Gun for Off (OffGun)

By Rismaya-Cho

542K 35.9K 4.5K

Antara pemuda polos bernama Gun Atthaphan dan seorang pria berego tinggi Off Jumpol Adulkittiporn, hubungan s... More

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
29
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
info
(44)
(45)
(46)
(47)

(7)

14.9K 956 96
By Rismaya-Cho

🌸Gun for Off🌸

-OffGun-
Chapter-7

"Papii..."

"Papii..."

Si mungil Gun memiringkan kepalanya melihat Off yang diam bagaikan patung sementara mata sipitnya menatap ke arah bibir chery Gun tanpa berkedip.

"Papii khap..."

Tak mendapatkan respon dari Off, tangan kecil Gun terangkat dan mencubit hidung Off sampai akhirnya pria itu tersadar, Gun tertawa melihat ekspresi Off yang menurutnya lucu, sedangkan Off meruntuki dirinya karena telah membayangkan jika ia mencium bibir si mungil.
Jangan sampai Porsche dan Tay tau, jika tidak kedua sahabatnya akan mengolok2nya.

Lalu ia terkekeh kecil, di raihnya tubuh mungil Gun yg masih tertawa, memeluknya dan mencubit pipi si mungil kesayannya.

"Puas menjahiliku hemmm" tangan satunya mulai meraba ke daerah perut si mungil, Gun yg merasakan Off akan melakukan sesuatu hendak kabur, namun tangan Off yang satunya memeluknya dengan kuat hingga ia tidak bisa kabur dari Kungkungan Off.

"Ahhh papii haaaahaaaa, hentikan haahaaa, papii geli haahaaa"

Gun meronta ketika Off menggelitiki perutnya.


Sampai tubuh mungilnya terjungkal ke belakang, Off masih menggelitikinya, Gun mengguling-gulingkan tubuhnya untuk menghindari tangan Off yang tidak berhenti menggelitikinya, Off berhenti saat si mungil sudah mengeluarkan air mata dari sudut matanya, pria tampan itu lantas merebahkan tubuhnya di samping Gun yg tengah mengatur nafasnya.
Off menarik tubuh mungil Gun, memposisikan si mungil menghadap dada bidangnya, menjadikan lengan kanannya sebagai bantalan untuk Gun, sedangkan tangan kirinya memeluk Gun.

Chuup

Off mengecup kening Gun, si mungil mengangkat kepalanya menatap Off sambil memberikan senyuman termanisnya, membuat dada pria dewasa itu berdebar-debar, namun untuk kesekian kalinya dia menepis semuanya.

Kendalikan dirimu Off, Gun adalah adikmu, kau seorang straight, kau tidak boleh terpengaruh oleh ucapan Ai Porsche.

Entah sampai kapan Off bisa terus menerus membohongi perasaannya, terus menyakalnya, atau Off menunggu hingga Gun pergi dari sisinya, baru ia akan mengakui perasaannya.

-OffGun-

Pemuda bertubuh besar dan memiliki wajah baby face itu memasang senyuman di depan Gun dan teman2nya.
New mendatangi kelas si mungil saat jam istirahat kedua tiba, ketika Gun dan teman2nya belum meninggalkan kelas, ia mendapatkan tugas dari Nicky ketua panitia acara ulang tahun sekolah dan juga mrs. Rose guru yang bertanggung jawab untuk pertunjukan di acara itu.

Mrs. Rose akan melakukan pertunjukan drama Snow Withe, seluruh pemain di tentukan oleh semua murid, baru nama murid yang paling banyak akan masuk daftar pemeran, setelah itu Mrs. Rose dan Nicky yang akan mengoreksi kembali apa mereka cocok jadi pemain dan tokoh apa yang akan mereka mainkan.

Dan di sinilah New tengah meminta Gun memerankan peran di drama panggung itu.

"Phi tidak salah???" tanya ssing, yang ikut mendengarkan New.

"Tidak, Mrs. Rose dan Nicky setuju, nong Gun memerankan peran Snow Withe" jawab New dengan wajah yakinnya.

"Tapi Gun laki-laki phi? Masih banyak wanita yg bisa memerankan tokoh Snow Withe, contohnya Jane" kata si mungil lalu menunjuk Jane.

Gadis yg di tunjuk Gun, pun mengangguk.

"Aku mau, asal pangerannya Gun" jawab Jane sambil memamerkan senyuman lebar.

"Banyak sih yg memilihmu jadi Snow Withe nya, tapi lebih banyak Gun yg milih, kami juga terkejut saat melihat namamu yg paling banyak, tapi mrs. Rose langsung setuju, Nicky juga setuju, nong kau sangat cocok jadi Snow Withe nya" langsung saja teman2 Gun menatap si mungil.

