CHANCE [CHANBAEK] ✔

By aroona_el

483K 42.8K 2K

Aku tahu kamu masih mencintaiku, Baek -pcy Aku memang masih mencintaimu. Tapi rasa sakit yang kau beri lebih... More

CHANCE 0.0
CHANCE 0.1
CHANCE 0.2
CHANCE 0.3
CHANCE 0.4
CHANCE 0.5
CHANCE 0.6
CHANCE 0.7
CHANCE 0.8
CHANCE 0.9
CHANCE 1.0
CHANCE 1.1
CHANCE 1.2
CHANCE 1.4
CHANCE 1.5
CHANCE 1.6
CHANCE 1.7
CHANCE 1.8
CHANCE 1.9
CHANCE 2.0
CHANCE 2.1
CHANCE 2.2
CHANCE 2.3
CHANCE 2.4
2.5 [END]
Cerita baru, cek gih
Sequel, baca yuk

CHANCE 1.3

15.1K 1.4K 33
By aroona_el

Baekhyun tak lagi di ICU, tadi pagi Dokter sudah memperbolehkannya untuk menempati ruang inap biasa. Dan sekarang Sehun sedang menyuapi ibunya itu makan siang.

“sudah berapa hari kau tak masuk sekolah?” tanya Baekhyun setelah menyelesaikan acara makannya.

“baru tiga hari ini”

“besok kau harus masuk”

“tapi aku kan ingin menjaga mamih” Sehun memasang wajah tak setuju.

“ada Ami yang menjaga mamih, Sayang… mamih sudah baik-baik saja, kau tak perlu hawatir”

“tapi, kan tetap saja” Sehun menundukkan kepalanya, hembus nafas berat keluar terdengar oleh Baekhyun, dia tahu kalau anaknya itu tak mau meninggalkannya, tapi mau tak mau Sehun harus mau, karena terlalu lama absen, dia akan ketinggalan banyak pelajaran.

“hey… kenapa sedih begitu? Setelah pulang sekolah kau kan bisa datang lagi ke sini” Baekhyun mengusap kepala Sehun sayang, “ah… apa si Macho sudah keluar bengkel?”

“belum. Biar sajalah… besok aku sekolah naik bus saja”

“eih? Kau mau naik bus?”

Sehun mengangguk kemudian mengecup pipi Baekhyun sebentar sebelum bilang,

“iya. Menurutku naik bus tidak buruk. Kemarin aku ke rumah sakit juga naik bus”

Baekhyun mengelus pipi pucat Sehun, “maafkan mamih tak bisa menjemputmu waktu itu, sayang…”

Sehun menggeleng kemudian menggenggam tangan ibunya, “bukan salah mamih. Kalau saja Sehun tak minta mamih cepat-cepat, pasti mamih tidak akan seperti ini. Ini salah Sehun”

Baekhyun menarik tubuh bongsor buah hatinya kemudian memeluknya, “jangan menyalahkan dirimu, ini musibah bukan salah siapa-siapa. Duh… kenapa gantengnya mamih malah nangis, sih?” baekhyun mengusap lelehan air mata di pipi Sehun itu dengan lembut kemudian mengecup keningnya.

“jangan nangis, nanti jelek” goda Baekhyun, Sehun terkekeh.

Mereka berdua tak tahu kalau sedari tadi ada seseorang yang tengah mengamati interaksi mereka dari luar jendela kamar Baekhyun, tepatnya di taman sebelah kamar inap Baekhyun. Pria itu memandang dengan senyuman, hatinya menghangat entah mengapa dia sangat menyukai pemandangan di hadapannya sekarang ini. Dia membayangkan yang ada di pelukan Baekhyun sekarang adalah Chanhyun, putra mereka berdua.

“andai Chanhyun masih hidup pasti dia sudah sebesar Sehun, Baek… apa aku boleh berharap kalau Sehun adalah Chanhyun?” gumam Chanyeol, dia menyeka matanya yang berair kemudian mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.

Dia menatap kembali ke arah Baekhyun dan Sehun, pemuda itu terlihat sedang mencari sesuatu di saku celananya,

“halo, Ahjussi… ada apa?” tanya seseorang dari seberang sambungan

Chanyeol tersenyum melihat Baekhyun bertanya pada Sehun tentag siapa yang tengah menelfonnya.

Ya, Chanyeol sedang menelfon Sehun.

“aku mau minta maaf belum bisa mengunjungi ibumu, Sehun-ah… pekerjaanku tiba-tiba menumpuk” bohong Chanyeol

“ah… tidak apa-apa, Ahjussi. Yang kemarin itu sudah cukup. Abi bilang Ahjussi kemarin ada pertemuan mendadak jadi cepat-cepat balik”

“oh… iya, hehe… bagaimana keadaan nyonya Oh, apa sudah lebih baik?”

