Touch You ✔️

By ireneleftthechat

12.9K 909 146

Irene Redvelvet X Chris Evans Irene yang pergi ke America karena mendapat sebuah undangan pekerjaan lewat sur... More

Prolog
satu
tiga
empat
lima
enam
tujuh
delapan
sembilan
sepuluh
sebelas
dua belas
tiga belas
empat belas
lima belas
enam belas
tujuh belas
delapan belas
sembilan belas ( nc )
Dua puluh
dua puluh satu
dua puluh dua
Dua puluh tiga
dua puluh empat
dua puluh lima
dua puluh enam
dua puluh tujuh
dua puluh delapan
dua puluh sembilan
tiga puluh
tiga puluh satu
tiga puluh dua
tiga puluh tiga
tiga puluh empat
tiga puluh lima
tiga puluh enam
tiga puluh tujuh
tiga puluh delapan
tiga puluh sembilan
empat puluh
empat puluh satu
empat puluh dua
empat puluh tiga
empat puluh empat (Fin)

dua

506 33 5
By ireneleftthechat

Hampir selama lima detik Irene shocked, mematung dan menahan nafasnya, betapa tampan pria yang akan menjadi Bossnya ini, garis mata yang tegas dengan bola mata warna biru yang indah, hidung mancung serta rahangnya yang sangat manly, membuat Irene salah fokus, hingga Bu Gwen pun menarik tangannya untuk maju ke depan meja Chris.

" Ini dia Pak, orang yang kemarin saya ceritakan. "

" Oke, Thank you Gwen. " jawabnya singkat.

Irene pun segera memperkenalkan dirinya, dan mencoba mengulurkan tangannya, berharap Chris akan menjabat tangan itu, namun ternyata tidak, ia malah fokus menatap laptop, Bu Gwen hampir saja tertawa, Irene pun segera menyembunyikan tangannya ke saku.

" Kalau gitu tolong hari ini kamu fokus ajarin anak baru ini ya. " perintah Chris,

" Baik Pak. " jawab Gwen sigap,

Rasanya Irene ingin menenggelamkan diri di rawa-rawa, baru hari pertama dia sudah terlihat sebodoh ini, dan salah fokus terus menatap wajah tampan Chris.

" Yaudah ayo Ren, ikut saya, saya kasih tau dimana meja kamu. " kata Bu Gwen seraya menarik lengan Irene,

Mereka pun meninggalkan ruangan Chris, dan Gwen bisa melihat bagaimana perasaan Irene saat ini dari reaksi wajahnya.

" Udah gakpapa tenang aja, jangan dipikir. "

" Bu, aku takut. " kata Irene memelas,

" Takut kenapa? "

" Kayanya Pak Chris gak suka sama aku, kalau aku dipecat gimana? "

" Nggak lah, pikiran kamu terlalu jauh, udah sekarang fokus aja, kalau kamu kerjanya bagus dan memuaskan, dia pasti bakal banyak ajakin kamu ngomong, dia orangnya baik kok kalau udah kenal. " jelas Gwen.

Irene pun mengangguk pasrah dan mulai mengerjakan seperti yang Bu gwen minta. jam makan siang pun ia tidak gunakan, saking bersemangatnya ingin mengejar targetnya menjadi sekertaris Chris.

" Ini makan dulu, kalau kamu sampai kelaparan, saya bisa dituntut melangar undang undang ketenagakerjaan. " kata Gwen sambil memberikan sebuah bungkus makanan.

" Makasih Bu. Bu gwen sendiri gak makan? "

" Nggak, saya mau makan sama kamu aja, soalnya saya mau kamu bener-bener sampai paham hari ini. "

" Iya Bu, Oh iya, Ibu sudah nikah ya? " tanya Irene basa-basi sambil menatap cincin Gwen,

" Sudah, anak saya udah dua, satu SD, satunya SMP. dan itu cowok semua."

" Wah senengnya. "

" Kalau kamu anak keberapa? " tanya Gwen ganti,

" Saya anak satu-satunya, nggak punya saudara. sepi juga, ditambah saya pindah kesini jadi tambah sepi deh, gak ada yang kenal. "

" Tenang aja, bentar lagi keluarga kamu bakal lebih banyak disini. "

" Huum, aku udah selesai Bu, ayo mana lagi yang harus aku kerjakan? " tanya Irene antusias,

Mereka pun kembali bergulat dengan tugas-tugas mereka berdua, hingga hari menjelang sore dan semua karyawan telah pulang, termasuk Gwen yang hendak berpamitan untuk pulang terlebih dahulu.

" Beneran nih gakpapa? "

" Gapapa Bu, santai aja, lagian Ibu kan dirumah ada yang nungguin, lah kalau aku? nggak ada siapa-siapa dirumah. sepi, mending juga disini dulu buat persiapan besok. "

" Yaudah, nanti jangan kemaleman pulangnya, nanti diculik hantu. "

" Bu Gwen jangan nakut nakutin. "

" Makanya nanti sebelum jam delapan udah keluar ya. Oke? "

" Oke. " kata Irene sambil mengacungkan kedua jari jempolnya.

💌💌💌

Seperti perintah Gwen yang memintanya pulang sebelum pukul 8, Irene menepatinya, ia bergegas merapihkan meja lalu bersiap pergi keluar ruangan, sebelum keluar ia sedikit mengintip kearah Ruangan Chris.

Rupanya pria tampan itu masih sibuk di ruangannya, entah apa yang ia kerjakan hingga selarut ini, dengan beberapa lembar kertas diatas mejanya.

