Scoutgirl Elly

De iguanaonstick

157 2 20

Elly seorang gadis pramuka mulai bekerja sebagai freelancer di Guild KGSP cabang kota Port-Triaslandia. Dima... Mais

1. Tugas Pertama Guild
3. Yang Bersinar Itu...

2. Berkemah di Hutan Alas-Teduh

50 0 9
De iguanaonstick

== Hutan Alas-teduh, Pukul 08.21 pagi ==

Sinar matahari pagi tersamar oleh rimbunnya pepohonan hutan Alas-Teduh. Elly berjalan menyusuri hutan sambil berdendang dan menikmati pemandangan di sekelilingnya.

"Hmm~ hmm~ ambil arah timur laut, terus jalan beberapa meter lagi."

Sambil mengikuti arah jarum kompas di dalam genggaman tangan kanannya. Ia mencari tempat dimana lokasi basecamp berada.

"Aha, itu tempatnya!" Elly melihat bendera berwarna merah dengan logo tunas kelapa kuning di tengahnya dan terpasang di dekat tenda personal yang sudah disediakan. Lokasi ini menjadi basecamp dimana Elly beristirahat. Kondisi tanah di sekitar tenda kering dan padat, juga ada sungai kecil yang jernih berjarak hanya beberapa meter.

"Okey, basecamp sudah ditemukan."

Elly merogoh kantong dan membaca kertas memo tugas dari guild. Petunjuk yang tertulis adalah : "Setelah tiba di pos basecamp, cari petunjuk lanjutan yang disimpan di dalam tenda".

Elly segera masuk dan mencari ke dalam tenda. Ia menemukan kertas memo petunjuk lanjutan yang disembunyikan di dalam. Kertas memo ini berisi angka, huruf, dan karakter yang acak yang harus diterjemahkan terlebih dahulu. Elly mengambil notes pedoman wajib pramuka berisi kunci dari enkripsi ini, dan menerjemahkannya ke pesan aslinya, berbunyi : Temukan dan bawa pulang jamur yang bersinar di malam hari.

Elly meregangkan tangan lurus keatas dan tersenyum lebar. "Okey.. sambil menunggu malam tiba, aku memasak makan siang dan bekal makan malam terlebih dahulu."

Ia keluar dari lokasi basecamp untuk mencari bahan yang dibutuhkan. Prioritas pertama Elly, menyiapkan bahan bakar api unggun. Ia mengumpulkan ranting, daun, biji pohon yang sudah kering dan berwarna kecoklatan yang tergeletak di sekitar basecamp.

"Yak, sudah cukup untuk tiga kali membuat api unggun." Ia meletakkan bahan bakar api unggun di dekat tenda, lalu ditutupi dengan terpal tahan air.

Selesai mengumpulkan bahan bakar api unggun, Elly melanjutkan keluar dari basecamp dan berjalan selama beberapa belas menit mengikuti jalan setapak. Ia berburu dan mencari flora dan fauna untuk dikonsumsi.

"Kresek! Kresek!"

Ada suara mencurigakan berasal dari arah semak rimbun kira-kira 10 meter di depan Elly.

Untuk berjaga-jaga, ia menyiapkan tongkat pramuka sambil menarik pisau survival dari sarung yang tersemat di pinggang kiri, lalu pisau dipasangkan ke ujung tongkat pramuka dan menjadikannya sebagai tombak.

"Hello~ ada orang di sana ?" Elly memanggil sesuatu yang bersembunyi di semak.

Tidak ada jawaban..

Elly langsung berinisiatif mengambil batu kecil dan segera melemparkannya ke semak.. "KRESEK!"

"KYUIII!!!"

Tiba-tiba seekor monster jelly melompat dari semak hendak menyerang Elly.

"Ah! Monster!" Secara refleks, Elly menghindari serangan lompatan monster jelly dan segera menyerang balik dengan tombak miliknya.

"JLEB! NGIIK~!" monster jelly hutan tertusuk tombak.

"Aah.. maafkan aku yah..."