“sudah, Ahjussi… mamih sudah lebih baik. Sekarang sedang di depan saya, Ahjussi mau bicara?”

Deg,

Jantung Chanyeol berpacu lebih cepat saat mendengar tawaran Sehun untuk berbicara dengan Baekhyun. Ya Tuhan… sudah lama dia tak mendengar suara baekhyun… dia sangat merindukan suara kekasih hatinya itu,

“i-iya, boleh”

Jantung Chanyeol semakin kencang bedegup saat dia melihat Sehun menyerahkan ponselnya pada Baekhyun. Tangan kirinya mengepal menahan rasa gugup yang menjalarinya.

“halo, tuan… ini saya Baekhyun ibunya Sehun. Terimakasih sudah menjenguk saya kemarin, maaf saya belum bisa bertemu anda secara langsung untuk berterimakasih karena sudah menjadi teman Sehun.” kata Baekhyun, Chanyeol menangis, setelah sekian lama akhirnya dia bisa mendengar suara merdu itu lagi.

Chanyeol tak segera menjawab, dia menjauhkan ponselnya agar Baekhyun tak bisa mendengar isakannya. Dia senang bercampur sedih. Senang karena bisa berbicara dengan Baekhyun, sedih karena Baekhyun tak tahu dengan siapa dirinya bicara. Miris sekali pikirnya.

“halo, tuan… anda mendengar saya?” tanya Baekhyun saat tak mendapati sahutan dari Chanyeol.

Buru-buru Chanyeol membersit hidungnya dan kembali menempelkan ponselnya ti telinga.

“iya, nyonya Oh…

Chanyeol menekan perasaannya saat menyebut marga Baekhyun

“... saya mendengar anda. Jangan berterimakasih, saya sangat senang bersama anak anda. Sehun anak yang baik, beruntung anda memilikinya”

“hehehe, dia tak sebaik yang anda pikirkan, tuan… Sehun itu tukang ngambek”

“mamih ih,”

“hahaha… oh, ya? Saya baru tahu itu. Dia tak pernah seperti itu pada saya”

“mungkin dia malu, tuan. Malu karena sudah besar masih ngambekan”

Hati chanyeol menghangat mendengar suara tawa Baekhyun yang begitu renyah.

“iya mungkin” Chanyeol terkekeh

“Ahjussi jangan percaya mamih, dia memang suka begitu” teriak Sehun, Chanyeol sampai menjauhkan ponselnya dari telinga saking kerasnya teriakan Sehun.

“jangan berteriak, Hun… kasihan telinga tuan Richard, bisa pengang karena suara cemprengmu” kekeh Baekhyun, lagi-lagi hati Chanyeol menghangat,

“maaf, Ahjussi… mamih menyebalkan sih”

“iya, tak apa. Sudah dulu, ya? Ahjussi ada tamu”

“ah, iya. Bye, Ahjussi”

“nee”

Chanyeol memutuskan sambungan. Dia memegang dadanya yang bergemuruh, sesuatu yang ada di dalam saja seakan ingin menjebol dadanya. Deguban jantungnya benar-benar menggila.

“astaga… kuharap setelah ini aku masih hidup” gumamnya saat jantungnya masih saja bergemuruh.

.
CHANCE
.

“halo, Baek…” sapa Kyungsoo sambil menutup kembali pintu kamar inap Baekhyun

“kau datang sendiri?” tanya Baekhyun saat tak mendapati sosok Jongin maupun Luhan bersama sahabatnya.

“Jongin masih di luar, mau beli makanan katanya. Luhan ikut Sehun pulang tadi, kami berpapasan di parkiran”

Baekhyun mengangguk. Kyungsoo melepas mantelnya dan meletakkannya di atas sofa. Dia mengambil buah apel yang di bawanya tadi kemudian mengupasnya untuk Baekhyun.

“tumben dia mau pulang, kemarin-kemarin kusuruh dia tak mau” kata Kyungsoo seraya menyuapkan buah apel yang sudah bersih dari kulit ke mulut Baekhyun.

“kupaksa dia pulang untuk menyiapkan sekolahnya besok. Aku tak mau dia ketinggalan banyak pelajaran karena terus menungguiku di sini.” balas Baekhyun apa adanya, dia mencoba menegakkan tubunya, Kyungsoo membantu menaikkan bantal agar Baekhyun bisa duduk dengan nyaman.

