Sweet Passionate Obsession [O...

Galing kay AlfNaNa13

58.9K 865 30

"Argghhhh, lepaskan aku" jerit Rose disertai deru napasnya yang memburu. " No, Rose you're Mine and always be... Higit pa

PROLOG
CAST 1
CAST 2
CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 7
CHAPTER 8
CHAPTER 9
CHAPTER 10
BUKAN UPDATEAN

CHAPTER 4

3.7K 72 4
Galing kay AlfNaNa13

Tepat pukul 3 malam, ponsel Alvaro berdering di atas nakas. Menandakan ada sebuah panggilan disana.

Alvaro yang sejak tadi berdiam diri di balkon kamarnya sambil merokok langsung masuk ke kamarnya dan menerima panggilan telfonnya.

Tertera nama Jaden disana.

"Ada apa kau menelfonku Jaden?" tanya Alvaro

"Sepertinya kau lupa apa yang kita bicarakan kemarin Varo. Bukankah rencana kita akan berjalan sekarang?" imbuh Jaden mengingatkan Alvaro yang melupakan suatu hal yang sangat penting.

"Oh Shit. Aku melupakannya. Baiklah tunggu aku, 25 menit lagi aku akan segera sampai disana" ucap Alvaro.

Jaden yang berada diujung sana hanya membalasnya dengan deheman keras dan mengangguk kecil.

"Ah yaa satu lagi. Bangunkan si bocah Mario. Sepertinya saat ini ia masih terlelap dalam mimpi indahnya." ucap Alvaro dengan nada memerintah.

"Baiklah" ungkap Jaden seraya mengakhiri panggilan telfonnya.

Tak lama setelah itu, Alvaro langsung menyambar jaket hitamnya, meraih sepatunya dan mengambil kunci mobilnya lalu berjalan keluar kamar.

Tapi ditengah jalan ia baru saja teringat akan sesuatu. Ia kembali lagi ke dalam ke kamarnya, mengambil secarik kertas dan mulai menulis disana.

Isi suratnya:

"Beristirahatlah sejenak disini. Jika kau butuh sesuatu atau suatu makanan ambil saja di dapur. Anggap saja rumah sendiri. Aku keluar dulu, jangan kemana-mana!. Tunggu aku kembali."

ADZ

Sebelum pergi ia menyempatkan diri menatap lama wajah Rose, mengelus pipi gembulnya, dan mencium bibirnya sangat lembut.

"Jaga dirimu. Aku pergi dulu" ucap Alvaro akhirnya

***


Bunyi kicauan burung bersahutan di antara dedauan pepohonan. Udara pagi mulai menghembuskan kehadirannya menerpa kulit gadis cantik yang masih terlelap dalam tidur panjangnya saat ini.

Rose yang merasa silau matahari menerpa kulit wajahnya, menggeliatkan diri sambil bergumam "mmmhh...engghh".

Ia mulai merenggangkan otot-otot tangan dan kakinya untuk merilekskan diri, anggota tubuhnya pegal-pegal karena mabuk semalam.

Ia mulai membuka matanya perlahan dan melihat ke arah sekitar mengedarkan pandangannya dan baru menyadari bahwa ia tidur di kamar asing saat ini.

"Aku berada dimana sekarang? Kenapa desain kamar ini seperti kamar laki-laki?" tanya Rose pada dirinya sendiri. Dia menatap sekeliling kamar itu dengan tatapan aneh sambil mengerutkan keningnya.

Kamar Alvaro didominasi dengan cat dark grey, bau maskulin menguar di mana-mana, di kamar ini ada ranjang king size dengan seprai dan selimut warna hitam. Diseberangnya ada sofa duduk yang sangat empuk. Di hampir semua lantainya ditutupi permadani yang sangat halus bulunya.

Rose pun mulai menegakkan tubuhnya, manyandarkan punggungnya di headboard. Dan mulai melangkahkan kakinya menuruni ranjang king size itu.