"Iya sih, kau lebih cocok dari Jane" ucap Nannon dan langsung mendapat lirikan tajam dari gadis yang di kepang dua itu.

"Iya ya..." tambah Ssing.

"Memangnya kalian memilih siapa yg jadi Snow White di catatan kalian?" tanya New.

"Aku memilih Pun-pun, dia sangat cantik..." kata Ssing.

"Aku memilih Mei" jawab Nannon.

"Aku memilih diriku sendiri" kata Jane dengan senyumannya.

"Kau Nong?" New pada Gun.

"Gun memilih Jane phi" jawab si mungil dengan tampang polos yang membuat semuanya gemes.

"Lalu kau Oab?"

"Rahasia"

Semuanya mendengus, New yg tadi menatap malas pada Oab kembali menatap si mungil.

"Gun mau ya..." rayu New lagi.

"Masih berusaha ternyata" kata Ssing, New mengabaikannya.

"Nong mau ya..."

"Tapi Gun tidak bisa akting phi" jawab si mungil.

"Tenang saja, aku yakin kau pasti bisa nong" New memasang wajah memohon, dan si mungil nampak berpikir.

"Memangnya siapa yg jadi pangerannya phi?" kali ini Oab yg bertanya, sejak tadi dia hanya diam.

"God Itthipat, dia langsung setuju setelah tau nong Gun yg jadi Snow Withe nya" reaksi Oab langsung berubah.

"Phi boleh aku mengajukan diri jadi pangerannya??" seru Oab, Ssing dan Nannon langsung tertawa, New melirik Oab dengan ekor matanya.

"Mai!! Mrs. Rose sudah menyiapkan peran untukmu"

"Jadi apa?" Ssing bertanya dengan antusias.

"Pengawal pangeran" sekali lagi jawaban New membuat Ssing dan Nannon tertawa, Oab mendengus.

"Tsk! Yg benar saja" umpatnya.

"Bagaimana Nong??"

"Terima saja Gun, ku rasa kau memang yg lebih cocok, terus supaya ulang tahun sekolah tahun ini sedikit berbeda" Jane membantu New membujuk si mungil.

"Jangan Gun" perintah Oab.

"Terima Gun, kami mendukung, su su na" kata Ssing sambil menepuk pundak si mungil.

"Iya kami dukung kok" Nannon menambahkan, Oab berdecak merasa di hianati oleh teman2 nya.

Setelah cukup lama berpikir akhirnya si mungil mengangguk.

"Terimakasih nong, Jane akan membantumu, kau tidak keberatankan Jane??" kata New, dan bertanya pada Jane apa gadis itu bersedia membantu Gun.

"Iya, dengan senang hati" jawab Jane, semuanya tersenyum, kecuali Oab yg memasang wajah masam.

-OffGun-

Off tengah mendudukkan dirinya di sofa ruang kerjanya, sambil mendengarkan laporan yang di berikan Porsche ia duduk santai menyenderkan punggungnya di sofa dengan kaki kiri yg di angkat menjadikan kaki kanannya sebagai tumpuan kaki kirinya, matanya menatap Porsche yang sedang berdiri di depannya membacakan laporan untuknya.

"Proyek kita dengan tuan Lee akan di mulai pekan ini, beliau sangat senang karena pertemuan kita di Hua Hin, mr. Lee juga mengirimkan beberapa mainan robot ke rumah mu, hadiah untuk nong Gun" Off sudah membelikan Gun robot2an yg dia inginkan, tapi si mungil itu mungkin akan lebih senang jika koleksi robotnya bertambah.

Pintu ruangan Off di ketuk dari luar di susul dua orang pria masuk kedalam ruangannya.

"Phi memanggil Kami?" ucap salah satu dari dua orang itu.

"Hm, persentasi yg kau lakukan saat meeting bersama dewan direktur mereka menyukainya dan menyetujui semua, jadi kau akan mewakili ku meeting nanti bersama dewan direktur, Krist akan menemani mu" kata Off.

"Hanya kami berdua boss?"

"Aoo bukankah kalian rekan?? Kau keberatan jika kau menemani Singto Krist?" pria yg lebih cantik bernama Krist itu menggelengkan kepalanya pelan, sementara Singto menatap pria cantik di sampingnya dengan tatapan sendu.

"Ide itu adalah ide kalian, jadi aku percayakan proyek itu pada kalian,
lakukan yg terbaik saat meeting nanti" perintah Off, keduanya pun mengangguk, setelah itu Off menyuruh Singto dan Krist keluar.

