Gun for Off (OffGun)

By Rismaya-Cho

539K 35.9K 4.5K

Antara pemuda polos bernama Gun Atthaphan dan seorang pria berego tinggi Off Jumpol Adulkittiporn, hubungan s... More

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
29
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
info
(44)
(45)
(46)
(47)

(14)

12.8K 876 87
By Rismaya-Cho

🌸Gun for Off🌸

-OffGun-
Chapter-14

Tay sedang menikmati sarapannya ketika si mungil sudah turun dari kamarnya, pria tampan berkulit tan itu lalu menaruh susu coklat di depan si mungil yang sedang menekuk wajah imutnya.

"Nong, kau mau roti atau nasi goreng?" tanyanya, si anak kucing tidak menjawab, hanya mengerecutkan bibirnya hingga maju beberapa senti.

"Nong...."

"Phi Tay, Gun kangen papii..." rengek Gun.

Baru tiga hari Off pergi, tapi si mungil sudah merengek terus dan meminta Off agar cepat pulang.

"Kalau pekerjaannya sudah selesai, papii akan segera pulang, nong..." jawab Tay.

"Kenapa lama sekali"

"Begini saja, apa yang harus phi lakukan supaya rasa kangennya berkurang?" ucap Tay, si mungil nampak berpikir.

"Gun mau phi New menginap dan menemani Gun sampai papii pulang"

"Tapikan sudah ada phi yg menemani mu nong" si mungil menggelengkan kepalanya.

"Tidak cukup hanya phi yg menemanimu?" Gun kembali menggeleng.

"Eeuuu... Kau boleh membawa beruang putih itu kemari" lanjut Tay.

"Terimakasih phi Tay..."

"Eeuu, sekarang kau makan sarapannya ok" ucap Tay sambil menyodorkan sarapannya, lalu mengusak rambut si mungil.

Pulau Jeju (korea selatan)

Off tampak sedang fokus dengan ponselnya, dia bukan sedang memeriksa pekerjaannya, atau chat dengan para koleganya, namun pria tampan itu sedang melihat rekaman CCTV di ponselnya, Off sedang mengecek apa yang di lakukan anak kucingnya setelah mereka selesai vidio callan semalam.

Porsche yang duduk di sebelahnya hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah bossnya itu, tak berapa lama kemudian Off terlihat sedang menghubungi seseorang.

"Tay kau sudah menjemput Gun?"

"Sebentar lagi peng"

"Tay..."

"Oi tenang saja, aku sudah menitipkan Gun pada New, oh ya tidak masalah bukan jika New menginap di rumah mu, Gun ingin dia menemaninya"

"Hmm"

"Lalu kapan kau pulang?"

"Aku akan pulang lebih awal..." Off sudah sangat merindukan anak kucingnya, ia kadang tidak fokus dengan pekerjaannya karena selalu mengkhawatirkan si mungil.

Setelah Off menyelesaikan obrolannya dengan Tay ia melirik Porsche yang sedang menatapnya.

"Apa?"

"Tidak apa2, jujur saja padaku kau tidak tenangkan meninggalkan nong Gun?" jawab Porsche dengan senyuman usilnya.

"Porsche, dari pada kau terus menggodaku lebih baik kau berikan aku laporan survey kemarin" Porsche menanggapi boss nya itu dengan tertawa kecil.

"Aku sudah mengirimkan nya padamu"

"Ok"

Off mengecek laporan yg di kirimkan Porsche di laptopnya.

"Off, kau sungguh sudah memutuskan hubungan mu dengan Mook?" tanya Porsche dengan nada hati2, takut2 jika Off tidak menyukai pertanyaan nya.

"Hm, aku sudah menyadari perasaanku pada Gun, kau puas?" jawab Off, ia melirik Porsche lalu kembali fokus pada laporannya.

Porsche tersenyum, ia hanya senang akhirnya sahabatnya itu mau mengakui perasaan ya pada si mungil, ia lega, meski Mook terluka tapi Off sudah memilih.

"Lalu kau mengakui perasaanmu pada nong Gun?" tanya Porsche lagi.

Off terdiam dan kembali menatap Porsche, melihat Off yang diam menatapnya, Porsche mengerutkan dahinya.

"Maksudmu?" Tanya balik Off.

"Apa kau mengatakan pada nong Gun kalau kau mencintainya?" Off menggeleng.

"Bodoh!"

"Hei!!"

