First Love โ€ข Choi Soobin

By kayakamu

1.3M 157K 31.7K

[COMPETED] "Ga gue apa-apain kok bang, cuma nempelin bibir doang bang" -soobin2k19 โš REVISI DEMI KENYAMANAN SA... More

Seoul
Ma City
Danger
I'm Fine
Am I Wrong
Lost
Sea
Don't Leave Me
Let Go
Fake Love
Love Maze
Heaven
Scenery
Singularity
Save Me
Blood Sweet & Tears
Butterfly
For You
So Whatยฟ
Anpanman
So Far Away
Let Me Know
Love Is Not Over
You Never Walk Alone
Fire
Hold Me Tight
Make It Right
Just One Day
The Truth Untold
Epiphany
Home
All Night
First Love
First Love II
Perfect Man
First Love III
Bonchap I
Bonchap II
Bonchap III

Run

27K 3.5K 1.3K
By kayakamu

Author

Sena turun ke meja makan, ketika Sena melewati ruang tamu, Sena melihat teman-teman Jimin sedang tertawa bersama-sama dan jangan lupakan Junmi.

Sena menatap nanar ke arah mereka, Jhope yang sadar bahwa Sena melihat ke arah mereka kemudian tersenyum.

"Sena, sini." Sena kaget, dan semua mata tertuju kepada Sena tak terkecuali Jimin dan Junmi.

Sena tersenyum dan menggeleng, lalu Sena berjalan ke arah meja makan. Sena melihat banyak junk food favoritnya di atas meja makan. Sena tersenyum miris melihatnya. Sena tak bohong, ia menyukai makanan cepat saji ini. Namun, Jimin selalu melarangnya jika ia memakan makanan cepat saji ini dan sekarang? Bahkan tanpa Sena minta, Jimin terlebih dahulu memberikannya.

Sena duduk di salah satu kursi dan mulai memakan makananya tersebut. Saat Sena asik memakan, tiba-tiba saja Junmi menghampirinya.

"Hai, gimana rasanya ga dianggap banyak orang?" Sena tampak mengacuhkan Junmi, Junmi tersenyum miring.

"Gue rasa lo terlalu sehat buat dengerin omongan gue. Lo ga budek kan?" Tanya Junmi yang membuat Sena terkekeh.

"Dan gue rasa hidup lo terlalu memprioritaskan kesenangan dibandingkan attitude. Lo punya mata, digunain. Gue lagi makan, gabaik ngomong sambil makan." Ucap Sena sarkastik.

Junmi tersenyum.
"Hidup cuma sekali, kesenangan gue jauh labih penting dibanding segalanya."

"Hidup cuma sekali dan lo hidup terlalu sia-sia kalo cuma lo gunain buat nyakitin orang." Balas Sena.

Tak lama Jimin menyusul, Junmi tersenyum menatap kekasihnya itu.

"Lagi apa?" Tanya Jimin pada Junmi. Junmi tersenyum.

"Lagi ngobrol sama Sena. Ya kan, Sena?" Seolah minta persetujuan dari Sena.

Sena tersenyum lalu mengangguk.
"Iya."

Jimin lega jika adik dan pacarnya bisa akur seperti ini.
"Lagi ngobrolin apasih?" Kata Jimin yang tak hentinya tersenyum.

Sena tertawa lalu berdiri.
"Ngobrolin dosa-dosa Junmi disepanjang hidupnya." Setelah itu Sena pergi, ke ruang tamu.

"Halo abang-abangnya Sena." Sapa Sena kepada semuanya.

Yang berada di situ hanya tersenyum.
"Halo, sayang? Sini duduk sama abang njun." Suruh Namjoon, Sena menurut dan duduk di sebelah Namjoon.

Namjoon mengelus rambut Sena. Sena menatap sekitarnya, seperti ada yang kurang.

"Cari bang Jeka, ya? " Tebak Jin.

Sena mengangguk,
"Bang Jeka, mana? Kok jarang kesini?" Tanya Sena.