" Sebagai sekertaris yang baik, gue harus membuatkan dia kopi. " kata hati Irene yang baik, Namun hatinya yang lain juga berkata " Ngapain lu bikinin dia minum? dia aja gak nganggep lu ada? yang ada kalau lu buatin dia minum bisa dikira kegatelan! "

Begitu terus selama beberapa saat, namun akhirnya ia putuskan untuk tetap membuatkan minum dengan alasan untuk menguji apakah Chris memang benar-benar tidak menyukainya.

" Permisi pak, ini saya buatkan kopi, silahkan diminum. "

" Hmm.. " Chris hanya berdeham,

" Malam-malam gini kok belum pulang Pak? apa ada kerjaan yang penting? mau saya bantu? " tawar Irene,

" Nope. "

" Mau saya temani pak? " Irene tak mau menyerah,

Chris menggeleng sambil berkata, " kamu pulang aja. "

Jleb..

Inikah yang dinamakan, sakit tapi tak berdarah, sedih sekali rasanya perasaan Irene, ia semakin yakin bahwa Chris memang tak berniat ngobrol dengannya.

" Yaudah jangan lupa diminum kopinya ya Pak. nanti keburu dingin. " tutup Irene,

Tak ada respon sama sekali dari Chris, rasanya Irene hanyalah angin lewat, sungguh kalau bukan Boss, Irene pasti sudah menjitak kepala pria itu hingga petak.

" Sabar Ren, sabar. Untung Boss, untung Ganteng! " Batin Irene.

💌💌💌

Saat sedang berjalan pulang menyusuri jalan menuju apartment, Irene terpaku menatap Newyork dimalam hari, bintang dilangit kalah dengan cahaya lampunya yang berwarna warni gemerlap, ia tersenyum sesaat lalu berinisiatif untuk mengambil gambarnya untuk dikirimkan ke kedua orangtuanya.

Lalu sampailah ia di kasur terempuknya, sambil berbalas pesan dengan Seulgi dan Mamanya, tak lama kemudian bellnya berbunyi,

" Duh, sapa juga malem-malem ganggu bae, beha gue kemana lagi? " gerutu Irene.

Saat membuka pintu rupanya itu adalah teman satu pesawatnya bersama dengan Lisa dan beberapa orang lainnya.

" Oh, hai.. ada apa Jin? " sapa Irene,

" Malam ini kamu ada acara? "

" Ngg..gak ada sih, kenapa? "

" Malam ini temen kantor kita ada yang ulangtahun dan dia mau ngajakin kamu, tau kan si Lisa? " kata seokjin sambil menunjuk Lisa,

" Iya, aku gak nyangka teryata kalian satu apartement, karena aku udah ketemu kamu dan kita juga satu kantor, aku juga pingin ajak kamu ke party aku, ayo. " ajak Lisa,

" Ayo ren, sekalian itung-itung kenalan sama teman-teman barumu. hampir semua staff yang masih lajang ikut loh." bujuk Seokjin,

" Emm emang dimana acaranya? "

" Ayo ikut aja, deket kok, bentar aja deh. " rayu Lisa.

Mau menolak juga tidak enak, ikut juga badan Irene sudah lelah sekali, namun untuk menghargai yang ulangtahun mengajaknya secara langsung akhirnya Irene pun mau ikut ke pesta ulangtahun Lisa.

💌💌💌

Rupanya Lisa dan yang lainnya berpesta di Cafe yang tidak terlalu besar, namun seluruh cafe itu telah disewa untuk merayakan ulangtahunnya, beberapa pria asing banyak yang ingin mengajak Irene minum, namun Irene dengan tegas menolaknya.

Lalu Seokjin membawa Irene berkumpul bersama teman-temannya, dan memperkenalkan mereka semua satu per satu,

" Nah kenalin ini semua temen satu ruanganku, yang ini namanya Wendy, dia dari Canada, kalau ini Vernon dari German, terus yang imut ini Nancy dia asli sini, alias orang lokal, kalau yang tinggi ini Chanyeol dari korea. " jelas Seokjin,

" Oh.. anyeonghaseyo. " sapa Irene pada Chanyeol dan lainnya,

" Ne. kamu di kantor bagian mana Ren? "

" Aku, sebenarnya aku bukan HR, baru aja dipindah. "

" Oh ya? terus sekarang dimana? " kaget Seokjin,

" Aku sekarang jadi sekertaris Pak Chris. "

" What?? " jawab mereka kompak

Irene jadi takut, " Kenapa emangnya "

" Nggak sih, tumben aja Pak Chris pilih sekertaris orang asing, biasanya dia pilih yang asli sini semua. " jawab Wendy,

" Oh gitu, aku juga gak tau, kalau di suruh milih juga aku pilih jadi Staff aja. " jawab Irene pasrah,

" Harusnya lu bersyukur Ren, kapan lagi deket ama Bos seganteng Chris Evans? " bisik Seokjin,

Namun Irene hanya tersenyum tipis, setelah hampir dua jam ia mengikuti acara pesta Lisa ini, akhirnya ia pamit pulang, dengan alasan karena ia ada kerjaan.

Dan disinilah Irene berakhir di kasur empuknya, tertidur dengan tenang dan damai sebelum negara api menyerang.

TbC

Continue Reading

You'll Also Like

238K 20.8K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
53.8K 4.1K 27
Semasa hidup, walau bermacam pintu terbuka dihadapan kami. Walau waktu yang kami jalani bersama terkadang menjadi menyedihkan, Kuharap bisa mencintai...
205K 19.3K 71
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
249K 18.9K 37
[END] Bagaimana akhir dari kisah sepasang kekasih. Yaitu Byun Baekhyun dengan Park Chanyeol. Baekhyun yang menyukai Chanyeol sejak dulu. Dan Chanyeol...