Permanecer (Stay) • Lai Guanl...

By Guanlensss

82.4K 10.3K 1.2K

"Guan apa kamu mencintaiku?" Tanyaku tiba-tiba dan memainkan jarinya yg bertautan denganku. "Menurutmu?" "Sep... More

00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Lee Hangyul

43. End

1.8K 135 13
By Guanlensss

Guan Pov

Aku tersenyum melihat binar bahagia dari matanya lagi, sudah lama aku tidak melihatnya. Sudah lama aku meredupkan binar matanya yg terlihat polos dalam sekaligus itu dan malam ini aku kembali merasakannya, tatapan yg kembali diperlihatkan hanya untukku.

Wonyoung menatapku penuh harap dengan senyumannya membuat pipi gumpalnya terangkat sampai rasanya aku ingin turun menghampirinya dan menarik pipinya gemas, aku beralih menatap Somi yg juga ikut tersenyum di sana. Somi menganggukkan kepalanya meyakinkanku.

Setelah menganggukkan kepalanya terlihat Somi dan Gyuri yg meminta seseorang untuk memutar musiknya, sebuah lagu untuk menemani suaraku yg akan mengalun.

Seperti yg aku ucapkan tadi, lagu ini sungguh dan benar-benar menggambarkan bagaimana perasaanku saat mengingat Wonyoung, tentunya setelah Wonyoung memutuskan untuk menjadi masalaluku saat itu.

Intro lagu sudah terdengar, membuatku dengan tiba-tiba merasa gugup.

Aku menatap Wonyoung dalam, dan mulai melantunkan sebuah lagu You Were Beautiful.

Jigeum i mari
Apa yang aku katakan

Uriga dasi
Lagi lagi, Kita

Sijakhajaneun geon anya
Memulai lagi sesuatu

Aku memperhatikan wajah Wonyoung yg sejak tadi tersenyum berubah menjadi serius kala mendengar lagu yg aku nyanyikan.

Geujeo neoui
Yang tak aku inginkan

Namaissdeon gieokdeuri
Kenangan tentangmu

Tteoollasseul ppuniya
Membuatku berpikir

Jeongmal harudo ppajimeopsi neoneun
Kau tak bisa melewatkan satu hari pun

Saranghanda malhaejwosseossji
Kau mengatakan bahwa kau mencintaiku

Aku mengingat jelas bagaimana Wonyoung yg selalu mengucapkan bahwa dia mencintaiku dengan senyuman cerahnya, dan disana aku hanya terdiam tidak menanggapinya.

Jamdeulgi jeone tto nun tteujamaja
Sebelum kamu tertidur dan ketika aku membuka mata

malhaejudeon neo
Kamu juga mengatakannya

Saenggagi na malhaeboneun geoya
Pikiran itu membuatku mengatakan

Yeppeosseo
Kau cantik

Wonyoung kembali menerbitkan senyumnya dan menunduk malu sebelum membalas tatapanku tak kalah dalam.

Nal barabwa judeon geu nunbicc
Caramu menatapku

Nal bulleojudeon geu moksori
Caramu memanggilku

Da da
Segalanya, segalanya

Geu modeun ge naegen
Semuanya, padaku

Yeppeosseo
Kau cantik

Sungguh saat melihat matanya mulai berkaca-kaca aku ingin menghentikan nyanyianku, aku ingin menghampirinya tapi aku tau aku harus menyelesaikan lagu ini untuk menjelaskan bagaimana perasaanku selama 2 bulan ini ditinggalkannya.

Deo baralge eopsneundeushan neukkim
Aku tak ingin yang lain lagi

Ojik neomani judeon sungandeul
Saat ketika kau memberiku

Da da
Segalanya, segalanya

Jinassjiman
Semua itu hanya masa lalu

Neon neomu yeppeosseo
Kau sangat cantik

Neodo ijeneun nawaui gieogi
Sekarang, untukmu juga

Chueogi doeeosseul geoya
Kenangan kita adalah masa lalu

Neoegeneun eotteon mareul haedo da
Untukmu, apapun yang aku katakan

Jinagan iril geoya
Semuanya tentang masa lalu

Jeongmal hanbeondo ppajimeopsi neoneun
Setiap saat, kau lebih dahulu memikirkanku

Sungguh aku ingat dulu, apapun yg dilakukan Wonyoung dia akan terlebih dahulu memikirkanku, bahkan saat tubuhnya terguyur hujan dia akan tetap memikirkanku terlebih dahulu.

