulih dari keterkejutannya. Dia buru-buru melangkah maju dan merebut tangan Shen Wei. Shen Wei dengan kasar berusaha menarik tangannya, tapi secara naluri genggaman tangan yang merebut tangannya semakin mengencang. Zhao Yunlanpun berbicara padanya tanpa perasaan;

"Jadi, kamu yang sekarang orang dari 11 tahun kemudian 'kan? Kalau begitu kamu pasti ingat 'kan, berapa kali kita bercinta setelah mabuk saat itu?"

Shen Wei terdiam. Setelah sesaat terdiam, Shen Wei akhirnya memutuskan untuk melewatkan percakapan pada bagian itu. Diapun sudah tidak lagi bersikap tidak masuk akal lagi. Dengan cepat dia mengangkat tangan untuk menarik mutiara naga air yang melingkar di leher Zhao Yunlan. Mutiara Naga air yang berada di telapak tangannya terbakar dan mengeluarkan asap hitam, lalu luntur seperti terkena air dingin dan memperlihat bentuk aslinya, benda itu berubah menjadi sebuah sisik. Mata Zhao Yunlan terbelalak. Saat Zhao Yunlan ingin melihat lebih dekat dan Shen Wei berniat mengembalikan, sisik itupun menghilang.

"Tunggu, apa itu?"

Zhao Yunlan meneruskan bertanya;

"Itu tidak seperti sisik ikan, itu seperti milik sejenis reptil, apa itu sisik ular?"

"Padahal kamu tidak yakin benda apa itu, malah memakainya di lehermu"

Shen Wei mengatakan dengan suasana hati yang buruk;

"Kalau...kalau itu organ tubuh makhluk yang tidak kamu suka, apa kamu tidak merasa jijik?"

Zhao Yunlan hanya menatap ke arahnya dengan pandangan tidak berdosa. Untuk sesaat Shen Wei dan pria itu saling menatap satu sama lain, Shen Wei yang sudah tidak tahan dengan ini segera memalingkan kepalanya, kemudian membuat lubang hitam, mendorong kepala Zhao Yunlan untuk masuk ke dalam sana dengan sikap yang kasar.

Karena sebelum masuk, dihadapannya dalam kondisi terang dan sekarang berubah menjadi gelap, jadi ketika Zhao Yunlan merasa seluruh tubuhnya di selimuti oleh air yang sangat banyak, dia lupa harus menahan nafas di dalam air. Saat tidak dapat menahan nafasnya, dalam hati dia ingin mengumpat, ketika dia mulai kehabisan nafas, tubuhnya seketika diangkat oleh seseorang untuk naik ke permukaan air, kemudian orang yang ada didekatnya membuka bibir dan lidahnya dengan lembut, mengembuskan nafasnya.

Shen Wei segera merebut tubuh Zhao Yunlan dan membuatnya keluar dari aliran sungai. Setiap Zhao Yunlan kehabisan nafas, Shen Wei akan memberikan nafasnya, setelah pemberian nafas dari mulut ke mulut dilakukan sebanyak empat sampai lima kali, mereka berdua akhirnya sampai di permukaan air

Zhao Yunlan hanya mengingat saat mereka menyelam, setelah itu dia merasa seperti setengah mengantuk, dan saat sadar dia bisa mendengar seseorang sedang memanggil namanya begitu keras seperti guntur.

Shen Wei saat ini sudah merebahkan tubuhnya ke atas kapal yang berada di sungai Wangchuan. Dia sama sekali tidak memperhatikan hantu pembawa kapal yang sudah gemetar ketakutan ketika melihatnya. Dia hanya mengangkat tangan untuk menaikkan dagu Zhao Yunlan dan berbicara padanya;

"Air sungai Wang Chuan tidak boleh tertelan oleh makhluk yang masih hidup, kamu tidak menelannya 'kan? Bagaimana perasaanmu?"

