Gun for Off (OffGun)

By Rismaya-Cho

539K 35.9K 4.5K

Antara pemuda polos bernama Gun Atthaphan dan seorang pria berego tinggi Off Jumpol Adulkittiporn, hubungan s... More

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
29
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
info
(44)
(45)
(46)
(47)

(12)

13.8K 986 159
By Rismaya-Cho

🌸Gun for Off🌸

-OffGun-
Chapter-12

God menyentuh pipinya yang terasa nyeri akibat seseorang yang memukul wajah tampannya itu, matanya melirik orang yang telah memukulnya.

"Ai God, beraninya kau mau mencium nong Gun!!" God mendesis saat New menatapnya nyalang.

"Kenapa kau selalu mengganggu ku" ucapnya geram.

"Aku tidak akan menghalangi mu jika incaranmu bukan Gun, sekali lagi ku lihat kau mencoba mendekati nong Gun lagi, aku tidak segan2 membuat wajah yang kau bangga2kan itu babak belur, dan bersiaplah karena aku akan mengadukan ini pada phi Off!! Berhati-hatilah ai God! Ayo nong" ucap New lalu menarik lengan si mungil yang sejak tadi hanya diam.

God menatap kepergian New yang membawa anak kucing incarannnya, si anak srigala hanya mendengus sambil mengusap darah dari sudut bibirnya, pukulan New lumayan hingga membuat sudut bibirnya terluka, dan apa katanya tadi? Mengadukannya pada Phi Off...
Memangnya sehebat apa pria bernama Off Jumpol itu, sehingga New mengatakan ia harus berhati-hati.

Mobil mewah Off sudah terparkir indah di depan sekolah mereka saat New dan si mungil tiba di depan halaman sekolah, pria jangkung bermata sipit itu juga sudah menunggu Gun di dalam mobinya, Off yang melihat si beruang putih yang menggandeng tangan si mungil pun langsung membuka kaca mobilnya, wajah tampan Off mengkerut melihat wajah New yang tampak kesal, sementara si anak kucing yang pasrah di gandeng oleh si beruang putih itu memasang wajah polos yang membuat siapapun gemas jika melihatnya.

"Ada apa?" tanya Off langsung saat mereka tiba di dekatnya.

"Tadi hampir saja seseorang mau mencium Gun" adu New pada Off, langsung saja air muka Off berubah.

"Benarkah itu Gun?" tanya Off pada si mungil, yang di tanya hanya mengedipkan matanya beberapa kali sebagai respon, New yang gemas mencubit pipi si mungil.

"Aooo nong, aku gemas Sekali!!!"

"Oi New!" panggil Off, menghentikan aksi si beruang putih yang asik mengunyel-unyel pipi Gun seolah pipi si mungil adalah squishy.

"Heeheee, maaf phi...."

"Bagaimana ceritanya?"

"Aku baru saja selesai dengan kelasku, saat aku mencari Gun di kelasnya dia sudah tidak ada, dan aku menyusulnya, pas di koridor lantai dua, aku melihat ai God memojokan nong di tembok dan hampir saja menciumnya, aku langsung meninju wajahnya saat itu juga" New menceritakan kronologi nya.

"God Itthipat maksudmu?"

"Chai, siapa lagi, aku geram sekali phi, dia tidak henti2nya mendekati nong Gun" seru New, si mungil tertawa kecil melihat tingkah New.

"Oi nong, kenapa tertawa??"

"Phi New lucu haaahaaaa..." bagi si mungil melihat wajah New yang sedang mengomel itu sangat lucu.

Off tersenyum melihat anak kucingnya tertawa, sedangkan New mengerucutkan bibirnya karena di tertawakan oleh si mungil.

"Gun, masuklah..."

"Khap papii" jawab si mungil lalu masuk kedalam mobil Off.

"Terimakasih New, aku akan mengurusnya nanti"

"Khap"

Mobil yang di kendarai oleh Off pun berlalu pergi meninggalkan New di halaman sekolahnya.

-OffGun-

Off masih memfokuskan dirinya menyetir, namun beberapa kali ia melirik si mungil yang duduk di sampingnya sambil memainkan ponselnya.

"Gun..."

"Khap"

"Apa benar yang di ceritakan New tadi??" Gun mengangguk kecil.

"Kau diam saja saat dia melakukan itu?" suara Off sedikit meninggi, si mungil terkejut, dia selalu takut jika Off meninggikan suaranya.

"Gun takut papii..." jawab si mungil sambil menundukkan kepalanya.

"Ok, lalu apa saja yg dia katakan?" tanya Off lagi, kali ini nada suaranya kembali menurun.