Nareul meonjeo saenggakhaejwosseo
Bahkan ketika itu bukan masalah besar

Amu il anieodo mianhae gomawo haejudeon neo
Kau meminta maaf dan berterima kasih

Teringat suara Wonyoung yg terus mengucap maaf saat aku menatapnya datar padahal dia jelas tau kalau dia tidak salah apa-apa tapi dia tetap meminta maaf atas hal yg dia sendiri tidak tau salahnya dimana, atau bahkan saat dia terus mengucapkan terimakasih hanya karena aku mau mengantarnya pulang.

Sesederhana itu seorang gadis yg aku cinta, Jang Wonyoung.

Saenggagi na malhaeboneun geoya
Pikiran itu membuatku mengatakan

Yeppeosseo
Kau cantik

Sungguh cantik, bahkan lebih dari sekedar cantik. Karena tidak hanya wajahnya tetapi juga segala sikapnya.

Nal barabwa judeon geu nunbicc
Caramu menatapku

Tatapan teduh dan binar polosnya

Nal bulleojudeon geu moksori
Caramu memanggilku

Suara lembutnya kala memanggilku, suaranya yg tidak pernah meninggi sekalipun aku mengecewakannya.

Da da
Segalanya, segalanya

Geu modeun ge naegen
Semuanya, padaku

Yeppeosseo
Kau cantik

Deo baralge eopsneundeushan neukkim
Aku tak ingin yang lain lagi

Aku hanya ingin bersamanya lagi, tidak ingin yg lain.

Ojik neomani judeon sungandeul
Saat ketika kau memberiku

Da da
Segalanya, segalanya

Jinassjiman
Semua itu hanya masa lalu

Neon neomu yeppeosseo
Kau cantik

Kulihat Wonyoung tersenyum dalam linangan air matanya, aku ingin merengkuhnya.

Ajikdo gakkeum ne saenggagi na
Terkadang aku memikirkanmu

Eoryeopge jeonhwareul georeobolkka
Berpikir untuk memanggilmu

Saenggagi deul ttaedo manhjiman
Aku memikirkannya kembali

Baby I know it's already over
Sayang aku tahu ini telah berakhir

Amuri wonhaedo neoneun ije
Tak perduli seberapa besar aku menginginkanmu

Imi kkeutnabeorin jinannarui
Sekarang kamu hanyalah film dari masalalu

Hanpyeonui yeonghwayeosseossdan geol nan ara
Semuanya telah berakhir, aku tahu

Majimak
Terakhir kali

Nal barabwa judeon geu nunbicc
Caramu menatapku

Saat itu untuk pertama kalinya aku menyaksikan sendiri tatapannya yg meredup dan kecewa bahkan terselip tatapan benci disana.

Jal jinaeradeon geu moksori
Caramu mengatakan selamat tinggal

Ah, suaranya yg bergetar saat itu. Suaranya yg tersenggal saat dia mengucapkan bahwa dia sudah menyerah dan meminta untuk mengakhiri segalanya.

Da da
Segalanya, segalanya

Geumajeodo naegen
Semuanya, padaku

Yeppeosseo
Kau cantik

Naege boyeojun nunmulkkaji
Air mata yang kau tunjukkan

Bahkan saat itu aku tidak bisa menghapus air matanya, tapi lihat sekarang dia kembali mengeluarkan air matanya. Dan kali ini aku pastikan, aku yg akan menghapus air matanya.

Neowa gajyeossdeon sungandeureun
Kenangan yang kita miliki

Da da
Segalanya, segalanya

Jinassjiman
Semuanya itu hanya masa lalu

Neon neomu yeppeosseo
Kau sangat cantik

Aku menunduk membasahi bibirku sebelum kembali menatap Wonyoung yg masih berusaha menghapus air matanya.

Aku mendengar teriakan dan suara tepuk tangan terdengar dipenjuru tempat.

Tapi Somi dengan cepat meminta semuanya untuk keluar, memberikan ruang untukku berbicara berdua dengan Wonyoung.

Tanpa menunggu waktu lama aku langsung menghampiri Wonyoung, aku tertawa gemas melihat Wonyoung yg terlihat seperti anak kecil. Menghapus air matanya persis seperti anak kecil berumur 5 tahun.

Suara tangisnya terdengar makin kencang "Huhuu kenapa tertawa?" Ucapnya di sela tangisnya.

Aku menahan senyumku, memperhatikan wajah Wonyoung tapi oknumnya langsung menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

Aku menarik Wonyoung ke dalam pelukanku dan membiarkannya menangis di sana, aku tidak perduli kalau bajuku akan penuh dengan air matanya. Sungguh.

