Guan Pov
Aku tersenyum melihat binar bahagia dari matanya lagi, sudah lama aku tidak melihatnya. Sudah lama aku meredupkan binar matanya yg terlihat polos dalam sekaligus itu dan malam ini aku kembali merasakannya, tatapan yg kembali diperlihatkan hanya untukku.
Wonyoung menatapku penuh harap dengan senyumannya membuat pipi gumpalnya terangkat sampai rasanya aku ingin turun menghampirinya dan menarik pipinya gemas, aku beralih menatap Somi yg juga ikut tersenyum di sana. Somi menganggukkan kepalanya meyakinkanku.
Setelah menganggukkan kepalanya terlihat Somi dan Gyuri yg meminta seseorang untuk memutar musiknya, sebuah lagu untuk menemani suaraku yg akan mengalun.
Seperti yg aku ucapkan tadi, lagu ini sungguh dan benar-benar menggambarkan bagaimana perasaanku saat mengingat Wonyoung, tentunya setelah Wonyoung memutuskan untuk menjadi masalaluku saat itu.
Intro lagu sudah terdengar, membuatku dengan tiba-tiba merasa gugup.
Aku menatap Wonyoung dalam, dan mulai melantunkan sebuah lagu You Were Beautiful.
Jigeum i mari
Apa yang aku katakan
Uriga dasi
Lagi lagi, Kita
Sijakhajaneun geon anya
Memulai lagi sesuatu
Aku memperhatikan wajah Wonyoung yg sejak tadi tersenyum berubah menjadi serius kala mendengar lagu yg aku nyanyikan.
Geujeo neoui
Yang tak aku inginkan
Namaissdeon gieokdeuri
Kenangan tentangmu
Tteoollasseul ppuniya
Membuatku berpikir
Jeongmal harudo ppajimeopsi neoneun
Kau tak bisa melewatkan satu hari pun
Saranghanda malhaejwosseossji
Kau mengatakan bahwa kau mencintaiku
Aku mengingat jelas bagaimana Wonyoung yg selalu mengucapkan bahwa dia mencintaiku dengan senyuman cerahnya, dan disana aku hanya terdiam tidak menanggapinya.
Jamdeulgi jeone tto nun tteujamaja
Sebelum kamu tertidur dan ketika aku membuka mata
malhaejudeon neo
Kamu juga mengatakannya
Saenggagi na malhaeboneun geoya
Pikiran itu membuatku mengatakan
Yeppeosseo
Kau cantik
Wonyoung kembali menerbitkan senyumnya dan menunduk malu sebelum membalas tatapanku tak kalah dalam.
Nal barabwa judeon geu nunbicc
Caramu menatapku
Nal bulleojudeon geu moksori
Caramu memanggilku
Da da
Segalanya, segalanya
Geu modeun ge naegen
Semuanya, padaku
Yeppeosseo
Kau cantik
Sungguh saat melihat matanya mulai berkaca-kaca aku ingin menghentikan nyanyianku, aku ingin menghampirinya tapi aku tau aku harus menyelesaikan lagu ini untuk menjelaskan bagaimana perasaanku selama 2 bulan ini ditinggalkannya.
Deo baralge eopsneundeushan neukkim
Aku tak ingin yang lain lagi
Ojik neomani judeon sungandeul
Saat ketika kau memberiku
Da da
Segalanya, segalanya
Jinassjiman
Semua itu hanya masa lalu
Neon neomu yeppeosseo
Kau sangat cantik
Neodo ijeneun nawaui gieogi
Sekarang, untukmu juga
Chueogi doeeosseul geoya
Kenangan kita adalah masa lalu
Neoegeneun eotteon mareul haedo da
Untukmu, apapun yang aku katakan
Jinagan iril geoya
Semuanya tentang masa lalu
Jeongmal hanbeondo ppajimeopsi neoneun
Setiap saat, kau lebih dahulu memikirkanku
Sungguh aku ingat dulu, apapun yg dilakukan Wonyoung dia akan terlebih dahulu memikirkanku, bahkan saat tubuhnya terguyur hujan dia akan tetap memikirkanku terlebih dahulu.
