My Ice Senior [Complete]

By DilaWahidatu

1.4M 107K 3.7K

[Masih Lengkap] Ini tentang bagaimana Adira menyukai Febby-kakak kelasnya yang mempunyai sifat dingin seperti... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Part 59
Part 60
Part 61
Part 62
Part 63
Part 64
Part 65 (End)
Extra Part
Annoucement

Part 49

15.7K 1.3K 14
By DilaWahidatu

Adira menatap dirinya di cermin, cewek itu terlihat sangat cantik dengan memakai baju sweeter yang dilapasi jump suit dan rambut yang dibiarin tergerai.

Malam ini dia dan Faiz akan ke rumah Febby. Karena cowok itu mengadakan acara barbaque di rumahnya. Untuk pertama kalinya Adira akan mengunjungi rumah tersebut.

"Udah siap belum? Kalo lama abang tinggal nih," ucap Faiz yang sudah berkacak pinggang di depan pintu kamarnya.

Adira yang tadinya asik bercermin pun segera berlari kecil menemui abang nya. "Udah kok bang, yuk." lalu cewek itu menggandeng tangan sang Abang. Faiz yang melihat kelakuan adiknya itu hanya bisa geleng geleng kepala.

Udara malam kali ini lumayan sejuk, berhubung rumah Febby dekat, Adira dan Faiz memilih berjalan kaki menuju rumah cowok itu.

Setelah sampai disana, mereka disambut langsung oleh Febby yang kebetulan barusan sampai dari membeli beberapa camilan dan botol minuman soda berukuran besar dari minimarket. Lalu mereka dibawa menuju tamam belakang rumah tersebut.

Saat mereka sampai di halaman belakang, Adira melihat sudah ada beberapa orang yang duduk di kursi yang sudah disiapkan, siapa lagi kalo bukan ada teman teman SMA nya Febby, dan beberapa teman di kompleks. Tidak hanya itu, Adira juga melihat Amira yang tengah duduk di dekat Farhan yang sedang menyiapkan alat barbaque.

"Adira, sini sini," ucap cewek itu antusias saat melihat Adira datang. Adira pun mengangguk dan berjalan mendekat. "Ish untung lo datang, bete bener gue cewek sendirian disini."

"Bener kan apa yang aku bilang, Adira pasti datang. Gak percaya sih," ejek Farhan yang masih asik sama alat barbaque itu.

"Bodo."

"Eh Mir, lo udah dari tadi?"

"Iya lah, dari sebelum pada kumpul makanya gue bete daritadi gak ada yang asik diajak ngobrol." mendengar itu membuat Adira terkekeh.

Mereka pun mulai bergabung, mengobrol ringan di suguhi canda tawa seperti biasa sambil menikmati camilan yang Febby bawa dari luar. Sedangkan Adira dan Amira menyiapkan bahan untuk barbaque.

"Woi Feb minta gelas dong, masa minum soda langsung dari botol," ucap Derwin yang sedang menggendong salah satu botol minuman soda seperti anak bayi.

"Ambil aja sana sendiri," ucap Febby yang sedang duduk disamping Adira sambil membantu cewek itu menyiapkan bahan bahan barbaque.

"Dasar Febby gak berperiketemanan."

"Alah biasanya aja main nyelonong aja kek rumah sendiri," ucap Febby, lalu bangkit dan menuju ke dalam rumah.

"Iya juga sih," ucap Derwin sadar diri.  Mau kemana lo Feb?" tanya nya.

"Ambil gitar di kamar."

Dengan malas malasan Derwin pun menurunkan botol minuman soda tersebut, lalu bangkit dari tempat duduknya ingin menuju dapur untuk mengambil gelas. Melihat itu membuat Adira terkekeh.

"Eng– kak biar gue aja yang ambil gelasnya sekalian gue mau ke kamar mandi," cegah Adira yang memang kebetulan ingin buang air kecil.

"Alhamdulillah gak jadi jalan gue, yaudeh deh nitip ya."

"Oke," ucap Adira. Lalu cewek itu menyenggol Amira. "Mir, anterin gue yuk ke kamar mandi, gue gak tau tempat nya."

"Yaelah Dir, makanya suruh kak Febby ngajak lo main kesini," ucap Amira lalu terkekeh. Kemudian dia bersama Amira masuk ke dalam rumah Febby.

***

Setelah panggilan alam nya selesai, Adira pun menemui Amira yang berada di meja makan, tapi disana Amira tidak sendiri melainkan bersama wanita paruh baya yang Adira yakin adalah Mama nya Febby.