Zhao Yunlan yang telah tersadar menyeka air yang ada di wajahnya. Dengan berhati-hati dia mengingat perjalanan pendek yang dilakukannya barusan, kemudian membuat kesimpulan;

"...Aku merasa, baru saja duduk di atas torpedo."

Shen Wei langsung saja melepaskan pegangannya, Zhao Yunlan yang baru saja keluar dari air, kakinya sedikit terasa kaku, jadi tubuhnya terjatuh dengan keras menghantam badan kapal, dia hampir saja membalik kapal setelah itu disusul dengan suara 'byur'. Ternyata si hantu pengemudi kapal yang tidak memiliki wajah sudah sangat ketakutan, karena tidak tahan lagi dengan pemandangan ini, dia menceburkan diri ke dalam sungai.

Shen Wei sangat terkejut melihat ini, dengan cepat dia segera membungkuk dan merebut lengan Zhao Yunlan dan bertanya;

"Kenapa?"

Zhao Yunlan terlihat tidak punya tenaga untuk tetap berdiri. Dia lupa kalau baru saja tenggelam, mukanya terlihat pucat pasi dan tubuhnya terasa lemah seolah sulit untuk benar-benar berusaha bangkit. Rasanya tubuhnya ringan seperti melayang, dia bahkan hampir tergelincir dari pegangan Shen Wei.

Zhao Yunlan sudah cukup lama berada di Jalan Huang Quan, di bibirnya terlihat hampir tidak ada darah yang mengalir, dia mengambil kesempatan untuk menyandarkan kepala di sisi kapal sejenak saat terjatuh, kelopak matanya rasanya berat, dengan suara yang lirih dia berbicara;

"Aku pusing"

"Aku akan segera membawamu pulang"

Ketika Shen Wei ingin membantu Zhao Yunlan dengan menggendongnya di depan tubuh, Entah mengapa Zhao Yunlan bertingkah seperti tidak mau bekerjasama. Dengan sedikit kekuatannya, dia selalu saja berusaha untuk turun. Jadi Shen Wei memutuskan untuk tidak menggendongnya di depan. Zhao Yunlan bukan gadis yang lemah. Shen Wei memang tidak memandang berat tubuhnya, meskipun ratusan pon berat yang harus dibawa, dia sanggup. Alasannya karena tinggi tubuh mereka sama. Orang itu pasti merasa tidak nyaman saat digendong di depan tubuhnya, akan lebih mudah menggendongnya saat dia dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Tapi kali ini Zhao Yunlan masih sedikit tersadar. Kemungkinan besar dia merasa sangat tidak nyaman kalau menilik dari wataknya, kekacauan yang telah dibuatnya ini hampir membuat Shen Wei ingin melemparkan tubuhnya ke dalam Sungai Wangchuan lagi. Pada akhirnya pria itu tidak punya pilihan lain selain menggendong Zhao Yunlan di punggungnya. Zhao Yunlan bicara dengan suara yang tidak jelas di telinga Shen Wei;

"Bajunya"

Shen Wei bertanya padanya;

"Baju apa?"

Baru saja dia mengatakan ini, hantu pengemudi kapal muncul dari dalam air, dia menyeret sebuah kapal bersamanya, memperlihatkan sebuah mantel yang terlipat rapi, berada di dasar kapal, tetap berada ditempatnya seperti tidak ada yang berani mengacaunya. Shen Wei terdiam, setelah itu membawa baju itu bersamanya.

***

Shen Wei langsung mengantar Zhao Yunlan pulang ke Apartemennya, kemudian dengan lembut meletakkan tubuhnya ke atas tempat tidur. Baru saja dia berniat untuk memanaskan air panas di kamar mandi, siapa yang tahu, orang yang baru saja terlihat 'sekarat' itu tiba-tiba aktif, sudah seperti ayam yang mau disembelih. Setelah itu dia menerkam tubuhnya layaknya macan yang berburu, melemparkan tubuh Shen Wei di atas tempat tidur. Kedua matanya berkilat dengan terang seperti seorang pencuri. Dia menundukkan kepalanya, mendekatkan hidungnya berlawanan dengan hidung Shen Wei lalu bicara;

"Apa kamu mau pergi?"

