BOTHERSOME ✔️

By DACrii_

11.7K 2.7K 333

"Ya lo lemah, gue giniin aja udah baper." Balas laki-laki jangkung itu. "Nala, gue suka senyum lo. Manis." Uc... More

PART 1 [ Who He Is ]
Part 2 [ Introduction ]
Part 3 [ Missing Junior High School ]
Part 4 [ Yutama's Word ]
Part 5 [ Chair And Table ]
Part 6 [ Opinion Of Yogara's Feeling]
Part 7 [ Sibling's Time ]
Part 8 [ Chemistry Test ]
Part 9 [ Biskuit Monde ]
Part 10 [ Eugenia's Feeling ]
Part 11 [ Hiding Surprise ]
Part 12 [ Clasmeeting Of Culture Performance ]
Part 13 [ Acknowledgment of Hendra ]
Part 14 [ New Year ]
Part 15 [ Care Person ]
Part 16 [ Reason Of Thanks ]
Part 17 [ Success Mision ]
Part 18 [ Linci ]
Part 19 [ Birthday ]
Part 20 [ Fail Talking ]
Part 21 [ Grand Opening ]
Part 22 [ He Worries You ]
Part 23 [ Same Character ]
Part 24 [ Waiting Again and Again]
Part 25 [ Basketball Tournament]
Part 26 [ They Leave In A Place ]
Part 27 [ Yogara Is Sick ]
Part 28 [ Leader And Vice of English Club ]
Part 29 [ He Still Loves Her ]
Part 30 [ Hot News About Adara ]
Part 31 [ Accompany Her ]
Part 32 [ Unless Porridge ]
Part 33 [ In Yogara's Car ]
Part 34 [ Almost Lost In The Woods ]
Part 35 [ A Cup of Pop Mie ]
Part 36 [ Children in Hospital ]
Part 37 [ Orphanage ]
Part 38 [ Sudden Attack From Choki ]
Part 39 [ Fear of Kidnapping ]
Part 40 [ Rising Sun Cafe ]
Part 41 [ Take A Chance For Learning Chemistry ]
Part 42 [ Hesitate ]
Part 43 [ Talking With Bara ]
Part 44 [ CHIS's Night ]
Part 45 [ Posting From Yogara's Instagram]
Part 46 [ His Grandma Died ]
Part 47 [ Physics in Canteen ]
Part 48 [ Bara Is Hospitalized ]
Part 49 [ Canceled Competition ]
Part 50 [ Tenseness ]
Part 51 [ New Class in One Month ]
Part 52 [ A Parasite in MIPA 6 ]
TRAILER BOTHERSOME
Part 53 [ Story of Abinata ]
Part 54 [ Swimming Pool Incident ]
Part 55 [ Choki and His Kindness ]
Part 56 [ Watching Snow White ]
Part 57 [ Study Tour Posting ]
Part 58 [ Same Incident in The Rain ]
Part 59 [ Y for E ]
Part 60 [ Apologize to Other ]
Part 61 [ Black Hoodie on Motorcycle ]
Part 62 [ Make Clear the Problem in Rooftop ]
Part 63 [ Dating Day ]
Part 64 [ Flu Virus ]
Part 65 [ After Meeting Ex Boyfriend ]
Epilog
Thank You & New Story

Prolog

1.6K 292 55
By DACrii_

"NALA! CEPETAN!!" Teriak seorang gadis yang nyaring terdengar di depan pintu kamar gue.

Gue yang udah rapi dengan seragam sekolah SMP dan beberapa perlengkapan yang akan gue bawa hari ini pun segera keluar dari kamar.

Di depan kamar, gue langsung ketemu sama pemilik suara teriakan tadi. Gadis itu adalah kakak gue. Jaira Marcello. Gue liat, dia udah siap dengan baju kemeja kuliahnya dan rambutnya yang dikucir kuda. Biasanya, Jaira memang sering menguncir rambutnya itu jika pergi ke kampusnya.

Perlu gue akui, Jaira jauh lebih cantik dari gue. Jaira jauh lebih bening dari gue. Jaira jauh lebih pintar dari gue. Walaupun Jaira hampir sempurna di mata orang-orang, namun Jaira tetaplah manusia biasa yang tetap mempunyai kelemahan. Bahkan, kelemahannya adalah keunggulan yang gue miliki. Jaira adalah orang yang sibuk dengan dunianya sendiri sedangkan gue selalu peduli dengan orang-orang terdekat gue, terutama keluarga tercinta gue. Jaira 4 tahun lebih tua dari gue.

"Bara mana?" Tanya Jaira. Bara, dia adalah adik gue.

"Bentar lagi paling nyusul." Saut gue.