Hellen yang melihat Adira berjalan mendekat pun tersenyum hangat. "Ini Adira kan, adeknya Faiz?"

"Iya Tente," ucap Adira lalu menyalimi tangan Hellen. Wanita paruh baya itu pun mengusap rambut Adira. "Sini duduk." Adira menurut dan duduk di sebelah Hellen.

"Kalian satu sekolah ya?" tanya Hellen kepada keduanya.

"Iya Tante, malah satu kelas," jawab Amira.

"Pantesan keliatan akrab banget."

Sambil mengobrol kecil, Adira membantu Amira meletakkan gelas di atas nampan. Bagi Adira Mamanya Febby adalah tipe orang yang mudah akrab jadi tak membuat suasana canggung diantara mereka.

Sedang asik mengobrol, tak lama terdengar suara telpon di ponsel milik Hellen yang langsung diangkat wanita itu. Mereka berdua yang sudah selesai menyusun gelas pun ingin beranjak dari sana dan menemui teman temannya.

"Oh iya Tante boleh minta tolong gak?" tanya Hellen yang sudah menutup telpon tersebut. Mendengar itu, langkah mereka berdua pun terhenti.

"Minta tolong apa Tante?" tanya Adira

Hellen mengambil sebuah kotak dari atas kulkas lalu memberi nya kepada Adira. "Tolong kasihin sama Febby ya, ini tadi paketnya nyampe sore tapi bi Uli lupa ngasihin ke anaknya. Tante mau buru buru soalnya, ada acara makan malem bareng klien Papanya Febby, itu Papanya udah jemput di depan."

"I–iya Tante."

"Yaudah kalo gitu Tante jalan dulu ya," pamit wanita paruh baya itu sambil membawa tas jinjing miliknya.

"Udah sono kasih ke kak Febby, kamarnya ada di lantai dua pintu putih polos," ucap Amira setelah sepeninggalan Hellen.

"Tapi-"

"Ntar kak Febby nyariin barang nya loh, udah gak papa kan lo pertama kali main di rumah ini jadi biar lo tau." ucap Amira yang menggoda Adira. "Kalo gitu gue diluan ya mau ngasih gelas ke anak anak, ntar mereka nungguin. Babay, good luck ya!"

"Eh Mir jangan tinggalin gue dong." Adira cemberut menatap kotak tersebut.

"Gue ke kamar kak Febby gitu?" gumam nya

***

Dengan memantapkan hati, Adira pun melangkahkan kakinya sampai di depan pintu kamar Febby. Lalu cewek itu mengetuknya.

"Masuk," ucapnya dari dalam. Adira pun membuka pintu tersebut, pertama kali yang ada di benak Adira adalah kamarnya Febby rapih.

"Han, lo liat paketan gue gak-" pertanyaan Febby terhenti saat dia melihat Adira lah yang masuk tadi. "Aku kira Farhan."

"Ini kak dari Tante Hellen," ucap Adira sambil menyerahkan kotak yang dia pegang.

Febby pun menerima kotak tersebut dan membukanya, sebuah hoodie berwarna abu abu dengan list coklat dipinggirnya. Lalu cowok itu berjalan menuju lemari nya dan meletakkan hoodie tersebut digantungan baju.

"Banyak banget Hoodie sama jaketnya kak, belum lagi yang masih sama aku." cowok itu terkekeh.

"Kalo kamu mau, jaket punyaku untuk kamu aja. Anggep aja kenang kenangan dari aku." Adira bersorak dalam hati.

Kalo dikamarnya terdapat rak buku khusus novel, lain hal dengan Febby. Rak buku miliknya berisi buku pelajaran. Lalu dirinya tak sengaja melihat foto cetakannya yang di tempel Febby.

"Ihh ternyata ditempel juga," ucap Adira gemas.

Febby tersenyum tipis, lalu berjalan membuka pintu balkon nya. Adira yang penasaran pun mengikut. Disana dia melihat sebuah teropong, cewek itu pun mendekati benda tersebut dan mencobanya.

"Bukan gitu caranya." Febby pun berdiri di belakang Adira lalu mulai mengatur benda tersebut.

"Wah bintangnya keliatan deket banget." cewek itu tampak senang, lalu Adira menolehkan kepalanya sebelah kiri, saat itu juga wajah Febby sedang berada disampingnya. Dan dengan tidak sengaja Febby mencium pipi Adira.

Cukup terpaku lama, keduanya pun tersadar dan Febby segera berjalan menjauh dari Adira menuju pembatas balkon. "Sorry... " ucapnya.