"Kau harus katakan pada nong Gun kalau kau mencintainya bodoh! Jika kau tidak memberikan nong Gun kepastian dia tidak akan tau perasaanmu yg sesungguhnya, dan orang lain akan mudah mengambil dia darimu..." Off tampak memikirkan ucapan Porsche.

"Euuu, aku akan mengatakannya nanti, sekarang kau urus pekerjaanmu, aku ingin cepat kembali ke thailand" omelnya, Porsche tertawa kecil, belakangan ini menggoda Off menjadi hobinya.

Namun ucapan Porsche terngiang di otaknya, tiba-tiba saja bayangan Gun yg di dekati oleh Oab, God, Pak dan Jay berputar2 di kepalanya, membuat ia jadi tidak berkonsentrasi dengan pekerjaannya, itu semua gara2 omongan Porsche yg berhasil memprovokasi otaknya.

"Shia" umpat nya.

Off kembali mengambil ponselnya, kali ini ia menghubungi anak kucingnya, Porsche geleng2 sabil tertawa kecil melihat kegelisahan si singa tua.

"Phi new, boleh Gun pulang duluan..." tanya si mungil, Gun menopang dagunya di atas meja, ia sedang menunggu New di ruang osis.

"Nanti nong, phi Tay sedikit telat menjemputmu" si mungil mengerucutkan bibirnya.

"Gun bosan phi..." sambil mengerucutkan bibirnya.

"kalau kau bosan kau boleh bermain bola, tapi tidak boleh kemana2, sebentar lagi phi selesai" ucap New, wajah si mungil berubah ceria.

"Khap..."

Gun beranjak dari tempat duduknya, namun sebelum ia pergi ponsel dari tasnya berbunyi, ia melihat id si pemanggilnya, dan saat melihat Off yg menghubunginya, wajahnya bertambah ceria dan langsung mengangkat panggilan dari Off.

"Papii..."

Seru si mungil saat sudah mengangkat panggilan dari Off, ia berlari ke luar ruangan osis.

"Baby kau belum pulang?" tanya Off saat melihat si mungil masih berada di daerah sekolah.

"Eummm, katanya phi Tay telat menjemput"

"Lalu apa yang sedang kau lakukan di sekolah?"

"Gun sedang menunggu phi New rapat osis, phi New akan menginap untuk memberikan Gun les" jawab si mungil

"Khap, kau tidak boleh pergi dengan orang asing ok, tidak boleh selain Tay, mengerti?" si mungil mengangguk.

"Ok, beri aku ciuman..." terdengar suara kekekehan dari samping Off, sudah pasti itu Porsche yg tertawa, Off memberikan Porsche deathglere.

Si mungil memajukan bibirnya dan mengecup ponselnya, Off tersenyum mendapatkan ciuman online dari si anak kucingnya, perasaan ingin cepat pulang pun kembali di rasakannya, Off menutup sambungan teleponnya, ia akan membereskan semua pekerjaannya di korea, agar cepat kembali ke thailand dan segera memeluk anak kucing kesayangannya.

Setelah sambungan teleponnya terputus, si mungil tidak melupakan niatnya untuk bermain bola, ia pun bergegas menuju lapangan bola, namun saat ia melewati gerbang sekolah, di depan sekolah ada yang berjualan es krim yang menggunakan sepeda motor, si mungil merogoh kantong seragamnya, ia tersenyum ketika ia masih memiliki uang jajan, dengan senyuman lebar si anak kucing keluar dari halaman sekolah dan menuju tukang es krim.

"Paman es krim coklatnya satu"

"Khap..."

Gun menerima satu batang es krim rasa coklat dari paman penjual es krimnya, ia langsung memakan es krimnya.

"Nong..."

Seseorang memanggilnya, Gun menoleh dan melihat Jay duduk di atas sepedah motornya, pemuda itu melepaskan helm nya dan turun dari motornya.

"Phi Jay..."

"Sudah lewat dari waktu pulang sekolah, kenapa kau masih disini nong?" Jay yg heran melihat si mungkin masih berada di sekolah, sementara kemarin2 saat ia mencarinya ia tidak menemukan si mungil ini di sekolah mau pun di GMM corp.

Pastinya ia sedang beruntung hari ini, karena ia bisa bertemu mahluk mungil ini kembali.

"Gun sedang menunggu jemputan phi" jawab si mungil.

"Kalau begitu, phi akan mengantarmu pulang" Gun menggeleng.