Elly memeriksa tubuh monster jelly yang ia kalahkan. Ukurannya kira-kira 50 cm dan berat berkisar 1 Kg. Dagingnya dapat dikonsumsi dan rasanya seperti ubur-ubur.

"Hmm... bisa untuk lauk daging nih..."

Ia segera membungkus jelly hutan hasil buruannya ke tas plastik kedap udara dan berjalan kembali melanjutkan perburuan.

"Hmm... kurang sayur atau buah sudah lengkap deh..." Elly melanjutkan kembali perjalanan.

Hanya beberapa menit berjalan, Elly menemukan pohon wortel 3 warna sebesar 1 meter di depannya. Umbi Wortel berwarna merah-oranye-kuning ini terkenal sebagai superfood yang kaya vitamin A,B,C. Ukurannya besar dan mengenyangkan sebagai lauk sayur.

Tidak membuang waktu, Elly mendekati pohon wortel dengan perlahan untuk mencabut umbinya dari tanah.

"BRULL!!" Tiba-tiba pohon Wortel melompat dari tanah di mana ia tumbuh dan berusaha lari dari pandangan Elly.

"Wah! Ternyata sudah jadi mandragora!"

Elly segera berlari mengejar wortel mandragora, ia mengangkat tombaknya dan segera dilemparkan ke wortel mandragora.

"WHUUSH~ JLEB!" Mata tombak menancap dan menumbangkan wortel 3 warna dan menghentikan pelariannya. Tidak membuang waktu, Elly mendekati pohon wortel mandragora yang terjatuh. Ia menarik pisau machete yang disarungkan di belakang pinggang, langsung menebas batang pohon wortel dengan sekali ayun. Ini dilakukan supaya sang wortel mandragora benar-benar 'berhenti lari'.

"Maaf, Pohon Wortel..." gumamnya sambil membungkus umbi wortel dengan tas plastik kedap udara.

Elly duduk sejenak di tanah sambil meminum air dari botol canteen. Ia memandangi tas plastik berisi umbi wortel di depannya sambil tersenyum kecil. "Aah... Bisa masak tumis daging jelly dengan sayur wortel mandragora."

Setelah cukup beristirahat, Elly berdiri dan menggotong 2 kantong berisi hasil buruannya untuk dibawa pulang ke basecamp. "Yak, tinggal mengambil air di sungai..." gumamnya sambil berjalan pulang ke arah basecamp.

== Basecamp, Pukul 11.51 siang ==

2 Tas berisi hasil buruan disandarkan di bawah pohon besar rimbun. Elly memastikan tutup airtight tertutup rapat supaya tidak dicuri monster / hewan. "Huff... sudah tengah hari..." Gumamnya.

Elly berjalan menuju sungai dekat basecamp untuk mengambil air, ia membawa dua kantong plastik masing-masing berkapasitas 1500 ml.

Selesai mengantongi air sungai, Elly melihat beberapa siluet ikan yang berenang di sungai. "Wah, banyak ikan besar..."

Tidak membuang waktu, Ia segera melepas pisau survival yang terpasang di tongkat pramuka, menggantinya dengan mata tombak 4 bilah yang disimpan di tas pinggang kanan.

Elly berjalan masuk ke tepi sungai. Ia berdiri dengan tenang menunggu ikan besar lewat di dekatnya. Tongkat pramuka yang dipasangi mata tombak ikan diangkat, bersiap menombak ikan yang lewat.

Beberapa menit menunggu, Elly melihat seekor Gurame mendekati posisi dimana ia berdiri. "Sedikit lagi... mendekat sedikit lagi... " Batinnya.

"CRASH!"

Tombak melesat mengenai ikan Gurami sebesar 50 cm. "Maaf, Ikan Gurami..." Sekali lagi Elly meminta maaf kepada buruannya. Ia segera berjalan keluar dari sungai untuk melepaskan ikan yang masih menempel di mata tombak dan tersenyum puas. "Wah, makan besar nih... " gumamnya. Ia berjalan pulang ke basecamp.

