Hurt✔

Від Gtraxxi

32.4K 2.9K 319

Berawal dari luka dan rasa sakit. [DARAGON] [COMPLETE]√ #1 in g-dragon [180719] #3 in 2ne1 [250719] #1 in da... Більше

prolog
1
2
3🔞
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19🔞
20
21
PENGUMUMAN!
22
23
24
25
26
27
28
30
31
32
33
34 END
Epilog
Promo!
Again😁

29

694 72 6
Від Gtraxxi

Author pov.

3 tahun kemudian, Filiphina~

"Happy birthday mommy!" terlihat di sebuah apartemen sederhana, dua orang bocah laki-laki membawa sebuah kue ulang tahun berbentuk hati bersama-sama.

Mereka tersenyum manis mendekati seorang wanita cantik yang saat ini tengah berkaca-kaca atas kejutan dari dua jagoan nya itu.

"Mommy? Kenapa angis?" tanya si besar.

"Mommy cedih?" si kecil pun ikut bertanya.

"Mommy menangis bukan karena sedih sayang, mommy menangis karena terlalu bahagia." wanita itu mengambil alih kue yang di bawa oleh kedua putra nya itu, meletakkan kue itu ke atas nakas di samping ranjang nya.

"Terimakasih sayang, terimakasih atas segalanya. Mommy sangat beruntung memiliki kalian." ia mengangkat kedua tubuh mungil itu untuk duduk dipangkuan nya, membawa mereka ke dalam pelukan hangatnya.

"Tunggu, darimana kalian mendapatkan kue ini hm?" Dara merenggangkan pelukannya, menatap penuh tanya pada kedua putranya itu secara bergantian.

"Dari eomma." jawab si kecil antusias, ia bahkan mengangkat tinggi kedua tangan mungilnya ke udara.

"Kami uga ikut bantu eomma saat buat kue mommy." jelas si besar tak kalah antusias.

"Hooo pantas seharian penuh kalian meninggalkan mommy sendirian di sini hm?" ia berpura-pura sedih di hadapan kedua putranya itu.

"Maaf, Ju mommy.." ucap si besar yang bernama Park Joel, ia mencium pipi sebelah kanan mommy nya itu sebagai permintaan maaf.

"Jo juga maaf mommy.." si kecil Park Jorel juga ikut meminta maaf dan mencium pipi sebelah kiri mommy nya.

"Kalian tahu betul bagaimana caranya meminta maaf hm?? Karena mommy sudah mendapatkan hadiah ciuman dari pangeran-pangeran tampan, maka kali ini mommy akan maafkan." ucapnya juga mencium pipi berisi kedua putra nya itu.

"Mommy belum iup lilin." si besar yang berumur dua tahun, turun dari pangkuan mommy nya untuk mengambil kue yang sedari tadi terletak di atas nakas.

"Hahaha hyung pendek." ledek si kecil yang hanya berjarak beberapa menit dari si besar.

"Mommy..." rengek Joel, wanita itu mengerti, ia menurunkan Jorel dari pangkuan nya. Lalu mengambil kue yang tidak bisa di jangkau oleh anak tertuanya itu.

"Baiklah honey, mommy akan meniup lilinnya. Tapi, kalian juga ikut tiup ne?" walau ia sudah tiga tahun menetap di Filipina, namun ia tidak bisa berbicara Tagalog. Ya iya masihlah seorang Sandara Park yang sama, wanita yang saat ini sudah menginjak duapuluh tujuh tahun. Bagaimana ia bisa berbahasa asing selain bahasa korea? Sedangkan berhitung saja ia tidak bisa. Jangan salahkan otak bodohnya.

Beruntung dua orang yang dulu sangat ia benci, membantu nya untuk bertahan hidup di negara asing ini. Ya, Donghae dan Yoona. Mereka yang membantu nya untuk lari dari jangkauan pria yang sangat ingin ia benci, ah ia sudah lelah untuk menyangkal. Karena nyatanya hingga saat ini ia masih sangat mencintai ayah dari anak-anak nya itu.

