(s)ay...ang || KookV

By gukienuna

161K 20.9K 1.4K

katanya sih (s) ayang. KookV + lokal au [Top!Kook Bottom!V] ©gukienuna, 2019. HR: 2 #kookv More

(s)-1
(s)-2
(s)-3
(s)-4
(s)-5
(s)-6
(s)-7
(s)-8
(s)-9
(s)-10
(s)-11
(s)-12
(s)-13
(s)-14
(s)-15
(s)-16
(s)-17
(s)-18
(s)-19
(s)-21
(s)-22
(s)-23
(s)-24
(s)-25
(s)-26
(s)-27
(s)-28
(s)-29
(s)-30
(s)-31
(s)-32

(s)-20

3.7K 538 14
By gukienuna

Malam sebelumnya Taehyung sudah bilang kalau dia akan mengajak Jungkook ke toko buku. Katanya sih mau beli beberapa buku yang dipakai sebagai materi perkuliahan. Sambil menyelam, minum air. Mungkin begitu.

Setelah selesai kuliah siang, Taehyung langsung kabur ke kantor UKM fotografi. Dia juga sengaja tidak memberitahukan Jungkook lebih dulu.

Taehyung kira, dia akan menangkap basah kelakuan Jungkook jika sedang bersama teman-temannya namun nyatanya tidak. Diantara beberapa orang yang berkumpul di ruang fotografi, Jungkook tidak ada di sana.

"Aydan!" panggil Mingyu saat melihat Taehyung di ambang pintu yang sudah akan berbalik arah. Dia pun menghampiri Taehyung. "sini masuk!"

Taehyung menampilkan deretan giginya. "Mmm anu kak, maaf, tadi gue-"

"Mau ketemu Akas ya?" kata Yugyeom yang baru datang dan berdiri di belakang Taehyung.

Taehyung segera menoleh dan kembali menampilkan cengirannya. "iya kak, gue ada perlu sama dia. kak Yugyeom tau di mana kak Akas?"

"Tadi sih kita di kantin bareng, terus dia pergi duluan katanya mau nemuin orang di FEB."

"Kok Akas ga bilang kalau mau ke FEB!" sungut Mingyu kesal. "Kalau ke sana kan gue mau ikut sekalian nyamperin doi."

"Gue juga pengen cari gebetan di FEB, kan cakep-cakep mahasiswa sana tuh." Yugyeom menambahkan dengan mantap.

Mingyu mengambil tas nya lalu disampirkan ke pundak. "Gue mau ke FEB dulu nyusul Akas." kata Mingyu kepada anak-anak fotografi yang berada di dalam ruangan.

"Bilang aja mau nemuin Wonu!"

Tawa Mingyu terdengar setelah mendengar ucapan dari salah satu anggota fotografi. Lalu dia kembali menghampiri Taehyung dan Yugyeom. "Gue mau ke FEB, mau ikut ga?"

"Yuk Gyu, ntar bilang ke doi lu suruh kenalin gue sama yang cakep."

"Gampang itu," lalu Mingyu beralih menatap Taehyung. "Aydan mau ikut ga? Sekalian nemuin Akas."

"Engga deh kak. takut ganggu." tolak Taehyung dengan cepat.

"Emang Akas nemuin siapa sih gyeom?" Pertanyaannya dia tujukan untuk Yugyeom yang dijawab dengan kedikkan bahu.

"Ga tau, cuma bilang mau nemuin orang aja sih." tambahnya.

Mingyu membulatkan mulutnya seraya mengangguk, mengerti. Lalu dia menepuk bahu Taehyung, pelan. "Bener ga mau ikut ke FEB?"

"Engga kak, serius." Taehyung tersenyum kikuk. "Yaudah gue balik dulu, makasih kak."

Mingyu dan Yugyeom sama mengangguk. Mereka menatap punggung sempit Taehyung yang makin mengecil hingga tidak terlihat setelah menuruni tangga.

"Gyeom, lu beneran ga tau Akas nemuin siapa?"

Yugyeom justru tertawa mendengarnya. Setelah itu dia membenarkan posisi tas di punggungnya. "Gue tau lu ga bakal percaya karena lu tau gue sama Akas itu gimana. Tapi.." Yugyeom merangkul pundak Mingyu. "Gak mungkin kan gue bilang Akas nemuin siapa ke gebetannya. Makan enak habis ini kita Gyu!"