Shen Wei sadar kalau dirinya sedang ditipu;

"...jadi, kamu baik-baik saja?"

Mata Zhao Yunlan terlihat melengkung, diam-diam dia tertawa;

"Begitulah, mungkin bisa jadi serius. Karena istriku meninggalkan rumah——eh, secara teori sih sayangku sedang melarikan diri. Katakan padaku, kenapa kamu mudah sekali dibohongi, bagaimana kalau sampai dijual orang?"

Mendengar ucapannya Shen Wei langsung naik pitam, dia hanya mengangkat tangan untuk mendorong tubuh Zhao Yunlan, tidak bisa mengekspresikan perasaan marahnya dengan benar, pada akhirnya hanya mengeluarkan umpatan;

"Bicara ngawur!"

Zhao Yunlan tersenyum nakal, dia hanya mengambil mantel milik Shen Wei, kemudian memeluk mantel yang terlipat itu seperti memeluk bantal, kemudian tersenyum bahagia sambil berguling-guling di atas tempat tidur sambil menutup wajahnya dengan mantel itu, lalu menarik nafas dalam setelah itu bicara;

"Aiyo, benar-benar terkutuk. Saat ini seharusnya mengatakan sebentar lagi akan lahir bayi panda mungil ke dunia. Pasti akan benar-benar bagus. Paling tidak ada satu kalimat lagi untuk menganiayanya"

Shen Wei merasa tindakan orang itu saat ini benar-benar mirip orang gila maniak sex, jadi Shen Wei langsung saja mengulurkan tangan untuk merebut mantelnya;

"Berikan padaku!"

Zhao Yunlan langsung saja berguling-guling di atas tempat tidur untuk menghindar, sambil memeluk mantel itu, dengan mulut yang masih saja mengucapkan kalimat cabul;

"Tidak mau, ini demi kebaikan kita bersama, seperti digunakan untuk masturbasi?"

Shen Wei terdiam. Dia langsung saja merasa marah sekaligus dipermalukan, entah apa yang dipikirkannya, wajahnya langsung saja berubah merah padam. Zhao Yunlan mendongak, kemudian berbicara dengan nada serius;

"Kamu terlihat ingin segera membunuh suamimu sendiri"

Shen Wei tidak mengatakan apapun, saat ini dia sedang berlutut di atas tempat tidur, masih berusaha merebut mantel miliknya dengan cepat, sedangkan Zhao Yunlan yang menghindar terus menerus berguling-guling di atas tempat tidur. Saat Shen Wei sudah menangkap baju orang itu agar berguling ke arahnya, Zhao Yunlan akan terus berguling menjauh. Dan sampai akhirnya terdengar suara 'Bruk', Zhao Yunlan yang berguling jatuh ke lantai.

Keduanya yang dari tadi hanya saling terdiam, setelah beberapa saat, tidak tahan untuk tertawa bersama.

Zhao Yunlan duduk di atas lantai, sekarang tubuh bagian atasnya berada di sisi tempat tidur, dengan wajah tersenyum dia mendongak untuk menatap Shen Wei, tiba-tiba saja dia bicara;

"Eh, sayang. Aku mau bertanya sesuatu"

Shen Wei menunduk untuk menatapnya. Zhao Yunlan mulai meneruskan bertanya dengan nada bicara seperti sedang mengobrol santai;

"Kalau Segel Besar benar-benar sudah hancur, setelah itu, apa yang ingin kamu lakukan?"

Untuk sesaat Shen Wei terlihat terkejut, setelah itu Zhao Yunlan meneruskan pertanyaannya;

"Kalau begitu, tidak pernahkah kamu berharap aku menemanimu, menginginkan mati bersamamu di tempat yang sama?"