Untung saja hari ini weekend, jadi ia tak perlu terburu-buru untuk berangkat kuliah. Ia langsung mencari handphone di atas nakas tapi tidak menemukannya. Rose baru ingat kalau semalam ia meninggalkan handphone beserta tas nya di ruang VIP club malam itu.

Rose mengusap wajahnya, berpikir langkah apa yang harus ia lakukan sekarang. Dirinya tersesat dan terdampar di rumah orang asing sekarang. Ia berjalan untuk segera kembali pulang kerumahnya, tapi matanya menangkap secarik kertas berisi surat Alvaro dan mulai membacanya.

Rose mendengus dan tidak mempedulikan isi surat itu. Ia langsung melangkahkan kakinya keluar kamar dan segera meninggalkan apartemen Alvaro.

Rose pun turun lalu keluar dan memberhentikan taksi di depannya dan mulai melaju kembali kerumahnya.

***

At Jaden house 11 am

Sementara itu, di dimensi lain. Alvaro masih terlelap kelelahan setelah menjalankan aksinya bersama Mario dan Jaden tadi malam. Mereka tidur bersama di ruang tengah rumah Jaden dengan kasur dan selimut seadanya.

15 menit kemudian

Mario mengerjap-ngerjapkan matanya. Mulai bangun dari tidurnya dan beranjak ke dapur untuk mengambil segelas air putih. Lalu ia masuk ke dalam kamar mandi dan berniat membersihkan diri. Ia merendam tubuhnya dalam bathtub besar mulai memasukkan sabun cair beraroma lavender dan mulai menenangkan diri sambil memejamkan matanya.

Alvaro yang baru saja terbangun mengucek matanya dan menguap seadanya. Ia melangkahkan kaki mencari segelas air untuk diminum. Ia melamun sejenak, bingung karena baru saja bangun dari tidur panjangnya.

Jaden yang ikut terbangun langsung merebut gelas dalam genggaman Alvaro dan mulai menuangkan air ke dalamnya dan menenggak habis cairan putih itu.

"Hei, kau sedang melamunkan apa?" tanya Jaden pada Alvaro.

Alvaro hanya diam saja menanggapi Jaden dan meneruskan lamunannya. Beberapa detik kemudian, ia baru teringat bahwa masih ada gadis cantik yang semalam ia bawa pulang ke apartemennya.

Alvaro langsung melengos dan melenggang pergi mengabaikan keberadaan Jaden disampingnya. Kemudian memakai kaos dan jaketnya serta menyambar kunci mobilnya dan langsung keluar dari rumah Jaden.

"Aku pergi dulu" pamit Alvaro pada Jaden.

"Dasar pria aneh. Baiklah, hati-hati dijalan." ucap Jaden akhirnya.

****

Di rumah Rose

Angelica dan Chloe yang kebingungan dan kesulitan menemukan keberadaan Rose semalam suntuk. Pagi-pagi sekali mereka langsung menuju ke rumah Rose mengecek barangkali gadis itu sudah pulang ke rumahnya.

Ting tong ting tong

Bel rumah Rose berbunyi.
Anne yang mendengar bel berbunyi, langsung menuju pintu dan melihat siapa tamu mereka pagi ini.

"Hai gadis-gadis cantik. Ada apa sepagi ini kerumahku? Kenapa tampang kalian kusut sekali? Seperti tidak tidur semalaman." ucap Anne dengan nada keheranan.

Angelica dan Chloe yang mendengar pertanyaan Rose saling menatap sebentar kemudian menghembuskan nafas lelahnya.

"Mmm... Mommy Anne sebenarnya kami pagi-pagi kemari ingin mencari Rose. Apakah Rose sudah bangun?" tanya Chloe dengan nada lembutnya.

Anne yang mendengar hal itu menaikkan sebelah alisnya dan menatap heran kedua gadis cantik dihadapannya.

"Bukankah semalam Rose pergi bersama kalian? Pagi ini aku belum menemukan keberadaannya sama sekali. Kukira Rose menginap dirumahmu Angelica, ternyata tidak yaa. Lalu dimana Rose saat ini?" tanya Anne yang mulai dilanda rasa khawatir dalam hatinya.