"Bang Jeka sibuk nugas sama Jaehyun. Nanti dia nyusul." Jawab Yoongi dan Sena hanya mengangguk.

"Sen." Panggil Jhope, Sena menoleh.

"Sena uda kenal sama Junmi?" Tanya Jhope.

Sena mengangguk,
"Ga. Sena gamau kenal sama Junmi, Sena cuma sebatas tau doang." Ucap Sena.

Taehyung menyerit.
"Kenapa? Junmi baik loh anaknya. Imut gitu." Sena hanya diam.

Jin menghela nafas,
"Sena, Sena gaboleh gitu sama Junmi. Sena belum kenal Junmi. Sena gabole nyimpulin gitu aja." Papar Jhope, Sena diam.

"Sena juga gaboleh egois, bang Jimin juga punya urusannya sendiri. Emang Sena mau pacaran ga direstuin sama bang Jimin?" Lanjut Jin.

"Sena bisa aja ngerestuin bang Jimin, tapi Sena gasuka sama Junmi. Sena punya alasan sendiri, abang semua gabakal percaya sama apa yang Sena omongin." Ucap Sena, matanya sudah berkaca-kaca.

Namjoon mengelus rambut Sena.
"Shhh, udah. Lo pada diem dulu."

Yoongi acuh dan kembali tertidur.

Kemudian Jimin dan Junmi muncul dari arah dapur.

Junmi melihat Sena sedang menghapus air matanya yang hampir menetes.

"Kak, Sena kenapa?" Tanya Junmi pada yang lainya.

Junmi menghampiri Sena,
"Nangis dia, albumnya ilang sebiji." Ucap Yoongi sembari bangun dari tidurnya.

Junmi memasang muka kagetnya.
"Kamu suka kpop juga? Wahh kita sama, bb siapa nih?" Tanya Junmi.

"Dia suka NCT, biasnya Yuta." Jawab Namjoon yang melihat Sena enggan menjawab.

Junmi tersenyum.
"Aku juga suka, aku kemaren dapet pcnya Yuta. Kamu mau tukar sama punya aku?" Sena hanya diam sambil memandang Junmi dengan pandangan tak sukanya.

Jimin muak, Jimin menarik Sena ke dalam kamarnya dengan paksa. Sena meronta-ronta namun Jimin enggan melepaskan.

Saat Namjoon ingin menyusul, Jhope terlebih dulu menghalangi.
"Uda, biarin aja. Mereka perlu bicara." Namjoon pasrah, Junmi dari tadi hanya menunduk.

***

"Abang apaan si?! Tangan Sena sakit!" Bentak Sena.

Jimin menghempaskan tangan Sena dengan kasar.

"Gue muak sama sikap lo yang kek gini, berhenti ngedrama." Sena menangis.

"Sena gaada ngedrama abang! Sena gasuka Junmi juga ada alasanya." Ucap Sena.

Jimin tertawa remeh.
"Lo iri sama Junmi, gara-gara banyak yang sayang sama dia dibanding lo?"

Hati Sena sakit.
"Lo boleh gasuka Junmi. Tapi ingat, cukup lo yang gasuka. Jangan ngehasut orang lain buat ikutan benci sama dia."

Sena menghapus air matanya.
"Bang! Sena tau kalo abang cinta sama Junmi. Tapi please, buka mata abang. Abang taunya Junmi anak yang baik kan? Abang gatau gimana Junmi memperlakukan Sena! Ab-" Belum sempat Sena menyelesaikan omonganya, tiba-tiba pintu kamar Jimin terbuka dan nampaklah sosok yang Sena benci.

Junmi tengah menangis sekarang, menatap Sena. Sena nampak bingung, pasalnya kamar Jimin ada di lantai dua dan jika ingin ke kamar Jimin harus melewati tangga terlebih dahulu.

"Bang! Lo liat! Gimana cara lo buat naik ke sini?" Ucap Sena dengan nada seraknya.

Jimin melihat Junmi dengan tatapan bertanya.

"Gue yang bantuin." Ucap seseorang.

"Bang tetet?" Ucap Sena.