"Temen bngsd emang lu!" Mingyu menoyor kepala Yugyeom. "Ayo deh sekarang kita ke FEB temuin ATM berjalan, sekalian mau nemuin yayang."

"Gue dicariin engga ntar?"

"Gampang."

Mereka berjalan dengan tidak henti-hentinya membicarakan Akas ke mana dan di mana. Tapi yang lebih penting, bagaimana reaksi Akas nanti setelah mengetahui bahwa Aydan mencarinya. Tentu mereka pun akan mengatakan apa yang mereka lihat dari reaksi Aydan, kalau Aydan, sebenarnya cemburu dan kesal pada Akas.

-
-

Taehyung melempar tas nya ke sofa dan duduk dengan menyandarkan punggungnya. Dia menengokkan kepala ke kanan dan kiri. Benar saja, ternyata kosan sepi sekali.

Taehyung menghela nafas lelah. Dia membuka handphonenya dan melihat kalau belum ada chat masuk dari Jungkook. Taehyung kira Jungkook akan menghubunginya lebih dulu karena Taehyung sudah memberitahu jam berapa dia akan selesai kelas. Namun ekspetasi tidaklah sesuai realita.

"Lagi ngapain sih?"

Taehyung meletakkan handphone ke samping tubuhnya dan mendongak saat mendengar suara Jimin mengalun di telinganya. "Katanya kuliah sampe sore, kok udah balik?"

Jimin menutup pintu kamarnya kembali setelah melempar tas ke dalam kamar. Lalu dia menghampiri Taehyung dan duduk di sebelahnya. "Diganti tugas."

Taehyung membulatkan mulutnya saja dan kembali mengambil handphone untuk melihat apakah ada chat dari Jungkook atau tidak. Tapi tetap saja, tidak ada notifikasi apapun yang masuk.

"Lu kenapa sih? Tadi pas gue masuk padahal ketuk pintu sambil teriak juga, kenapa ga dijawab?" tanya Jimin sambil mengganti saluran televisi melalui remote.

"Ga denger gue Ka."

"Lu kalau galau ngenes amat ya Dan."

"Siapa yang galau!" Taehyung menoyor kepala Jimin dengan bantal. "Cuma kesel aja sih."

"Kesel kenapa? kak Akas?"

Taehyung mengangguk. Dia merebut remote dari tangan Jimin dan mengganti channel yang sedang berlangsung. "Semalem kita udah janjian mau ke toko buku bareng sore ini, eh dianya malah pergi ke FEB."

"Lu ga chat dia dan tanya lagi ngapain?"

"Engga. Kata kak Yugyeom dia lagi nemuin orang di FEB. Terus dibilang mahasiswa sana cakep-cakep."

"Ya emang sih." Jimin mengangguk setuju. "Buktinya kak Gilang, kak Arganta, sama kak Dimas, kan cakep-cakep mereka."

"Jadi kak Akas ke sana mau cari yang cakep-cakep, gitu?"

Jimin dengan cepat menengok ke arah Taehyung dan mengarahkan telunjuknya ke wajah adik dari Namjoon itu. "Lu cemburu ya?"

"Engga!" sanggah Taehyung dengan cepat. "Lagian gue siapa masa gitu aja cemburu."

Suara tawa Jimin pun terdengar membuat Taehyung melipat kedua tangannya dan terlihat kesal sekali. "Yaelah bilang aja kalau cemburu. Kalau gitu kenapa ga jadian aja sih?"

"Dia belum nembak gue."

"Ya lu tembak duluan lah."

Kemudian Taehyung melemparkan bantalnya pada Jimin. "Gampang banget kalau ngomong. Kalau dia nolak gimana?"

"Gak mungkin. Dia suka sama lu, Dan."

"Tapi gimana ya, Ka, gue kan belum pernah pacaran. gue jadi takut mau punya pacar."

"Emang apa yang lu takutin?"

"Ya, pacaran berarti udah bisa pegangan tangan, pelukan, terus ciuman juga kan? gue belum pacaran sama kak Akas aja udah gitu apalagi kalau pacaran."