== Basecamp tengah hutan Alas-Teduh, Pukul 12.11 siang ==

Elly berjalan menjauh sekitar 10-15 meter dari tenda basecamp sambil membawa sebagian bahan bakar api unggun dan semua bahan masakan yang telah ia kumpulkan. Ia mencari tanah berpijak yang datar dan kering untuk tempat memasak. Alasan Elly memilih posisi yang sedikit jauh dari tenda basecamp untuk menghindari serangan hewan / monster yang mencium aroma sisa makanan pada malam hari nanti.

"Yak, di sini bisa buat tungku api bawah tanah." Dengan segera Ia mengeluarkan sekop lipat multiguna dari tas pinggang kanan.

"CRAK! CRAK! CRAK!"

Selama beberapa menit, Elly menggali 2 lubang yang saling terhubung membentuk huruf 'U'. Satu lubang besar berdiameter sekitar 25 cm untuk tungku utama dan satunya 15 cm sebagai lubang udara. Ia membuat tungku api unggun di galian tanah (Istilah di IRL: Dakota Fire Pit).

Selesai menggali fire pit di tanah, Elly memasukkan beberapa ranting kayu, potongan kecil batang pohon, dedaunan, dan biji pohon yang sudah mengering dan berwarna kecoklatan masuk ke lubang yang lebih besar. Setelahnya, Ia mengambil sebatang kayu kering dan diparut dengan pisau survival. Hasil parutannya hampir sebanyak isi kepalan tangan dan dibungkus dengan rumput kering dan dedaunan kering dan dibentuk seperti sarang burung seukuran genggaman tangan. Selesai menyiapkan bola-bola sarang, Elly mengeluarkan batang magnesium yang dikalungkan di leher. Tidak lupa Ia memasukkan secuil kain arang ( char cloth ) di tengah bola-bola sarang burung untuk mempermudah proses menyalakan api. Elly mengerik batang magnesium dengan pisau survival untuk menaburkan sedikit serbuk magnesium dan mempermudah menyalakan api. Dirasa cukup, Ia langsung menggesek batang magnesium dengan notch sisi tumpul pisau survival. Gesekan ini menyebabkan percikan bunga api yang memicu reaksi berantai ke serbuk magnesium yang baru saja di kerik dan langsung membakar char cloth dan sarang burung yang terbuat dari rumput, daun, dan parutan kayu.

Setelah api membesar, Elly segera memasukkan sarang burung terbakar ke fire pit dan perlahan meniup api supaya membesar dan terbakar secara efisien. Setelah api dirasa cukup besar, Ia memasang 4 ranting yang masih basah dan bewarna kehijauan sebagai tatakan wajan / ketel / panci memasak.

Elly menempatkan ketel berisi air sungai untuk direbus diatas fire pit. Waktu menunggu air mendidih ini tidak ia sia-siakan, ia memotong wortel mandragora, mengiris halus daging monster jelly, dan membersihkan sisik ikan Gurame dengan pisau survival. Dengan portable seasoning-set yang disimpan di tas pinggang kiri, Ia membumbui ikan Gurame secukupnya.

"PIIII~!!" Air di ketel mendidih.

Elly segera memindahkan ketel air dan menumpangkan wajan penggorengan di atas api. Wajan diisi sedikit air untuk merebus potongan wortel selama beberapa menit. Setelah meniriskan wortel potong, Elly memasukkan butter-block kecil ke wajan penggorengan hingga meleleh.

"SRENG...!!"

Ia langsung menumis irisan daging jelly, dan dibumbui secukupnya. Setelah hampir setengah matang, ia memasukkan irisan wortel dan beberapa sendok air, lalu dibumbui dengan seasoning-set.

"SRENG! SRENG! SRENG!"

Selesai menumis, Elly memindahkan wajan dari atas api. Namun ia belum selesai... Ia mengambil ikan gurame yang telah di sunduk kayu dan mulai dibakar di atas api hingga matang.

