Cinta diatas Sajadah

By khnnurila

2.2K 90 14

Trisya Putri Anatasya. Seorang gadis yang memiliki paras yang cantik. Ia adalah seorang gadis yang shalehah m... More

Prolog
Satu
Dua
Tiga
Lima
Enam
Tujuh

Empat

195 10 0
By khnnurila

       
__________________________________________________

                           
🍁🍁🍁

Hari pertama OSPEK..

setelah turun dari mobil Ara segera berlari menuju lapangan tempat berkumpulnya semua MABA (mahasiswa baru).

Ketika sedang berlari Ara menabrak seseorang. "Aduh" Ara meringis sambil mangibaskan gamisnya yang sedikit kotor.

"Afwan" ucap seseorang yang menabrak Ara tersebut.

Ara mulai berdiri dengan susah payah dan menatap tajam orang tersebut "lo? lo yang kemaren kan? yang nabrak gue juga?" Ara menunjuk orang tersebut dengan galak.

"Oh lo yang kemaren?" tanya Pemuda tersebut yang diketahui bernama Fauzan.

"Iya gue, lo hobby banget ya nabrak gue dari kemaren, heran deh"

"Afwan, gue tidak sengaja lagian lo yang berlari lari tanpa memperhatikan ada orang yang berjalan di depan lo" ucap Fauzan sambil menundukkan kepalanya.

Tidak mau di salah kan Ara memandang Fauzan dengan kesal. "Maaf maaf dari kemaren maaf mulu lo, kesal gue. Dan lo nyalahin gu_"

Ucapan Ara tergantung ketika seseorang memanggil namanya "Ara?"

Ica adalah orang yang memanggil Ara setelah Ara menoleh ia pun menghampiri Ara dan Fauzan.

"Ngapain disini?"

"Ni Ca orang yang gue ceritain kemaren" adu Ara.

"Afwan ya, gue benar ga sengaja" Fauzan meminta maaf ntah keberapa kalinya.

"Iya, afwan juga teman saya memang kayak gini" ucap Ica merasa segan.

"Iya, kalau gitu saya pamit, Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam" balas Ara dan Ica.

"Iissss Ica ngapain lo minta maaf kan dia yang salah?"

"Ra kita ga boleh menyalahkan orang lain, dan kalau orang udah minta maaf harus di maafin Ra dosa lo " Ica memperingati Ara.

"Iihh,,, iya deh" pasrah Ara.

"Yaudah ayo kesana ntar dihukum lagi gara gara telat"

Mereka pun menuju lapangan tempat OSPEK akan dilaksanakan.

       
                       
🍁🍁🍁

"Woi Zan, Fuzan" teriak Angga sambil melambaikan tangannya.

Mendengar namanya dipanggil Fauzan menoleh kebelakang dan menemukan Angga .

Angga menghampiri Fauzan dan berkata "lo jadi kuliah di sini ? jurusan apa Zan?"

"Administrasi publik. Kan lo yang nyaranin gue buat masuk kampus ini"

"Waahh, mantap dah"

Angga dan Fauzan adalah sahabat sedari kecil, tapi Angga lebih tua satu tahun di atas Fauzan. Tapi mereka tidak pernah mempermasalahkan umur.

Walau pun beda sekolah mereka tetap sering bertemu karena Fauzan adalah teman curhat bagi Angga.

Begitu lah mereka walaupun Angga lebih tua dibanding Fauzan tapi panggilan mereka memang seperti itu.

Angga tidak akan suka jika di panggil kakak atau abang oleh Fauzan.

"Keren banget lo, lo jadi panitia OSPEK nih ceritanya?" goda Fauzan sambil menarik almamater yang dipakai oleh Angga.

"Jelas dong, lo juga harus wajib masuk BEM"

"In sya Allah".

"Oke, gue duluan ya masih ada tugas nih" pamit Angga.

"Siap kakak senior" Fauzan mengacungkan jempolnya sementara Angga menatap jengah dengan tingkah Fauzan.

Jika kalian tanya sikap Fauzan itu berbeda beda, jawabannya adalah iya. Fauzan hanya akan bersikap seperti ini hanya pada keluarga dan sahabatnya termasuk Angga. Tetapi jika di luar dia akan bersikap dingin, dan irit bicara dan memasang tampang kerennya.

          
                     
🍁🍁🍁

Setelah selesai pembukaan OSPEK, seluruh MABA kini disuruh mengeluarkan barang yang disuruh dibawa kemaren.

"Duhh,, kertas biru gue mana nih" panik Ara. Ia kembali membongkar isi tasnya tapi nihil tidak ada kertas biru itu.

"Barisan Ica jauh lagi," karena berbeda jurusan mereka tidak baris berdampingan.