"Hah?" suara Jimin terdengar naik satu oktaf membuat Taehyung memundurkan tubuhnya. "Maksud lu gimana?"

"Em, itu, gue sama kak Akas..." Taehyung menjeda nya sejenak hanya untuk menampilkan cengirannya. "Kita udah pernah....ciuman."

"Kalian....CIUMAN?" pertanyaan nya diangguki Taehyung dengan segera yang justru membuat Jimin semakin penasaran. "Kok bisa sih?"

"Ya ga tau Ka, gue refleks pegang pipi dia terus udah aja kita ciuman. Mana lagi hujan dan kita lagi neduh di gua cuma berdua."

Jimin menepuk jidatnya tidak percaya. "Dasar gampangan!"

"Tapi kan dia yang minta duluan!"

"Lu nya mau kan?"

"Habis gue ga tega pas liat mukanya. Kaya ada perasaan lebih di sana setiap dia liat gue."

"Yaudah sana minta dia pacarin lu. Udah cium-cium masa ga tanggung jawab?"

"Bawel amat sih, ntar kalau dia nembak gue juga gue terima kok."

"Kalau engga nembak lu?"

"Ya gue tungguin sampe nembak gue lah."

"Dih!" Jimin melemparkan bantal ke tubuh Taehyung. "Dibilang tembak duluan!"

"Gue pikir-pikir dulu deh."

Setelah ucapan Taehyung barusan, handphonenya berbunyi. Taehyung segera mengambil benda pipih itu dan melihat terlebih dahulu siapa yang menghubunginya.

"Kok ga diangkat?" tanya Jimin yang melihat Taehyung hanya diam sambil memandangi layar handphonenya.

"Kak Akas, angkat engga?" Dan diangguki dengan cepat oleh Jimin.

Taehyung menarik nafas lebih dulu sebelum menggeser tombol hijau pada layar handphonenya.

"Ya kak?"

"Lu di mana? Maaf gue lupa chat, kirain lu belum selesai. Kan biasanya dosen ini lu ngaret keluarnya."

"Gapapa kak, gue udah di kosan kok."

"Loh kok di kosan? katanya mau ke toko buku? gue jemput ya?"

"Eh ga usah. Gue bareng Raka ke sana bentar lagi."

"Beneran sama Raka? Gue ikut ya?"

"Engga usah kak. Udah ya, mau siap-siap."

Tanpa menunggu balasan dari Jungkook, Taehyung memutus panggilan itu sepihak.

"Kok gitu sih, Dan?" tanya Raka dengan nada yang terdengar kesal. "Kan tinggal bilang aja jadi ke toko buku nya."

"Ga tau, gue kesel aja." Lalu Taehyung mengambil tas nya dan berdiri. "Gue ke kamar ya, mau belajar buat kuis."

Jimin hanya mengangguk dan kembali kepada acara televisi yang sedang dia tonton.

Kaki Taehyung terasa berat untuk  melangkah ke kamarnya. Dia menutup pintu kamar rapat-rapat, melempar tas nya ke atas ranjang dan membanting tubuhnya ke sana setelah itu.

Memang benar Taehyung ada kuis, namun masih lusa. Rasanya belajar sekarang pun terlalu cepat sebab Taehyung biasanya menggunakan sistem SKS dalam belajar atau mengerjakan tugas, alias sistem kebut semalam.

Akhirnya Taehyung kembali mengambil handphone dan membuka aplikasi sosial media. Siapa tahu ada kabar terbaru yang belum dia tahu. Anak komunikasi kan harus up to date. Soalnya seringkali dosen menyinggung masalah terkini dalam perkuliahan lalu dijadikan bahan diskusi. Kalau tidak tahu menahu, bagaimana bisa ikut diskusi dan dapat nilai, iya kan?

"Aydan?" suara Jimin terdengar dari luar kamar dibarengi dengan ketukan pintu.

"Masuk aja, ga dikunci."

Jimin mendorong sedikit pintu kamar Taehyung dan menyembulkan sebagian kepalanya. "Dan, lagi apa?"

"Ga ngapa-ngapain sih. Ada apa?"

"Itu, ada kak Akas di bawah."

Continue Reading

You'll Also Like

811K 84.6K 57
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
444K 45K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
141K 14.2K 37
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
44.7K 3.3K 23
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.