Jika hari minggu, keluarga Yuwin biasanya pergi jalan jalan, tidak semua. Hanya Winwin dan Renjun, Yuta? Dia bertugas mencuci piring dan beres beres rumah. Menjadi ART sehari.
"Ayah! Tugas ayah hari ini, cuci piring Ya, cuci baju harus pake tangan karena kalo pake mesin, bajunya bunda rusak, ini lantai di pel, disapu jangan lupa," ucap Winwin yang diangguki oleh Yuta. "Oh iya jangan lupa, kamarnya dibersihin, apalagi lantainya itu takut ada bekas ekhm, takutnya juga ada bau aura nganu, takutnya injun nyium baunya,"
"Iya bunda... itu udah disemprot baygon tenang aja!"
"Yaudah Bunda sama injun mau jalan jalan jangan lupa membeli pepaya eh maksud bunda jangan lupa jemput," Yuta memasang wajah datar nya. Lelucon ini sangat garing.
"Bau apa yah? Bun?"
/
Keluarga Jaehyun sepertinya tenang tenang saja, karena di hari minggu seperti ini banyak waktu luang untuk beristirahat. Tetapi Jeno sibuk melakukan vlog dengan aktivitas tidak jelasnya.
"Yoo gay's!! Hari ini gua gak lagi ngapa ngapain, cuman duduk aja, pantengin ya untuk menunggu buka puasa," Jeno menepuk jidat nya, "oiya dah lebaran,"
Lain Jeno lain Chenle, jika Jeno sedang bersenang senang dengan ponselnya maka Chenle kebalikannya. Ia terus memegangi foto yang ia ingin tanyakan pada Daddynya, namun ia sedikit takut.
Chenle melangkahkan kakinya mendekat ke arah Daddynya yang sedang sibuk dengan komputer kerjanya.
"Dadd,"
Jari telunjuk Chenle menusuk nusuk bahu Jaehyun yang lebar itu. Namun Daddynya tidak menghiraukannya dan tetap memandang layar komputer.
"Kenapa Le?" Jaehyun menarik Chenle untuk duduk di pangkuannya.
"Dadd, lele boleh gak nanya sama Daddy?" Tanya Chenle dengan menyatukan kedua jari telunjuknya. Sepertinya ini waktu yang tepat.
"Ya boleh dong baby, kenapa hm?" Tanya Jaehyun balik. Kali ini ia mematikan komputer dan membawa Chenle untuk duduk di kasur.
Chenle tidak berbicara apa apa, ia menyerahkan foto kecil yang dipegangnya sejak tadi, bukan tadi tetapi sejak dulu.
"Ini fotonya tante Doyoung kan?Trus ini Jeno hyung ditengah tengah Daddy sama Tante Doyoung, ini kapan?"
Deg, Jaehyun terkejut ketika Chenle tiba tiba membahas dan menanyakan hal ini. Padahal foto ini diambil saat Jeno berumur satu tahun, Chenle belum lahir, kenapa foto usang ini masih ada.
"Ini kan dulu," sepertinya Jaehyun mendapatkan jawaban yang bisa membuat Chenle percaya.
"Kok Jeno hyung mirip ya sama Tante Doyoung? Nih Jeno hyung digendong sama Tante Doyoung, Chenle dimana?" Tanya Chenle terlihat polos.
"Kan kamu belum lahir baby," Jaehyun mengusap kepala Chenle.
"Iya aku tahu, tapi kok Daddy malah fotonya sama Tante Doy? Mommy lele dimana? Harusnya kan daddy fotonya sama mommy lele, oh iya dadd, anyway Tiway busway by the way lele punya mommy kan? Mommy lele muka nya kaya gimana?" Wajar jika Chenle bertanya seperti ini. Ia belum pernah melihat wajah mommynya selama ini. Dan Daddynya selalu beralasan jika ia bertanya.
"Lele punya mommy kok," jawab Jaehyun terpaksa, hanya Jeno yang tahu hal ini.
"Beneran Dadd? Siapa?" Tanya Chenle antusias.
