[2] Rewrite The Stars《Jaeyong...

By acel_kins-

914K 138K 25K

[Romance] [School life] Tentang seorang ketua osis bernama Jung Jaehyun, dan seorang berandalan bernama Lee... More

Cast + Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25

Part 17

28.5K 4.8K 935
By acel_kins-

API unggun besar yang di bangun di tengah kemah berhasil membuat sebagian siswa duduk melingkar di dekat benda panas itu; menghangatkan diri seraya menyanyikan beberapa lagu dan mengobrol. Sementara sebagian siswa yang lain lebih memilih untuk menghabiskan waktu di dalam tenda; beristirahat karena besok ada kegiatan lain yang harus di lakukan. Guru memang memberi kebebasan; tidak memaksa jika memang siswanya membutuhkan istirahat lebih.

Taeyong duduk di samping Lucas; menyenderkan kepala di bahu lelaki tinggi itu seraya menatap kobaran api di hadapannya. Suara kayu yang terbakar terdengar begitu Indah di telinga Taeyong; percikaan api serta panas yang membara membuat Taeyong mengarahkan tangan ke depan untuk menghangatkan telapak yang terasa dingin.

"Tadi siang, kau menemukan Jungwoo. Bagaimana bisa?" tanya Lucas heran; untung saja Jungwoo tidak memiliki luka serius. Hanya beberapa goresan kecil serta memar pada lutut dan kepala.

"Aku tersesat dan mendengar suara minta tolong. Saat itu Jungwoo hampir terjatuh ke jurang; bergelantungan di akar pohon yang untungnya tidak patah. Jika aku tidak datang mungkin kondisinya akan lebih parah, aku tidak tahu kenapa Jungwoo bisa berakhir di sana." jelas Taeyong seraya memejamkan mata; rasa hangat serta bahu lebar Lucas membuatnya mengantuk.

Lucas mengangguk paham. "Hutan sangat berbahaya. Lalu, kenapa kau bisa tersesat?"

"Mengikuti kelinci. Aku berusaha mendapatkan binatang itu! Ugh, aku ingin sekali memelihara beberapa binatang di rumah. Tapi Ibuku tidak pernah mengizinkan." pernah sekali Taeyong membawa anak kucing yang ia temukan di pinggir jalan ke rumah; menunjukkan binatang malang tersebut kepada Taeyeon dan berakhir di ceramahi. Ibunya bahkan menyuruh Taeyong untuk mengembalikan kucing kecil tersebut ke tempatnya semula.

Mendengar itu Lucas tertawa. "Kedua orang tuaku tidak pernah melarang. Bagaimana jika kita membeli sepasang kelinci dan di taruh di rumahku?"

Taeyong menegakkan tubuh; menatap Lucas dengan tatapan tak percaya. "Benarkah?!!"

"Tentu. Bagaimana, kau mau? Kau bisa datang setiap hari ke rumah atau beberapa hari sekali untuk bermain bersama kelinci itu." toh Lucas tidak keberatan, ia juga sangat menyukai binatang. Akan sangat bagus jika Lucas memelihara kelinci di halaman belakang.

"Aku mauuu!" Taeyong memeluk Lucas dengan erat, "terimakasih Luke! Ternyata ada gunanya juga memiliki teman!" serunya senang.

Lucas mencubit hidung Taeyong. "Kau memanfaatkanku yaaa?"

"Tidak, kau yang menawarkan hal tersebut! Ah kau memang satu-satunya temanku!" yang jelas saat ini Taeyong merasa bahagia. Ia akan memiliki binatang bersama Lucas! Ibunya tidak bisa melarangnya lagi.

Keduanya tertawa bersama; mengabaikan orang-orang yang menatap mereka. Toh Lucas maupun Taeyong tidak pernah perduli tentang tanggapan orang-orang di sekitar.

Deheman pelan dari arah belakang berhasil membuat keduanya menoleh. Taeyong memutarkan bola mata bosan ketika melihat Jaehyun. Ia sedang tidak ingin bertemu dengan lelaki tampan itu karena Jaehyun sangat menyebalkan! Selalu memerintah dan melarang Taeyong melakukan sesuatu.

