Master Of Servant (BOOK II)...

By HyperJung

17.3K 2K 215

Kelanjutan kisah servant yang mencintai masternya.. Season 2 - Different Destiny Terinspirasi dari Manhwa 'R... More

[0]
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[9]
Special Part End [M]

[8]

1K 147 19
By HyperJung

Master Of Servant~

.

.

.

//////////////


"Kau... "

"Jiyoung!! "

"Hai hyung kita bertemu lagi" yijeong langsung mendekati jiyoung yang tersenyum kearahnya

"Kau tau aku hampir putus asa mencarimu"

"Aku pikir diriku tidak diharapkan lagi dikeluarga ini, tapi aku begitu tersentuh mendengar hoseok memanggilku hyung, apa kepalanya terbentur sesuatu? "

"Dia sudah banyak berubah jiyoung-ah, aku senang kalian sudah bersama lagi, ini akan semakin memperkuat kemenangan kita"

"Kau yakin kali ini kita akan menang hyung?, tidakkah menyerah saja? "

"Dan membiarkan mereka menguasai alam semesta? " ucap yijeong menatap tajam jiyoung

"Setidaknya kita bisa menikmati kebersamaan kan? "

"Jiyoung dengarkan aku, aku juga merindukan moment dimana kita bersama ,aku mengerti kau merindukan Raja, dan ibumu, tapi setidaknya kau harus memikirkan kaum kita, mereka juga khawatir dengan kehancuran, keluarga mu ,tidakkah kau ingin bersatu lagi dengan mereka? " ucap yijeong, sungguh air mata jimin dan taehyung sudah banjir sejak tadi, ntah kenapa cerita keluarga ini begitu menyedihkan menurut mereka

"Kalian sudah berkorban untuk kehidupan ini, lihat lah mereka yang tidak bisa mengingat Cinta mereka, kau bisa mengerti karna jiwamu lebih paham dari semua saudara-saudara mu, kau lebih mengerti dan berperasaan " jiyoung diam.

Ini lah hal yang membuatnya tidak bisa menjadi pewaris The Ark kingdom, perasaannya begitu lembut, seorang pemimpin tidak boleh seperti itu, untuk itu dia berusaha membenci semua saudaranya
Agar ayahnya melihat jika dia bisa menekan perasaannya, namun tetap saja hoseok lebih dari segalanya, ayahnya begitu menyayangi putra  dari sang Ratu

"Aku tidak bisa.. Aku hanya ingin bertemu dengan mu hyung, aku tidak akan ikut dalam hal ini, bisa kah kau mengerti hyung? " ucap jiyoung

Yijeong tak tau lagi harus bagaimana membujuk nya agar ikut bersama pangeran yang lainnya

"Kau akan melihat kematian saudara-saudara mu setelahnya, apa tak masalah? "

"Hentikan hyung, kami tidak selemah itu" ucap hoseok malas mendengar lebih banyak perdebatan mereka

"Kau jika tidak ingin ikut terserah, cukup tunjukan wajahmu pada jihoon ,dia begitu merindukanmu, juga namjoon yang khawatir dengan keadaanmu" ucap hoseok akhirnya, dia sudah lelah memaksa jiyoung

"Baiklah"

"Eum maaf, apa aku boleh mengatakan sesuatu? " ucap jimin tiba-tiba

Jungkook menatapnya, sama dengan yang lain yang ikut menatapnya

"Apa yang ingin kau katakan? " ucap hoseok

"Kupikir tidak ada salahnya jika jiyoung hyung ikut, karena kami juga ikut membantu "

"Apa hubungannya denganku? " ucap jiyoung

"Tentu saja berhubungan, dengar, aku dan taehyung tidak mengenal kalian tapi kami membantu dengan senang hati, sedangkan kau adalah anak tertua , bagaimana bisa setega itu dengan adik adikmu? " ucap jimin membuat yijeong menahan tawanya

"Benar, tidakkah kau lebih jahat dari pengkhianat? " tambah taehyung

"Kau sedang menghinaku? " ucap jiyoung tak terima

"Jika tidak,kau harus ikut, bukankah begitu jimin? " ucap taehyung

"Iya!  Benar! " ucap jimin mengangguk setuju

"Wahh kalian benar-benar seperti anak kembar" ucap yijeong

"Baiklah, aku akan membantu" ucap jiyoung sebelum pergi meninggalkan jimin dan taehyung yang tersenyum senang

"Yeay! "

"Aku seperti melihat bayi kembar hyung" ucap jungkook pada hoseok yang masih menatap keduanya

