Memories Under The Rain

By martha_mew

318 30 6

Hani Darmawan, gadis berusia 27 tahun berparas manis dan bertubuh mungil yang selalu menganggap dirinya unluc... More

PROLOG
I
II
III
IV
VI

V

22 2 2
By martha_mew

Seorang Dimas Putranto bilang suka sama aku?! Ya Tuhan, ini yakin kupingku ndak salah denger?

“Kamu ndak serius kan?” Tanyaku dengan perasaan bingung saking herannya, ngapain coba cowok kayak dia suka sama aku.

“Ya serius lah Han, kamu aja yang gak pernah sadar atau kamu pura-pura gak ngerti, aku serius banget suka sama kamu” ucapnya dengan tegas.

“Maaf Mas Dim, aku bingung harus jawab gimana” ucapku sambil menatap ke bawah kakiku karena aku tidak sanggup melihat wajah Mas Dimas dengan keadaan canggung kayak gini.

Tiba-tiba tangannya meraih tanganku menggenggamnya,dan mendekapku kedalam pelukannya, dengan perasaan bergetar aku menarik badanku dari pelukannya, rasa gugup dan berdebar ini yang paling aku takutkan selama ini, sehingga aku harus menutup diri selama beberapa tahun ini.

“Aku tahu kamu pasti kaget karena aku mendadak bicara seperti ini, tapi semua yang aku utarakan ke kamu itu tulus dan serius Hani, kamu gak harus jawab sekarang, kamu pikirin dulu aja, aku cuma gak ingin diem aja seperti yang lalu terus” ucap Mas Dimas sambil tangannya menggenggam tanganku kembali.

“Kalau gitu aku masuk dulu ya Mas Dim, Mas Dimas juga hati-hati kalau pulang, makasih ya sudah nganter aku pulang” balasku lalu kembali aku menarik tanganku.

“Tapi besok aku boleh kan jemput kamu? Please jangan tolak tawaranku lagi Han” ucapnya dengan penuh harap kepadaku.

“Iya mas” ucapku lemah.

“Makasih ya, ya sudah, sampai ketemu besok ya Han” balas Mas Dimas bersemangat, kemudian aku melihat punggungnya pergi meninggalkanku. Sekilas aku membayangkan dia kembali lagi kepadaku, menggenggam tanganku, memelukku, aku sangat merindukan harumnya.

***


Surabaya, 14 April 2016.

Heyyyyyyyyyyyyy HANI!!!!!” panggil Gina dengan suara menggelegar layaknya petir di siang bolong.

Duhhhhh!!! Apaan sih Gin?! Manggil orang lain kayak orang kesurupan aja” ucapku sebal.

“Bener gak yang diomong anak-anak di kantin tadi, mereka bilang kamu tadi pagi dianter si Dimas, kamu pacaran sama Dimas?! Anjayyy, diem-diem tipe cowok kamu oke-oke lho, dulu Rendi ganteng, manis, terus kulitnya putih, sekarang Dimas ganteng-ganteng seksi gitu” cerocos Gina, sebenarnya bukan hal yang terlalu penting, namun perkataan simple itu membuat kepalaku pening seketika.

“Bisa ndak kamu diem!!!” bentakku keras seketika kepada Gina saat aku mendengar kata Rendi disebut-sebut hingga membuat dia pun tersentak kaget.

“Kok kamu nyolot sih Han, kamu marah sama omonganku?? Salah aku ngomong gini?” balas Gina jengkel, dari nada dan ekspresinya aku sudah yakin.

“Maaf Gin, aku cuma agak pusing aja” balasku menyesal.

“Dengerin aku Beb, kamu itu nggak pantes kayak gini terus,  seharusnya kamu nggak sedih terus kayak gini, semua yang kamu lalui selama ini dan semua yang terjadi itu bukan salah kamu Han, kamu harus mulai membuka diri, luka itu bukan untuk dibiarin terus ditangisi, tapi luka itu untuk kita belajar agar lebih hati-hati dan segera diobatin biar nggak infeksi, termasuk hatimu Beb” ucap Gina lirih sambil mengusap punggungku, dan tidak terasa air mata mulai mengalir deras dari mataku mengucur ke meja kerjaku.

***

Suasana kantor semakin gelap karena di luar hujan deras sedang mengguyur kota Surabaya, dan lebih sialnya lagi, Pak Hari ngomel sepanjang hari karena deadline yang harus segera diselesaikan team kami. Dan akhirnya, berakhir lah aku di sini, duduk di kantin kantor dengan menatap gelas kopiku yang sudah ketiga kalinya aku pesan, karena hari ini aku sudah ada janji makan malam dengan Mas Dimas, dan hujan yang tak kunjung reda padahal aku pingin cepet pulang tanpa menunggu dirinya yang sedang diomelin di ruang Pak Hari,

Oke semua karena Mas Dimas’ akhirnya hatiku menyalahkan Mas Dimas.

“Hani maaf ya buat kamu nunggu lama, maafin aku ya?” ucap Mas Dimas tanpa menarik nafas setelah berlari-lari ke arahku.

“Endak kok, aku juga baru turun” ucapku datar supaya aku bisa cepat bisa pulang.