"Taeyong, bisa ikut aku sebentar?"

"Tidak. Aku dan Lucas akan segera tidur." ujar Taeyong tanpa menatap Jaehyun. Ia mengajak Lucas untuk berdiri dan membersihkan kotoran yang menempel di celana.

Lucas menggaruk tengkuk canggung. Ia tidak tahu hubungan apa yang di miliki oleh Jaehyun dan Taeyong, namun ia ingat pernah melihat keduanya berciuman.

Jaehyun menarik tangan Taeyong dan membawa si lelaki cantik pergi dari sana; mengabaikan tatapan Lucas serta orang-orang yang kebetulan melihat hal tersebut. Taeyong berteriak; mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Jaehyun. Ia sedang tidak ingin beradu mulut, hari ini sungguh melelahkan. Taeyong ingin tidur!

"Lepaskan aku Jung!"

"Aku hanya ingin mengajakmu ke suatu tempat." Jaehyun mengeluarkan senter kecil dari kantung celana; ia mengajak Taeyong masuk ke dalam hutan yang gelap.

"Ish! Gelap!"

"Shh diamlah." gumam Jaehyun pelan; ia menunjuk ke arah depan. Tempatnya tidak jauh dari area kemah, jadi keduanya tidak akan tersesat.

Iris hitam Taeyong melebar saat melihat ratusan kunang-kunang berterbangan di hadapannya. Membuat tempat gelap tersebut terlihat sedikit lebih terang. Ia baru pertama kali melihat kunang-kunang sebanyak itu, sungguh indah!

Jaehyun tersenyum dan mematikan senter. Lalu mengajak Taeyong duduk di atas rumput yang ada si sana; mengamati kunang-kunang yang sedang berterbangan seraya menempel pada semak-semak itu dengan saksama.

"Kau menyukainya kan?"

"Iyㅡtidak!" jawab Taeyong cepat; ia mengerucutkan bibir sebelum duduk di samping Jaehyun. Tangannya terulur ke arah depan; mencoba menarik perhatian kunang-kunang yang kini terbang ke arahnya dan menempel di telapak tangan, "aku dapat satu!" pekiknya girang.

"Telapak tanganmu mengeluarkan cahaya." bisik Jaehyun pelan; ia menyentuh tangan kanan Taeyong dengan kedua tangan, memperhatikan kunang-kunang yang terkurung didalam sana.

"Ish jangan di ganggu! Nanti kabur!"

"Kau menutup tanganmu, mana mungkin kabur?"

"Kau menyebalkan, jadi kunang-kunang nya pasti akan kabur." ujar Taeyong tak masuk akal. Ia menyampingkan tubuh; membelakangi Jaehyun. Tidak membiarkan lelaki tampan itu menganggu kegiatannya.

Melihat itu Jaehyun tertawa pelan. Taeyong sangat menggemaskan. "Apa kau tahu berita seram tentang kunang-kunang?"

"Tidak."

"Katanya, mereka terbuat dari kuku orang mati."

Setelah mendengar itu Taeyong segera membuka telapak tangan dan mengusir kunang-kunang itu, wajahnya berubah ngeri. Ia mengusapkan telapak tangan pada pakaian Jaehyun.

"Hiiii! Menjijikan!"

"Oh astaga!" tawa Jaehyun meledak, ia mendekap Taeyong dengan erat dan mengecupi pipi lelaki cantik itu dengan gemas.

"Ya! Lepaskan Jung!"

"Kenapa kau begitu menggemaskan hm?"

"Ish, lepaskan!" Taeyong mencoba melepaskan diri dari pelukan Jaehyun karena jantungnya terasa tidak normal! Detaknya terlalu cepat dan kencang, Taeyong tidak menyukainya.

Akhirnya Jaehyun melepaskan pelukan itu namun sebagai gantinya ia menangkup pipi Taeyong. Mengusap kulit lembut itu secara perlahan. "Aku mencintaimu, kau tahu?"

Mata Taeyong berhenti berkedip selama beberapa saat. Wajahnya terasa panas, cahaya yang di hasilkan kunang-kunang berhasil membuat wajah Jaehyun terlihat lebih tampan. Bibir tebal lelaki itu membentuk senyum manis. Taeyong mendorong dada Jaehyun, tidak nyaman dengan apa yang ia rasakan.

