𝓒𝓪𝓵𝓵 𝓞𝓾𝓽 𝓜𝔂 𝓝𝓪𝓶𝓮...

By seannelyze

137K 20.2K 5.8K

"Tidak masalah jika diriku tidak dibutuhkan di dunia," - Lim Yoon Ah Since, August 23th, 2018 More

main cast
blurb
• 1 •
• 2 •
• 3 •
• 4 •
• 5 •
• 6 •
• 7 •
• 8 •
• 9 •
• 10 •
• 11 •
• 12 •
• 13 •
• 15 •
• 16 •
• 17 •
• 18 •
• 19 •
• 20 •
• 21 •
• 22 •
• 23 •
• 24 •
• 25 •
• 26 •
• 27 •
• 28 •
• 29 •
• 30 •
• 31 •
• 32 •
• 33 •
• 34 •
• 35 •
• 36 •
• 37 •
• 38 •
• 38 •
• 39 •
• 40 •
• 41 •
• 42 •
• 43 •
• 44 •
• 45 •
• 46 •
• 47 •
• 48 •

• 14 •

2.2K 450 139
By seannelyze

Sehun melempar dengan kasar surat kabar pagi ini. Selama ini, ia menyembunyikan fakta Yoona sebagai anak Sohee yang tidak di inginkan. Tetapi surat kabar pagi ini yang ia baca, membuat emosinya memuncak. Bagaimana bisa kabar itu terbongkar? Sehun mengadopsi anak yang berasal dari wanita nakal? Heh, yang benar saja!

Beberapa akun berita di sosial media, membuat banyak artikel tentang Yoona. Bahkan, beberapa dari mereka, menyebutkan bahwa Yoona akan menjadi wanita yang tidak beda jauh dari ibunya. Beberapa mengatakan, bahwa Yoona menggoda Sehun agar pria itu mengangkatnya menjadi anak, dan melakukan hubungan terlarang antara anak angkat dan ayah.

Sehun tersenyum sarkas ketika salah satu akun berita media sosial, menyebut Sehun sebagai penjahat kelamin dan pecinta anak di bawah umur.

Tanpa banyak mengulur waktu, Sehun meraih ponselnya dan menghubungi beberapa orang suruhannya. Pengacara, informan, dan lainnya yang Sehun butuhkan. Sehun menghubungi sekretarisnya agar menekan media-media yang melemparkan berita buruk padanya.

Sehun menghubungi Lay -informannya, untuk mencari dalang di balik ini semua.

Yoona baru saja masuk ke Senior High School, dan memulai sekolahnya hanya dalam beberapa bulan. Tetapi Sehun dengan cepat menyuruh Yoona agar tidak kemana pun selama berita ini masih timbul ke permukaan. Melihat puterinya harus di mata-matai para awak media, di kejar oleh wartawan, membuat Sehun harus terpaksa melakukan hal itu.

Jae Joong menghubunginya dan sempat terbawa emosi, "Sudah berapa kali kukatakan, jangan menimbulkan skandal jika kau ingin mengadopsinya!"

Jae Joong menerima Yoona. Dengan syarat, Yoona tidak menimbulkan dampak buruk atau skandal buruk untuk keluarga Oh. Setelah beberapa tahun Yoona tinggal dengan Sehun, memang tidak ada kabar buruk, dan membuat hati Jae Joong sedikit melunak. Tetapi ketika skandal ini naik, Jae Joong menjadi murka. Bisnisnya lebih penting di banding anak angkat dari Sehun. Katakanlah, Jae Joong menjadi seorang pria tua yang tidak konsisten. Tetapi pada kenyataannya, Jae Joong tidak pernah berubah. Ia mengutamakan uang. Hanya baru-baru ini ia mengutamakan kebahagiaan Sehun.

Tanpa di duga, Jae Joong mengatakan hal yang membuat Sehun tak bergeming, "Kau harus menikahi Irene untuk menepis segala skandal ini,"

"Abeoji. Kurasa kita sudah mendapatkan kesepakatan bersama dalam pembicaraan kemarin," Sehun menatap halaman belakangnya melalui jendela besar di lantai atas.