Gue berjalan mendekati sofa di ruang tamu dan mendudukan diri. Gue mengedarkan arah pandangan gue ke seluruh sudut rumah. Rumah gue sederhana banget. Gak ada yang namanya tingkat dua. Di dalamnya ada 4 kamar tidur, 1 dapur kecil, dan di tengah-tengah ada ruang tamu. Dapur gue bahkan sempit, untuk naruh kursi dan meja makan aja gak bisa. Jadi gak ada istilah makan bersama di keluarga gue. Selain kekurangan tempat, waktu setiap anggota keluarga gue juga beda-beda. Jadi kalau makan ya tinggal makan aja. Terserah mau dimana, mau di kamar, dapur, ruang tamu, ya silahkan yang penting makannya nyaman.

Setelah menunggu cukup lama, gue pun berteriak, "BARA! GUE KAN MAU MPLS, LO JANGAN NGEBUAT GUE TELAT KAMPRET!"

Ibu yang sedang berada di dapur mendengar teriakan gue, langsung menghampiri gue dan Jaira yang sedang berada di ruang tamu.

"Nala kamu udah siap? Ada yang kurang bawaannya? Jangan sampai kamu ketinggalan barang yang diperluin loh, ibu gak bisa bawain ke sekolah kamu. Ibu kan harus jaga toko sedangkan ayah kamu kerja."

Gue tersenyum dan mendekati ibu, "Udah lengkap bu. Ibu masak apa? Nala mau makan ya? Biar gak pingsan di sekolah."

"Iya iya makan sana. Banyakin makannya, biar kamu kuat di sekolah."

Gue pun segera menuju ke dapur dan ngambil nasi secukupnya. Tak lama kemudian, ibu nyusul gue ke dapur dan ngambil kotak nasi lalu menaruh sedikit masakan ibu ke dalamnya.

"Buat siapa bu?" Tanya gue.

"Buat kakakmu, dia kan sering lupa makan kalau gak dipaksa makan. Kamu mau ibu buatin juga?"

"Eh? Engga usah bu, palingan nanti dapet nasi bungkus di sekolah, hehee.."

"Ya udah lanjut makannya, ibu mau ngasi ini ke Jaira dulu trus manggil Bara biar cepet selesainya." Gue pun hanya mengangguk.

Setelah semua siap, Jaira, Bara, dan gue berpamitan dengan ibu. Kemudian kami berangkat sekolah dengan mobil satu-satunya milik keluarga Marcello. Mobil putih itu sering dipakai Jaira ke kampus dan gue dengan Bara biasa nebeng disana. Sebelum bener-bener pergi dari kompleks perumahan, gue mampir sebentar ke toko milik ibu di depan area kompleks perumahan, memang sengaja untuk mencari dekat jalan raya. Disana gue sama saudara gue berpamitan dengan ayah, karena di pagi-pagi sekali ayah harus membuka toko menggantikan ibu yang memasak untuk anak-anaknya.

Sekitar pukul 7.30 barulah ayah dan ibu bertukar posisi. Ibu yang menjaga toko dan ayah yang bekerja menjadi pegawai swasta. Setelah berpamitan, kami pun berangkat menuju sekolah Bara terlebih dahulu. Untung saja jalur sekolah kami memang satu arah, maka dari itu Jaira mau mengantar kami.

"Lo yang bener MPLSnya biar lo resmi diterima disini. Gak usah lo gaya-gayaan niru temen-temen lo, cukup belajar aja yang bener. Ngerti?" Nasehat Jaira setelah sampai di depan sekolah gue.

Gue mengangguk, "Nanti gue pulang gimana?"

"Lo kenapa gak mau pakek motor sih?"

"Belakangan elah, gue banyak bawa alat-alat nih. Males tau bawa motor, apalagi harus bonceng Bara. Mending kan nebeng sama lo, iya gak?"

Jaira menghela napasnya kasar, "Gue sibuk nanti, gue ada rapat panitia."

Gue menganggukan kepala mengerti, "Ya udah sono pergi! Gue udah tau jawaban lo bakalan gitu!"

"Makanya bawa motor!"

Gue segera turun dari mobil dan mendekati gerbang sekolah. Sebelum gue benar-benar menginjakan kaki di sekolah mewah dan megah itu, gue menarik napas dalam-dalam.

"Mungkin gue harus kuat buat sekolah di sekolah elite kayak gini. Hm, Corlie High International School," batin gue dalam hati. Kemudian gue masuk ke dalam sekolah.

***

Haii welcome again in my second story..
Hope you like it

Salam dari DACrii_ ^_^

Minggu, 28 Juli 2019

Jaira Marcello

Nalara Marcello

Bara Marcello

Continue Reading

You'll Also Like

417K 14.5K 47
"Dasar Princess Troublemaker, udah Gak bisa diatur! Bisanya bikin masalah aja! Gak ada kerjaan lain apa selain nyari masalah??!!" - Rasya Azka Pratam...
10.2K 363 32
"Lu...... jadi pacar gua mulai dari sekarang! Dan gua gak terima penolakan." "Gila" satu kata yang meluncur mulus dari bibirku "Terserah mau bilan...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2.2M 115K 59
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
324K 15.6K 49
masa lalu yang kelam membuat seorang pria menjadi psikopat yang sangat kejam bahkan lebih kejam dari yang pernah kau bayangkan, yang sebelumnya sanga...