Gun for Off (OffGun)

Від Rismaya-Cho

539K 35.9K 4.5K

Antara pemuda polos bernama Gun Atthaphan dan seorang pria berego tinggi Off Jumpol Adulkittiporn, hubungan s... Більше

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
29
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
info
(44)
(45)
(46)
(47)

(18)

11.2K 833 60
Від Rismaya-Cho

🌸OffGun🌸

🍁Gun for Off

Saat Gun terbangun di pagi hari, ia tidak melihat Off , ia hanya sendiri di kamar hotel tempat mereka menginap, si mungil itu pun bangun dari tempat tidur guna mencari Off di kamar mandi, namun ia tidak menemukan pria itu, Gun mengembungkan pipinya sambil mengerucutkan bibirnya.

Off bilang mereka akan liburan ke bali, nyatanya selama tiga hari mereka di bali yang di lakukan Off sibuk bekerja, bertemu dengan kolega2nya, dan meninggalkan dia sendiri di hotel dan melarangnya meninggalkan kamar hotel, Gun bosan.

Sambil menekuk wajahnya Gun memakan sarapan yang telah di antar oleh pelayan hotel, ia sudah mandi, sudah sarapan, dan sekarang ia sedang di depan tv, menggonta ganti chanel tv, namun tidak ada satu pun acara tv yang menarik, bahkan film spongebob kesukaanya pun tidak menarik sama sekali.

Si mungil mengambil ponselnya dan bengecek notifikasi yang masuk, melihat obrolan di grup line nya.

Ssing

Hooooi yang sedang liburan ke bali, kau sudah pergi ke mana saja, apa menyenangkan???

Nanon Korapat

Gun, apa kau tidak poto2?

Jane

Apa saking senangnya kau lupa posting di IG?? Atau kau tidak mau berbagi...

Aku mau lihat liburanmu😮

Oab Nithi

Berisik kalian...
Gun, jawab mereka, apa liburan mu menyenangkan?

Ssing

Huuuuu, katakan saja kau juga penasaran Oab!!

Nanon Ko rapat

🙄🙄

Oab Nithi

😑😑

Jane

😪😪

Nanon Korapat

😐

Gun Atthapan

Apa sih kalian

😮😮

Nanon Korapat

Bocil akhirnya muncul juga
jawab kami Gun, kau bersenang2 dengan Phi Off??

Gun Atthapan

Mai 😢
Aku belum kemana2, bahkan belum ke pantai, papii melarang ku keluar hotel dan papii sibuk kerja.
😤😤

Jane

Sabar Gun, nanti juga phi Off mengajakmu jalan2.

Oab Nitthi

Harusnya aku ikut

Ssing

😏😏😏

Oab Nitthi

😒😒

Gun Atthapan

Aku mau ke pantai sendiri
saja, sudah dulu ya teman2
😊😊

Ssing

Jangan!!!

Oab Nitthi

Jangan Gun...

Nanon Korapat

Jangan Bocil!!!

Jane

Gun tunggu phi Off saja!!!

Gun Atthaphan

Tenang saja, aku tidak akan jauh2 dari hotel 😊

Setelah itu Gun membanting ponselnya ke atas kasur, si mungil beranjak keluar dari kamar hotel, dia tidak pergi sendiri, Gun keluar hotel sambil membawa Dicky.
Si mungil sudah tidak perduli lagi jika Off marah, salah siapa mengabaikannya, dia kan ke bali untuk liburan, bukan untuk menemani Off bekerja, Gun menitipkan key card hotelnya pada resepsonis yang berjaga di lobi hotel, lalu ia bergegas keluar dari hotel.

senyuman Gun merekah setelah melihat pantai bali, sudah pernah di katakan jika Gun sangat menyukai pantai, maka yang di lakukan Gun saat melihat pantai, dia langsung berlari dan bermain air.