"Phi God meminta Gun jadi kekasihnya?"

"Lalu apa jawaban mu?"

"Gun menolak"

"Bagus..."

Off tersenyum mendengarnya, si mungil yang tak sengaja melihat Off tersenyum, malah keheranan.

"Kenapa papii senang?" pertanyaan dari si mungil membuat Off tersedak ludahnya sendiri.

"Benar aku senang, Gun jangan biarkan orang lain melakukan itu, karena kau adalah milikku, dan aku milikmu.."  Gun memiringkan kepalanya tanda ia berpikir keras.

"Tidak perlu berpikir keras bebiie, cukup ingat itu saja ok..." ucap Off sesekali ia melirik si mungil.

"Kalau papii milik Gun, bagaimana dengan phi Mook? Bukankah papii milik phi Mook?" pertanyaan itu lolos dengan begitu polosnya dari mulut si mungil.

"Sudah tidak lagi, sekarang aku milikmu, jadi jangan biarkan siapapun menyentuh mu, kau paham?!" Gun mengangguk.

"Termasuk phi New dan phi Tay??"

"Mereka punya batasan" jawab Off.

"Bagaimana dengan phi Porsche dan phi Emma?"

"Aku yakin mereka juga tau batasan" jawab Off lagi.

"Kalau begitu, teman2 Gun boleh?" Off melirik si mungil.

"Tidak!"

Si mungil yang hendak membuka mulutnya kembali terkatup ketika ekor matanya tidak sengaja melihat seekor anak kucing di pinggir jalan.

"Papii berhenti papii...." teriak si mungil, Off pun langsung menginjak rem mobilnya.

Gun langsung keluar tanpa mendengarkan teriakan Off yang memanggilnya, Off melihat si mungil sedang berjongkok di trotoar, Off pun mengikuti Gun keluar dari mobilnya, Gun menggendong anak kucingnya ketika Off sudah berada di belakangnya.

"Papii, boleh Gun membawanya pulang" sembari menyodorkan anak kucingnya kedepan Off.
Off tersenyum simpul sambil mengangguk, tangan ya mengusap kepala si mungil.

"Terimakasih papii..." ucap si mungil dengan ceria.

-OffGun-

Setibanya mereka di rumah, si mungil sudah asik bermain dengan anak kucingnya yang ia beri nama Momo, sementara si mungil sedang asik bermain dengan Momo, Off tengah sibuk dengan pekerjaannya di ruang kerja miliknya.

Ketika Off masih fokus dengan laptop di depannya, ponselnya berbunyi, Off segera menerima panggilannya saat ia mengetahui siapa yang menghubunginya.

"Hm..."

"Aku sudah mengatur jadwal pertemuan dengan tuan Kangkron, beliau menyetujuinya, besok jam 16.00" kata Porsche memberikan laporan.

"Kau mengatakan padanya untuk membawa anak bungsunya?"

"Khap Khun Jumpol, sesuai perintahmu" jawab Porsche dengan nada yang mengejek, namun Off tidak memperdulikannya.

Pria tinggi bermata sipit itu malah menutup teleponnya sepihak membuat Porsche berdecak di tempatnya, baru saja Off akan melanjutkan pekerjaannya pintu ruangannya terbuka, si mungil masuk dengan senyumnya yang merekah, memperlihatkan lesung pipinya, lalu dengan langkah yang ceria si mungil menghampiri Off yang masih duduk kursi kerjanya.

"Papii..."

"Khap bebii"

Sambil menyambut si anak kucing yang bergelayut manja padanya.

"Momo tidak punya rumah" ucapnya, Off terkekeh.

"Besok setelah pulang sekolah kita mampir ke pet shop untuk membeli rumah Momo" jawab Off, ia memeluk si mungil di pangkuannya.

"Sungguh...?" Off mengangguk.

"Kalau begitu, Gun mau bobo duluan, selamat malam papii..." ucap si mungil lalu mendaratkan sebuah ciuman di pipi kiri dan kanan Off, ia pun beranjak dari pangkuan Off dan berjalan keluar dari ruang kerja Off.

-OffGun-

Porsche masuk kedalam ruangan Off, sudah biasa jika Porsche masuk ke ruangan boss nya tanpa mengetuk pintu terlebih dulu, dan Off langsung mengangkat wajahnya menatap Porsche saat pria itu menaruh beberapa dokumen di depannya, tentunya untuk di tanda tangani oleh Off.

Off segera menanda tangani dokumen tersebut dan mengembalikannya pada Porsche.