Nareul meonjeo saenggakhaejwosseo
Bahkan ketika itu bukan masalah besar
Amu il anieodo mianhae gomawo haejudeon neo
Kau meminta maaf dan berterima kasih
Teringat suara Wonyoung yg terus mengucap maaf saat aku menatapnya datar padahal dia jelas tau kalau dia tidak salah apa-apa tapi dia tetap meminta maaf atas hal yg dia sendiri tidak tau salahnya dimana, atau bahkan saat dia terus mengucapkan terimakasih hanya karena aku mau mengantarnya pulang.
Sesederhana itu seorang gadis yg aku cinta, Jang Wonyoung.
Saenggagi na malhaeboneun geoya
Pikiran itu membuatku mengatakan
Yeppeosseo
Kau cantik
Sungguh cantik, bahkan lebih dari sekedar cantik. Karena tidak hanya wajahnya tetapi juga segala sikapnya.
Nal barabwa judeon geu nunbicc
Caramu menatapku
Tatapan teduh dan binar polosnya
Nal bulleojudeon geu moksori
Caramu memanggilku
Suara lembutnya kala memanggilku, suaranya yg tidak pernah meninggi sekalipun aku mengecewakannya.
Da da
Segalanya, segalanya
Geu modeun ge naegen
Semuanya, padaku
Yeppeosseo
Kau cantik
Deo baralge eopsneundeushan neukkim
Aku tak ingin yang lain lagi
Aku hanya ingin bersamanya lagi, tidak ingin yg lain.
Ojik neomani judeon sungandeul
Saat ketika kau memberiku
Da da
Segalanya, segalanya
Jinassjiman
Semua itu hanya masa lalu
Neon neomu yeppeosseo
Kau cantik
Kulihat Wonyoung tersenyum dalam linangan air matanya, aku ingin merengkuhnya.
Ajikdo gakkeum ne saenggagi na
Terkadang aku memikirkanmu
Eoryeopge jeonhwareul georeobolkka
Berpikir untuk memanggilmu
Saenggagi deul ttaedo manhjiman
Aku memikirkannya kembali
Baby I know it's already over
Sayang aku tahu ini telah berakhir
Amuri wonhaedo neoneun ije
Tak perduli seberapa besar aku menginginkanmu
Imi kkeutnabeorin jinannarui
Sekarang kamu hanyalah film dari masalalu
Hanpyeonui yeonghwayeosseossdan geol nan ara
Semuanya telah berakhir, aku tahu
Majimak
Terakhir kali
Nal barabwa judeon geu nunbicc
Caramu menatapku
Saat itu untuk pertama kalinya aku menyaksikan sendiri tatapannya yg meredup dan kecewa bahkan terselip tatapan benci disana.
Jal jinaeradeon geu moksori
Caramu mengatakan selamat tinggal
Ah, suaranya yg bergetar saat itu. Suaranya yg tersenggal saat dia mengucapkan bahwa dia sudah menyerah dan meminta untuk mengakhiri segalanya.
Da da
Segalanya, segalanya
Geumajeodo naegen
Semuanya, padaku
Yeppeosseo
Kau cantik
Naege boyeojun nunmulkkaji
Air mata yang kau tunjukkan
Bahkan saat itu aku tidak bisa menghapus air matanya, tapi lihat sekarang dia kembali mengeluarkan air matanya. Dan kali ini aku pastikan, aku yg akan menghapus air matanya.
Neowa gajyeossdeon sungandeureun
Kenangan yang kita miliki
Da da
Segalanya, segalanya
Jinassjiman
Semuanya itu hanya masa lalu
Neon neomu yeppeosseo
Kau sangat cantik
Aku menunduk membasahi bibirku sebelum kembali menatap Wonyoung yg masih berusaha menghapus air matanya.
Aku mendengar teriakan dan suara tepuk tangan terdengar dipenjuru tempat.
Tapi Somi dengan cepat meminta semuanya untuk keluar, memberikan ruang untukku berbicara berdua dengan Wonyoung.
Tanpa menunggu waktu lama aku langsung menghampiri Wonyoung, aku tertawa gemas melihat Wonyoung yg terlihat seperti anak kecil. Menghapus air matanya persis seperti anak kecil berumur 5 tahun.
Suara tangisnya terdengar makin kencang "Huhuu kenapa tertawa?" Ucapnya di sela tangisnya.
Aku menahan senyumku, memperhatikan wajah Wonyoung tapi oknumnya langsung menutup wajahnya dengan telapak tangannya.
Aku menarik Wonyoung ke dalam pelukanku dan membiarkannya menangis di sana, aku tidak perduli kalau bajuku akan penuh dengan air matanya. Sungguh.