Ica mengambil jurusan Administrasi Perpustakaan, sedangkan Ara mengambil jurusan Administrasi Negara.

"Ada apa?" tanya salah satu senior yang termasuk panitia saat melihat ara yang beberapa kali membongkar tasnya.

"Mmmm,, mmmm,, kertas biru... saya tinggal kak" ucap Ara terbata bata.

setelah Ara mengatakan itu, panitia OSPEK yang Ara ketahui bernama Azka pun berjalan ke depan dan berkata "bagi siapa saja yang tidak membawa perlengkepan yang disuruh kemaren segera berdiri di ke depan"

Ara menghembuskan nafas kasar "parah tu senior gue kira mau bantuin makanya nanya eh malah disuruh kedepan gue"

Ketika hendak berjalan ke depan sesuai perintah senior tadi buku kuning yang ia pegang jatuh karena terkena tangan seseorang ia pun mengambil bukunya.

"Nadira?" panggil orang tersebut dengan nada terkejut.

"Rafa?" balasnya sama terkejut.

"Lo masih ingat gue kan?" tanya Rafa.

"Masih lah, masa lupa sama seorang Rafa teman sekelas SMP gue yang sering buat onar di kelas" ucap Ara sambil tertawa kecil mengingat salah satu teman cowoknya ini yang sering buat ulah baik di kelas maupun di luar kelas.

"Wahh, parah lo ingatnya keburukan gue doang" Rafa pura pura kesal.

"Sekali lagi bagi siapa saja yang tidak membawa perlengkepan yang disuruh kemaren segera berdiri di ke depan" Azka mengulangi perintahnya karena melihat Ara masih enak mengobrol.

"Ehh gue kedepan dulu Fa" pamit Ara.

"Ngapain?"

"kertas biru gue ketinggalan"

"kertas biru?, oh gue punya dua nih" Rafa membuka tasnya dan mengambil kertas biru lalu menyerahkannya ke Ara.

"Waaahhh, thanks bangat Fa, gue balik ke barisan yang tadi dulu ya"

"Iya"

Setelah Ara kembali ia pun menggulung kertasnya. Sedangkan Azka yang melihat Ara kembali ke belakang bukannya berjalan kedepan menghampirinya. "kenapa ga maju?" tanya Azka.

"Eh? anu kak saya... Kertas saya udah ketemu kak"

"Oh" setelah itu Azka kembali memeriksa siapa yang tidak lengkap.

"Huuhhh,, untung aja" Ara membuang nafas lega, karena tidak jadi mendapat hukuman.

                           
🍁🍁🍁

Akhirnya hari pertama OSPEK selesai seluruh maba kini di perbolehkan pulang.

"Ra tadi siapa yang ngobrol sama kamu?" tanya Ica. Sekarang mereka sedang berada di halte depan kampus menunggu jemputan masing masing.

"Oh itu, Rafa teman SMP gue" balas Ara sambil tersenyum.

"Ohh".Ica menjawab sambil menganggukkan kepalanya

"Hehe, iya tadi dia bantuin gue juga kok, kertas biru gue ketinggalan"

"Oke deh, aku duluan Ra itu bang Farhan udah datang Assalamualaikum" Ica meninggalkan ara sendirian di halte karena papanya belum datang.

"Waalaikumussalam, balasnya".

Setelah Ica pergi Ara masih duduk di taman kampus itu sambil memainkan ponselnya untuk menghilangkan rasa bosannya yang sedang menunggu papanya datang.

             
                     
-Cinta diatas Sajadah-

📝khnnurila
📅Padang, 12 Januari 2020

Wahhh udh satu tahun ya ga update😂

jangan lupa vote sama komennya di tinggal ya karena itu buat saya semankin semangat buat lanjut😂

Jadikan Al Qur'an bacaan yang utaman:')

Terima kasih sudah baca cerita saya:))🙏

                                   

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 144K 46
[ROMANCE] Kayla Nisrina Humaira si gadis optimis yang menemukan makna cinta sesungguhnya saat takdir mempertemukannya dengan CEO muda ternama bernam...
1.3M 129K 28
Lentera Hati - Series keempat Lentera Universe Romansa - Spiritual - Militer "Dejavu paling berat adalah bertemu seseorang yang mirip dengan dia tapi...
279K 19.7K 33
(Privat acak, follow sebelum baca) Ibrahim Alfaiz, seorang dosen muda di sebuah universitas swasta ternama, hanya bisa pasrah saat dia harus menikah...
981 72 24
UPDATE SETIAP HARI SEBELUM Baca FOLLOW DULU YA GUYS JANGAN LUPA BINTANG NYA 🕊️ berawal dari sebuah permasalah dimalam itu hingga akhirnya kedua in...