Hold Me Tight - Han Seungwoo

By Justlisx

1.4K 724 519

" Ada istilah yang mengatakan....Kamu berhak memilih mencintai dia, dan dia juga berhak mencintai orang lain... More

Cast
Prolog
01
02
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

03

79 53 27
By Justlisx

Ini sudah tiga hari yang menyebalkan. Semuanya sama, dosen dosen seperti kompak tidak memberitahu mahasiswa nya jikalau sedang berhalangan hadir. Hasilnya, datang kekampus dengan sia-sia.

Hari ini ada dua mata kuliah. Yang pertama, sudah dilewatkan dengan dosen yang seenaknya tidak hadir tanpa kabar. Sekarang waktunya melanjutkan yang kedua,yang juga tidak jelas dengan kehadiran sang dosen.

Dan juga, semenjak kejadian Wooseok menguping pembicaraan Choco dan Yeji,- Choco membuat Yeji menutup mulut tentang Wooseok yang sepertinya mendengar jelas kalau mereka mengatakan Lisa menyukainya.

Jadilah,mereka tidak berbicara apapun tentang itu pada Lisa. Walaupun mulut Yeji sudah gatal ingin menyampaikan. Tapi,segera diurungkan, karena Choco yang selalu memberikan tatapan tajam.

Sebenarnya itu bagus untuk kelanjutan perasaan Lisa pada Wooseok. Tapi, tidak tau dengan perasaan Wooseok sendiri. Jadi biarkanlah waktu yang menjawab. Begitulah kira-kira pikir Choco.

"kenapa si Ji-, kalo ada sesuatu bilang aja."ucap Lisa, yang menyadari kalau Yeji sedang memperhatikannya.

"Ah-...enggak kok, gue cuman bosen aja. Udah tiga hari begini terus."jawab Yeji sambil menggaruk rambuntya yang tidak gatal sama sekali. Choco mengangguk mengiyakan perkataan Yeji.

"laper banget tau, mana belum sarapan." Choco mendesah pelan, sambil memegangi perutnya yang mulai keroncongan. Sebelum melompat kegirangan melihat notif pesan masuk dari grup kelas.

"Anjir, tau gini langsung pulang aja tadi." Gerutu Yohan sambil menyandang tas kepunggungnya.

hendak berjalan keluar kelas,tapi kembali lagi ketempatnya semula teringat sesuatu.

"Mau barengan gak,Lis?." Tanya Yohan kepada Lisa yang tidak bergeming,karna sedang mendengarkan music menggunakan earphone.

"Mau dong."

"Lisa Cho,bukan elo." Sahut Yeji yang sedang membereskan barang-barangnya.

"Iya, gue juga mau nebeng sama Yohan."

"Ngapain dah, Lo kan ga kerja part time kayak gue sama Lisa."

"Gue tuh laper, pengen makan."
Yohan hanyak membentuk mulutnya menjadi huruf O. Disenggolnya tangan Lisa yang masih betah dengan earphone nya.

"Ga masuk lagi?."Tanya Lisa yang sudah tidak memakai earphone lagi.

"Lo tuh ya kebiasaan, padahal lagi megang handpone kan."Lisa nya cuman cengengesan gak jelas."

Mau kekafe bareng ga?."Tanya Yohan untuk yang kedua kalinya. Lisa mengangguk cepat.

Dengan cepat Yohan langsung narik tangan Choco dan Lisa, dan langsung berjalan keluar kelas meninggalkan Yeji yang sudah misuh-misuh sambil menghentakkan kakinya kuat.

"YOHAN BANGKE,KOK GUE DITINGGAL!!!."

****

Café tempat Yohan dan Lisa bekerja tidak begitu jauh dengan kampus, hanya butuh waktu 15 menit untuk sampai disana. Awalnya Choco juga mau ikut kerja part time. Dengan alasan yang sama kayak Yohan sama Lisa,mau cari pengalaman aja. Tapi Daniel ngelarang itu. Berakhirlah dengan Choco menuruti perkataan Daniel. Sebucin itu dia dengan Daniel.