Ia juga sudah meminta tolong sahabatnya, Bom, untuk mengurus perceraian nya. Namun nampaknya lelaki itu tidak ingin sepenuhnya melepas dirinya. Nyatanya hingga saat ini lelaki itu belum juga menandatangani surat perceraian mereka.

"Aku merindukan mu Ji." lirih Dara di dalam hati. Melihat wajah kedua putranya, ia seakan melihat duplikat dari seorang Kwon Jiyong. Mereka benar-benar mirip dengan ayah mereka, hanya hazel Dara lah yang bisa ia warisi untuk kedua putra kembarnya itu.

"Mommy tunggu." cegah Joel saat Dara ingin meniup lilinnya.

"Ada apa sayang? Ayo kita tiup lilinnya."

"Kata eomma, mommy halus buat pelmohonan dulu." terang nya dengan pelafalan bocahnya.

"Aigoo.. Yoona terlalu banyak mengajari kalian ne?" gemas Dara ingin mencubit pipi gembil putranya itu, namun tangannya sedang memegang kue saat ini. Ia harus menahan niat nya itu dulu.

"Baiklah," Dara memejamkan kedua hazelnya untuk membuat sebuah permohonan. "Ya tuhan, kumohon jangan ambil kebahagiaan ini dari kehidupan ku lagi." ia membuka kedua matanya, tersenyum hangat kepada kedua putra nya yang sedang berdiri dihadapannya.

"Jadi, kita sudah bisa meniup nya bukan?" kedua putranya itu mengangguk antusias.

Fffuuuuuh

Mereka meniup lilin itu bersama.

--------

Seoul, korsel

Di waktu yang sama, seorang pria juga sudah meniup lilin dari sebuah kue ulang tahun.

"Selamat ulang tahun babe." ucapnya menatap sebuah foto yang berukuran besar yang tergantung kokoh pada dinding hadapan nya. Ini sudah terhitung kali ke tiga bagi pria yang bernama Kwon Jiyong itu merayakan ulang tahun istrinya.

Tidak ada yang berubah, setiap kali hari kelahiran istrinya datang, ia akan mempersiapkan sebuah kue ulang tahun lalu meniupnya di hadapan foto berukuran besar yang ia pajang itu.

Miris sekali, keadaan tidak bisa di katakan baik-baik saja saat ini. Tiga tahun sudah berlalu, hidupnya benar-benar terasa hampa dan tak berarti saat sang pemilik hatinya pergi entah kemana. Meninggalkan nya tanpa mendengarkan semua penjelasan nya, ia harus menelan pahit saat istrinya itu menghilang begitu saja dari sisinya.

Ia ingin marah, bukan. Bahkan ia sangat ingin membenci karena wanita itu meninggal kan nya hanya karena sebuah kesalahan pahaman. Tidak seharusnya wanita itu berpikiran singkat tanpa mendengarkan penjelasan nya. Ia benar-benar merasa tidak adil harus menahan sakit sendiri akibat dari sebuah kesalah pahaman.

Jiyong berjalan gontai menaiki tangga menuju kamar tidur nya, kue tadi sudah ia letakkan begitu saja di atas meja yang berada di ruang tengah tersebut.

Hampir saja ia terjatuh dari tangga jika tangan nya tidak sigap untuk memegangi sisi tangga.

Brugh

Ia menjatuhkan tubuhnya terlentang di atas ranjang nya. Memandangi langit-langit kamarnya.

Tes

Tak terasa airmata mengalir begitu saja dari sudut matanya.

"Kau dimana Dara? Apa kau tidak merindukan ku?" monolog nya dengan penuh kesadaran. Ia sudah menghabiskan berbotol-botol minuman keras, tapi tetap saja tidak bisa mabuk, padahal dulu ia akan sangat mudah mabuk bahkan hanya karena satu tegukan dari alkohol saja.