"Jika kau ingin terus bersama Yoona, dan mempertahankan dia menjadi anak angkatmu, kau harus menikah dengan Irene. Hilangkan segala skandal buruk ini,"

Sehun memijat pangkal hidungnya, "Abeoji-"

"Jika kau masih pada pendirianmu, maka kau harus melepaskan Yoona,"

Jantung Sehun seakan berhenti untuk beberapa detik. Matanya membelalak terkejut akan pernyataan Jae Joong, "Abeoji.. Apa yang kau katakan?"

"Kau harus merelakan Yoona di hapus dari keluarga Oh,"

Sehun tertawa getir, "Tidak. Tentu saja tidak. Abeoji, lebih baik aku kehilanganmu dan semua harta ini, dari pada aku harus kehilangan puteriku,"

"Jika kau tidak ingin kehilangan semuanya, maka kau harus menyetujui usulku. Menikah dengan Irene, atau kau harus merelakan Yoona untuk pergi dari kehidupanmu,"

Sehun menarik nafas perlahan dan membuangnya dengan teratur. Ia melakukan hal itu agar tidak terbawa emosi karena perkataan Jae Joong, "Abeoji, bisakah kau memberikanku waktu untuk berfikir?"

"Dua hari. Kurasa itu waktu yang cukup untukmu berfikir," dan tanpa mendengar balasan Sehun, Jae Joong memutuskan panggilan sepihak.

Sehun melempar ponselnya dengan kasar. Ponsel yang merupakan keluaran terbaru itu harus hancur berkeping-keping karena perbuatan Sehun, "Brengsek!" umpat Sehun.

Ia mengacak rambutnya dengan asal, membuat rambutnya tidak tertata dan memberikan kesal berantakan.

Sehun menenangkan dirinya ketika ia mendengar ketukan pintu. Ver muncul dari balik pintu, "Tuan, Nona Yoona ingin bertemu dengan anda,"

"Bawa dia masuk," dan Ver melakukan perintah Sehun.

Tidak lama, Yoona muncul dari balik pintu. Wajahnya terlihat sayu, dan kantung mata membuat munculnya injeolmi di bawah mata Yoona.

Sehun menghempaskan bokongnya pada sofa yang terbilang nyaman, "Kemarilah! Kau ingin berbicara dengan daddy?"

Yoona mengangguk. Duduk di sofa yang berhadapan dengan Sehun. Ia terus memperhatikan wajah puterinya yang tertunduk, "Dad. Apa kedatanganku membawa masalah besar untukmu?" Yoona mulai menanyakan hal yang sedari kemarin terus berputar pada kepalanya.

"Tidak," Sehun menjawabnya dengan singkat dan sedatar mungkin. Seakan tidak ada emosi yang tersirat dari nada bicaranya.

"Dad, jika aku membawa masalah besar untukmu, maka aku rela untuk angkat kaki dari rumah ini,"

Sehun kembali memijat pangkal hidungnya. Belum masalah ayahnya, kini Yoona kembali menambah denyutan pada kepalanya, "Yoona. Apa kau ingin angkat kaki dari rumah ini? Jangan jadikan alasan skandal itu agar kau angkat kaki dari rumah ini. Apa kau memang berniat untuk keluar dari rumah ini? Dan menjadikan skandal itu sebuah peluang untukmu?"

Jantung Yoona terasa nyeri ketika Sehun mengatakan hal itu. Jika bisa, ia ingin terus tinggal selamanya bersama Sehun. Bahkan ia tidak peduli, jika ia tidak memiliki suami, dan hidupnya di habiskan untuk mengurus Sehun ketika masa tua nanti.