"Oh, Off lusa kita harus tiba di Korea, aku sudah mengurus semuanya, dan tuan Lee menunggumu untuk melakukan survei bersama" kata Porsche, sambil menerima dokumen dari Off.

"Lusa?"

"Ya"

"Berapa hari?"

"Hanya satu minggu" jawab Porsche.

"Kenapa lama sekali, memangnya apa saja yang harus aku lakukan?" tanya Off kembali.

"Meeting bersama para staf dari korea dan tuan lee, melakukan survei di pulau Jeju, dan ada sedikit masalah dengan proyek yang berada di pulau Jeju yang harus kau selesaikan, jika kita bisa menyelesaikan nya dengan cepat, kita bisa lebih cepat kembali ke thailand" Porsche menjelaskan detailnya.

"Ya sudah, aku akan menyuruh bibi Nat untuk menyiapkan keperluan aku dan Gun selama seminggu" ucapnya.

"Aooo, aku rasa nong Gun tidak bisa ikut Off"

"Kenapa??"

"Minggu depan Gun ujian semester, aku khawatir Nong kecapean, lagi pula kau akan sibuk di sana, kau ingin Gun merengek lagi seperti di Filipina?" jawab Porsche, dia hanya tidak ingin si mungil kelelahan.

"Lalu aku tidak bisa membiarkan Gun tinggal hanya dengan bibi Nat" ucap Off.

"Biar Tay yang menjaganya, sebagai gantinya setelah ujian semester, ajaklah nong liburan ke indonesia,  bukankah dia ingin melihat pantai bali? kebetulan bukan, kita juga harus ke bali untuk mengecek proyek di sana" dahi Off mengkerut, tanda ia berpikir keras tentang ide dari Porsche.

Masalahnya Off tidak bisa tidak melihat si mungil dalam jangka waktu lama, apa lagi ini seminggu.
Namun apa yang di katakan sahabatnya benar, jika si mungil ikut, ia khawatir Gun akan kelelahan, setelah menimbang2 akhirnya Off menyentujui ide Porsche.

"Baiklah, aku akan bicara dengan Gun nanti" jawab Off, lalu ia  mengecek jam tangannya, ternyata sudah pukul 15.45.

"Dimana restoran yang kau pesankan?" tanya Off.

"Salthip restoran"jawabnya.

"Ok, kau jemput Gun, setelah itu kau ajak Gun menyusul ku ke restoran" Porsche mengangguk, namun ia menatap Off seolah2 ia menunggu Off untuk melanjutkan ucapnya.

"Apa lagi?" tanya Off dengan dahi mengkerut dan mengetuk kan pulpen yang ia pegang ke meja kerjanya.

"Kau belum menjawab ku, untuk apa kau meminta ku mengatur pertemuan dengan tuan thanit?" Porsche masih berdiri di depan Off.

"Kau akan tau nanti, cepat jemput Gun sana" titah Off, sambil mendengus Porsche keluar dari ruangan Off.

-OffGun-


Jika biasanya si mungil memperhatikan guru yang sedang menjelaskan pelajarannya, namun sekarang si mungil itu tampak sedang malas, ia terus meletakan dagunya di atas meja belajarnya, pandangannya bergeliya kemana2, Gun tidak sabar ingin cepat pulang dan membeli kandang untuk Momo.

Dan saat suara bel tanda pelajaran sudah usai dan waktunya untuk mereka pulang, dengan antusiasnya si mungil segera merapihkan peralatan sekolahnya.

"Oi Gun, kenapa buru2 sekali?" tanya Nanon yang melihat si mungil terburu2 memasukan peralatan sekolahnya.

"Aku tidak sabar mau beli rumah untuk Momo" jawab si mungil dan segera beranjak dari tempat duduknya.

"Oooh..." Nanon manggut2, mereka tau soal anak kucing yang di pungut oleh si mungil, karena Gun bercerita di grup chat mereka.

"Anak kucing, mungut anak kucing" gumam Ssing.

Oab dan Nanon terkekeh, lalu Oab ikut beranjak untuk menyusul si mungil, setelah mendengar soal Gun kemarin dari New, Oab tidak akan membiarkan Gun berjalan sendiri, bahkan saat si mungil ke toilet, Oab ikut ke toilet juga, khawatir apa khawatir ya...

Oab berlari kecil untuk menyamakan langkah mereka, dan ia berhasil menyusul langkah kecil dari si mungil, mereka pun berjalan beriringan menuju halaman sekolah.

Ketika mereka sampai di halaman sekolah, wajah ceria Gun berubah jadi kebingungan, saat melihat bukan Off yang menjemputnya, melainkan Porsche.
Pria tampan itu sudah menunggunya sambil berdiri menyender di samping mobilnya.