“Kamu capek ya? Kok matanya sembab semua” nada bicara Mas Dimas sudah mulai terdengar khawatir.

Ohhh.. ini… semalam habis liat drama korea sama Gina, hahaha biasa cewek suka baper liat yang gitu-gitu” dan kenapa aku harus bohong umpatku dalam hati.

Oalah.. hehehe syukur deh, aku kira kenapa, Hani mau makan dimana nih?” mata Mas Dimas mulai berbinar-binar kembali.

“Terserah Mas Dimas aja, aku jarang makan di luar soalnya” balasku singkat.

“Oke, kalau gitu, kita makan di resto masakan Cina dekat apartmentku aja ya, di situ masakannya enak-enak, ayo kalau gitu, keburu hujannya turun lagi” ucapnya dengan semangat.

“Iya Mas” balasku pasrah.

Suasana di dalam mobil begitu hening, aku yang memang tidak berniat bicara apa pun, Mas Dimas pun hanya diam sibuk menyetir, canggung semua terasa campur aduk, ‘suasana apa ini’ ucapku dalam hati. Setelah sekian lama saling diam-diaman, akhirnya sampailah kami di restoran masakan cina yang direkomendasikan Mas Dimas.

Kami turun dari mobil, memasuki restoran itu, masih juga tidak ada pembicaraan yang berarti. Mas Dimas sibuk mencarikan tempat duduk, aku sibuk melihat-lihat suasana sekitar karena tidak tahu harus melihat apa lagi selain itu. Sesekali Mas Dimas bercerita dengan semangat betapa dia sering makan di sini dan merekomendasikan beberapa menu kepadaku, yang hanya kutanggapi dengan ala kadarnya. Dan terakhir, urusan pesan dan memesan makanan pun kuserahkan kepadanya yang notabene lebih tahu ketimbang aku yang baru pertama kali ke sini. Setelah cukup lama menunggu, diselingi dengan Mas Dimas yang masih gencar memancingku untuk larut dalam obrolan, akhirnya datang makanan yang kami pesan, dan well memang enak sih, ya untung lah, jangan sampai udah mahal, aku tahu karena sempat nonton price list-nya, lalu gak enak lagi rasanya, berasa pingin nampol yang jual kalau aku yang bayar, untung aja dibayarin.

“Gimana Han, suka??” Tanya Mas Dimas tiba-tiba.

“Enak kok Mas, enak banget malahan” balasku sambil tersenyum tipis.

“Syukur kalau kamu suka, kalau kamu tahu, aku dulu hampir tiap minggu ke sini sama orang tua ku, karena keluargaku suka banget sama masakan Cina, Hehehe” ucap Mas Dimas dengan ceria dengan menebarkan senyumannya yang memikat.

Ohh, gitu, hehe ya maklum Mas, enak banget soalnya di sini, makanannya enak, suasananya enak juga” imbuhku.

“Apalagi sama kamu, bagiku makanan gak enak pun bisa jadi enak Han” ucap Mas Dimas sambil memandangku dengan tersipu malu, dan dengan bodohnya aku pun ikut tersipu malu dengan ucapannya.

Setelah kami makan dan ngobrol cukup lama, akhirnya Mas Dimas mengantar aku pulang. ‘Capek banget badanku’ gerutuku dalam hati. AC mobil yang dingin, sandaran yang nyaman, dan suasana yang hening, tanpa terasa membuat mataku mulai terasa berat, dan pening di kepala mulai terasa karena menahan rasa kantuk yang luar biasa.

Aku gak bisa hidup tanpa kamu Yank” dan suara lembut itu tiba-tiba terngiang di kepalaku.

Rendi!!!!!!” pekikku seketika, dan serangan panik mulai melanda badanku, sesak nafas, mual, pusing, dan aku cuma bisa teriak-teriak dan tangisan hebat menyeruak di dalam mobil, dan sekilas aku melihat Mas Dimas dengan panik berusaha menenangkanku, lalu kegelapan mulai meliputi pandanganku.

Tolong aku Tuhan, jika Kau tidak mau mengambil rasa sakit dan rasa bersalah ini, aku mohon bawa aku ke tempatmu, karena aku sudah tidak sanggup lagi menahan beban perasaan ini kepadanya’.

“Hani, please bangun” sekilas aku mendengar dia terisak dan tangannya menggenggam tanganku dengan erat.

                          ***




























































Selamat malam semuanya!!!

Terima kasih yang masih setia membaca, atau bahkan menunggu. Makasih juga kalau barangkali ada pembaca baru yang sudi mampir di ceritaku ini. Buat yang sudah baca dari pertama, maaf banget karena aku baru bisa upload sekarang setelah sekian lama, berhubung kerjaan yang begitu padat, jadi hampir gak pernah ada waktu senggang buat nulis. Tapi puji Tuhan, akhirnya hari ini bisa lanjut lagi. :)

Jangan lupa vote and comment ya semuanya, satu aja vote dan comment kalian itu berarti banyak buatku :D

Jangan lupa kasih kritik dan saran juga ya guys, biar penulis yang masih pemula ini tahu mana letak kekurangannya ;)

Gbu all.

Continue Reading

You'll Also Like

431K 2.5K 18
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...
6.6M 332K 74
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
239K 748 9
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
149K 25.7K 37
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...