Next: kehidupan yang tenang (2)
________
"Sialan kau!! Winwin!! Berhenti menarik tanganku!!" umpat seorang pria yang memiliki tinggi badan *ekhem* tidak ideal.
"Ayolah Ten hyung!! Jaehyun hari ini membuka cabang barunya dekat dengan kebun binatang tempat aku bekerja!!" ujar Winwin, sang oknum penarikkan tangan.
"Tapi tidak harus menarik tanganku seperti ini!! Kau tidak sadar ya?! Tenaga bisonmu itu menarikku seperti menyeret sekarung beras!!" keluh Ten dengan wajah yang sudah tertekuk.
Winwin menghentikan langkahnya dan melepaskan tangan Ten, ia tersenyum polos dan tertawa "hehe"
"Aku akan mentraktirmu eskrim dengan topping ekstra, bagaimana?" tawar Winwin.
Ten yang muram langsung kembali semangat. "Oke setuju!!"
Mereka berdua lalu berjalan bergandengan tangan menuju caffe yang baru dibuka beberapa menit lalu. Caffe itu adalah milik sahabat mereka saat masih di bangku perguruan tinggi, Jaehyun.
Pemuda berdimpel pipi dengan kulit putih susu, dan tubuh proporsionalnya yang menarik sekawanan wanita layaknya bunga yang dikelilingi kupu-kupu cantik. Seorang adonis seperti dia yang selain memiliki wajah tampan dan tubuh yang bagus, juga pandai dalam berbisnis. Dia benar-benar seorang pemenang dalam hidup!
Tapi, ada satu hal yang kurang darinya. Dia tidak memiliki pasangan.
Sangat disayangkan bukan?
Sebenarnya...ada banyak wanita yang mengantri untuk menjadi kekasihnya, namun Jaehyun menolak mereka dan beralasan bahwa ia ingin fokus pada bisnisnya.
Alasan klasik!!
Ten pasti akan langsung mencibir jika Jaehyun menjawab dengan seperti itu.
"Hai Jay! Selamat atas pembukaan cabang barumu ya!!" Ujar Ten sambil merangkul yang lebih muda.
Jaehyun yang dirangkul hanya tersenyum tipis dan sedikit membungkuk karena *ekhem* Ten yang tidak terlalu tinggi.
"Waah!! Cafe mu ramai sekali!!" Seru Winwin yang sedang memperhatikan cafe.
"Yahh...ini bagus bukan?" Jaehyun memandang cafe miliknya dengan bangga.
Ten melepaskan rangkulannya dan mengangguk setuju.
"Ah ya! Dimana Jungwoo?" Tanya Jaehyun setelah menyadari bahwa sahabatnya kekurangan satu orang.
"Aku disini!!" Jawab seseorang dari pintu masuk. Itu Jungwoo, dengan senyuman manis miliknya ia menghampiri tiga orang yang sudah menjadi sahabatnya sejak bangku kuliah.
"Kenapa kau datang sendiri?" Tanya Jaehyun penasaran.
"Ah itu, aku habis mengirim CV ke rumah sakit milik Lee Company. Jadi aku meminta Winwin Hyung dan Ten Hyung untuk pergi lebih dulu." Jelas Jungwoo.
"Lalu... dimana Doyoung?" Tanya Ten
"Dia sudah datang sebelum kalian, dan sedang membantu Lucas dibelakang." Jawab Jaehyun.
"Si kelinci itu.. kenapa dia tidak menunggu kita ah.." Ten menggeleng sambil mengernyitkan dahinya.
"Sudahlah, ayo kita duduk. Aku akan memanggil mereka.." Jaehyun menuntun ketiga temannya ke meja yang terletak di sudut cafe.
"Apa kalian ingin pesan sesuatu? Aku akan mengatakannya pada bawahanku." Tawar Jaehyun.
"Eskrim double topping rasa coklat!!" Seru Ten penuh semangat.
"Eskrim vanilla dengan topping coklat!!" Winwin menimpali.
"Bagaimana denganmu?" Tanya Jaehyun pada Jungwoo.
"Aku ingin tiramisu cake dan jus alpukat." Jawab Jungwoo, Jaehyun mengangguk paham lalu pergi meninggalkan mereka menuju dapur.
"Kau mengirim CV ke rumah sakit milik Lee Company?! Kau gila?! Rumah sakit itu sangat ketat!! Bahkan ada rumor yang beredar bahwa pemilik rumah sakit itu sangat kejam!" Ujar Ten membuka topik.