Sementara itu dengan dua pria dewasa yang saat ini berada di sebuah restoran yang terletak tidak jauh dari pinggir pantai dan hotel tempat mereka menginap, Off dan Porsche masih bersama kolega Off, membicarakan kerja sama mereka sambil menikmati makan siang.

"Mr. Jumpol, saya senang sekali bisa bekerja sama dengan pengusaha muda seperti anda" ucap tuan Hendrik, pengusaha hebat dan pemilik beberapa resort di bali, sebenarnya hotel tempat mereka menginap pun adalah hotel milik pria paruh baya itu.

Off hanya mengangguk dan berdehem sebagai respon, sejujurnya ia tidak terlalu suka pada orang yang memujinya berlebihan, apa lagi jika di lihat dari wajah koleganya yang satu ini, Off melihat jika ada niat lain dari tuan Hendrik selain kerja sama perusahaan mereka, Porshe juga merasakan demikian, jika saja kerja sama ini tidak menguntungkan mungkin Off tidak akan menerima GMM bekerja sama dengan perusahaan pria paruh baya itu.

"Mr. Jumpol, apa anda tidak keberatan jika anak saya ikut makan siang bersama?" tanya tuan Hendrik.

"Silahkan tuan Hendrik" jawab Off seadanya.

"Kebetulan sekali, putriku sudah datang..." kata tuan Hendrik lalu melambaikan tangannya.

Porshe menatap wanita yang cukup cantik, namun baginya Emma jauh lebih cantik, wanita yang terlihat seperti blasteran indonesia Jerman adalah putri ke dua dari tuan Hendrik.

"Hai pah..." Wanita itu memeluk tuan Hendrik, Off sama sekali tidak tertarik dan hanya meminum minumannnya.

"Hai sayang, duduklah" titah tuan Hendrik, wanita muda itu menuruti ayahnya dan duduk di dekat Porshe, menghadap Off.

"Mr. Jumpol, kenalkan ini adalah putriku Shereen, sebentar lagi dia akan lulus kuliah, dari fakultas ekonomi" gadis bernama Shereen itu terlihat malu2 saat ayahnya memperkenalkannya pada pengusaha muda yang sangat tampan.

Off mengabaikan uluran tangan gadis itu saat gadis itu mengajak salaman, Shereen terlihat kesal karena penolakan Off, namun gadis itu tetap tersenyum, bagaimana pun ia harus bisa mengambil hati pengusaha muda dari negri gajah putih itu, selain itu sepertinya ia menyukai Off, selain kaya Off juga sangat tampan, apalagi sikap angkuh dan dingin yang di tunjukan Off, membuat gadis itu bertekad, Shereen dan tuan Hendrik saling menatap dan melempar senyum, semuanya tidak luput dari penglihatan Porshe, dan pria itu sepertinya tau apa yang ada di pikiran ayah dan anak itu.

🍁🍁

Kembali pada si mungil, Gun yang sudah lelah bermain pasir, Dicky pun sudah kotor, dan perutnya pun sudah lapar, Gun memutuskan untuk kembali ke hotel.

Si mungil mengambil Dicky dan membersihkan beberapa pasir yang menempel di boneka anjingnya, seperti anak hilang, Gun celengak celinguk, dia tiba-tiba saja lupa kemana arah untuk kembali ke hotel.

Perut Gun berkryukk minta di isi, sudah lewat jam makan siang, jadi wajar saja ia lapar, ia ke asikan bermain di pinggir pantai hingga tidak sadar jika ia berjalan jauh dari hotel, Gun ingin makan di tempat lain, ia bosan makan makanan hotel, tapi ia lupa membawa dompetnya, ponselnya pun ia tinggalkan di kamar hotel.

Setelah cukup lama Gun berjongkok sambil berpikir, si mungil pun melihat ke beberapa orang yang berada di pantai bali itu, lalu saat ia melihat seorang pria yang memakai celana pendek dan kemeja pantai berwarna biru yang sedang memotret pemandangan, Gun beranjak untuk bertanya pada pria itu.

