Gun for Off (OffGun)

By Rismaya-Cho

539K 35.9K 4.5K

Antara pemuda polos bernama Gun Atthaphan dan seorang pria berego tinggi Off Jumpol Adulkittiporn, hubungan s... More

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
29
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
info
(44)
(45)
(46)
(47)

(16)

13.1K 866 165
By Rismaya-Cho

🌸OffGun🌸

🍁Gun for Off





Si mungil yang tidurnya terganggu karena pria dewasa yang saat ini sedang asik menciumi wajahnya, sudah beberapa kali singa tua itu terus menganggu anak kucingnya yang masih tertidur pulas, karena merasa masih ngantuk Gun hanya menghindari Off yang terus menciumi wajahnya dengan bertubi2.

Kali ini Off berpindah ke bibir tebal yang mengerucut itu, Off tidak hanya menciumnya, tapi juga menghisapnya dan menggigit bibir bagian bawahnya, mungkin nanti bibir Gun akan terlihat bengkak, akibat ulah Off, pria dewasa itu tidak merasa kasihan pada si mungil yang terganggu tidurnya.

Semalam Off pulang malam karena ia pertemuan dengan rekan bisnisnya, ketika ia pulang Gun sudah tertidur di kamarnya, Off yang tidak ingin mengganggu tidur si mungil pun hanya mencium keningnya, jadi pagi ini ia puas2kan mencium Gun.
Kini bibir Off sudah berada di leher Gun, napas Off rupanya membuat si mungil kegelian, Gun tekekeh sambil menjauhkan tubuh Off dari atas tubuhnya.

"Hiiihiii, papii geli...."

Off masih menciumi leher Gun.

"Papii, hiiihiii papii sedang apa, Gun geli papii hiihiii, awas geli papii..."

Rupanya Off sengaja membuat Gun geli dan si mungil terbangun, setelah Gun terlihat kelelahan karena tertawa, Off pun berhenti dan melihat Gun tanpa beranjak dari atas tubuh si mungil.

"Selamat pagi Gun"

"Selamat pagi papii..."

Jawab Gun dengan suara khas nya, Off mengecup kening si mungil.

"Ayo mandi dan sarapan, hari ini adalah hari terakhir ujian bukan?" Gun mengangguk.

Off tersenyum dan mengecup bibir Gun singkat, setelah itu baru mengangkat tubuh Gun dan menggendongnya ke kamar mandi, mereka akan mandi bersama seperti biasanya.

🍁

Mobil Off berhenti di depan gerbang sekolah Gun, si mungil menadahkan tangannya meminta uang jajan.

"Ingat Gun, jangan pulang dengan orang lain, dan jangan pergi dengan pergi dengan Jay lagi tanpa seijinku" kata Off sambil memberikan beberapa uang lembar untuk uang jajan Gun.

Gun manyun, bosan mendengar pesan yang sama setiap ia berangkat sekolah, dan Gun mendengarnya tidak hanya dari Off saja, tapi dari Tay Juga.

"Khap papii, Gun paham"

"Kalau kau paham kenapa terus melakukan itu"

"Heehee, cuma kebetulan papii" jawab Gun dengan cengirannya.

"Ya sudah, sana masuk nanti kau terlambat"

"Khap..."

Gun memberikan ciuman di kedua pipi Off sebelum ia keluar dari mobil Off, langkah mungilnya menyusul Ssing dan Nanon saat ia melihat dua sahabatnya baru saja memasuki sekolah, mobil Off pun berjalan meninggalkan sekolah setelah memastikan Gun benar2 masuk.


🍁

"Selamat pagi boss"

Porsche masuk ke ruangan Off dengan dua buah Starbucks di tangannya, Off melihat waktu di jam tangannya.

"Kau terlambat Porsche..." ucapnya khas seperti boss lainnya, karena tidak biasanya Porsche terlambat.