Jungwoo menatap Ten bingung,"kenapa Hyung? Justru itu menantang untukku, lagipula itu hanya rumor..dan belum tentu benar. Aku akan percaya jika aku melihatnya sendiri."
"Jungwoo-ya...kau jangan daftar ke sana okay?? Aku akan membantumu mencarikan rumah sakit yang lebih bagus untukmu!!" Bujuk Ten.
Jungwoo menggeleng cepat,"itu tidak perlu Hyung, lagipula... aku tidak ingin bekerja terlalu jauh dari rumah. Dan kebetulan rumah sakit itu dekat dengan tempat tinggalku."
Ten menghela nafasnya dalam-dalam,"yahhh... baiklah, aku menyerah. Tapi jika kau merasa tidak nyaman berada di sana maka hubungi aku okay? Biar aku carikan rumah sakit lain."
Jungwoo tersenyum tipis dan mengangguk paham.
"Hey bro!! Sudah lama kita tidak berkumpul seperti ini Yo!!" Sapa Lucas dengan cengiran khasnya.
"Bisa tidak kau tidak perlu seperti ini?! Aku yang melihatmu seperti ini jijik hingga tingkat dimana aku bisa menampar kepalamu hingga lepas!!" Ucap Doyoung sarkas, ia lalu duduk di dekat Jungwoo.
"Ah Hyung... aku ingin duduk disitu.." Lucas memelas.
"Duduk di sana saja." Ujar Doyoung tak peduli, ia menunjuk kursi kosong yang berada di sebelah Winwin.
"Kemarilah Cas, disini kosong.." ujar Winwin sambil menepuk-nepuk kursi disebelahnya.
Mau tak mau ia mengikuti perkataan yang lebih tua, yahh... inilah resiko menjadi orang termuda. Selalu tertindas.
"Kudengar ada game online terbaru yang akan rilis baru-baru ini.." ujar Winwin.
"Ya, aku menjadi Beta tester untuk game itu. Dan kalian tahu?? Game itu sangat luar biasa!! Dari segi pemandangan, itu sangat luar biasa fantastis. Petualangan yang terjadi dalam game juga sangat banyak, kau bisa memilih misi harianmu dan mendapatkan banyak harta terpendam di instansi yang ada!!" Jelas Lucas penuh semangat, tentu saja itu karena dia adalah seorang gamers pro yang sudah terkenal karena kehebatannya dalam bermain game.
"Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Jaehyun setelah mendengar suara Lucas yang cukup keras.
"Peluncuran game baru." Jawab Doyoung.
"Oh.. setahuku itu sudah dirilis beberapa bulan lalu, sekarang adalah peluncuran versi hologramnya." Jaehyun mengingat game yang sering Lucas mainkan saat sedang istirahat kerja.
"Versi hologram? Apa itu sama dengan jam hologram yang sekarang dipakai masyarakat?" Tanya Ten, ia tidak mengerti jika berhubungan dengan dunia game dan teknologi.
Ia bahkan pernah hampir membuang jam hologramnya hanya karena ia tidak mengerti bagaimana mengoperasikannya. Dan Jaehyun dengan sabar mengajarkan Ten bagaimana mengoperasikannya selama satu bulan.
"Ya, hampir. Bedanya, untuk game online ini pihak pengembang menggunakan sebuah kacamata khusus yang dirancang untuk para pemain game mengalami sensasi nyata dari game yang mereka mainkan." Winwin menimpali, ia juga terkadang sering bermain game meski tak seahli Lucas.
"Haahhh... aku bingung jika membicarakan tentang teknologi!!!" Ten mengacak rambutnya frustasi, pasalnya ia seperti keledai dungu yang tak tahu apapun.
"Tidak apa-apa Ten Hyung, nanti akan ku ajarkan cara bermain game yang baik. Kau hanya perlu ikut untuk membeli kacamata khusus game itu jika sudah rilis, okay?" Ujar Lucas.
"Yang benar saja!!" Ten mendelik kesal.
Kelima orang lainnya tertawa karena merasa puas dengan reaksi Ten. Dan mereka melanjutkan perbincangan dan berlanjut ke topik yang lain.
To be continued
=====
Duhh masih panjang ceritanya:'(
Yang baca, yang komen sama yang komen jauh banget selisihnya:') jomplang
Vomment ✔