"Excuse me sir, do you know where the Balibeer hotel is??" Gun mencubit kemeja belakang pria itu dan menariknya pelan.

Merasa seseorang menarik kemejanya pria itu menoleh kebelakang.

"Aouuu Gun..." pria itu mengenalinya, dia adalah tetangga Off sekakigus musuh bubuyutannya.

"Phi Pak"

Entah Pak harus mengatakan apa sebuah keberuntungan, di mana pun ia berada di tempat air, kolam renang atau pun pantai, dia akan bertemu dengan si mungil, beruntungnya tanpa pengawasan singa penjaganya, tentunya.

"Gun apa yang kau lakukan di Bali??" tanya Pak Papungkron tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya.

"Liburan phi..." jawab Gun.

"Kebetulan kita bertemu, lalu di mana Off?" tidak mungkin kan jika Gun liburan sendiri di Bali.

"Papii sedang bertemu koleganya" jawab si mungil, tidak biasanya Off membiarkan Gun pergi sendiri.

"Nong, apa Off tau kau keluar dari kamar hotel??" Gun menggeleng kecil.

"Sebenarnya Gun lupa kemana jalan kembali ke hotel" kata si mungil sambil menunduk dan memainkan ujung bajunya.

Pak terkekeh pelan lalu mengusap kepala si mungil, Gun pasti takut jika nanti Off akan memarahinya.

"Ya sudah, apa nama hotel tempat kalian menginap?"

"Hotel Balibeer" Pak tau tempat itu.

"Kalau begitu phi akan mengantarmu kembali ke hotel"

"Tapi phi, Gun lapar, Gun bosan makan makanan yang di antar pelayan hotel, phi telaktir Gun makan ya..." Pak pun tersenyum lebar.

"Ok khap, ayo kita makan di restoran itu"  Pak menunjuk resotan yang berada di pinggir pantai, Gun mengangguk kencang...

🍁

Pak dan Gun sudah masuk kedalam restoran, di saaat mereka mencari tempat duduk Gun tidak sengaja melihat Off dan Porsche bersama dua orang asing salah satunya adalah gadis cantik yang duduk di depan Off, gadis itu terlihan sedang mencari perhatian Off, melihatnya menbuat Gun kesal tiba2.

"Phi Pak Gun tidak mau makan di sini..." rengeknya, Pak yang melihat perubahan sikap dari si mungil pun mengerutkan dahinya, padahal tadi Gun terlihat begitu antusias.

"Kenapa Gun?" Gun menggelengkan kepalanya, namun sedetik kemudian Pak melihat Off dan Porshe, barulah ia mengerti.

"Bagaimana kalau kita makan di lantai dua?" Gun terlihat menimbang2, namun kemudian mengangguk.

Di meja Off dan Porshe...

"Bagaimana Mr. Jumpol dengan tawaran saya, putri saya sangat cantik juga terpelajar, saya yakin jika Mr. Jumpol akan..."

"Tuan Hendrik, maaf memotong ucapan anda, tapi Boss saya sudah memiliki seseorang di hatinya" ucap Porsche, pria itu tidak kuasa mihat wajah Off yang siap meledak karena pria paruh baya itu terus menawari putrinya pada Off untuk di jadikan kekasih atau istri.

Wajah tuan Hendrik terlihat bingung "Bukankah mereka suduh putus? Dengan model itu??" tanya tuan Hendrik, mungkin yang di maksud adalah Mook.

"Anda salah tuan Hendrik, sebentar lagi saya akan menikah, saya sudah menemukan belahan jiwa saya" kata Off membuat pria tua itu cengo.

"Pah, Shereen mau ke toilet" mungkin gadis itu sakit hati, Off sudah menunjukan jika ia menolak, tapi tuan Hendrik dan putrinya terus saja mencobanya, jadi jangan menyalahkan Off jika ia kejam.