"Terimakasih phi, tapi papii melarang Gun pulang dengan orang lain selain phi Tay..."

"Benarkah?" si anak kucing mengangguk.

"Kalau begitu kau mau menunggu phi-mu bersama aku dan teman2 ku?" ajak Jay menunjuk teman2nya yang sedang duduk di tempat makan yang berada di sebrang sekolah si mungil.

"Eummmm..."

Jay sungguh gemas melihat Gun yang tampak sedang berpikir, belum selesai si mungil memutuskan mobil Tay datang berbarengan dengan New yang keluar dari dalam sekolah, si beruang putih langsung menghampiri Gun dan Jayleer, begitu pula dengan Tay, ia keluar dari mobilnya.

"Aooo nong kenapa tidak kembali ke ruang osis" seru New yg sudah tiba di depan mereka.

"Dengan siapa kau bicara nong?" tanya New lagi, sedangkan Tay hanya diam namun tatapannya menatap Jay penuh selidik.

"Maaf phi, tadi Gun cuma mau beli es krim, terus Gun bertemu phi Jay" New menatap Jay yang tersenyum padanya.

"Hallo nong, namaku Jayleer..." Jay mengulurkan tangannya dan New membalas uluran tangan pemuda berambut pirang itu.

"New"

Tay langsung memutuskan tautan tangan New dan Jayleer, entah kenapa ia risih dan merasa kesal sendiri melihatnya.

"Nong, ayo pulang, dan kau ikut kami" ucap Tay pada New, ia sama sekali tidak menganggap ada Jay di sana.

Jay tau dari tatapan Tay saja ia bisa lihat jika Tay tidak menyukainya, Gun dan New pun segera masuk ke dalam mobil Tay, meski New tidak suka cara Tay bicara padanya, tapi New sudah janji pada si mungil untuk menginap dan memberikannya les tambahan.

"Nong, apa,yang kalian bicarakan?" tanya Tay pada si mungil yg duduk di sampingnya, si mungil yg tidak mengerti maksud phi nya hanya mengedipkan matanya.

"Maksud phi, kau dan pria tadi"

"Ohhhh, phi Jay??"

"Hm..."

"Phi Jay ngajakin Gun nunggu phi di warung sebrang sekolah"

"Lain kali langsung tolak"

"Kenapa phi Tay seperti papii, melarang Gun dekat2 sama orang lain" si mungil ngambek, melipat tangan di depan dada.

"Bukan orang lain tapi orang asing" ucap Tay meralat ucapan si anak kucing.

"Tapikan sama saja!!"

"Maksud phi Off dan phi Tay bukan seperti itu nong..." New pun ikut bicara, Gun menoleh ke belakang, di mana New duduk.

"Phi Off hanya terlalu menyayangimu, itu makanya dia selalu melakukan tes background pada orang2 yang mendekatimu" ucap New menjelaskan, Gun sedikit mengerti maksud New, si mungil pun menundukkan kepalanya.

Tay tertegun, New sangat dewasa dan pandai berbicara dengan Gun, tak di sadari kedua mata mereka saling bertatapan lewat kaca mobil Tay.

-OffGun-

Waktu di bangkok menunjukan pukul 10 malam, New yg sedang mengajari si mungil les melirik si mungil yang sudah menguap beberapa kali, melihat mata Gun yg sudah merah karena menahan kantuk membuat New tidak tega dan menyudahi belajar mereka.

"Minum susunya dulu, setelah itu tidur" New memberikan susu coklat hangat pada Gun.

Si mungil langsung meminumnya dan menghabiskan susu buatan New.

"Phi, Gun boleh tidur sama phi New?"  pinta Gun sambil memeluknya.

"Tentu saja, ayo kita tidur" Gun mengangguk, mereka pun membereskan peralatan sekolah mereka, setelah itu mereka pun beranjak menuju kamar tamu.

"Phi New..." Panggil si mungil sembari memeluk Taotao.

"Hmm..." New hanya bergumam, kedua matanya sudah tertutup bersiap untuk tidur.

"Papii bilang sekarang Gun milik papii, dan papii milik Gun, phi New mengerti maksud papii apa?" ucapan si mungil membuat New kembali membuka matanya dan menatap Gun.

"Benarkah phi Off mengatakan itu?" si mungil mengangguk lucu, dan sebuah senyuman terukir di wajah cantik si beruang putih.