"Wah... Makan besar nih" Batin Elly. Ia tersenyum puas. Dengan 3 bahan masakan ini, Elly memasak tumis jelly-with-carrot dan Ikan Gurame bakar. Masing-masing Ia bagi 2 porsi untuk makan siang dan bekal makan malam. Sebelum menyantap makan siang, Ia menyeduh teh yerba-mate favoritnya untuk menemani makan siang.

Elly bersandar di pohon rimbun tak jauh dari tempat memasak dan segera menyantap makanannya selagi hangat.

"Nikmatnya makan siang di alam bebas.."

== Sungai Dekat Basecamp, Tengah Hutan Alas-Teduh, Pukul 05.18 sore --

"La~ La~ La~" Elly mendendangkan lagu. Ia membasuh wajah dan menyeka tubuh dengan handuk basah. Ia menyegarkan tubuh dan pikiran terlebih dahulu dengan mandi di sungai dekat basecamp. Air sungai terasa menyegarkan dan dingin. Ia tetap waspada dengan sekelilingnya. Selesai mandi, ia memeriksa ulang perlengkapan dan peralatan yang akan dibawa.

"Ok, lengkap semua" gumam Elly dengan senyum percaya diri. Malam ini, Elly siap untuk menjalankan tugas pertama guild : menemukan dan membawa jamur yang bersinar di malam hari.

== Hutan Alas-Teduh, Pukul 06.22 malam ==

Elly berjalan menyusuri hutan di tengah gelapnya malam. Cahaya bulan purnama jadi satu-satunya sinar yang menerangi medan. Terdengar lolongan serigala di kejauhan, dan sesekali suara monster nocturnal yang aktif bergerak di malam hari. Mata Elly mulai terbiasa dengan gelapnya malam. Dedaunan hutan Alas-Teduh yang lebat turut andil menutupi sumber cahaya alami. Elly membawa lampu senter, namun ia simpan hanya untuk keadaan darurat. Ia berjalan dengan tenang dan tetap waspada untuk meminimalisir provokasi serangan monster / hewan buas yang dapat menyerangnya sewaktu-waktu.

"Huff..." Elly menghela nafas lega dan melihat sekelilingnya. Sejauh ini tampak aman, hanya satwa dan monster jinak yang sesekali terlihat lewat. Hal yang sedikit mengganggu hanya serangan nyamuk hutan. Namun Elly sudah mengantisipasi gigitan nyamuk dengan mengoleskan lotion anti-serangga yang ia bawa.

"Eh? Jangan-jangan itu ya ?"

Tidak lama berjalan di kegelapan malam, di kejauhan tampak samar-samar ada sesuatu yang bersinar. Jaraknya kira-kira beberapa ratus meter. Elly berhenti sejenak. Ia mengeluarkan teropong monoscope kompak dan memfokuskan penglihatan ke arah sesuatu yang bersinar di kejauhan. Gelapnya malam membatasi identifikasi visual di kejauhan.

"Ah, kemungkinan besar itu jamur yang dmaksud di memo guild."

Elly kembali melanjutkan langkahnya menuju ke arah sumber cahaya tersebut. Ia tetap mewaspadai situasi sekelilingnya yang diselimuti gelapnya malam.

"Semoga tepat, kalau tidak bisa sampai pagi nih..."

Continue lendo

Você também vai gostar

270K 13.3K 61
My name is Alex Cruz, I'm a omega, so I'm just a punching bag to my pack. But Emma, Queen of werewolves Sam, queen of dragons Winter, queen of vampi...
245K 7.3K 59
I could say this is one cliché story. A college girl died and transmigrated into an otome game she once played. Unfortunately she becomes the villain...
189K 4.6K 109
As the Maid of Evil, Y/n sacrifices her life for her twin brother. As the Mist Hashira, Y/n sacrifices her life for humanity. But not anymore will Y...
1.6M 111K 26
#Book-2 in Lost Royalty series ( CAN BE READ STANDALONE ) Ekaksh Singh Ranawat The callous heartless , sole heir of Ranawat empire, which is spread...