"Guannn... " Ucapnya lirih dan aku langsung menariknya untuk menatapku sepenuhnya.
"Mianhae" Lanjutnya yg membuatku terkejut.
Aku menggeleng kecil dan tanganku terulur untuk menghentikan air matanya yg masih mengalir "Aku yg seharusnya meminta maaf Wonie, bukan kamu" Ucapku.
Wonyoung menggeleng "Tidak Guan, aku yg salah, seharusnya aku tidak meminta untuk mengakhiri hubungan kita saat itu. Coba saja saat itu aku mendengar penjelasanmu lebih dulu pasti kita sekarang tidak akan seperti ini" Jelasnya.
Aku tersenyum dan mengusap rambutnya "Mungkin memang itu yg terbaik" Ucapku.
Wonyoung merengut dan memukul dadaku lumayan kencang "Jadi lebih baik hubungan kita berakhir, seperti itu?" Tanyanya dengan merengek.
Aku kembali tertawa melihat tingkahnya yg mulai tidak waras lagi "Bukan itu maksudku"
"Lalu apa?!" Tanyanya ketus.
"Lihat sekarang, karena kejadian itu aku jadi paham perasaanku, karena kejadian itu aku tau rasanya menjadi kamu dulu"
Wonyoung terdiam dan hanya menatapku dengan mata sembabnya.
"Apa yg akan terjadi kalau saat itu kamu kembali mengalah? Mungkin aku akan kembali menyakitimu Wonie" Lanjutku, tapi karena ucapanku Wonie kembali menangis.
Aku menggenggam tangannya "Maaf" Ucapku sembari menatapnya dalam.
"Wonie, maaf" Ucapku lagi dan menunduk, rasanya maaf saja tidak cukup.
Wonie menyentuh pipiku perlahan membawaku untuk kembali menatapnya sembari memanggil namaku "Guannn..." Panggilnya dengan lembut.
Aku kembali mendongak dan sialannya mataku sudah terasa panas yg aku yakini saat ini sudah berkaca-kaca, Wonyoung terlihat panik saat melihatku.
Tangannya mengusap pipiku lembut dengan senyumannya meskipun matanya juga masih mengeluarkan kristal bening "Guan... uljima " Ucapnya sembari berusaha menghapus air mataku.
"Wonie, maaf" Ucapku lagi.
"Kenapa meminta maaf?" Tanyanya akhirnya.
Aku menatapnya dengan pandangan sayu "Maaf karena pria yg kamu jadikan satu-satunya harapan juga menjadi satu-satunya pria bajingan di hidupmu"
Wonyoung dengan cepat menggeleng "Apa maksudmu Guan? Jangan berucap seperti itu" Pintanya dengan membalas tatapanku sendu.
Wonie kembali menghambur dalam pelukanku. Menyenderkan kepalanya di dadaku dengan nyaman.
Aku merasakan kehangatan tubuhnya yg selalu aku rindukan, menghirup aroma tubuhnya dalam-dalam yg sama sekali tidak berubah dari terakhir kali aku bersamanya, wangi vanilla dan strawberry bercambur dan menyeruak ke indra penciumanku. Wangi tubuhnya yg selalu membuatku tenang.
Aku mengelus rambutnya pelan "Wonie aku akan menebus semuanya, aku akan menebus semua rasa sakit yg aku berikan dulu padamu" Ucapku dengan serius.
Wonyoung menggeleng kecil "Untuk apa? Aku sudah merasa cukup hanya karena kamu kembali Guan"
Lihat? Bagaimana tulusnya seorang Jang Wonyoung yg sudah aku sia-siakan selama ini.
"Tapi Wonie-
Wonie menyanggah ucapanku dengan cepat "Tebus semuanya dengan terus berada disampingku Guan, jangan tinggalkan aku"
"Tidak akan, itu tidak akan terjadi lagi" Ucapku sembari mencium pucuk kepalanya beberapa kali.
Mendengar ucapanku, kurasakan Wonyoung semakin mengeratkan pelukannya.
Aku tersenyum karena akhirnya aku berhasil membawanya kembali.
"Wonie..." Panggilku lirih
Wonie membalasnya dengan deheman singkat dan mengusak wajahnya di dadaku.