Choco menghela napas pelan,lalu menyeruput caramel latte dengan banyak krim diatasnya. Perutnya sudah terasa kenyang sekarang. Jarinya mengetuk meja kayu, memperhatikan Lisa dan Yohan yang sedang bekerja, melayani beberapa pelanggan. Ini masih pukul 11, belum banyak anak kuliahan yang mampir. Jadi, belum terlalu repot untuk mereka berdua.

"Cho,lo lupa ngabarin Daniel ya?."Tanya Yohan menghampiri Choco dan duduk didepannya.

"Dia nge-chat gue, nanyain lo." Lanjut Yohan lagi.

Choco berdecak merutukki kebodohannya sendiri. Lagipula tadi Daniel tidak ada dikelas. Ditambah lagi perutnya sedang lapar,sehingga yang ada dipikirannya hanyalah makanan.

"Handpone gue mati lagi."sedikit bergumam lalu membongkar isi tas nya mencari power bank.

"Lagian si Daniel mau kesini juga katanya."Ucap Yohan,beranjak dari hadapan Choco.

Choco mengulum senyum,membayangkan bagaimana paniknya Daniel,ketika tidak menemukan nya di kelas. Ditambah lagi, tidak ada pesan sama sekali dari Choco. Mungkin hal itu tidak dianggap berlebihan oleh Daniel. Tapi,...berbeda dengan Choco yang berharap rasa lebih dari Daniel.

"Kenapa ga ngasih kabar sih,Cho."

Choco tersentak saat mendengar suara berat seseorang. Iya,Choco tau siapa pemilik suara itu. Itu Daniel. Wajahnya yang seperti buah Peach menatap perempuan yang dihadapanya dengan muka datar tersirat rasa khawatir disana.

"Loh kok udah nyampe aja?."Choco mengernyit juga senang dengan kehadiran Daniel. Daniel tidak menjawab pertanyaan Choco, dia langsung menarik kursi yang ada dihadapan Choco dan segera duduk.

Melihat muka Daniel yang seperti tertekuk karna dirinya, Choco lantas menarik kedua sudut bibir Daniel. Membuatnya tersenyum.

"Maaf ya, Kang Daniel.Gegara lapar jadi lupa ngabarin kamu."

Daniel melepas kedua tangan Choco yang masih betah membuat bibir Daniel tersenyum. Menatap mata Choco lurus,lalu memamerkan gigi kelinci nya dan tersenyum lebar. Mana bisa Daniel marah kepada sahabatnya ini. Dia hanya khawatir,itu saja.

"Enak banget ya, serasa dunia milik berdua."Celetuk Lisa yang entah sejak kapan berdiri didepan mereka dan menyajikan satu Vanilla latte.

"Gue ga pesan padahal."Ucap Daniel tapi tetap menyesap Vanilla latte yang Lisa sajikan tadi.

"Ga pesan tapi tetep diminum juga,bayar ya."Lisa terkikik lalu meninggalkan mereka berdua dan kembali bekerja, café sudah mulai ramai. Ini sudah masuk jam makan siang.

"Kemana aja sih kamu tadi,kok ngilang?."Tanya Choco mulai membuka pembicaraan.

"Ngumpul sama Jisung,Ong,Minhyun,sama Jaehwan dikantin."Jawab Daniel. Choco mencibir dan berguman pelan, membuat Daniel tertawa pelan.

"kita sama-sama ga ngasih kabar ya." Choco berdehem mengiyakan ucapan Daniel yang entah kenapa dianggap lucu oleh Daniel.

"apa yang Lucu sih Dan. Heran,apa-apa diketawain."ucap Choco sambil menyesap minimunya lagi.

matanya menjelajah keluar Café. Mendapati hal-hal yang biasa dikeramaian,jalanan sudah mulai ramai. Memperhatikan setiap orang yang masuk ke Café adalah salah satu favorit Choco jika berada disini. Ga penting emang,tapi Choco suka.