Porsche tersenyum dan menghampiri si mungil dan Oab yang langkahnya terhenti saat si mungil itu tau jika bukan Off yg menjemputnya.

"Phi Porsche, kemana papii, kenapa phi Porsche yg jemput Gun" tanya si mungil.

"Off sedang menemui seseorang, tapi dia menunggumu, ayo phi antar" si mungil menggeleng sambil memajukan bibir dan mengembungkan pipinya.

Porsche dan Oab menatap si mungil dengan tatapan antara bingung dan juga gemas.

"Kenapa? Nong tidak mau di antar phi?" tanya Porsche, ia menahan diri untuk tidak mencubit pipi yang mengembung seperti kue bakpao itu.

"Bukan seperti itu phi, tapi papii sudah janji setelah pulang sekolah mau beli rumah untuk Momo" keluh si mungil, Porsche tertawa kecil lalu tangannya mengusap rambut si mungil.

"Nong tenang saja, Off sudah menyuruh Emma untuk membeli kandang buat Momo" pupil kecil Gun membulat, begitu pula dengan mulutnya yang membentuk huruf O besar.

"Benarkah phi?"

"Chai"

Meski pada awalnya kekasihnya mengomel karena di suruh melakukan hal yang bukan pekerjaannya oleh Off, namun Emma senang melakukannya, karena untuk Gun, sama halnya saat Emma harus pergi ke pabrik boneka dan meminta di buatkan boneka pooh besar untuk Gun, saat si mungil menginginkan boneka tersebut, jika bukan untuk Gun, tentu kekasihnya akan menolak.

"Jadi sekarang ayo phi antar ke papii" si mungil mengangguk senang.

"By....by... Oab" seru Gun sambil dadah2 pada Oab, dan di balas oleh Oab.

-OffGun-

Saat Off tiba di restoran, seorang pelayan mengantarnya ke ruangan yang sudah di pesan oleh Porsche, ruangan viv, dan di sana ternyata tuan Kangkron Thanit bersama putra bungsunya God Itthipat Thanit sudah menunggu.

Tuan Thanit langsung berdiri ketika Off datang, ia juga menyuruh putranya untuk berdiri dan memberikan wai pada Off, dengan wajah yang terlihat di paksakan God memberikan wai pada Off yang tidak di jawab oleh pria sipit itu.

God memang terpaksa mengikuti keinginan ayahnya, jika saja ayahnya tidak mengancam semua pasilitasnya di cabut, ia enggan untuk untuk ikut.
Ini kedua kalinya ia bertemu dengan pengusaha muda itu, namun tatapan Off berbeda, saat ia bertemu dengan Off di sekolah, Off terlihat lembut dan tersenyum pada Gun, tapi di sini mata sipit itu terlihat tajam menatapnya, sikapnya angkuh, dan sangat dingin.

Berbeda dengan God, ayah God tuan Thanit malah terlihat gusar dan takut, melihat wajah dingin Off, apa lagi saat sekertaris Off memintanya untuk membawa putra bungsunya, sebenarnya apa yg sudah di lakukan putranya, terlebih ia dengar jika Off ingin membatalkan kerja sama perusahaan mereka, jika perusahaan mereka tidak jadi bekerja sama, yang akan rugi adalah perusahaannya, karena perusahaan miliknya punya hutang banyak pada perusahaan Off, otomatis jika kerja sama mereka batal, perumahan nya akan bangkrut.

Tak lama kemudian pintu di ruangan itu terbuka dan menampilkan sosok pelayan wanita yang tadi bersama Porsche dan sosok mungil dengan seragam putih hitam, sambil memeluk boneka kesayangannya TaoTao.

"Papii...."

Seru si mungil lalu berlari menuju Off, pria sipit itu menangkap tubuh mungil Gun, saat si anak kucing melemparkan tubuh mungilnya padanya.

"Aooo, hati2 Gun"

Gun menjawabnya dengan kekehan pelan, mereka berdua seolah melupakan pasangan ayah dan anak itu yang duduk di depan mereka, menatap Off dan Gun dengan pandangan terkejut, lain hal nya dengan Porsche yang sudah biasa melihat pemandangan seperti itu.

Porsche duduk di dekat Off, sementara si mungil masih asik duduk di atas paha Off, dan saat matanya melihat kedepan, pupil si mungil terkejut melihat kakak kelasnya berada di depannya.

"Papii, kenapa ada phi God?" tanya si mungil, Off mengeratkan pelukannya di perut si mungil sambil menciumi bahu Gun, Off sama sekali tidak memperdulikan God dan tuan Thanit, membuat Porsche geleng2.