Setelah SingKrist keluar Off melihat jam di tangannya, sebentar lagi Gun pulang, Off bersiap untuk menjemput si mungil kesayangannya, ia pun beranjak dari duduk santai nya lalu merapihkan jasnya.

"Aku akan menjemput Gun" kata Off, tanpa di beri tau pun Porsche tau Off mau menjemput Gun.

🌸

Off sedikit terlambat, ketika ia tiba Bangkok Internasional High School, si mungil sudah menunggu di depan gerbang sekolahnya, di temani teman2 nya termasuk Oab.

"Sawadhikhap phi Off" Ssing mewakili memberi salam saat Off membuka kaca mobilnya, kemudian mereka semua mengikuti Ssing memberi salam, Off membalas wai mereka.

"Papii khap, Gun dan teman2 Gun ada kelas kelompok, boleh kan teman2 Gun ikut pulang dan mengerjakan tugas di rumah?" Off mengerutkan kedua alisnya.

"Kalau tidak boleh Gun yg ikut mengerjakan tugas di rumah Ssing" lanjut si mungil.

"Eeu, kerjakan tugas kalian di rumah" Off ingin melarang Gun mengajak Oab, tapi ia urungkan karena tidak mau si mungilnya ngambek lagi.

Mereka bersorak karena Off mengijinkan mereka mengerjakan tugas kelompok di rumah pria itu, Nanon dan Jane ikut di mobil Off, mereka berdua duduk di bangku belakang, sedangkan Ssing ikut dengan Oab, karena Oab membawa mobil sendiri.

-OffGun-

Off tidak kembali ke kantor, karena Gun akan mengerjakan tugas sekolah bersama teman2nya Off memutuskan untuk langsung pulang, dia tidak mungkin meninggalkan Gun bersama teman2nya meskipun ia menyuruh bibi Nat menemani mereka, terlebih ada Oab.
Beruntunglah karena dia tidak terlalu banyak pekerjaan di kantor atau bertemu dengan beberapa koleganya, hingga Off bisa menyelesaikan tugas kantornya di rumah.

Pria tampan bermata sipit itu duduk di sebuah sofa panjang yang terletak di luar yang menghadap kolam renang di belakang rumahnya, Off masih mengenakan kemeja kerjanya, hanya saja Off melepaskan jasnya, menggulung lengan kemejanya hingga sesiku, beberapa buah kancing atasnya di biarkan terbuka, memperlihatkan dada bidangnya yang membuat ia terlihat begitu tampan dan juga mapan.

Dia tidak sedang duduk santai, di depannya ada sebuah leptop, Off sedang melanjutkan beberapa pekerjaan nya yang tertunda di kantor.

Tidak jauh dari tempat dia duduk, Gun dan teman2nya mengerjakan tugas mereka di sebuah gazebo yg menghadap kolam renang juga, bibi Nat datang membawa secangkir kopi untuknya.

"Terimakasih bibi Nat" ucap Off.

"Sama2 Khun, oh iya, apa bibi harus masak makan malam sebelum pulang?" Off meminum kopi hitam buatan bibi Nat, setelah menaruh kembali cangkir di atas meja, Off menatap bibi Nat yg masih menunggu jawabannya.

"Tidak perlu bi, aku akan mengajak Gun makan malam di luar, bibi boleh pulang"

"Baiklah kalau begitu, bibi pamit pulang, Khun tadi bibi membuat puding coklat untuk nong Gun" ucap bibi Nat dengan senyuman khas nya.

"Terimakasih bi" Off membalas senyuman bibi Nat kedua tangannya terkatup memberikan wai pada wanita 60 th itu.

Jane yang tak sengaja sedang melihat ke arah Off terkejut kagum, yg ia tau Off itu orang yg angkuh dan juga sangat arogan, siapa sangka Off Jumpol bisa tersenyum tulus dan bersikap sangat sopan pada asisten rumahnya.

"Aooo aku baru melihat phi Off tersenyum selain pada Gun" seru gadis itu membuat semuanya menatap ke arahnya lalu berpindah pada Off.

Off juga menatap mereka dengan tatapan datar sontak semuanya kembali menatap Jane, kecuali si mungil.

"Apanya yg tersenyum?!" dengus Ssing.

"Di majalah bisnis yg aku lihat juga phi Off tidak ada senyum2nya" Nanon menbahkan.

"Sungguh tadi phi Off tersenyum manis sekali..." mereka semua tidak menanggapi Jane dan lebih memilih menyelesaikan tugas mereka, membuat Jane mendengus kesal.