Tubuhnya gontai bukan karena efek dari mabuk melainkan karena seharian penuh pria bermarga Kwon itu tidak menyentuh makanan.

Tiga tahun hidupnya berantakan, tiga tahun hidupnya berjalan tanpa tujuan. Bahkan perusahaan yang sedari dulu ia bangun dari nol, saat ini sudah terbang kalai karena ia sudah tidak pernah menginjakkan kakinya di kantor itu lagi. Beruntung Youngbae sahabat nya mau menangani semua urusan perusahaan nya itu.

Tapi tetap saja, perusahaan nya itu tengah diambang kebangkrutan saat ini. Karena seorang Kwon Jiyong adalah otak dan tonggak nya perusahaan yang dulunya salah satu perusahaan besar di Korea itu.

"Akkhhh aku butuh mainan saat ini." gusar Jiyong bangkit dari ranjang nya, berjalan dengan mata yang dipenuhi oleh kobaran emosi. Ia keluar dari kamarnya itu lalu masuk kedalam sebuah ruangan yang sedari dulu menjadi ruangan yang sangat ditakuti oleh siapapun yang di mansion itu.

Jiyong menendang tubuh telanjang yang sedang tertidur di lantai dingin ruangan itu. Wanita itu tersentak, ia ingin bangkit namun apa daya? kedua tangannya sudah tidak ada lagi untuk menopang tubuhnya yang penuh luka dan lebam.

Sudah tiga tahun ia disiksa tanpa ampun, diperlukan layaknya binatang. Bahkan anggota tubuhnya sudah tidak utuh lagi.

"Ji.. Tolongg bunuh saja aku.." entah sudah kesekian kalinya wanita itu memohon untuk kematian nya. Namun pria itu seakan tuli, ia tidak akan pernah membiarkan wanita itu mati dengan mudah.

"Kau tidak akan mati sebelum aku bisa menemukan pujaan hati ku!"

"Akhhhh Ji hikkkss.." rintihan kesakitan terus keluar dari mulut robek wanita itu. Jiyong menyirami tubuh penuh luka itu dengan air keras yang membuat wanita itu menggelinjang kesakitan.

"Jangan pernah main-main dengan ku. Dasar jalang! Beraninya kau menghancurkan rumah tangga ku!" Jiyong menginjak tak berperasaan pipi kiri wanita itu.

Akhhhh

Hikss

Hanya suara rintihan dan tangisan kesakitan lah yang memenuhi ruangan itu.

"Nyonya kau dimana? Ku mohon cepatlah kembali. Kembali membawa ketenangan bagi tuan dan bagi rumah ini." lirih Gummy, kepala pelayan yang sudah tidak tahan menyaksikan kehancuran tuan nya yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri itu.




.
.
.

TBC

Holla!

Ayo siapa yg kemarin pengen banget liat Dara pergi dari Jiyong?

Udah ku bikin loh ini, jangan bilang kalian berubah pikiran-_-

Dan.....
Kayak nya udah mau end (senangnya) 😂

So.. Silahkan voment karena ni ff tijel mau tamat...sekali-kali voment bagi yg gk pernah gpp dong yaa😁

.

Baibai👋

Продовжити читання

Вам також сподобається

41K 5.9K 21
Tentang Jennie Aruna, Si kakak kelas yang menyukai Alisa si adik kelas baru dengan brutal, ugal-ugalan, pokoknya trobos ajalah GXG
98.6K 18.2K 93
SERIES KE EMPAT DARI POSESIF-CRAZY ❤️LUCAS GEONANDES (MINE) ❤️JOSHUA ALEXANDER (I FOUND YOU) ❤️RAKA ABIMAYU (PROMISE) ❤️DAVE JHONSON (STAY WITH ME) U...
171K 8.4K 28
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
192K 5.3K 6
CERITA INI EKSKLUSIF DI DREAME/INNOVEL ----------------------------------------- Berawal dari kesalahan besar yang terjadi pada sepasang sahabat, seh...