Dari sini Choco dapat melihat Han Seungwoo memasuki Café bersama dengan teman-temanya. Wooseok dan Jinhyuk yang menjadi teman dekatnya. Melihat ada Wooseok disana Choco lalu mengalihkan perhatiannya,mencari Lisa.

Penasaran dengan reaksi Lisa, dengan kehadiranWooseok yang tiba-tiba muncul disini.

Benar saja,ketika ekor mata Lisa menemukan Wooseok membuatnya hampir saja menjatuhkan gelas-gelas yang sedang dibereskanya.

Untung ada Yohan disampingnya dengan tanggap menjaga keseimbangan tangan Lisa, kalau tidak gelas-gelas itu bisa dengan cepat pecah berkeping-keping dilantai.

Dan mengakibatkan seluruh perhatian kepadanya. Choco hampir terpekik ditempatnya karna hal itu. Dia tau bagaimana gugupnya Lisa sekarang.

"kamu kenpa?." Daniel mengikuti arah pandangan perempuan yang dihadapan nya.

"kenapa mereka berdua?."Tanya Daniel lagi melihat Yohan yang misuh-misuh ke Lisa.

Choco tertawa sebentar, lalu menjawab."Ada kak Wooseok. Lisa langsung jadi gugup gitu."

"Cewek kalo naksir cowok emang gitu ya. Apalagi jadi silent love kayak Lisa."Choco mengerjap perlahan sebelum menyesap kembali minumanya,entah kenapa tiba-tiba dia jadi gugup waktu Daniel bilang kayak gitu.

"Tapi,-.." Daniel menggantungkan kalimatnya, membuat Choco mengernyit dan menatap Daniel dengan tatapan bertanya.

"Kamu ga kayak gitu deh,kamu biasa aja kelihatannya."Lanjut Daniel.

"Memangnya aku kenapa?." Tanya Choco,tidak mengerti dengan maksud Daniel.

"Kamu suka kan sama aku,tapi ga gugupan kayak Lisa." Jawab Daniel lagi. Yang membuat Choco tersedak. Tidak menyangka dengan tuduhan Daniel yang tiba-tiba ini. Apa semua ini,terlihat jelas oleh Daniel. Choco tidak tau mau menjawab apa sekarang, rasanya ia ingin kabur saja dari hadapan Daniel.

Melihat Choco yang melamun seperti orang bodoh membuat Daniel tertawa,dan dengan cepat berkata,"Bercanda doang aku,gugup amat sih."

Choco mengerucutkan bibirnya Lucu. Mudah bagi Daniel berkata seperti itu. Tapi tidak dengan detak jantung Choco yang sudah berdetak tidak karuan gara-gara ucapannya itu. Ternyata, kang Daniel masihlah lelaki yang tidak pekaan. Choco sedikit bersyukur akan hal itu.

Disisi lain, Choco tidak sadar ada sepasang mata yang menatapnya. Dalam diam seseorang itu memperhatikan Choco bersenda gurau dengan Daniel.ada sedikit Terbesit rasa tidak suka di hatinya melihat kedekatan mereka berduan.

Tapi, dia bukan siapa-siapa. Dia masih memilih diam, sampai saat nya tau, kemana arah rasa Choco menetap.

Dia Han Seungwoo,lelaki dengan sejuta rasa untuk Choco.

***




























Update di malam Minggu. Semoga menambah hiburan dimalam Minggu kalian yaa.

Jangan lupa juga vote dan comment nya.

♥️♥️♥️♥️

Continue Reading

You'll Also Like

75.1K 8.2K 86
Sang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan...
326K 35.4K 71
⚠️BXB, MISGENDERING, MPREG⚠️ Kisah tentang Jungkook yang berteleportasi ke zaman Dinasti Versailles. Bagaimana kisahnya? Baca saja. Taekook : Top Tae...
151K 11.5K 86
AREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...
203K 21.8K 41
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...