"Taeyong," Jaehyun kembali menarik lelaki cantik itu, satu tangannya menelusup pada rahang Taeyong. "Maukah kau menjadi kekasihku, hm?" karena Jaehyun rasa, ia sudah bersikap sabar selama ini. Ia ingin Taeyong menjadi miliknya.

"H-huh?"

"Jadi kekasihku."

Tenggorokan Taeyong tercekat, keningnya berkerut dalam. "Aku tidak mau dan jangan bertanya seperti itu lagi!"

"Kenapa?"

"Jantungku hampir meledak! Kau mau membuatku mati ya?!" seru Taeyong kesal, ia menepis tangan Jaehyun dan menatap lurus pada kunang-kunang di hadapannya. Mengabaikan Jaehyun yang kini sudah memasang senyum lebar.

Apa itu artinya Taeyong juga memiliki perasaan yang sama seperti miliknya? Jaehyun hanya ingin memastikan, ia mencintai Taeyong dan setiap hari perasaan itu tumbuh semakin besar. Taeyong terlalu menggemaskan, ia tidak bisa melepaskan pandangannya dari lelaki cantik itu. Ada rasa tidak suka saat Jaehyun melihat Taeyong bersenda gurau bersama Lucas.

"Taeyong,"

"Apa?"

"Lihat aku."

"Tidak mau, kau jelek!" sungut Taeyong galak; ia mengeluarkan sumpah serapah di dalam hati karena Jaehyun benar-benar membuat jantungnya terasa tidak nyaman!

Jaehyun kembali menyelipkan telapak tangan pada rahang Taeyong dan menempelkan bibirnya di atas bibir lelaki cantik itu. Mendaratkan kecupan lembut berkali-kali.

"Ya! Cabul!"

"Shh diamlah, aku ingin menciummu."

"Sialㅡmmph.." dan detik selanjutnya tubuh Taeyong berbaring di atas rerumputan kering dengan Jaehyun yang mencium bibirnya secara menuntut. Mengulum bibir bawah dan bibir atas Taeyong secara bergantian.

"Jaeㅡhngh.." kepala Taeyong mendadak pening; bibirnya terbuka sedikit; memberikan akses untuk Jaehyun menjelajah lebih jauh.

Nafas Taeyong terengah; tanpa sadar tangannya bergerak menyentuh punggung Jaehyun. Dadanya membusung saat Jaehyun menghisap kuat lidahnya. Oh ini gila, rasanya Taeyong kehilangan kendali akan pikirannya sendiri. Jaehyun benar-benar berhasil membuatnya tidak berdaya.

Jaehyun melepaskan tautan itu; membuat benang saliva menjuntai menuruni bibir Taeyong. "Aku mencintaimu." bisiknya pelan sebelum kembali memagut bibir Taeyong; kali ini secara perlahan, menunjukkan seberapa besar ia mencintai lelaki cantik itu.

Taeyong memejamkan mata; bibirnya mulai bergerak untuk membalas ciuman Jaehyun. Jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Hanya Jaehyun yang bisa membuatnya seperti ini. Taeyong menekan punggung Jaehyun; menyesap bibir bawah si lelaki tampan yang bertekstur tebal. Mengabaikan fakta bahwa ia sangat tidak menyukai Jaehyun karena lelaki tampan itu menyebalkan.

Atau, sebenarnya Taeyong sangat menyukai Jaehyun? Hanya saja ia terus menerus menyangkal tersebut.

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

508K 51.1K 16
Taeyong yang mau tak mau terikat takdir bersama pria arogan yang tak kenal belas kasihan. Pria yang dengan senang hati memungutnya dan menjadikannya...
156K 13.4K 77
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
2.9K 253 6
WARNING BxB⚠️ para penghuni kos kosan trejo yang jatuh cinta kepada seorang pemuda Jepang, hamada asahi.
152K 20.2K 15
[ ✓ ] Keseharian si Bucheen Jaehyun untuk mendapatkan hati si garang Taeyong. • it's Jaeyong! • bxb • humor • non-baku • ga jelas • don't like don't...