"Ya aku membenarkan itu" ucap hoseok tersenyum tipis

*****

Jimin membereskan barang-barang nya membuat jaebum bertanya-tanya apa yang sedang dilakukannya

"Kau sedang apa? "

"Ah hyung, aku akan menginap dirumah temanku selama beberapa hari" ucap jimin

"Aku tidak mengijinkan mu"

"Hyung.. Aku mohon.. "

"Park jimin, apa yang sebenarnya kau lakukan tanpa sepengetahuan ku? "

"Aku ingin mencari suasana baru hyung, kau mengerti aku begitu stress akhir-akhir ini.. " ucap jimin menundukkan kepalanya membuat jaebum sedikit meneduh

"Kau bosan tinggal denganku? "

"Aku hanya butuh hiburan hyung, hanya beberapa hari, bolehkan? "

"Dimana? Siapa temanmu? "

"Kau boleh mengantarku kerumahnya jika kau mau" ucap jimin membuat jaebum terdiam

***

"Siapa temanmu? "

"Park jimin hyung dia orang yang baik" ucap taehyung membuat seokjin mengangguk pelan

"Aku tidak pernah tau kau punya teman"

"Hyung temanku banyak, hanya saja tidak terlalu dekat" ucap taehyung membela diri

"Baiklah-baiklah, jadi kalian akan menginap dimana? "

"Begini hyung, sementara dia akan diantar kekasihnya, jadi katakan saja dia akan menginap disini ya" ucap taehyung membuat seokjin mengerutkan keningnya

"Kekasih nya begitu protektif, dia tidak akan mengijinkan jimin pergi ke tempat yang tidak jelas"

"Aku juga protektif padamu taehyung, aku tak akan membiarkan adikku melakukan hal yang tidak-tidak diluar sana" ucap seokjin membuat taehyung menekuk wajahnya

"Tanya saja pada namjoon hyung! dia akan menjelaskannya! " ucap taehyung membuat seokjin terkejut

"Kau sudah bertemu dengannya? "

"Hubungi saja! "

'Ne? '

'Ah begitu, aku hanya khawatir'

'Baiklah kuharap kau menjaga nya '

'Ah ne, aku akan mengijinkannya'

'Ne.. '

"Bagaimana hyung? "

"Baiklah "

"Benarkah?"

"Ne"

Taehyung tak percaya semudah itu namjoon meyakinkan hyungnya

*****

"Tolong jaga dia, dia sedang banyak pikiran akhir-akhir ini.. "

"Tenang saja, adikku sangat baik dan lucu, dia pasti bisa jadi teman yang baik untuk jimin"

Jaebum tersenyum menatap seokjin dan kemudian jimin sebelum beranjak pergi

"Aku akan menjaga diri hyung! " teriak jimin membuat jaebum tersenyum melambaikan tangannya

//////////////


"Oh astaga kalian benar-benar datang" ucap yijeong melihat taehyung dan jimin lengkap dengan kopernya

"Apa ini? " ucap hoseok

"Mereka akan tinggal disini sampai hari itu tiba, itu berguna untuk kalian bukan? "

"Wah serius? " ucap jungkook tiba-tiba datang

"Ini gila, aku bisa dikatakan kekasih yang berselingkuh " ucap jimin membuat jungkook menatapnya tidak suka

"Kau yang datang sendiri, dan sekarang menyesal? "

Jimin mengangguk

"Pulang saja kalau begitu" ucap jungkook kesal

Jimin menatapnya tak kalah kesal
"Aku sudah berjanji, aku bukan orang yang melanggar janji" ucap jimin

Hoseok menghela nafasnya melihat perdebatan mereka,
"Sudah hentikan dan kau, ikut aku" ucap hoseok membuat taehyung terkejut

"Kau tidak berencana berdiri disana sampai besok kan? " lanjut hoseok kemudian berjalan kearah kamarnya yang kemudian diikuti taehyung

-----

"Maksudmu aku tidur denganmu? "

"Terus kau ingin tidur dengan jungkook? " taehyung menggeleng

"Bukankah ada kamar khusus untukku dan jimin? Yijeong hyung mengatakan itu pada kami" ucap taehyung

"Kamar khusus, kau denganku dan jimin dengan jungkook, jelas? "

"Bukan-"

"Atau kau ingin tidur diluar? Aku tidak yakin setelah nya kau akan utuh"

Taehyung bergidik ngeri

"Maksudmu? "

"Rumahku incaran para iblis saat malam.." ucap hoseok membuat taehyung mendekat kearahnya

"Tapi daepyeonim.. "

"Kau akan tidur dengan ku atau tidak? "

"Begini.. "