Jimin semakin tak suka pada adiknya satu ini.
"Lo terlalu nyudutin Junmi. Gue benci sama lo. Dan lo tau? Gue lebih benci sama kenyataan yang bikin gue satu darah sama lo." Sarkas Jimin, lalu dia pergi dan disusul oleh tetet dan Junmi.

"ABANG!!!" Teriak Sena. Namjoon memejamkan matanya dengan sayu saat mendengar Sena berteriak.

***

Sekarang pukul 09:00 am.

Sena tak berada di rumah sekarang, bagaimana mungkin Sena berdiam di rumah saat orang rumah membuatnya tak nyaman.

Sena berjalan ke ind*maret terdekat untuk membeli minuman, lalu dia berjalan tanpa arah.

Sayup-sayup suara ombak terdengar, Sena membelokkan kakinya ke arah pantai. Sena tak percaya dia sudah berjalan sejauh ini.

Sena mulai mengeluarkan air matanya. Gadis itu mulai membuka dan menenteng sepatunya, lalu berjalan ke arah jembatan.

"Gue ga sendiri rupanya." Lirih Sena sambil melihat seseorang duduk di ujung jembatan.

Orang itu menoleh saat Sena duduk di sampingnya.
"Lo ngerokok?" Tanya Sena, orang di sampingnya acuh dan melanjutkan aktivitasnya.

"Gue ngomong heh!" Ucap Sena.

"Lo bisa liat gue ngapain sekarang." Katanya acuh.

"Bejat juga ya lo, gue pikir lo anak kalem. Di sekolah b aja gue liat." Orang itu tertawa.

"Hidup lo terlalu sempurna dan gamungkin lo bisa ngerasain jadi gue. So, tutup mulut lo." Sena tertawa mendengar omongan temanya ini.

"Seengganya lo gapernah ngerasain jadi orang yang ga diinginkan, Jin." Ucap Sena menatap Hyunjin.

Orang yang berada bersama Sena sekarang adalah Hyunjin.

Hyunjin menghisap dan mematikan rokoknya.
"Wah, ada yang bakat jadi artis nih temen gue. Main drama mulu, gacape dihujat?" Sena tertawa.

"Gabakal ada yang sanggup bayar gue kalo gue main drama. Brokenhome nih?" Tanya Sena.

Hyunjin menggeleng.
"Keluarga gue utuh dan gue bukan anak brokenhome." Sena meng-oh kan mulutnya.

"Tapi, gasemua yang utuh bakal keliatan sempurna kan? Udah lah, hidup lo masih jauh lebih beruntung dibandingkan hidup gue. Gue tau lo ada masalah, anggap aja lo lagi berurusan sama nyamuk." Ucap Hyunjin.

Sena mengerutkan keningnya.
"Kenapa nyamuk?"

Hyunjin tersenyum.
"Parasit kek nyamuk gabaik dimatiin pake tangan, yang ada tangan lo ikutan kotor. Cukup pake semprotan nyamuk, ruangan wangi dan lo gaperlu ngotorin tangan lo. Understand?"

Sena terdiam,
"Gue pikir lo bakal hujat gue, jin. Kek yang di sekolah."

Hyunjin memutar bola matanya,
"Gue gapernah ngata-ngatain lo, ya! Gue cuma ngeliat doang. Lo jadi cewe harusnya bisa lebih berani kalo memang bukan lo yang salah. Gue support lo." Sena mulai berkaca-kaca, Hyunjin terkekeh.

"Paan si? Cengeng banget, udah sana pulang. Ntar abang lo nyariin, uda jam set 11 loh." Sena nampak kaget.

Secepat itu?

Sena tak mungkin berjalan kali, rumahnya lumayan jauh kalo dari lokasi yang ia tempati sekarang.

Sena melihat Hyunjin,
"Jin, lo naik apa?" Tanya Sena, Hyunjin mulai curiga.

"Napa?" Tanya Hyunjin, Sena mulai membesarkan matanya seperti anak anjing. Hyunjin yang melihat Sena bertingkah seperti itu hanya mampu menghela nafas dan mendorong wajah Sena.