“oh iya, Kyung… butik dan rumah makan ku bagaimana?” tanya Baekhyun

“tenang saja, aku sudah meminta Lisa dan Jaehyun untuk mengurus semuanya. Aku tahu kau mempercayai mereka berdua”

Baekhyun bernafas lega, jujur dari tadi dia tak bisa bernafas lega karena teringat dengan dua tempat dimana dia mendapatkan pundi-pundi uang.

“aku bawa susu strowberi, kau pasti suka”

Suara Jongin yang baru saja masuk mengalihkan atensi Kyungsoo dan Baekhyun. Kedua mata Baekhyun berbinar begitu netranya menangkap minuman dengan perisa favoritnya di tangan Jongin.

Jongin menusukkan pipetnya pada kemasan lalu memberikannya pada Baekhyun.

“gomawo, Hyung~”

Jongin mengangguk kemudian menaruh bungkusan yang dibawanya di atas meja tamu. Dia melepas mantelnya kemudian mendudukkan dirinya di sofa. Rencananya dia ingin tidur tapi keinginannya itu harus hanyut karena suara beberapa orang membuat suasana kamar jadi agak ramai.

“Sajangnim… kami merindukanmu~”

Seluruh pegawai Baekhyun datang menjenguk. Jongin menghelah nafas berat, mau tak mau dia bangun dan menyambut seluruh pegawai baekhyun dan mempersilahkan mereka untuk duduk.

Lisa dan Seulgi bergantian memeluk Baekhyun sambil mengucapkan kata-kata kerinduan, membuat Baekhyun terkekeh. Setelah Lisa dan Seulgi, ada Jaehyun, Seungwoo, dan Jihoon yang memeluknya, tapi mereka tak mengucapkan kata-kata rindu seperti Lisa dan Seulgi melainkan menggoda Baekhyun dengan kata-kata rayuan mereka.

Jangan kira Baekhyun akan baper, sudah biasa dia dengan kelakuan absurd pegawainya.

“bos cepat sembuh dong… kami tidak semangat kerja kalau tak ada bos” kata Jihoon pada Baekhyun kemudian disahut dengan yang lain

“iya, bos… rumah makan seakan suram tanpa kehadiran bos” ini Seungwoo.

“seperti ada Dementor gitu, bos rasanya” yang ini Jaehyun.

Semua yang ada di ruangan itu tertawa mendengar keluh kesah tiga pegawai absurd Baekhyun.

Dan malam itu, kamar inap milik Baekhyun terasa sangat ramai karena canda tawa dari seluruh pegawai Baekhyun. Baekhyun senang, karena merasa terhibur. Ah… dia jadi ingin cepat-cepat keluar dari rumah sakit agar bisa kembali bekerja.

.
CHANCE
.

“kau mau membawa seluruh barangmu ke rumah sakit, Hun?” tanya Luhan saat melihat Sehun menata semua buku pejarannya di atas meja.

“tidak. Aku hanya menatanya saja agar aku tak perlu susah-susah membuka lemari. Ah, kau tolong ambilkan seragamku di lemari sana, Lu”

Luhan mengangguk kemudian menghampiri lemari yang dimaksud Sehun. Dia melihat-lihat isi lemari pakaian Sehun. Terbilang rapi untuk ukuran anak laki-laki seperti Sehun.

“kau mau bawa baju ganti tidak?” tawar Luhan.

“bawakan saja” jawab Sehun singkat sambil masih mengemasi barang-barangnya.

“habis ini makan ya, Hun. Aku lapar”

“kau belum makan?” Sehun menoleh ke arah Luhan yang kini sedang nyengir.

“hehe, belum. Ya ya ya?” Luhan mengedip-ngedipkan mata rusanya, berusaha meluluhkan hati Sehun.

“iya, tak perlu merayu dengan mata rusamu itu” kekeh yang lebih tua.

“yippiii… makin sayang deh sama Sehun”

Keduanya tertawa, entah menertawakan apa.

.
Bersambung
.

Gw tau ini tijel dan sampis banget, tpi...
Vote sama komentnya dooong... Hihi 😁

Continue Reading

You'll Also Like

2K 183 12
Ten tidak pernah menyangka jika dia akan menikah dengan laki-laki yang jauh lebih tua darinya. Walau begitu, Ten merasa nyaman didekat pria ini. Namu...
568K 55.1K 26
[PROSES REVISI] ****** "daddy, heejin pengen punya mommy" "hah?" Hight rank #1 taehyung; 02/01/2k20 #2 Minhyun; 09/01/2k20 #2 Straykids; 13/04/2k20 #...
580K 56.9K 37
CHANBAEK bxb MPREG Loey Park adalah anak seorang menteri pertahanan Korea Selatan, Siwon Park. Siwon Park juga pemilik dari Seoul National Universi...
59.5K 7.1K 28
sehun x kai Lokal area