"Jawaban nya hanya ya atau tidak"

"Daepyeo-"

"Ya atau tidak? "

"Ne.. " ucap taehyung pelan tanpa tahu sebuah garis bibir hoseok tertarik mendengar jawabannya

"Tetap bodoh"

"Ne? "

"Tidur lah, ganti bajumu, ah kau harus mandi sebelum tidur disampingku" ucap hoseok membuat taehyung ingin menamparnya

Tapi dia terlalu takut untuk itu

*****

"Aku akan tidur denganmu?! "

"Apa masalahnya? Aku bahkan sudah melihat seluruh tubuhmu, menanam kan benihku, bahkan keturunanku sudah sangat besar didalam rahimmu" ucap jungkook tanpa memikirkan jimin yang tak paham maksudnya

"Kau.. Bajingan mesum!!  Aku tidak mau denganmu!!! " ucap jimin mencoba keluar dari kamar jungkook namun nihil, jungkook sudah memprediksi hal itu

"Buka pintunya! "

"Berhenti jadi istri pembangkang park, kau hanya perlu naik kekasur dan tidur"

"Jangan mendekat! "

"Kau akan menyesal jika melakukan perlawanan park jimin" ucap jungkook menatap tajam jimin yang ketakutan

"Kau kenapa.. Hikss"

"Astaga kenapa menangis ?"

"Aku ingin pulang saja.. Jaebum hyung benar! kau orang jahat.. " ucap jimin pelan

Sungguh jungkook tidak menginginkan scene ini
"Baiklah, kau ingin tidur dimana? "

"Dimana taehyung? Aku ingin bersamanya.. "

"Aku tidak yakin jika mereka masih berpakaian " ucap jungkook membuat jimin melebarkan bola matanya

"Aku benar-benar senang melihat mereka, taehyung tetap jatuh Cinta dengan hoseok hyung walaupun dia tidak mengingatnya , apa aku begitu jahat pada mu jimin? Kenapa kau benar-benar tidak mengingatku dan sama sekali tidak menyukai ku? Dan malah memiliki kekasih haha.. " ucap jungkook terdengar sangat miris

"Aku.. "

"Tidur lah disini, aku akan tidur diluar" ucap jungkook akhirnya, jimin tak bisa mengatakan apapun lidahnya kelu

Dadanya terasa sakit, dua kali lebih sakit dari biasanya

Grep!

Jungkook terkejut merasakan tangan kecil melingkar di punggungnya

"Apa yang kau lakukan? "

"Sakit... Hiksss"

"Sakit? Kau sakit? " ucap jungkook membalikkan badannya melihat jimin yang terlihat begitu lemas

"Bagian mana yang sakit?"

Jimin menunjuk dadanya dan menepuk-nepuk nya pelan

"Disini...sakit..sakit sekali... "

Jungkook mencoba menyentuhnya
"Disini? " jimin menganggukkan kepalanya pelan

"Tenanglah, kau selalu seperti ini jika bertengkar denganku" ucap jungkook membuat jimin menatapnya

"Bagaimana kau tau? "

"Hm? Tentu saja karena kau kekasihku, sudah lama kita bersama sudah banyak pertengkaran , bagaimana aku tidak tau kebiasaanmu? " ucap jungkook

"Aku merasakannya juga kemarin, tapi ini lebih sakit.. " ucap jimin membuat jungkook tersenyum

"Tenanglah, aku selalu ragu apa kau benar jiminku, tapi aku semakin yakin setiap kali sifatmu yang tidak pernah berubah, terimakasih "

"Huh? "

Jungkook mengangkat tubuh jimin keatas kasur, meletakkan nya dengan lembut ,menarik selimut, mencium keningnya, hal yang selalu jaebum lakukan, namun kini jungkook melakukan ini padanya rasanya sangat berbeda, jantungnya seperti akan meledak

"Tidurlah aku akan menjaga mu, tenang saja tidak ada aktivitas malam yang terjadi" ucap jungkook membuat semburat merah dipipi jimin

"Aku akan membunuh mu jika berani melakukan itu!"

"Hm tidur lah " jimin tersenyum kecil mendengarnya, dia kembali merasa nyaman

////

"Eunghh.. Masterhh"

"Ahh.. Hh"

Hoseok merasa mendengar hal yang tidak pantas ditelinganya

"Apa aku mulai berhalusinasi sekarang ?" ucapnya dengan mata yang masih terpejam

"Masterrhhh"

"Jung hoseok hentikan pikiran mesummu! " ucap nya menyadarkan dirinya

"Eungghhh ah masterhh"

"Apa iblis mesum sekarang sedang merasukiku?!!! " ucap hoseok bangun dari tidurnya, dia merasa kesal dengan dirinya sendiri

"Masterrhhh"

"Bahkan aku berhalusinasi saat mata terbuka?! " hoseok menatap taehyung yang benar-benar tidak baik untuknya..

