Sugar daddy

By wusanidol_

42.1K 5K 855

"Jangan mentang-mentang wajahmu manis kau sok ingin menjadi sugar daddy-ku!" Secret pair Cast: KimTae MinSuga... More

01. Taetae yang malang
02. Bertanya
03. Jebakan?
04. Deals?
05. Then...
beep
06. Baby
07. Confession
09. Mad
10. Meet his mother
11. Tidak terduga
12. Taehyung, maaf.
13. Stay
14. Taehyung has left
15. Breakdown but...
16. Flashbacks
17. Date to make up
18. How to shoo fly

08. Not expected

1.9K 264 31
By wusanidol_

Taehyung diantar pulang oleh Suga setelah menghabiskan masing-masing tiga sushi dibagi dengan Suga, setelah mereka membersihkan diri tentu saja.

Oh ya, Suga juga sempat mengobati luka bekas pukulan yang menjalar di punggung Taehyung, dan tidak hanya satu, beberapa bekas pukulan rotan juga ada disekitarnya.

Suga memberhentikan mobilnya didepan taman, seperti yang dikatakan Taehyung.

"Uhm, terimakasih hyung."

Suga mengangguk tidak lupa memberikan senyum ramah, Taehyung keluar dari mobil kemudian melambai sedangkan Suga melajukan mobilnya perlahan setelah mengatakan, "Jaga dirimu."

Taehyung berjalan ke rumahnya, ketika sampai di pelataran, Taehyung segera meraih kenop pintu dan mengayunkannya kedalam.

"Taehyung pulang."

Taehyung melirik kekiri dan kanan, mengedarkan tatapan keseluruh rumah yang cukup bersih, "Bu?" panggil Taehyung.

"Dibelakang!" Taehyung menghela nafas kala masih ada sahutan, Taehyung lantas bergegas menuju belakang rumah, dia menemukan ibunya sedang menggendong Taehyun sambil menyiram bunga favoritnya, lily putih.

"Kau tidak ada di taman semalam, kemana?" Taehyung sempat menghentikan langkahnya, matanya perih karena air menyeruak memaksa keluar.

Ibunya peduli.

"A-ah Taehyung, menginap dirumah teman." jawab Taehyung yang tidak sepenuhnya berbohong.

"Lain kali beritahu ibu jika ingin menginap. Kau sudah makan?" Taehyung mengangguk disamping sang ibu, dia meminta selang air yang dipegang ibunya, berniat membantu.

"Siapa nama temanmu?" tanya ibu Taehyung.

"Uh, sebenarnya bukan teman, dia kenalanku tapi dia bekerja sebagai pengawas bulanan di kampusku." jawab Taehyung selagi memutar selang seperti orang menoleh ke kanan dan kiri.

"Lebih tua darimu?" Taehyung mengangguk.

"Katakan padanya ibu mau bertemu dalam waktu dekat." Taehyung melebarkan matanya terkejut, kepalanya yang tadi agak tertunduk terangkat.

"Huh?"

Ibu tertawa pelan, Taehyung lagi-lagi dibuat terkejut dengan perilaku ibunya.

"Ibu mau bertemu dengannya, bisa?"

Taehyung berbalik, membuat selang yang masih mengeluarkan air beralih menyiram rerumputan yang diinjaknya.

"I-ibu y-yakin?"

Taehyung bisa melihat sang ibu terseyum dan mengangguk dua kali.

"A-aku tidak tahu ka-kalau d-dia bisa b-ertemu t-tapi—" tawa sang ibu menghentikan kegugupan Taehyung, jantungnya berdebar tidak normal, tapi Taehyung tahu dia hanya kelewat senang dan tidak bisa mengungkapkannya karena sang ibu meresponnya dengan baik.

"Tenang, Tae. Jika dia baik kenapa kau takut, hm?" Taehyung bernafas sebentar sebelum menjawab pertanyaan sang ibu.

"Uhm, a-akan kusampaikan nanti, jika bertemu dengannya." sang ibu mengangguk mengerti lantas Taehyung mematikan selang air kemudian menghampiri sang ibu untuk memeluknya.

"Maafkan ibu~" Taehyung mendengar itu dan entah kenapa Taehyung merasa lega dan senang.

"Tidak apa, ibu hanya tertekan." Taehyung mengeratkan pelukan, ia memberanikan diri untuk mencium pipi ibunya.

"Ayo kedalam." Keduanya masuk kerumah dengan perasaan campur aduk, terlebih Taehyung yang tidak menyangka hal ini terjadi.

"Taehyung, kau dimana? Ini sudah jam sebelas kurang tapi kau belum ada dikampus, mau jadi apa kau hah?!"

"Taehyung belum datang?"

Jimin melotot mendengar suara berat tak dikenal berbicara diseberang sana.

"Uh- siapa kau?!" tanya Jimin.

"Suga, daddy Taehyung." Jimin melotot, T-taehyung punya sugar daddy?!

"Uhm, maaf tuan akan ku tutup sekarang. Maaf sekali!" Jimin segera mematikan sambungan telepon tersebut, tak lama pundaknya ditepuk membuatnya berbalik dan menemukan Taehyung yang datang dengan senyuman lebar.

"Halo Jiminie."

"Kau punya sugar daddy?" Taehyung lantas melotot, wajah cerianya hilang digantikan dengan wajah terkejut. Taehyung menarik Jimin masuk ke kelas kemudian memilih bangku yang paling belakang.

"Bagaimana kau tau?!" bisiknya.