"Oh Mr. Porshe bagai mana dengan anda? Apa anda tertarik pada putri saya??" kata tuan Hendrik setelah putrinya pergi ke toilet.

Mencoba mencari keberuntungan baru, tidak dapat boss nya, sekertarisnya pun jadi.

"Maaf sekali tuan Hendrik saya juga sudah memiliki kekasih..." Porshe menjawabnya sambil terkekeh.

Tuan Hendrik terlihat mendesah, upayanya untuk memikat salah satu pria hebat itu untuk di jadikan menantunya gagal.

Tiba2 saja terdengar kegaduhan dari tempat lain, awalnya Off mau pun Porsche tidak perduli, namun saat Porsche mengenali Gun dari salah satu kerumun itu pria itu pun segera bangun.

"Off, itu nong Gun" Off segera bangkit dan memutar tubuhnya saat Porsche mengatakan jika itu Gun.

Dan benar saja, anak kucingnya sedang di kerumungi banyak orang, yang membuat Off terkejut saat ia mihat Gun mendorong gadis yang tidak lain adalah Shereen hingga terjungkal, Off dan Porsche segera menghampiri kerumunan itu dan di ikuti tuan Hendrik.

"Bad boy, you dare to push me!!" teriak Shereen, wajah Gun sudah merah siap untuk menangis.

"Your foult, miss for forcing me....!" jawab Gun.

"Gun"

"Gun"

Panggil dua orang berbarengan, Off terkejut melihat Pak yang turun dari tangga dengan raut wajah khawatir, Pak juga sempat menatap Off, hingga keduanya bertatapan selama beberapa detik sebelum mereka kembali fokus pada si mungil.

"Hiks papii..."

Wajah Gun merah padam, kedua bola matanya berkaca, namun ia belum menangis.

"Atthaphan, kenapa kau mendorong seorang wanita, terlebih dia lebih tua darimu!" Gun tertohok, ia pikir Off akan membelanya, dan tidak hanya Gun, tapi Porsche dan Pak juga, terlebih saat mereka melihat Off membantu Shereen berdiri.

"Cepat minta maaf padanya..."

"Tapi Gun tidak salah papii..."

"Apapun alasannya, kau tidak boleh berlaku kasar pada perempuan Gun, sekarang ayo minta maaf" Gun menatap gadis yang sengaja menatap Gun dengan tersenyum sinis.

Porsche tidak tau kenapa Off malah bersikap demikian.

"Kau tidak mau minta maaf?" ulangi Off.

"Gun, aku menyuruhmu untuk tetap di kamar hotel, apa yang kau lakukan di sini...?!" Gun menunduk, si mungil itu sudah menangis.

"Cukup Off, apa yang kau lakukan, kenapa kau semarah itu" tegur Porsche, Off selalu membela Gun, si mungil itu adalah prioritas utamanya, lalu apa penyebab singa tua ini marah pada anak kucingnya.

"Kau tidak lihat Porsche dia mendorong Shereen..."

"Gun pasti punya alasan, sebenarnya ada apa denganmu" kata Porsche mampu membuat Off diam.

Si mungil sudah menangis di pelukan Porsche, setelah melihat anak kucingnya menangis Off baru sadar dia sudah marah2 tidak jelas, semua itu karena Gun yang tidak menurut padanya, dan malah keluar dari hotel, apalagi saat mengetahui Pak bersama dengan Gun, terlebih Off tidak pernah melihat Gun bersikap tidak sopan seperti itu pada seorang perempuan, harusnya Off tau pasti Gun memiliki alasan, kenapa dia mendorong Shereen.

Setelah kejadian ini, mungkin anak kucingnya akan ngambek lebih lama.

TBC

Продовжити читання

Вам також сподобається

1M 87K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
54K 3.9K 54
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
107K 10.4K 27
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
75.9K 6.9K 50
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...