"Terlambat sedikit" jawab Porsche sambil meletakan kopinya.

"Euuu, bagaimana proyek di HuaHin yg di kerjakan Singto dan Kris?" tanya Off sambil mengambil kopi yang di letakan Porsche di mejanya.

"Tidak ada masalah, kau benar, meski baru Singto sangat lihai menjalankan proyek itu, apalagi kau memasangkan dia dengan Krist"

Yah, awalnya Porsche pikir ide buruk saat Off menyuruh Krist menjadi rekan Singto dan membimbingnya, secara mereka tidak pernah satu pendapat, tapi ternyata mereka sangat kompak, malah mereka sekarang terlihat seperti couple kemana2 berdua.

"Ya, aku sudah tau itu saat dia melakukan persentasi, kalau begitu aku ingin melihat langsung proyek nya"

"Oke, aku akan menjadwalkan nya untukmu" jawab Porsche, Off pun mengangguk, lalu setelah itu ia pun keluar dari ruangan Off.

Ponsel Off bergetar, dan sebuah pesan masuk.

Mae

Off, mae akan pulang ke thailand, jangan beri tahu Gun, mae mau beri dia kejutan.

Off terkekeh, ia membalas singkat pesan dari ibunya, dan kembali sibuk dengan pekerjaannya.

🍁🍁

Off dan Porsche memasuki sebuah restoran mewah, mereka ada janji makan siang dengan koleganya, saat menuju meja yang khusus di pesan oleh Porsche, mereka berpapasan dengan With dan istrinya Captain, pengusaha yg cukup sukses dan memiliki beberapa cabang di negara lain, meski perusahaan LS milik With besar, namun perusahaan pria itu masih di bawah perusahaan GMM milik Off, mereka juga pernah bekerja sama.

"Tidak di sangka kita bertemu di sini, tadinya aku ingin bertemu denganmu" kata Off, sepasang suami istri itu saling melemparkan tatapan.

"Khun Nawat, aku yakin Porsche sudah meneleponmu soal adik iparmu" wajah With terlihat gugup saat menatap wajah tegas Off.

"Khap, Khun Off aku belum bisa membawanya pulang, aku akan bicara dengannya setelah anak buahku berhasil membawanya pulang" jawab With.

"Oke..."

Setelah mengucapkan itu Off melanjutkan langkahnya.

"Khun, aku harap kau mengerti sikapnya, dia hanya tidak suka jika miliknya di sentuh orang" ucap Porsche sambil menepuk pundak With, kemudian berjalan menyusul Off.

"Hony, kenapa Off Jumpol menyinggung soal JJ?" tanya Captain yang tidak tau apa2.

"Baby kau ingat saat salah satu cabang perusahaan kita hampir bangkrut?" Captain menganguk, bagaimana bisa dia lupa.

Itu awal mereka menikah dan orang tuanya baru meninggal, perusahaan mereka terkena masalah dan salah satu cabang mereka hampir bangkrut, untung saja ada perusahaan besar yang memberi mereka suntikan dana, dan akhirnya perusahaan mereka terselamatkan.

"Ya, perusahaan kita berhutang budi pada GMM grup, tapi apa hubungannya dengan JJ?" Captain kurang Paham, adiknya tidak ada hubungannya dengan masalah itu.

"Katanya dia mendekati kekasih Off, sebenarnya Off hanya memintaku untuk bicara pada Jay untuk tidak mendekati kekasihnya lagi, kalau tidak bantuan yang dulu akan di anggap sebagai hutang" Withe menjelaskan, Captain mengangguk paham.

"Aku juga merasa tidak enak, karena bantuan darinya perusahaan kita selamat" Captain tersenyum.

"Kenapa kau tidak menceritakannya padaku? Kau tenang saja honey, aku yang akan bicara pada JJ" ucapnya.

"Terimakasih sayang..."