Off menghentikan aksinya lalu memandang God dan berpindah pada tuan Thanit.

"Tuan Thanit, apa anda tau kenapa aku ingin membatalkan kerja sama perusahaan kita?" ucap Off dengan pandangan datarnya.

"Saya sungguh tidak tau Khun Off" Off tersenyum miring.

"Tolong katakan alasannya" pinta tuan Thanit.

Tampaknya hanya Gun yang tidak paham dengan apa yang terjadi, karena sejak tadi yang di lakukan si mungil hanya menatap para pria dewasa di ruangan itu, dan juga kakak kelasnya yang tertunduk.

"Aku tidak ingin bekerja sama dengan orang yang memiliki putra yang berani menyentuh milikku" seketika itu God mengangkat wajahnya menatap Off, sementara tuan Thanit begitu terkejut.

Si mungil yg mulai merasa suasananya tidak enak memutar tubuhnya menghadap Off.

"Papii, apa yg terjadi?" entah kenapa ia teringat ucapan New pada God kemarin, apa ini ada hubungannya dengan kemarin.

"Nothing bebii, aku hanya ingin memberi tau anak serigala, bahwa anak kucing incaranya adalah milik tuan singa" jawab Off.

"Singa tua?" lanjut Porsche, Off yang mendengarnya langsung memberikan Porsche deathglere yang ampuh membuat Porsche diam.

"Tolong jelaskan apa maksud anda Khun Off?" tanya tuan Thanit.

"Tanyakan pada putramu apa yang sudah dia lakukan pada Gun..." kata Off.

Tuan Thanit menatap putranya meminta God untuk menjelaskan semuanya, ia tentu tau Gun adalah kesayangan Off Jumpol, melihat aksi Off yang ingin membatalkan kerja sama mereka, pastilah yang di lakukan putranya pada Gun sangat parah, hingga membuat Off sangat marah.

"Jawab pao God? Kau tau perusahan kita terancam" desak tuan Thanit, God menggepalkan tangannya, sembari menatap ayahnya.

"Aku berniat mencium Gun di sekolah"

"Apa??!!!"

Tuan Thanit begitu terkejut dengan pengakuan putranya, pria itu lalu menatap Off dengan wajah memelas.

"Khun Off, tolong jangan batalkan kerja sama perusahaan kita, saya akan menghukum putra saya" ucap tuan Thanit dengan wajah memelas.

"Pastikan dia tidak melakukan hal yang sama" ucap Off.

"Khap, terimakasih Khun..."

-OffGun-

Si mungil berlarian menuju halaman belakang, karena Porsche bilang, kandang Momo sudah siap, maka setelah mereka tiba, si mungil itu segera berlari menuju halaman belakang, sementara kedua pria dewasa itu mengikuti si anak kucing.

Si mungil tambah girang saat melihat Emma menggendong Momo, yang membuat si mungil sangat senang adalah rumah Momo.





Kandang Momo berada di halaman belakang, di depan sofa yang sering Off gunakan untuk bersantai, yang meletakan kandang itu di situ adalah Emma, dan tanpa persetujuan dari sang tuan rumah, karena Emma yakin Off tidak akan masalah.

"Bagaimana nong, kau suka kandangnya...?" tanya Emma, Gun mengangguk senang.

"Suka phi, terimakasih phi sudah membalikan Momo rumah"

"Sama2 nong" jawab Emma tak kalah senang.

"Porsche, aku yang membeli kandangnya, kenapa kekasih mu yang mendapatkan ucapan terimakasih?!" kata Off kesal, melihat Emma dan Gun bermain bersama dengan Momo, dan Porsche hanya tertawa mendengarnya.


Bersambung....



Hallo, apa kabar...?
Saya mau ngucapin terimakasih buat yg udah kasih like dan komen buat ff ini, tapi saya juga mau minta maaf karena selalu ngaret buat up ceritanya, karena saya gk bisa up cepat2.

Oh ya, tadinya aku mau buat Oab yg mukul wajah God pas dia mau nyium Gun, tpi berhubung banyak yg nyuruh papii, akhirnya aku buat New aja, biar adil 😆😆

Continue Reading

You'll Also Like

82.8K 7.8K 21
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
51K 452 5
well, y'know? gue fetish sama pipis dan gue lesbian, eh gue sekarang sepertinya bi, kontol dan memek ternyata NYUMS NYUMS Apa ya rasanya Mommy? juju...
56K 8.6K 54
Rahasia dibalik semuanya
508K 5.5K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...