Aku mengeratkan pelukanku "Happy 1st Anniversary" Ucapku, bisa kurasakan tubuh Wonyoung menegang dan setelahnya dengan ragu dia mendongakkan kepalanya.
"Guan kamu ingat?" Tanyanya polos.
Aku mengangguk dan langsung disambut senyuman manis dari Wonyoung.
"Wonie, aku sungguh mencintaimu"
"Aku juga, dan lebih, kamu tau itu dengan jelas" Jawabnya, aku menatapnya teduh.
Menyampirkan rambutnya ke belakang telinganya sembari berucap "Kamu mau memulai semuanya dari awal? Bersamaku?" Ucapku tanpa mengalihkan tatapanku dari manik matanya.
Wonyoung tersenyum lembut dan mengangguk "Tentu, tidak ada alasan untuk aku mengatakan tidak" Ucapnya dan kembali memelukku erat.
Aku tidak tau harus mengucapkannya seperti apa, tapi aku rasa ini bisa membuktikan bagaimana bahagianya aku saat ini.
Aku menarik wajah Wonyoung untuk kembali menatapku dan berucap lirih "Wonie may I kiss you?" Tanyaku dengan menatapnya dalam.
Wonie sama sekali tidak menjawab tapi dia terus menatapku tanpa berkedip, membuatku resah sendiri.
Tapi kemudian Wonyoung tersenyum dan mengangguk, yg membuatku juga ikut tersenyum.
Aku mendekatkan wajahku sampai hidungku bersinggungan dengan hidung Wonyoung, kuperhatikan wajah Wonyoung dari dekat dan dia memejamkan matanya kala jarakku dengannya semakin dekat.
Aku semakin mengikis jarak dengan wajah Wonyoung sampai akhirnya bibirku berhasil menyentuh bibirnya.
Kurasakan Wonyoung meremas bahuku, aku mengusap punggungnya untuk menyalurkan rasa nyaman sampai tangan Wonyoung tidak lagi meremas bahuku yg membuatku berani untuk menciumnya semakin dalam.
Di sela ciumannya aku dengan jelas mendengar Wonyoung berucap "Saranghae Guan"
Aku tersenyum dan menarik wajahku, Wonyoung membuka matanya perlahan dan aku mengelus pipinya lembut "Nado Saranghae Wonie" Balasku yg membuat Wonyoung tersenyum dan kembali menciumku lebih dulu.
Tidak akan, aku tidak akan meninggalkannya lagi. Aku tidak cukup bodoh untuk kembali menyia-nyiakannya yg sangat tulus dan juga sangat bergantung dengan kehadiranku.
Terimakasih Wonie, Terimakasih sudah tetap bersamaku. Terimakasih karena masih memberiku kesempatan.
Aku harap seperti apa ucapanmu kala pertama kali mengajakku berkencan, bahwa kamu akan menjadi pasanganku kembali bahkan disaat kita dilahirkan kembali.
Permanecer, Stay.
Tetaplah bersamaku, sampai nanti.
-END-
•••
Halooo makasih ya udah ngikutin kisah cinta abal-abal kita, semoga kalian suka dan tetap doain yang baik-baik buat hubungan kita ke depannya. Ily guys
- Salam Guanlin Wonyoung
🌼🌼🌼
Alhamdulillah selesaiiiiii
Yuhuuuu, ini jadi ff yg pertama selesai
Makasih buat kalian semua yg udah dukung cerita ini, udah ngasih vote sma komen yg buat aku gak tega buat unpub cerita ini wkwk.
Aku paling gatau buat ending dari cerita, jadinya maaf kalo gak sesuai dengan harapan kalian.
Aku tuh bisanya cuma buat cerita yg nyessek nyessek gitu lohhh.
Aku gak mau janji, tapi kalo ada waktu aku mau buat bonchap atau gak season 2
Kalo emang banyak yg mau aku usahain buat, soalnya udah ada sedikit pemikiran sih mau buat cerita mereka dengan backgroud mereka udah jadi mahasiswa, dimana pergaulan mereka udah semakin meluas gitu.
Tapi liat nanti deh ya.
Karena ff ini selesai, aku buat ff baru castnya Jaehyun, mampir yuk jgn lupa vommentnya ya🧡
Oh iya akhir kata aku mau minta review kalian buat ff permanecer dong guys, jangan lupa komen disini ya!
Makasih banyak yeorobun, ciyuuuuu👋💜💜💜