"Terimakasih kembali"

🍁

Sudah sore, waktunya Off untuk menjemput Gun, pria tampan itu pun sudah keluar dari ruangannya.

"Mau menjemput Gun?" tanya Porsche.

"Euu, persiapkan untuk meeting, setelah aku kembali, kita akan segera memulai meeting nya" ucapnya, Porsche mengangguk paham.

Karena jalanan tidak macet, jadi Off lebih cepat sampai di sekolah Gun, ahkir2 ini New sibuk untuk ujian kelulusannya, jadi Off tidak mau mengganggu beruang putih itu untuk menjaga anak kucingnya.

Sudah datang cepat saja, ia masih kecolongan,  saat ia tiba di pintu gerbang sekolah Gun, si mungil sedang duduk di halte makan es krim di temani oleh pria yang ia ketahui bernama Jayleer.
Gun langsung tersenyum saat melihat mobil Off tiba, apalagi saat Off turun dari mobilnya, si mungil itu langsung menjatuhkan es krimnya dan berlari ke arah Off.

"Sudah aku katakan jangan lari2 Gun"

"Heeeheee, maaf papii" si mungil cengengesan, Off membersihkan sisa es krim di sekitar bibir si mungil.

"Ya sudah ayo masuk" Gun mengangguk, ia tidak lupa untuk berpamitan pada Jay, Off dan Jay sempat saling tatap, Off sangat menunjukan pada dirinya bahwa pria bermata sipit itu tidak menyukainya.

Jay melihat bahwa Off adalah seorang pria angkuh dan juga tegas, dan biasanya ia tidak pernah takut pada pria dengan sikap seperti itu, Namun saat melihat Off rasanya beda, Off tidak hanya memiliki kedua sikap itu, tapi Off juga memiliki aura seorang pemimimpin.

🍁🍁

Gun sudah selesai makan, ia juga sudah bosan bermain dengan boneka2nya, dia ingin cepat pulang dan bermain2 dengan Momo di rumah, namun Off belum kembali ke ruangannya, pria itu masih meeting di ruangan lain, karena bosan akhirnya Gun memutuskan untuk keluarga dari ruangan Off.

Si mungil terus berkeliaran di dalam kantor Off dan mengganggu para karyawan, seperti saat ini, Gun sedang menganggu Krist.

"Nong apa yang kau lakukan?" tanya Krist saat melihat Gun yang sedang melipat kertas, dan ia baru sadar ternyata banyak sekali pesawat kertas yang di buat Gun.

"Membuat pesawat phi..." jawab si mungil dengan begitu polosnya.

Krist mengambil salah satu pesawat kertas yg di buat Gun, dan membukanya, seketika pupilnya membesar.

"Aoooo Gun, ini laporan proyek di HuaHin" teriak Krist, dia baru saja selesai membuat laporan untuk di antar ke ruangan Off, dan sekarang semuanya di jadikan mainan oleh anak kucing kesayangan bossnya itu.

Krist mengerucutkan bibirnya, ia harus membuatnya lagi, lalu ia menatap Gun yang menatapnya dengan wajah polos dan mata yang berkecip2.

Ah lucu sekali, bagaimana ia mau mengomeli Gun coba.

"Ah nong, kenapa kau tidak ke meja kerja Emma saja..."

"Phi Emma tidak ada di meja kerjanya"

"Tapi sekarang dia sudah ada, lihat" Krist menunjuk meja kerja Emma yang tidak jauh dari meja kerjanya.

"Iya phi, kalau begitu Gun mau ke phi Emma" ucap si mungil, lalu berlari menuju Emma.

Krist bernapas lega, sebenarnya ia senang bermain dengan Gun, tapi sekarang ia sedang sibuk.

Dan sekarang Gun sedang bersama Emma, dan wanita itu juga tidak kalah sibuk seperti Krist, si mungil pun kesal, semua orang di kantor Off pada sibuk, sehingga tidak ada yang bisa ia ajak main.