Angelica dan Chloe bertatapan lama dengan tatapan yang menyimpan ketakutan seakan melempar pandangan "Bagaimana ini? Mati kita".

"Mmmm begini Mommy Anne, bolehkah kami masuk dulu? Kami akan menjelaskannya di dalam" seru Angelica

"Ah maaf, aku lupa mempersilahkan kalian masuk. Silahkan masuk gadis-gadis cantik." ucap Anne mempersilahkan keduanya.

Setelah duduk di ruang tamu Angelica mulai menjelaskan kronologisnya secara rinci kepada Anne. Dan Anne mendengarkan Angelica dengan baik dan sesekali mengangguk-nganggukan kepalanya.

Anne mulai mengerti duduk perkara permasalahannya. Baiklah ia akan bersikap bijak kali ini, melihat kekhawatiran yang terpampang jelas di wajah Angelica dan Chloe saat ini.

"Tenangkan dulu diri kalian, aku akan memberitahu James dan minta bantuannya untuk mencari Rose. Kalian tidak perlu khawatir dan risau, Rose pasti kembali" ucap Anne dengan nada yang menenangkan.

"Kalian tunggu sebentar disini" ucap Anne kepada dua anak gadis itu.

Anne memanggil James dan menceritakan masalahnya. James lalu menghubungi temannya yang seorang detektif untuk melacak putrinya. James dan Anne pun kembali ke ruang tamu dan menemui dua gadis cantik itu.

"Aku sudah menghubungi temanku, kalau ia sudah mendapat informasi mengenai keberadaan Rose ia akan memberitahuku" ucap James.

"Terima kasih Daddy James" ucap Angelica dan Chloe.

James dan Anne memang sepakat untuk membiarkan dua sahabat putrinya memanggil mereka mommy dan daddy.

Selang beberapa menit kemudian.
Rose kembali ke rumahnya melangkahkan kaki di halaman rumahnya. Ia pun langsung melenggang masuk. Angelica dan Chloe yang melihat Rose baru saja masuk ke rumahnya sontak langsung berdiri dan memeluk Rose.

"Kau kemana saja? Kami khawatir mencarimu semalaman." ucap Chloe dengan nada yang sangat lega.

Rose yang mendapat pelukan dari kedua sahabatnya langsung memeluk mereka dan berdeham sebentar.

"Entahlah, aku juga tidak tau kenapa tiba-tiba pas terbangun pagi ini sudah ada di apartemen seseorang. Dan sepertinya seseorang itu laki-laki. Kejadiannya cepat sekali. Ah aku baru ingat semalam setelah keluar dari kamar mandi aku merasa sedikit pusing dan pandanganku mulai mengabur. Lalu tiba-tiba ada seseorang yang memelukku dan lalu semuanya gelap." jelas Rose.

"Ahh syukurlah kau sudah kembali honey. Mommy khawatir padamu. Sebaiknya kau ke kamar dulu saja mandi lalu kita sarapan bersama." Ucap Anne

"Baik mommy, maafkan aku yang membuatmu khawatir" aku Rose pada ibunya.

"Tidak apa honey, yang terpenting sekarang kamu baik-baik saja dan pulang dengan selamat" ucap Anne seraya mencium kening Rose.

Rose mulai menaiki tangga menuju kamarnya diikuti Angelica dan Chloe. Sesampainya dikamar Rose, Angelica langsung merebahkan diri dan Chloe duduk di sofa empuk yang tersedia disana sambil membaca mahalah fashion yang tergeletak di atas meja.

Rose pun masuk ke dalam kamar mandi memanjakan tubuhnya dengan berendam di dalam bathtub.

"Hey Chloe aku penasaran dengan apa yang terjadi pada Rose tadi malam. Bagaimana kalau kita memancing Rose untuk menceritakan semuanya nanti?" ucap Angelica mempengaruhi Chloe.