Adira menyentuh pipinya dan dia yakin wajah nya pasti memerah. Tak mau ada rasa canggung diantara keduanya, Adira pun menyusul Febby. Dia melihat ke bawah, dimana temen temannya sudah memulai acara barbaque tanpa mereka berdua.

Dasar gak tungguan lagi batin Adira

"Ada tiga hal yang pengen aku ungkap secara jujur ke kamu," ucap Febby yang membuat Adira menoleh.

"Wihh, apa itu kak?"

"Aku gak tau reaksi kamu bakal gimana, tapi aku coba jujur." Adira menatap Febby curiga, ada apa dengan cowok ini.

"Dulu, aku kira perasaan aku ke kamu hanya sekedar peduli karena kamu adiknya Faiz. Pertama kali  jadiin kamu pacar kakak aja, karena aku ingin ngelindungi kamu dari Kanta yang mau jadiin kamu mainan." mungkin ini saatnya dia berkata jujur. Mendengar itu Adira sedikit kaget. "Seiring berjalannya waktu, aku baru sadar, ternyata perasaan aku ke kamu bukan hanya sekedar peduli tapi aku benar benar punya perasaan lebih yang gak pernah aku sadari," lanjutnya.

Febby meraih kedua tangan Adira. "Aku memang gak bisa nyatain perasaan ke kamu seromantis orang orang. Tapi percayalah Adira, aku sayang kamu." mendengar itu membuat hati Adira lega.

"Aku juga kak." Adira tersenyum lebar. Senyum yang membuat Febby lemah jika berhadapan dengan gadis itu. "Yang kedua apa?"

"Aku bakal kuliah di luar negeri bareng Farhan." Adira sudah tak kaget lagi mendengar itu, karena Amira sudah bercerita beberapa hari lalu tentang Farhan yang akan mulai sibuk belajar, mulai sekolah nanti.

Walaupun sudah mengetahui dari Amira, Adira ingin mendengar langsung dari Febby. Dan malam ini cowok itu yang berbicara sendiri tanpa diminta.

"Baguslah, semangat belajarnya. Jangan ngecewain Om Anggara."

Kini Febby yang dibuat kaget dengan reaksi Adira. "Kamu kok biasa aja?"

"Emang aku harus gimana? Ngambek seminggu," Adira terkekeh.

"Kamu gak kaget gitu?"

"Lagian aku udah tau juga dari Amira, tapi aku cuman mau dengar dari kamu nya langsung."

"Terus kamu gak takut ada apa apa sama hubungan kita, kan pasti kita LDR."

"Ihh kok kamu yang bawel sih kak." Adira tertawa kecil dengan tingkah Febby. "Aku juga pernah mikir apa yang kak Febby pikirin, tapi aku sadar, hubungan itu dilandasi kepercayaan dan komitmen satu sama lain. Kita jalani aja dulu. Kalo masalah kedepannya kita gak tau bakal gimana, cuman Tuhan yang tau. Kalo emang jodoh gak bakal kemana."

Febby tersenyum, ada perasaan lega dengan pernyataan Adira yang dewasa. Cowok itu mengusap puncak kepala Adira.

"Terus yang ketiga apa?"

"Besok kamu dateng ke lokasi yang aku share."

"Oke, awas kalo bohong," ancam Adira bercanda. "Yaudah yuk kebawah, masa mereka udah mulai barbaque diluan." Febby mengangguk, lalu meraih tangan Adira untuk digandengnya menuju taman belakang

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

710K 57.8K 51
Walaupun jahil semua orang menyukai Alingga. Kecuali Lyana. Alingga akan bersikap baik pada semua orang. Kecuali pada Lyana Start : 20 maret 2022 Fin...
2.6M 138K 55
"Status doang pacaran, tapi dianya lebih asik sama sahabatnya sendiri. Sebenarnya pacar dia tuh gue atau cewek itu sih? Kesal banget!" sewot Alissa y...
1M 68.1K 61
β€’ 𝘚𝘦𝘲𝘢𝘦𝘭 𝘰𝘧 π˜’π˜¦π˜Ίπ˜΄π˜©π˜¦π˜·π˜’ β€’ [α΄›α΄‡Κ€κœ±α΄‡α΄…Ιͺα΄€ α΄ α΄‡Κ€κœ±Ιͺ ᴄᴇᴛᴀᴋ] "Vendo gak bakal tinggalin Via kan?" "Iya, Vendo gak bakal tinggalin Via." "Janji sama...
1.3K 186 62
Renjana Aranka Arundati, gadis pembuat onar yang terkenal dengan wajah cantiknya. Dia memiliki banyak mantan. Bagi Renjana, sekolah adalah tempat unt...