Ini kan kantor ya, bukan tempat main😂😁

Seperti yang di lakukannya di meja kerja Krist, Gun juga mengganggu Emma yang sedang sibuk dengan pekerjaannya, tiba2 saja ia melihat beberapa buku komik di meja Emma.

"Phi Gun boleh pinjam buku komik phi Emma?"

"Ah, boleh nong" karena Emma sedang fokus pada laptopnya, ia hanya menjawab saja tanpa melihat komik apa yang di pegang si mungil.

"Terimakasih phi..." ucap Gun lalu bergegas kembali ke ruangan Off untuk membaca komik yang ia pinjam dari Emma.

🍁🍁

Meeting sudah selesai, Off langsung ke ruangannya, ia khawatir pada si mungil karena ia mendengar bahwa Gun mengganggu semua karyawannya, Off berpikir mungkin si mungil bosan, makanya anak kucingnya mengganggu orang2, lagi pula tidak akan ada yang berani mengomeli anak kucingnya.

Saat Off masuk ke dalam ruangannya ia mendapatkan Gun sedang duduk di pojok sofa, si mungil duduk sambil memeluk lututnya, wajahnya merah dan keringat meluncur dari wajahnya, sambil menggigit bibir bawahnya, anak kucingnya tampak tidak baik2 saja.

"Papii..."

Suara Gun juga terdengar berat dan tertahan, wajahnya sayu saat memanggilnya, Off berjalan mendekati Gun, saat ia sudah tiba di dekat Gun, Off langsung mengecek suhu badan Gun, namun tidak panas melainkan berkeringat dingin.

"Baby kau kenapa? Ada yg sakit?" tanya Off penuh khawatir.

"Hikss, papii sakit..."

"Iya Gun dimana yang sakit?"

"Di sini hikss" Gun menyentuh juniornya.

Off tidak paham, dan mengkerut kan dahinya.

"Di bawah sini sakit sekali papii, hiksshiksss Gun seperti mau pipis, tapi tidak keluar, hiksshikss..." tangis Gun pecah sambil sambil sesegukan.

Mendengar suara Gun menangis, Porsche masuk kedalam ruangan Off, tentu ia takut terjadi apa2 pada bocah yang sudah ia anggap adiknya itu.

"Ada Off, kenapa nong Gun menangis?" Porsche langsung memberikan pertanyaan, Off menatap Porsche.

"Entahlah Porsche, Gun bilang dia seperti mau pipis tapi tidak keluar, dan rasanya sakit, itu seperti..."

"Horny?"

"Euuu, tapi apa yang membuat dia horny, Gun ku sangat polos, dia tidak mungkin tiba2 horny" tegas Off.

Benar juga, pasti ada sesuatu yang membuat bocah polos seperti Gun horny, lalu tatapan Porsche menemukan sebuah buku komik yang tergeletak di bawah sofa dekat Gun, Porsche mengambil buku komik itu dan membacanya.

Buku komik yang bergenre Boys Love dengan R18+ membuat Porsche melongo, Porsche membuka isinya dan beberapa gambar yang memang isinya sesuai dengan genrenya, ini sih wajar, bagaimana Gun tidak horny.

Off merebut komik itu dari tangan Porsche dan melihat sendiri komik apa itu.

"Yak, siapa yang memberi Gun komik dewasa seperti ini???" oceh Off karena ada yang mengotori otak bersih dan polos anak kucingnya.

"Hikss papii..."

Fokus Off dan Porsche kembali ke sini mungil yang sedang tidak baik2 saja.

"Gun, dari mana kau mendapatkan komik ini?" tanya Off sambil menunjukan buku komiknya.

"Phi Emma"

"Emma \Emma"

Seru dua pria dewasa itu berbarengan, lalu keduanya saling tatap, Off menatap Porsche tajam.