"Apa yang dia lakukan? " ucap hoseok melihat taehyung yang sudah tak berpakaian lagi

"Astaga apa yang sedang terjadi "

"Hei kim taehyung! "

"Eunghhh"

"Jadi bukan aku yang berhalusinasi, tapi dia yang sedang bermimpi? " ucap hoseok ,ternyata taehyung memang mendesah bukan menggumam dalam tidurnya

"Bagaimana aku bisa menahan diriku melihatmu? " ucap hoseok melihat taehyung yang sudah terlihat tenang

Bibir merahnya

Kulit putihnya

Sangat mulus

Betapa dia merindukannya

"Sekarang aku benar-benar menginginkan iblis mesum merasukiku" ucap hoseok mendekatkan wajahnya pada taehyung

1
 
Semakin dekat..

2

Hampir..

3

Mata taehyung terbuka..

"AAAAAAAAA"


******

"Jadi kau membuka bajuku? "

"Kau melakukannya sendiri"

"Kau pikir aku percaya? "

"Kau mendesah dalam tidurmu! "

"Aku tidak mesum seperti mu! "

"Itu lah kenyataan nya!! "

"Mengaku saja kau ingin memperkosaku! "

"Aku bukan bajingan seperti itu"

"Kau memang seperti itu! "

"Astaga berhentilah bertengkar! cepat tidur!! Kalian menggangguku!! " teriak yijeong dari luar kamar membuat taehyung terdiam

"Baiklah begini saja, kau tidur disini, aku tidur disofa"

"Tidak mau, kau bisa saja menyentuhku saat tidur lagi! "

"Demi apapun aku tidak pernah berpikiran melakukan itu! "

"Kau melakukan itu! "

"Baiklah aku tidur diluar" ucap hoseok mengalah tak ingin berdebat lebih lama lagi

"Bukankah diluar ada iblis? "

"Ya aku akan mengorbankan diriku "

"Yaaa! Jangan pergi! "

"Kau menyuruhku pergi,Kemudian mengatakan jangan? "

"Bagaimana jika kau mati ditangan iblis? " ucap taehyung khawatir

Hoseok menatap nya malas,
"Kau senang jika aku mati, yasudah" ucap hoseok membuat taehyung menggeleng keras

"Aku mengkhawatirkan mu, apapun yang kau lakukan jika itu berbahaya membuatku memikirkan mu! " ucap taehyung membuat hoseok tertawa pelan

"Aku bahkan memikirkanmu disetiap detak jantung ku" ucap hoseok pelan namun taehyung dapat mendengarnya

"Ne? Apa maksudnya itu? "

"Tidur atau aku benar-benar akan keluar"

"Ne, kau juga tidur disamping ku jangan diluar "

"Jangan menuduhku lagi"

"Arraseo.. "

****----*****


.

.

"Bagaimana malam kalian? " ucap yijeong sembari menyiapkan makanan untuk mereka

"Sangat buruk " ucap jungkook membuat jimin menatapnya

"Dia mendengkur, membuatku tidak bisa tidur, dan dia juga memukulku, benar-benar buruk "

Jimin membulatkan bola matanya
"Aku seperti itu? "

"Ya sangat kejam" ucap jungkook dingin, jimin menundukkan kepalanya

"Maaf.. "

"Hei sudahlah, jika sedang tidur kita tidak pernah sadar apa yang terjadi bukan? " ucap yijeong diangguki oleh taehyung

"Seperti nya kau sangat senang" ucap hoseok membuat taehyung menatapnya

"Mwo? "

"Ya sama seperti mu yang mendesah dalam tidurmu, bukan hal yang disengaja kan? " ucap hoseok menarik sudut bibirnya

"Taehyung seperti itu? " ucap jimin tak percaya, sedangkan taehyung hanya bisa diam menahan rasa malunya

"Tak masalah, aku suka mendengar nya" ucap hoseok mendapat tatapan tajam dari semua nya

"Eii jangan menatapku begitu"

*****

"Apa itu? "

"Sesuatu yang kau rajut sendiri untukku" ucap jungkook tersenyum memegang sebuah syal ditangannya

"Aku yang membuatnya? "

Jungkook tersenyum,
"Bahkan lebih dari ini, kau selalu membuatku terpesona padamu"