"Suatu saat nanti, Chenle tau,"
Chenle hanya menunduk, lalu mengambil foto tadi, membalik foto itu dan membaca tulisan yang ada di belakang foto
'Jaehyun ♡ Doyoung
Selamat ulang tahun istriku, selalu menjadi istri dan ibu yang baik untuk kita ya'
"Tapi dadd, tanda kaya gini kan cuman kalo orang pacaran, kata Jeno Hyung sih, trus ini istri istri maksud nya apa?"
Jaehyun menutup mulutnya karena terkejut, foto ini membuat Jaehyun mengenang masalalunya.
"Kalo misal tante Doy istri Daddy, berarti tante Doy mommy lele dong?"
Jaehyun tidak menjawab. Masalalu kelamnya membuat emosinya meningkat. "Gausah bahas itu lagi,"
"Tapi dadd lele kan cuman nan-"
Brakk..!!
Jaehyun menendang meja kerjanya. "DADDY UDAH BILANG JANGAN BAHAS ITU LAGI!" Teriak Jaehyun dengan bentakkannya.
Jeno yang berada di kamar lain juga terkejut saat mendengar suara itu. Ia segera mematikan vlognya dan pergi ke kamar dimana suara itu berasal.
Ia berhenti di ambang pintu, melihat Daddynya yang keluar dari kamar tanpa mempedulikan Jeno yang ada di pintu, tidak menatap atau tersenyum. Jeno juga melihat adiknya yang duduk menekuk lutut di kasur sambil menangis.
"Chenle kenapa?" Sebagai kakak yang baik tentunya Jeno menghampiri Chenle yang menangis sesenggukan di atas kasur.
"Gapapa,"
"Beneran gapapa?" Chenle mengangguk, Jeno bertanya lagi, "Nggak mungkin, Chenle boong ya sama hyung, sini cerita sama hyung,"
"Tadi lele nanya ke daddy, lele punya mommy kan? Gitu, tapi Daddy marah sama Chenle,"
Jeno hanya tersenyum, ia mengelus rambut Chenle. Merangkul Chenle untuk masuk ke kamar Jeno.
/
"Hyung lele punya mommy ga? Mommy lele sama mommynya Hyung sama kan?" Tanya Chenle ketika sampai di kamar Jeno.
"Lele punya mommy, sama," jawab Jeno dengan tersenyum.
"Siapa? Kok mommynya lele gak pernah bobok disini?"
"Kalo hyung cerita kamu jangan marah ya sama Daddy?" Chenle mengangguk lalu menatap Jeno dengan serius. "Daddy sama Mommy udah cerai, pas nana sama kamu lahir,"
"Kenapa cerai? Kok nana dibawa bawa?"
/
Jaehyun yang tadi sempat memarahi Chenle pergi dari rumahnya, bukan berarti Jaehyun kabur dari rumah. Hanya ingin menghirup udara segar.
"Jaehyun! Mau kemana lu?!" Yuta yang sedang mengepel di toko besinya memanggil Jaehyun yang melewati rumahnya.
"Ga kemana mana, ngapa emang?"
"Ya elah cuman manggil doang, mampir sini, ntar gua suguhin semen goreng,"
/
Jaehyun hanya menurut, ia duduk di kursi depan rumah Yuta yang bersebelahan dengan toko besinya. Yuta memperhatikannya aneh.
"Lu kenapa?" Tanya Yuta sambil mengepel.
"Gatau nih Yut, si Chenle nanyain terus siapa mommynya,"
Jaehyun memilih untuk menceritakan hal ini pada Yuta. Yuta mengangguk paham.
"Ya lu mendingan cerita aja ke Chenle, kasian dia, lagipula mantan istri lu kan masih satu komplek,"
Jaehyun menunduk, bagaimana ia bisa menjelaskan semua ini.
"Yaudah deh gua bilang ke Chenle nanti,"
/
"Pak Rt liat Daddynya lele gak?" Chenle berada di luar rumah dan bertemu Taeil dengan Hendery.
"Emang ga dirumah le?" Chenle menggeleng, Taeil langsung menyentuh pundak Hendery yang ada di sampingnya. "Cari Jaehyun!" Perintah Taeil pada Hendery.
"SIAP PAK RT!"
"santai napa,"
"SIAP PAK RT!"
APA INI