"Guannn... " Ucapnya lirih dan aku langsung menariknya untuk menatapku sepenuhnya.

"Mianhae" Lanjutnya yg membuatku terkejut.

Aku menggeleng kecil dan tanganku terulur untuk menghentikan air matanya yg masih mengalir "Aku yg seharusnya meminta maaf Wonie, bukan kamu" Ucapku.

Wonyoung menggeleng "Tidak Guan, aku yg salah, seharusnya aku tidak meminta untuk mengakhiri hubungan kita saat itu. Coba saja saat itu aku mendengar penjelasanmu lebih dulu pasti kita sekarang tidak akan seperti ini" Jelasnya.

Aku tersenyum dan mengusap rambutnya "Mungkin memang itu yg terbaik" Ucapku.

Wonyoung merengut dan memukul dadaku lumayan kencang "Jadi lebih baik hubungan kita berakhir, seperti itu?" Tanyanya dengan merengek.

Aku kembali tertawa melihat tingkahnya yg mulai tidak waras lagi "Bukan itu maksudku"

"Lalu apa?!" Tanyanya ketus.

"Lihat sekarang, karena kejadian itu aku jadi paham perasaanku, karena kejadian itu aku tau rasanya menjadi kamu dulu"

Wonyoung terdiam dan hanya menatapku dengan mata sembabnya.

"Apa yg akan terjadi kalau saat itu kamu kembali mengalah? Mungkin aku akan kembali menyakitimu Wonie" Lanjutku, tapi karena ucapanku Wonie kembali menangis.

Aku menggenggam tangannya "Maaf" Ucapku sembari menatapnya dalam.

"Wonie, maaf" Ucapku lagi dan menunduk, rasanya maaf saja tidak cukup.

Wonie menyentuh pipiku perlahan membawaku untuk kembali menatapnya sembari memanggil namaku "Guannn..." Panggilnya dengan lembut.

Aku kembali mendongak dan sialannya mataku sudah terasa panas yg aku yakini saat ini sudah berkaca-kaca, Wonyoung terlihat panik saat melihatku.

Tangannya mengusap pipiku lembut dengan senyumannya meskipun matanya juga masih mengeluarkan kristal bening "Guan... uljima " Ucapnya sembari berusaha menghapus air mataku.

"Wonie, maaf" Ucapku lagi.

"Kenapa meminta maaf?" Tanyanya akhirnya.

Aku menatapnya dengan pandangan sayu "Maaf karena pria yg kamu jadikan satu-satunya harapan juga menjadi satu-satunya pria bajingan di hidupmu"

Wonyoung dengan cepat menggeleng "Apa maksudmu Guan? Jangan berucap seperti itu" Pintanya dengan membalas tatapanku sendu.

Wonie kembali menghambur dalam pelukanku. Menyenderkan kepalanya di dadaku dengan nyaman.

Aku merasakan kehangatan tubuhnya yg selalu aku rindukan, menghirup aroma tubuhnya dalam-dalam yg sama sekali tidak berubah dari terakhir kali aku bersamanya, wangi vanilla dan strawberry bercambur dan menyeruak ke indra penciumanku. Wangi tubuhnya yg selalu membuatku tenang.

Aku mengelus rambutnya pelan "Wonie aku akan menebus semuanya, aku akan menebus semua rasa sakit yg aku berikan dulu padamu" Ucapku dengan serius.

Wonyoung menggeleng kecil "Untuk apa? Aku sudah merasa cukup hanya karena kamu kembali Guan"

Lihat? Bagaimana tulusnya seorang Jang Wonyoung yg sudah aku sia-siakan selama ini.

"Tapi Wonie-

Wonie menyanggah ucapanku dengan cepat "Tebus semuanya dengan terus berada disampingku Guan, jangan tinggalkan aku"

"Tidak akan, itu tidak akan terjadi lagi" Ucapku sembari mencium pucuk kepalanya beberapa kali.

Mendengar ucapanku, kurasakan Wonyoung semakin mengeratkan pelukannya.

Aku tersenyum karena akhirnya aku berhasil membawanya kembali.

"Wonie..." Panggilku lirih

Wonie membalasnya dengan deheman singkat dan mengusak wajahnya di dadaku.

Aku mengeratkan pelukanku "Happy 1st Anniversary" Ucapku, bisa kurasakan tubuh Wonyoung menegang dan setelahnya dengan ragu dia mendongakkan kepalanya.

"Guan kamu ingat?" Tanyanya polos.

Aku mengangguk dan langsung disambut senyuman manis dari Wonyoung.