"Ayo buru." Sena tersenyum, sesekali melompat.

***

Sesampainya di rumah, Sena berterima kasih kepada Hyunjin.
"Hyunjin baik deh. Makasih uda ngasih Sena tumpangan." Katanya dibuat-buat.

Hyunjin memutar bola matanya dibalik helm fullface nya.

"Uda buru masuk." Suruh Hyunjin, Sena mengangguk dan melambai kepada Hyunjin.

Sena menutup pagar saat Hyunjin sudah menghilang di penglihatan nya.

Sena mulai memasuki rumahnya.
"Wuah, hebat ya lo. Pulang tengah malam kek gini, perempuan macam apa lo?" Ucap Jimin yang tengah memandang Sena dengan tatapan remehnya.

Sena hanya diam.
"Lo pikir bagus hah?! Lo pikir bagus cewe keluar malem trs pulangnya tengah malam kek gini? Lo mau dikejar om-om pedofil! Lo uda besar, ga semestinya lo kek gini! Kalo memang ada masalah selesaikan baik-baik! Ngotak kenapa!" Tumpah sudah air mata Sena.

"Gue malu, Sen. Gue malu kalo lo kek gini, lo ga kesian apa sama bunda kalo anak gadisnya pulang malem? Gue malu serumah sama lo, asli." Sena langsung masuk ke kamarnya.

Sena mengambil ranselnya dan memasukkan baju - bajunya ke dalam ransel. Sena memakai jaket.

Sena turun menenteng tasnya, Jimin yang melihat itu langsung menghampiri Sena.

"Lo mau kemana lagi hah?!" Bentak Jimin.

Sena menghapus air matanya.
"Ntar kalo bunda pulang, bilangin Sena nginap di rumah Ara." Bohong Sena.

Jimin menggeleng.
"Lo gaboleh pergi!" Cegah Jimin, Sena menggeser tubuh Jimin ke samping.

"Sena pergi, bang. Abang jaga diri baik-baik, gausah cari Sena. Abang sendiri kan yang bilang kalo abang malu satu rumah sama Sena? Dan sekarang biarin Sena pergi. Sena cuma mau nurut sama abang." Setelah itu Sena pergi begitu saja, Jimin mengacak rambutnya.

"Tadi abang cuma mau ngingetin Sena, bukan malah ngusir Sena. Tapi keknya Sena salah paham." Lirih Jimin.

***

Sena sudah berada di depan komplek rumahnya, saat Sena hendak menyebrang, mobil tiba-tiba lewat membuat Sena terlontar kaget.

Mobil itu berhenti mendadak, seseorang keluar dari dalam mobil itu dengan wajah paniknya.

"Eh, maap maap, gue buru-buru. Gue ga liat kalo ada orang." Ucap pria itu dengan nada cemasnya.

Sena menggeleng,
"Gapapa, kak. Salah Sena juga ga hati-hati." Sembari tersenyum namun matanya berkaca-kaca.

Pria itu tersenyum memamerkan lesung pipinya.

"Sena?" Panggil seseorang, Sena menoleh dan terbelalak saat melihat orang yang memanggilnya.

"Oh, lo kenal sama nih cewe, kook?" Ucap pria berlesung pipi tadi, Jungkook mengangguk.

"Bang Jek, ngapain?" Tanya Sena, Jungkook mendekati Sena.

"Bang Jek mau kerumah Sena, tadi. Nah, Sena sendiri ngapain? Kok keluar tengah malem kek gini? Mana bawa ransel gede banget." Ucap Jungkook melihat bawaan Sena.

Sena hanya terdiam,
"Yaudah, Sena kenalan dulu sama abang ini. Ini namanya bang Jaehyun. Nah Jae, ini Sena adenya Jimin." Sena tersenyum kemudian mengalir tangan Jaehyun.

"Halo, kak. Aku Sena." Ucap Sena yang membuat Jaehyun gemas.

"Jae, lo deluan aja gapapa. Biar gue sama Sena." Jaehyun menggeleng.