Yoona mengangkat wajahnya yang terlihat terkejut dan tidak percaya atas apa yang di ucapkan Sehun, "T-Tidak, dad,"

Sehun tersenyum sendu pada Yoona, "Kau ingin meninggalkanku?" Yoona menggeleng. Air matanya mulai menggenang, "Kau bisa bereskan pakaianmu, jika kau memang ingin keluar dari rumah ini," Sehun beranjak dan meninggalkan Yoona sendiri di ruangannya.

Yoona tidak dapat menahan air matanya. Ia menumpahkan air matanya dan terisak. Ia menghapus air matanya dengan kasar. Ia tidak percaya. Sungguh. Mendengar perkataan Sehun, membuat jatungnya seperti tertusuk ribuan jarum.

Ver masuk ke ruangan setelah Sehun keluar. Ia melihat punggung majikan kecilnya bergetar. Ver tidak bisa berkata-kata, dan sulit untuk mengucapkan yang bertujuan untuk menghibur. Ver melangkan mendekat dan mengusap punggung manjikan kecilnya. Saat Sehun keluar dari ruangan, Ver sudah merasa, bahwa sesuatu yang buruk terjadi. Perasaannya terbukti, ketika ia melihat Yoona menangis dan mendengar isakan kecilnya.

"Apakah aku memang tidak di butuhkan di dunia ini, Ver? Apakah aku tidak layak untuk mendapatkan kebahagiaan?" Yoona dengan suara getirnya bertanya pada Ver, tanpa saling bertatapan. Yoona masih memunggungi Ver.

Yoona beranjak, "Aku harus segera angkat kaki dari rumah ini. Aku tidak ingin menyebabkan masalah lebih banyak untuk daddy,"

Ver panik, "Nona, anda ingin kemana? Apa anda memiliki tujuan?"

Yoona tersenyum sendu menatap Ver, "Tidak ada yang menginginkanku, Ver. Tidak ada," lalu Yoona berjalan melewati Ver.

Ver tidak bergeming. Tetapi ia langsung menyadarkan dirinya dan segera mengejar Yoona. Namun terlambat, ia tidak menemukan majikan kecilnya di lingkungan rumah. Ver keluar, dan banyak awak media yang masih menunggu pernyataan Sehun. Tidak mungkin Yoona keluar melalui pintu masuk utama. Ver kembali berlari ke pintu belakang. Pagarnya terbuka, tetapi ketika Ver keluar, ia tidak menemukan Yoona. Ver berlari sampai di persimpangan jalan, dan masih tidak menemukan Yoona. Ver berlari dan berlari untuk menemukan majikan kecilnya. Seharusnya, ia dapat menemukan majikan kecilnya. Ver merasa, Yoona belum terlalu lama keluar dari rumah. Namun jika dalam waktu singkat Yoona keluar dari rumah, dan Ver tidak bisa menemukannya, beberapa kemungkinan terjadi. Seperti, seseorang telah membantu Yoona untuk pergi dengan sebuah kendaraan. Atau Yoona pergi dengan taksi. Atau kemungkinan terburuknya, seseorang telah menculik Yoona untuk mengorek informasi.

Ver panik!

Pada akhirnya, Ver memilih untuk menemui Sehun di sebuah ruangan dimana Sehun berada. Ia berada di ruangan yang di desain seapik mungkin agar sama dengan ruangan ibunya yang berada di kediaman utama. Tempat dimana Sehun mendinginkan kepalanya.

Ver tiba di depan ruangan. San yang baru saja keluar dari ruangan, terkejut mendapati Ver yang terengah, "Ver? Apa yang terjadi?" tanya San pada Ver.

"Nona Yoona.."

San menekuk keningnya, "Ada apa dengan Nona Yoona?"

"Nona Yoona telah pergi dari rumah ini,"

San membelalakkan matanya, "APA?!" Ver terdiam dan mengatur paru-parunya agar bernafas dengan normal, "Kau sudah mencarinya ke semua sudut ruangan?" Ver mengangguk, "Kau sudah mencarinya di ruang baca?" Ver mengangguk lagi, "Bagaimana dengan kamar? Toilet?"