"Wonie, aku sungguh mencintaimu"

"Aku juga, dan lebih, kamu tau itu dengan jelas" Jawabnya, aku menatapnya teduh.

Menyampirkan rambutnya ke belakang telinganya sembari berucap "Kamu mau memulai semuanya dari awal? Bersamaku?" Ucapku tanpa mengalihkan tatapanku dari manik matanya.

Wonyoung tersenyum lembut dan mengangguk "Tentu, tidak ada alasan untuk aku mengatakan tidak" Ucapnya dan kembali memelukku erat.

Aku tidak tau harus mengucapkannya seperti apa, tapi aku rasa ini bisa membuktikan bagaimana bahagianya aku saat ini.

Aku menarik wajah Wonyoung untuk kembali menatapku dan berucap lirih "Wonie may I kiss you?" Tanyaku dengan menatapnya dalam.

Wonie sama sekali tidak menjawab tapi dia terus menatapku tanpa berkedip, membuatku resah sendiri.

Tapi kemudian Wonyoung tersenyum dan mengangguk, yg membuatku juga ikut tersenyum.

Aku mendekatkan wajahku sampai hidungku bersinggungan dengan hidung Wonyoung, kuperhatikan wajah Wonyoung dari dekat dan dia memejamkan matanya kala jarakku dengannya semakin dekat.

Aku semakin mengikis jarak dengan wajah Wonyoung sampai akhirnya bibirku berhasil menyentuh bibirnya.

Kurasakan Wonyoung meremas bahuku, aku mengusap punggungnya untuk menyalurkan rasa nyaman sampai tangan Wonyoung tidak lagi meremas bahuku yg membuatku berani untuk menciumnya semakin dalam.

Di sela ciumannya aku dengan jelas mendengar Wonyoung berucap "Saranghae Guan"

Aku tersenyum dan menarik wajahku, Wonyoung membuka matanya perlahan dan aku mengelus pipinya lembut "Nado Saranghae Wonie" Balasku yg membuat Wonyoung tersenyum dan kembali menciumku lebih dulu.

Tidak akan, aku tidak akan meninggalkannya lagi. Aku tidak cukup bodoh untuk kembali menyia-nyiakannya yg sangat tulus dan juga sangat bergantung dengan kehadiranku.

Terimakasih Wonie, Terimakasih sudah tetap bersamaku. Terimakasih karena masih memberiku kesempatan.

Aku harap seperti apa ucapanmu kala pertama kali mengajakku berkencan, bahwa kamu akan menjadi pasanganku kembali bahkan disaat kita dilahirkan kembali.

Permanecer, Stay.

Tetaplah bersamaku, sampai nanti.







-END-

•••

Halooo makasih ya udah ngikutin kisah cinta abal-abal kita, semoga kalian suka dan tetap doain yang baik-baik buat hubungan kita ke depannya. Ily guys
- Salam Guanlin Wonyoung

🌼🌼🌼

Alhamdulillah selesaiiiiii
Yuhuuuu, ini jadi ff yg pertama selesai
Makasih buat kalian semua yg udah dukung cerita ini, udah ngasih vote sma komen yg buat aku gak tega buat unpub cerita ini wkwk.

Aku paling gatau buat ending dari cerita, jadinya maaf kalo gak sesuai dengan harapan kalian.
Aku tuh bisanya cuma buat cerita yg nyessek nyessek gitu lohhh.

Aku gak mau janji, tapi kalo ada waktu aku mau buat bonchap atau gak season 2

Kalo emang banyak yg mau aku usahain buat, soalnya udah ada sedikit pemikiran sih mau buat cerita mereka dengan backgroud mereka udah jadi mahasiswa, dimana pergaulan mereka udah semakin meluas gitu.
Tapi liat nanti deh ya.

Karena ff ini selesai, aku buat ff baru castnya Jaehyun, mampir yuk jgn lupa vommentnya ya🧡

Oh iya akhir kata aku mau minta review kalian buat ff permanecer dong guys, jangan lupa komen disini ya!

Makasih banyak yeorobun, ciyuuuuu👋💜💜💜

Continue Reading

You'll Also Like

318K 24.1K 109
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
85.4K 5.8K 26
"MOMMY?!!" "HEH! COWOK TULEN GINI DIPANGGIL MOMMY! ENAK AJA!" "MOMMY!" "OM!! INI ANAKNYA TOLONG DIBAWA BALIK 1YAA! MERESAHKAN BANGET!" Lapak BxB ⚠️ M...
72.1K 6.5K 49
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
93.6K 14.3K 19
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...