"Ini uda malem kook, lo ga kesian Sena? Dia cewe, kesian kalo ada yang liat dia keluar tengah malem kek gini. Ngomongnya di mobil gue aja, gue janji gabakal dengerin apa yang kalian omongin." Jungkook melirik Sena, Sena yang dilirikpun membuka suara.

"Sena gamau ngerepotin kak Jae." Jaehyun menggeleng, lalu menarik Sena ke dalam mobil yang disusul Jungkook.

Sena duduk di belakang bersama Jungkook, Jaehyun sendiri yang menyuruhnya.

Saat mobil hendak jalan, Jaehyun menoleh ke belakang.
"Kalian boleh cerita sekarang, gue bakal dengerin  musik pake headset." Kata Jaehyun sambil memasang headsetnya, namun langsung ditahan oleh Sena.

"Gausah kak, gapapa. Dengerin aja, mana tau kaka bisa kasih solusi. Sena yakin kak Jaehyun orang baik, jadi gamungkin sebarin cerita Sena, kan?" Jaehyun menatap Sena ragu, kemudian Jaehyun melihat Jungkook dan mendapati anggukan dari Jungkook.

"Jadi, Sena kenapa keluar malem-malem trs bawa tas penuh banget lagi." Ucap Jungkook, Sena tersenyum getir.

"Sena takut sama bang Jimin, bang. Bang Jimin sekarang lebih sayang Junmi dibanding Sena." Ucap Sena dengan nada bergetar nya.

"Kok Sena bisa nyimpulin gitu? Bang Jimin  sayang sama Sena kok." Ucap Jungkook.

"Bang Jek jangan ngarang. Sena denger sendiri abang ngomong malu serumah sama Sena dan parahnya lagi, b-bang J-imin n-nyesel sa-satu p-perut sam-sama s-sena." Ucapnya tersendat-sendat.

Jaehyun yang mendengar itu, ikut merasakan  sakit di hatinya.

"Shhh, udah ya? Sena jangan nangis, bang Jimin keterlaluan emang. Terus Sena mau kemana sekarang? Ke rumah Ara?" Jungkook memeluk Sena dari samping.

Sena menggeleng,
"Ara uda gamau temenan sama Sena lagi bang Jek." Jungkook mengerutkan alisnya.

"Kenapa? Kok tiba-tiba?" Tanya Jungkook.

"Ara ngira Sena uda jahatin Junmi, padahal Junmi yang jahatin Sena." Ucap Sena sambil menangis. Jungkook menepuk bahu Sena.

"Terus, sekarang Sena mau kemana?" Tanya Jungkook yang membuat Sena terdiam.

Tak beberapa lama, Jaehyun membuka mulutnya.
"Apartemen gue aja, kook."

🍄🍄🍄

Maapkeun diriku sayangsayangya aku, aku baru UP sekarang. Soalnya aku buntu banget): jangan lupa vote dong): komen juga boleh. Aku nerima saran dan kritik kalian. Hargai karya orang gampang kok(: cukup tekan tombol bintang di pojokan. Dan selesai. Semakin banyak yang ngevote semakin cepet aku bakal sering UP, jadi cepat lambatnya aku UP tergantung di kalian(:

Maapkeun juga kalo ada typo:" Diriku pun tak sempurna.

Continue Reading

You'll Also Like

203K 27.7K 78
" gimana tampilan gw menurut lo? muka pucat gw? mata tajam gw? dan taring yang keluar saat mencium darah manis dari tubuh lo? darah adalah hidupnya b...
510K 79.2K 39
Kalau saja Clare bisa memilih, ia memilih untuk tidak melewati jalan sepi itu pada malam itu. Awal dirinya bertemu dengan sosok makhluk mitologi itu...
242K 37.3K 33
๐˜๐˜ถ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ ๐˜ต๐˜ถ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฏ, ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ต๐˜ถ๐˜ฉ. ๐˜ ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ต๐˜ถ๐˜ฉ ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ - ๐˜‘๐˜ข๐˜บ 2020 Rank : #1 in jayenhypen [1...
207K 22.2K 42
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...