Tak berselang lama kemudian Porsche datang membawa beberapa berkas penting yg di minta Off, tanpa Off persilahkan pun Porsche duduk sofa di samping Off dan menyerahkan berkas yg ia bawa, Porsche melihat ke arah gazebo di mana si mungil Gun sedang mengerjakan tugas bersama teman2nya
Porsche melirik Off dengan ekor matanya, pria bermata sipit itu sedang fokus memeriksa berkas yg ia bawa, kemudian sebuah evil smirk terlukis di wajah tampan pria itu.

"Off"

"Hm"

Off menjawab Porsche tanpa mengalihkan tatapannya dari berkas yg ia pegang.

"Kau bilang kau straight kan? Jika nong Gun tidak straight apa jadi masalah buatmu?" ucapan Porsche berhasil membuat perhatian Off beralih menatap sahabatnya dengan wajah yg menurut Porsche terlihat tidak suka dengan ucapannya.

"Tidak!"

Jawabnya, Porsche terkekeh.

"Kau bukan ayahnya Ai Off"

"Sebenarnya apa maksudmu bertanya seperti itu?" Off meninggalkan berkas nya dan menatap sahabatnya.

"Haahaaa, tidak usah marah begitu, aku bertanya seperti itu karena aku lihat nong Oab begitu gencar mendekati nong Gun" mata sipit Off mengikuti pandangan Porsche yg menatap ke arah gazebo, lalu ia kembali menatap Porsche sambil mendengus.

-OffGun-

Porsche sudah pulang beberapa menit yg lalu, begitu pula dengan teman2 Gun, namun Off belum selesai dengan pekerjaannya, setelah satu menit barulah ia selesai, Off meregangkan otot2nya yg terasa kaku, kemudian ia menoleh ke samping di mana Gun sedang menunggunya, ternyata si mungil sudah tertidur sambil menyender pada boneka winni the pooh nya yg ukurannya jauh lebih besar dari tubuh mungilnya.

Off terkekeh, bagaimana bisa si mungil ini tertidur sambil memegang garfu, dan di pangkuannya tergeletak tupperware yg berisi puding coklat, Off beralih menatap ke arah mulut Gun yg menyisakan sisa puding di sudut bibirnya.

Benar2 seperti bayi, kemudian Off membereskan pekerjaannya, setelah selesai Off mengusap pipi Gun dengan sangat lembut.

"Bangun Gun..."

Tangan Off di tepis oleh si mungil, lalu si mungil bergerak mencari posisi yg enak untuk tidur, Off kembali terkekeh, sebenarnya Off bisa saja membawa Gun ke kamar tanpa harus membangunkan si mungil, tapi Off ingat jika mereka belum makan malam, maka mau tidak mau ia harus membangunkan Gun.

"Gun ayo bangun, kau belum makan malam" Off mengusap2 kepala si mungil, kedua mata bulat kecil milik Gun terbuka.

"Gun ngantuk papii, Gun tidak mau makan, Gun tidak lapar" suara Gun sendu khas orang ngantuk.

"Makan dulu na..."

"Ngantuk papii" Gun menggeleng, lalu ia merangkak naik ke pangkuan Off, dan memeluk leher pria dewasa itu, Gun menyamankan kepalanya di dada Off, beberapa kali si mungil mengusel2 kan kepalanya di dada Off.

"Babiie..."

Panggilan Off tidak di gubris oleh si mungil, dan tak lama kemudian dengkuran halus terdengar di telinganya.

Ahhh sepertinya si mungil sudah benar2 mengantuk, tampaknya ia harus membiarkan si mungil melewatkan makan malamnya.
Off pun menggendong Gun seperti anak koala untuk membawa si mungil ke kamarnya.

Bersambung....

Continue Reading

You'll Also Like

69.4K 6.4K 31
Cerita fanfic ini akan fokus kepada kehidupan Hong Haein dan Baek Hyun Woo sebelum mereka menikah kembali, ketika menikah, dan setelah mereka menikah...
88.9K 8.3K 33
Supaporn Faye Malisorn adalah CEO dan pendiri dari Malisorn Corporation yang memiliki Istri bernama Yoko Apasra Lertprasert seorang Aktris ternama di...
369K 22.4K 27
"I'll do everything for you." -Lian ⚠️ mengandung kata kata kasar. Entah kesialan apa yang membuat Lilian Celista terlempar ke dalam novel yang baru...
1M 76.3K 57
[Brothership] [Not bl] Tentang Rafa, hidup bersama kedua orang tuanya yang memiliki hidup pas-pasan. Rafa tidak mengeluh akan hidupnya. Bahkan ia de...