"Sebenarnya aku juga penasaran, tapi bukankah tadi Rose bilang dia tidak ingat apa-apa saat bangun di apartemen laki-laki asing yang tidak dikenalnya itu" imbuh Chloe mengingatkan Angelica.

"Kau benar juga. Sudahlah mungkin kita harus merencanakan perjalanan untuk mengisi weekend kita kali ini. Bagaimana kalau kita menonton bioskop dan shopping lalu minum kopi di cafe?" ajak Angelica dengan mata yang berbinar-binar.

"Ah ide bagus. Baiklah aku setuju" ucap Chloe.

30 menit kemudian Rose keluar dari kamar mandi dengan bathrobenya dan handuk yang menggulung seluruh rambutnya.

"Hei kalian mau kemana hari ini?" tanya Angel.

"Kami berencana untuk nonton bioskop dan shopping. Bagaimana kau mau ikut?" tanya Chloe.

"Tentu saja. Tunggu sebentar aku siap-siap dulu. Tapi sebelum itu sebaiknya kita sarapan dulu" ajak Rose kepada dua sahabatnya itu.

Setelah itu mereka bertiga mulai melangkahkan kaki ke ruang makan sarapan bersama Anne dan James.

****

Di Apartemen Alvaro

Alvaro melangkahkan kakinya kedalam apartemen dengan langkah yang tergesa-gesa. Takut gadisnya menanti lama kepulangannya. Tapi setelah dia berhasil masuk kamarnya hanya keheningan yang didapatinya disana.

"Argghhh sial, dia pergi begitu saja. Apa dia tidak membaca suratku? Ah tidak mungkin, sepertinya dia sudah membacanya. Dasar gadis keras kepala. Liat saja nanti, kau akan merasakan akibatnya karena tidak menuruti perintahku!" ancam Alvaro

Alvaro memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, karena aksinya semalam, ia merasa badannya bau dan lengket oleh keringat. Di mandi di bawah kucuran shower sambil memejamkan mata memikirkab langkah selanjutnya untuk menemukan gadis itu.

10 menit kemudian

Alvaro keluar dari kamar mandi masih dengan menggunakan bathrobenya. Ia meraih ponselnya ponselnya di atas nakas dan mulai menghubungi seseorang disana.

Deringan pertama orang disebelah sana langsung mengangkat panggilan teleponnya.
"Aku butuh bantuanmu. Carikan aku seorang gadis. Aku akan mengirimkan fotonya" ucap Alvaro disertai seringaian misteriusnya.

Lalu dia memandangi wajah cantik dan manis Rose yang terpampang di layar handphonenya.

"Kita lihat saja nanti, apa yang akan kuperbuat padamu gadis cantik yang keras kepala" ucap Alvaro dengan smirk khas miliknya.

*****

17 Mei 2019

Sekian dulu yaa part kali ini. Aku lagi kehabisan ide. Dan hari ini aku senang sekali. Akhirnya setelah seminggu lamanya UAS ku berakhir juga terima kasih teman-teman readers semuanya atas doanya.
Please jangan lupa Vote dan commentnya yaa gengs...
Jangan Lupa follow aku juga
Ditunggu part selanjutnya yaa....

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

1.2M 12.4K 7
1st Stone Books WARNING! TERDAPAT KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN TIDAK PATUT DICONTOH! HARAP BIJAK DALAM MEMBACA! ●DILARANG KERAS MENCURI SECUIL PUN IDE...
146K 3.7K 26
17+ (Tapi nggak plus plus banget ko) El Rayga Valdes Alexander, seorang bilionare muda yang hidup serba berkecukupan. Semua keinginannya selalu terpe...
1.6K 104 8
☁Follow Dulu sebelum baca ☁Tinggalkan Vote disetiap Chapternya ☁Only For 18++ Terdapat beberapa adegan Kekerasan dan perkataan Kasar yang tidak patu...
214K 56 1
"argh!! tolong... tolong..." wanita itu terus mendorong pagar besi yang menjulang tinggi dihadapannya,kaki kirinya yang sudah tak bisa berkompromi la...