Lia beserta 2 polisi yang mendampinginya telah sampai di lokasi sesuai alamat yang diberikan oleh pemilik toko barbie. Mereka menanyakan kediaman penjahit pada warga sekitar. Ternyata banyak yang tidak tahu, bahkan sebagian warga baru tahu jika ada penjahit yang andal di daerahnya.
Hampir saja mereka putus asa, namun tidak jadi karena ada security yang hafal dengan daerah sekitar.
"Oh. Saya tahu penjahit itu. Mari, ikut saya"
-Lino Tailor-
"Pemiliknya cowok?" Batin Bangchan.
Rumah itu sedang kosong seperti sudah tidak dihuni berhari hari. bangchan sedikit lancang dengan menerobos masuk untuk meneliti ruangan bagian dalam. sedangkan lia berjaga di luar ditemani ayen.
Dan benar saja, di sini banyak karya gaun yang terpajang di manekin. Tapi tunggu dulu,
"bukannya ini gaunnya Yuna sama Cheryeong?" gumam Bangchan saat melihat ada dua kertas desain gaun. Ia mengambil kertas yang tergeletak santuy itu dan langsung memasukkan ke dalam sakunya untuk disimpan sebagai barang bukti.
Bangchan terus menelusuri area dalam dan tidak ada apa apa, bekas pembantaian juga tidak ditemukan di sini. Hanya baju saja.
"Bang, ini kok pemiliknya dateng ya" Seru ayen melalui talkie walkie.