Jimin menaik turunkan alisnya, menatap Taehyung menggoda, "Jadi, benar?"

"Katakan, dari mana kau tau?!"

Jimin menggoyangkan ponselnya, mengundang kernyitan dalam di dahi Kim Taehyung.

"Maksudmu?"

Jimin mendengus kesal lantas menjawab, "Aku menelponmu tadi dan yang menjawab dia."

Taehyung melotot, "J-jadi?"

Jimin tertawa pelan, "Apa dia seposesif itu? Astaga."

Jimin mengerang karena belakang kepalanya dipukul Taehyung, "YAK! AKU BAHKAN TIDAK TAHU JIKA PONSELKU KETINGGALAN!" jawab Taehyung.

"Kemarikan ponselmu." Taehyung menjulurkan tangannya meraih ponsel Jimin, mencari kontaknya kemudian mengirim pesan.

Jimin
Hyung, aku tidak tahu kalau ponselku tertinggal, apa kau bisa mengantarkannya nanti?

Taetae
aku akan menjemputmu.
katakan saja jika kau sudah pulang baby

Taehyung mendengus, hidungnya kembang kempis, jimin yang melihatnya hanya bisa menggeleng heran.

Jimin
It's DADDY 😤
aku pulang pukul 3

Taehyung kemudian menghapus chat room dan mengembalikan ponsel Jimin.

"Aku tidak percaya kalau kau seorang baby."

"Memang bukan."

Selanjutnya dosen datang dan memulai kelas.

"Jim-" Taehyung menahan Jimin yang hendak berjalan menuju kantin, barusan kelas selesai, tinggal satu kelas lagi, tapi sayangnya kali ini Jimin tidak satu mata kuliah dengan Taehyung.

"Apa?"

Taehyung menunjuk kebelakang Jimin dengan dagunya, Jungkook datang dengan pakaian casual khas anak kuliahan.

"Da- maksudku, Jungkook?"

"Kelasmu sudah selesai?" tanya Jungkook tanpa basa-basi.

Jimin menggeleng, "Satu lagi. Mau ikut kekantin?" Jungkook mengangguk lantas merangkul Jimin, meninggalkan Taehyung yang terpatung bak angin bagi mereka.

"YAK!" Taehyung menggerutu lantas mengikuti mereka tidak jauh dari mereka sambil mencebikkan bibirnya.

"Taehyung-ah!"

Mendengar namanya dipanggil, Taehyung menghentikan langkahnya lantas menoleh ke koridor di sisi kirinya.

Seorang perempuan melambaikan tangan kepadanya.

"Oh, Joohyun?" gumamnya. Perempuan itu mendatanginya, selang tiga detik dia sudah ada didepan Taehyung.

"Halo, kau ada waktu akhir pekan ini?" tanya perempuan itu tersenyum ramah, untuk sesaat dia kagung dengan kecantikan Joohyun yang katanya keturunan kerajaan.

"Uhm, entahlah, akan ku beritahu nanti."

Wajah Joohyun berubah cemberut, "Eung- kau masih ada kelas ya?" Taehyung mengangguk, "Akan mulai dalam empat puluh lima menit."

Wajah Joohyun kembali riang, sejyuman lebar terbit disana, "Kalau begitu ayo ke kantin!" Tangan Taehyung ditarik Joohyun, membuat tubuh Taehyung mau tidak mau harus mengikutinya.

Didalam pikirannya, berbagai pertanyaan terus muncul, entahlah, tiba-tiba sekali sang puteri -sebutan Joohyun di kampus- mau menghampiri Taehyung yang biasa-biasa saja.

Derajatnya, maksudku.

Ya, ya aku tahu, bahkan Taehyung sendiri menyadari bahwa dia diatas rata-rata, tampannya. Jika boleh dibilang, dia anime in real life, banyak kok wibu yang tidak segan bersorak 'Kaneki Ken' ketika Taehyung berdiri untuk memperkenalkan diri karena terlambat di hari pertama ospek.

"Taehyung-ah, mana teman-temanmu?" tanya Joohyun. Pandangan Taehyung ikut mengedar, ada Jimin dan Jungkook yang tidak jauh darinya, tapi kursi yang mereka ambil pasti hanya dua, jelas sekali mereka tidak ingin di ganggu.

"Ehm, entahlah, kenapa tidak bergabung dengan teman-temanmu?" tanya Taehyung menunjuk beberapa perempuan yang meneriakkan nama Joohyun untuk duduk bersama mereka.

"Em- baiklah tapi setelah membeli makanan, ayo!" Joohyun lagi-lagi menarik lengan Taehyung, melewati beberapa kerumunan dan-





























"Taehyungie?"

















Terakhir yang Taehyung lihat sebelum berbelok mengikuti Joohyun adalah tatapan tajam sosok pendek itu.

Continue Reading

You'll Also Like

56.2K 5.1K 14
[FOLLOW SEBELUM BACA] Brothership, Harsh words, Skinship‼️ ❥Sequel Dream House ❥NOT BXB ⚠️ ❥Baca Dream House terlebih dahulu🐾 Satu atap yang mempe...
47.9K 4.5K 29
° WELLCOME TO OUR NEW STORYBOOK! ° • Brothership • Friendship • Family Life • Warning! Sorry for typo & H...
47.8K 8.1K 12
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...
301K 23.4K 101
Kita temenan karena tetanggaan juga, gue kenal dia udah dari dia masih dalem perut bundanya