"Porsche, kekasihmu sudah mengotori otak bersih dan polos Gun" ucapnya tajam, Porsche tersenyum kikuk sambil menggaruk lehernya.

"Hueee papii sakit, hikss hikss..." Keduanya kembali menatap Gun.

"Off, sebaiknya kau bantu Gun orgasme, aku akan mengurus Emma"

"Euu, sebaiknya kau menghukum kekasihmu itu" jawab Off.

"Kurasa dari pada menghukum kekasihku, sebaiknya kau berterima kasih padanya" balas Porsche dengan senyum jahilnya, pria tampan itu pun keluar dari ruangan Off sambil tertawa.

Setelah Porsche menghilang di balik pintu ruangannya, Off kembali menatap si mungil.

"Papii tidak menelepon dokter Good?"  tanya Gun di sela isakannya.

"Tidak perlu baby, aku akan membantu mu agar tidak sakit lagi" jawab Off, ia pun menggendong Gun seperti pengantin dan membacanya ke kamar yang ada di ruangannya.

Off membaringkan tubuh mungil Gun di kasur tempat biasanya si mungil istirahat, Off mengecup kening Gun, kemudian Off membuka resleting Gun dan menurunkannya bersama underwear nya.
Off melihat junior Gun yang mungil itu menegang sempurna, Off meguk ludahnya, ia tidak tau jika hanya melihat Gun yang sedang horny membuatnya ikut horny juga.

"Papii, hikss papii mau apa??"

"Tenanglah Gun, aku hanya akan melepaskan rasa sakitnya" meski tidak tau apa yang akan Off lakukan, Gun mengangguk.

Gun sangat manis saat ini, Off menunduk dan mencium bibir tebal milik Gun, setelah cukup kepala Off turun kebawah, tangannya yang lebar menggenggam junior Gun yang menegang itu.

"Ahhh...."

Off mendongkak saat ia mendengar suara desahaan Gun ketika ia menyentuh juniornya, dan saat itu wajah Gun terlihat sangat menggoda baginya, Off memasukan junior Gun ke mulutnya, dan mulai mengoralnya, kepalanya maju mundur memasuk dan mengeluarkan junior Gun di mulutnya, Off belum pernah melakukan ini sebelumnya, jiwa dominannya yang memerintahnya secara otodidak.

Gun yang baru merasakan perasaan asing di tubuhnya hanya terus mendesah beriringan dengan Off yang terus melakukan keluar masuk junior Gun.

Tubuh Gun meliuk2 saat ia merasa sesuatu akan keluar dari tubuhnya, dan saat ia klimaks tubuh Gun melengkuk ke atas dengan kedua tangannya yang masing2 meremas sprei.

Setelah ia merasakan klimaks, tubuh Gun jatuh karena lemas, sementara Off menelan cairan milik Gun tanpa rasa jijik, Off menegakkan tubuhnya dan melihat Gun yang lemas usai klimaks, dadanya naik turun, dan wajahnya sayu.

Off sungguh tidak tahan melihat pemandangan di depannya, ia bisa saja menerkam Gun saat ini juga, tapi ia masih sadar kalau sekarang belum waktunya, belum saatnya bagi ia memakan Gun nya, yang di lakukan Off hanyalah menyelimuti Gun dan mencium keningnya.

"Istirahatlah sayang, aku aku mau mandi dulu" Gun mengangguk, setelah itu barulah Off turun dan beranjak ke kamar mandi untuk menyelesaikan sendiri urusannya yang belum selesai.

For papii...😂

TBC.

Ma'af karena belum bisa update cepat...🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Continue Reading

You'll Also Like

201K 9.9K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
303K 9K 30
[Geminifourth area ✔️🔞] END!! #geminifourth#gay#bxb BELUM DI REVISI TYPO BERTEBARAN!! Fourth adalah seseorang yang sangat pendiam,tidak banyak berbi...
106K 10.1K 27
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
196K 16.3K 27
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...