Jimin tak mengerti maksud jungkook namun hatinya terasa hangat mendengar nya

"Apa benar aku istrimu? " ucap jimin menatap jungkook yang terkejut mendengarnya

"Anakku..bagaimana aku bisa melihatnya? " ucap jimin lagi

"Kau serius? "

"Buat aku percaya dengan semua cerita mu" ucap jimin yakin membuat jungkook tersenyum

Jungkook mengelus perut rata jimin yang perlahan mulai membesar, jimin tak percaya dengan penglihatan nya kini menatap jungkook

"Aku tidak sedang melakukan tipu sulap" ucap jungkook, jimin mengerjapkan matanya bingung

"Ternyata dia lebih besar dari dugaanku" ucap jungkook menatap perut besar jimin

"Ini.. Anakku? "

"Anak kita lebih tepatnya"

Brakkk

"Ya park jimin! "



*******

Taehyung sibuk mengobrak abrik isi kamar hoseok, dia begitu penasaran apa benar semua cerita yang dia dengar

'Kenapa fotoku tidak ada? '

'Bukankah dulu kami sepasang kekasih atau semacamnya? '

"Kau pikir dulu ada benda digital yang bisa mencetak wajahmu? " taehyung benar-benar terkejut dengan hoseok yang tiba-tiba muncul

"Dari mana kau datang? Kenapa bisa ada disini? "

"Cukup merasakan kehadiranmu, membawa ku kesini" ucap hoseok membuat taehyung menatap kagum

"Hebat sekali! "

"Jika tidak hebat kau tidak akan suka padaku haha" ucap hoseok tertawa pelan
"Aku menarik ucapanku! " ucap taehyung kesal membuat hoseok gemas

"Mendekat lah"

"Untuk apa? "

"Jangan membuatku berkata dua kali kim taehyung " ucap hoseok menarik taehyung yang kini berada dipelukannya

"Aku begitu lelah.. " ucap hoseok pelan

"Aku ingin bersikap keren didepan semuanya, bisakah aku menunjukkan kelemahan ku padamu? " taehyung diam mendengar itu

Dia merasakan badan hoseok yang kini terasa berat

"Apa kau tidur? " ucap taehyung namun tak ada jawaban

"Astaga, jika ingin tidur pergilah kekamarmu! Berat sekali .." ucap taehyung mencoba membawa bobot hoseok yang begitu berat menurutnya

"Butuh bantuanku? "

"Oh jungkook!  Bantu aku membawanya " ucap taehyung senang mendengar jungkook yang menawarkan bantuan

///////

"Terimakasih! "

"Tidak masalah, dia juga hyungku"

"Ne..ah apa jimin baik-baik saja? " ucap taehyung teringat jimin yang baru beberapa hari ini menjadi teman dekatnya

"Ya dia sedang istirahat dikamarku, kenapa? "

"Ani.. Apa kami memang harus berada disisi kalian sampai hari itu tiba? " ucap taehyung mencoba mencari kepastian atas kebingungan nya

"Ya energi dari kalian membantu untuk pemulihan kami, aku dan hoseok hyung telah melewati berbagai hukuman yang membuat kondisi kami semakin lemah, itu berarti kami tidak bisa melawan lucifer walaupun dengan bantuan saudara yang lain, untuk itu kami terus mencari kalian, ya disamping kami memang tidak bisa merelakan kalian.. " ucap jungkook, taehyung masih tak paham namun dia tak berniat bertanya lagi

"Kau sekarang merasakan bagaimana memiliki keluarga kan? "

"Ne, kenapa? "

"Petinggi mengabulkan nya, sama seperti jimin, dia menginginkan kekasih yang begitu mencintainya " ucap jungkook pelan diakhir kalimatnya

"Benar, jika kau adalah suaminya, bagaimana dengan jaebum hyung? Tidakkah itu melukainya? "

"Aku akan membiarkan dia memilih pilihannya" ucap jungkook

"Oh jimin? " ucap taehyung melihat jimin dengan perut besarnya kini menatap jungkook dengan tatapan marah, mungkin?

Jungkook mengikuti arah pandang taehyung yang menatap jimin

"SETELAH MEMBUATKU PERCAYA KAU MELEPASKU BEGITU SAJA HAH?! "






.

.


To be continued ~











HyperJung_

Continue Reading

You'll Also Like

154K 15.4K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
196K 9.6K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
AMILA By ok.

Teen Fiction

129K 11.6K 64
Selamat membaca cerita Gus Amir dan Ning Mila♥ Mila Arsyana Fahmi. Perempuan cantik dan manis yang baru berhijrah setelah meninggalnya sang ayah. Gad...
109K 18.2K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...