"Phi New kenapa tersenyum?" Gun yg kebingungan menatap New dengan wajah inoncentnya.

"Tidak apa2, itu artinya phi Off sudah mengklaim kau adalah miliknya, tapi..." New menggantungkan ucapannya, hingga si mungil itu menyimpitkan kedua matanya menunggu New untuk melanjutkan ucapannya.

Si beruang putih tersenyum jahil lalu mencubit hidung si anak kucing.

"Tunggu hingga singa tua itu mengakui perasaannya padamu, dan mengatakan jika dia mencintaimu" si mungil tersenyum kecil, namun New bisa lihat jika Gun memikirkan sesuatu, hingga terlihat kesedihan di balik senyuman itu.

"Kenapa? Apa kau tidak senang hm?" tanya New.

"Mai phi, Gun hanya memikirkan phi Mook, apa Gun sudah merebut papii dari phi Mook?" pertanyaan itu membuat New tersenyum kecil.

New sama sekali tidak menyangka, jika Gun memikirkan hal itu, ternyata si mungil memperdulikan orang lain.

"Phi, pasti phi Mook akan membenci Gun, karena Gun phi Mook dan papii tidak menikah" lanjut si mungil dengan raut sedihnya, New menarik si mungil ke dalam pelukannya.

"Gun, kau tidak merebut phi Off dari phi Mook, kau hanya mengambil apa yang memang menjadi milikmu, jadi jangan berpikir seperti itu lagi ok..." sambil mengusap-usap rambut si mungil.

Gun yang di usap2 kepalanya seperti itu membuat kantuknya yg sempat hilang itu kembali, si anak kucing berasa seperti di kelonin ibunya, ketika ia hampir tidur, tiba-tiba saja pintu kamar New terbuka, dan yang membuka pintu dari luar adalah Tay.

"Pantas saja phi lihat di kamar tidak ada, ternyata tidur di sini..." ucap Tay yang melihat New sedang menina bobokan si mungil.

"Nong, kenapa tidak tidak di kamarmu?" tanya Tay lagi karena ia tidak mendapatkan respon dari kedua mahluk cantik itu.

"Phi Tay berisik, Gun mau bobo sama phi New..." jawab si mungil dengan suara kantuknya.

"Aooo, kalau begitu phi akan tidur denganmu nong" Tay langsung masuk dan berbaring di tempat tidur sambil memeluk Gun.

"Phi Tay sana...." si mungil menolak dan mendorong Tay, lalu kembali memeluk New.

"Nong, phi juga mau tidur dan di peluk olehmu..." Tay kembali memeluk Gun.

"Tidak mau...." si mungil berusaha menjauh dari Tay dan merapatkan pelukannya pada New.

"Nong ayo peluk phi juga" Tay memeluk Gun, tapi si mungil tetap tidak mau.

"Phi Tay sana, sana...!" usir Gun lagi.

"Mai, nong peluk phi..."

"Phi Tay, jangan ganggu adikku dan keluar, di sini sempit" New angkat bicara.

"Dia adikku, bukan adikmu!!" Tay.

"Adikku!!" New.

"Phi Tay, sana..." kembali si mungil mendorong Tay.

Mereka terus ribut karena Tay tidak mau mengalah, hingga akhirnya si mungil lelah dan membiarkan dirinya di hempit tengah2 antara Tay dan New.

Mereka bertiga tidur di kasur itu, si mungil yg di peluk oleh Tay dan New, sedangkan si mungil yg memeluk New, saat mereka terlelap tiba-tiba si mungil terbangun, karena merasa sesak si mungil beranjak dari tempat tidur, dan lebih memilih tidur di kamar Off, alih-alih di kamarnya.

Dan ke esokan harinya, Tay dan New terbangun dan mendapati mereka tidur berdua dan saling berpelukan.



Bersambung....🌸🌸

Ahhh, akhirnya lanjut juga chapter 14😁😁
Maaf yg nungguin cerita ini aku update nya lama bgt, berhubung ide tiba2 mentok😅
Tapi terimakasih ya semuanya😊

Continue Reading

You'll Also Like

52.6K 462 5
well, y'know? gue fetish sama pipis dan gue lesbian, eh gue sekarang sepertinya bi, kontol dan memek ternyata NYUMS NYUMS Apa ya rasanya Mommy? juju...
135K 10.5K 88
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
72.2K 6.5K 49
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
318K 24.1K 109
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...