"Tidak ada, Bibi!" Ver menaikkan nada bicaranya, "Aku sudah memutari kompleks dengan berlari. Namun, aku tidak menemukan Nona Yoona,"

Sebuah pintu yang berada di belakang Ver terbuka. Menampilkan wajah dingin Sehun. Ver menundukkan kepalanya karena rasa takut yang menjalar pada dirinya. Ver lengah menjaga Yoona.

"Ada apa ribut-ribut?"

San memindahkan dirinya untuk berdiri di samping Ver. San ikut menundukkan kepalanya. Walau umurnya di atas umur Sehun, tetapi jika ia membuat kesalahan, ia tidak berani untuk bertatap muka dengan Sehun.

"Nona Yoona.." San meneguk salivanya dengan sulit.

"Kenapa dengan Yoona? Apa ia sudah kembali ke kamarnya?" Ver menggeleng takut, "Dia masih berada di ruanganku?" Ver menggeleng lagi, "Aku tidak butuh bahasa lisan!" karena kesal, Sehun menaikkan nada bicaranya.

"N-Nona Yoona telah pergi dari rumah ini," Ver dengan suara pelannya yang masih bisa terdengar, memberitahu pada Sehun.

Sedangkan Sehun membeku, "A-Apa?" tubuhnya bergetar, nafasnya menjadi tidak teratur, "Apa yang kau katakan, Ver?"

"N-Nona Yoona sudah pergi, T-Tuan,"

"Kau bercanda? Bercanda dalam keadaan seperti ini? Ver, kau bisa kuberhentikan kerja untuk selama-"

"NONA YOONA TELAH PERGI!" Ver mencoba memberitahu kenyataan pada Sehun dan tidak berniat untuk membuat lelucon, "Saya sudah mencarinya. Seisi ruangan di rumah ini, saya sudah mencarinya. Ketika saya keluar, pintu keluar utama masih ada beberapa wartawan. Saat saya pergi ke pintu belakang, gerbang belakang sudah terbuka," Ver bersimpuh di hadapan Sehun, "Saya sudah mencarinya, Tuan. Saya sudah berlari berharap saya dapat mengejar Nona Yoona dan membawanya kembali. Saya sudah memutari kompleks, dan mencarinya sedetail mungkin. Tetapi Nona Yoona tidak di temukan. Saya bahkan sudah mengunjungi halte bus terdekat,"

Tubuh Sehun terasa ringan. Ia menopang tubuhnya dengan memegang sisi pintu. Ia merutuki dirinya sendiri, karena telah mengatakan hal buruk pada Yoona. Ia tidak berfikir, bahwa Yoona akan memilih untuk meninggalkannya. Yoona adalah puterinya yang penurut dan tidak membangkang. Tetapi kejadian hari ini, seperti menjungkir balikkan dunianya. Tubuhnya limbung, karena beberapa hari Sehun tidak bernafsu untuk memasukkan makanan pada lambungnya. Kepalanya terasa pening dan berdenyut. Semakin bertambah ketika Sehun mendapatkan berita bahwa Yoona telah pergi. Pandangannya menjadi kabur, dan sesaat kemudian, Sehun jatuh tak sadarkan diri.

Continue Reading

You'll Also Like

73.5K 1.9K 29
A little AU where Lucifer and Alastor secretly loves eachother and doesn't tell anyone about it, and also Alastor has a secret identity no one else k...
152K 4K 36
it is (the continuation) of the Wattpad of Shadowmonarch325 because I really like the concept with now all the school of oreigaru QQ Cote ... as well...
269K 19.1K 145
Tác phẩm: Toàn thế giới đều đang đợi người động tâm. Tác giả: Tố Tây Người gõ: Mia của bạn nè Beta: Hoa Hoa của bạn đây Ý là truyện này gõ nhanh quá...
247K 7.8K 175
What if a Pokémon Trainer found herself in the world of One Piece? What if she found herself with the Strawhat Pirates? What if she finds herself get...