Tangan Shen Wei mencengkram erat saat mendengarnya bertanya, dia dengan cepat menangkap pandangan mata Zhao Yunlan. Senyuman di wajah pria dihadapannya terlihat nyata dan jelas, tanpa ada kesalahan dan sama sekali tidak tergoyahkan.

"Sebenarnya, 'Kematian' yang dikatakan oleh Shen Nong berarti 'Kekacauan besar' 'kan?"

Meskipun suara Zhao Yunlan terdengar lembut, tapi bagi Shen Wei terdengar seperti guntur yang menggelegar.

"Kamu tidak membiarkan Shen Nong menyelesaikan ucapannya, tapi aku sudah mendengarnya"

Zhao Yunlan berbicara sambil berdiri dari tempatnya, kemudian dia membungkuk untuk memeluk tubuh Shen Wei, lalu bicara;

"Kamu tidak pernah bertanya padaku apa yang terpenting bagiku. Akupun tidak akan memancingmu dengan bertanya kemana aku harus pergi. Sebenarnya kalau kamu benar-benar menginginkannya, langsung saja katakan padaku. Seandainya saja, aku mampu... tapi kenapa sampai harus menipuku?"

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Penulis: Priest

Cina-Indonesia: iu3a

*[1]祖父悖论(Zǔfù bèi lùn): Sebuah paradoks perjalanan waktu dimana ketidak-konsistenan timbul saat mengubah masa lalu. Contoh di sesuaikan dengan namanya; Seandainya seorang cucu pergi ke masa lalu, kemudian dia membunuh kakeknya sendiri, maka di masa mendatang dia tidak akan ada, karena ayah dan ibunya tidak bertemu.(Wikipedia)

*[2] Ruang paralel(ruang sejajar) Mimin akan jelaskan maksud Zhao Yunlan menurut pemahaman Mimin gaes yang sederhana. Zhao Yunlan di chapter ini sedang melakukan time travel alias perjalanan waktu kayak doraemon masuk ke laci meja belajar Nobita/kayak Hermione yang harus ikut 2 kelas dalam satu waktu dengan membalik jam pasir/ kayak Kowalski yang harus pergi ke masa lalu untuk mencegah dirinya menciptakan mesin waktu yang akan menghancurkan dunia. Konsep mirip gaes.

Zhao Yunlan dari masa depan mengejar bapaknya sampai ke Jalan Huang Quan, sedangkan Zhao Yunlan di masa 2002 sedang melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan yang sedang diselidiki Zhao Yunlan masa depan(Sedang berada di Apartemennya). Kalau si Zhao Yunlan masa depan ketemu sama Zhao Yunlan masa kini, maka akan terjadi kekacauan waktu karena mereka berdua berada di dalam ruang sejajar(ruang paralel). Kalau nggak ketemu, ya berarti kedua kejadian itu merupakan kejadian yang berbeda atau bisa disebut dunia/ruang yang berbeda.

*[3] 三魂七魄(sān hún ): penjelasan buka note chapter XXXVII, 六道轮回(Liùdào lúnhuí):Buka note chapter LXIV

Continue Reading

You'll Also Like

559K 85K 74
Cocok untuk kamu peminat cerita dengan genre #misteri dan penuh #tekateki, juga berbalut #action serta #scifi yang dilatarbelakangi #balasdendam. Kas...
3.2K 373 56
Novel Terjemahan bahasa Indonesia... Chinese title : 日落大道 (Rìluò dàdào) English title : Sunset Boulevard Indonesia : Bulevar Matahari Terbenam Author...
32.6K 1.9K 17
hanya untuk konsumsi pribadi (sedang di edit)
142K 16.1K 25
Judul : Loneliness (茕茕) Author : 九月买的饼干 Total Chapters : 25 Genre : Angst, Modern, Short Translators Inggris : Flareax Editors Inggris : Kaizer Link...