Dewi Hamerra

By you_zHa

9.4M 339K 29.6K

Dewi Hamerra, adalah salah satu bidadari penghuni Kerajaan Phonix. Ia merupakan Putri dari sang Raja Phonix... More

01. Dewi yang di asingkan
02. Pangeran Astaroth
03. Musuh sang bidadari
04. Penyekapan sang Bidadari
05. Kehormatan sang Bidadari
06. Taktik sang bidadari
07. Kekuatan Sang Pangeran Kegelapan
08. Racun sang Pangeran Kegelapan
09. Perubahan sang Pangeran Kegelapan
10. Perubahan sang Pangeran Kegelapan (part II)
11. Perhatian Sang Pangeran Kegelapan
12. Purnama Sang Pangeran Kegelapan
13. Titah Sang Raja Kegelapan
14. Pelarian sang Bidadari
15. Penyelamatan sang Bidadari
16. Suara hati Panglima Phonix & Pangeran Astaroth
17. Suara Hati Sang Bidadari & Sang Pangeran Kegelapan
18. Kembali ke Astaroth
19. Elektra Sang Putri Astaroth
21. Kamuflase Sang Pangeran Kegelapan
22. Berburu
23. Pertemuan Sang Bidadari dan Panglima Phonix
24. 'Kemarahan' Sang Pangeran Kegelapan
25. Tuanku Igor
26. Inilah Diriku!
27. Darah Unicorn
OPEN PO TDT & HAMERRA
HAMERRA UP DI KARYAKARSA

20. Danau Astaroth

194K 9.4K 965
By you_zHa

"Kau mau apa?"

Tanya Igor pada Hamerra dengan menaikan satu alisnya. Hamerra turun ke dalam danau dengan pakaian lengkapnya.

"Tentu saja mandi."

"Putri, tapi kaki anda masih terluka..."

"Tidak apa-apa Meredith, aku ingin berenang. Aku sangat tergoda oleh air danau yang jernih."

Bukan. Tapi alasan sebenarnya ialah ingin menjernihkan pikiran negatifnya dari Christoff dan Elektra yang tengah berduaan di dalam kamar. Sudah hampir satu jam, tapi pria itu belum menyusul dirinya ke danau.

"Dengan berpakaian lengkap?" sela Igor kemudian, membuyarkan pikirannya mengenai Christoff dan Elektra.

"Lalu menurutmu aku harus bertelanjang di depanmu begitu?"

Hamerra memutar kepalanya ke belakang hanya untuk memberikan delikan tajamnya pada abdi setia Christoff itu.

Dan lihat, si songong itu sedang memutar bola matanya dengan angkuh.

"Sebagai pengawalmu, aku hanya ingin mengingatkan saja, nanti kau akan masuk angin!"

Hamerra memicingkan matanya pada Igor yang kini sedang melompat dan terbang naik dari danau menuju padang bunga dandelion yang terletak di atas danau.

"Tuan Igor benar. Nanti anda akan basah kuyup dan masuk angin, putri..."

"Meredith tempat ini terbuka, tidak mungkin aku menanggalkan semua pakaian disini. Sudahlah, kita jangan berdebat hanya karena aku yang berenang dengan pakaian lengkap."

Tanpa menunggu respon dari Meredith, Hamerra menenggelamkan dirinya ke dasar danau. Ia berenang dengan sangat lincah, menarikan kedua kaki dan tangannya menyusuri bawah danau yang sangat indah.


Hamerra tersenyum saat melihat sekelompok ikan cantik yang berenang berkelompok. Hamerra berenang menuju ikan-ikan itu, ia berdiri di antara ikan-ikan cantik itu. Hamerra menahan tawanya saat ikan-ikan tersebut merecoki dirinya. Ia kegelian. Hamerra berenang kembali dengan ikat-ikan itu mengikuti Hamerra.

Suasana hatinya yang penuh pikiran kotor mengenai Christoff terasa lebih ringan hanya dengan hal sederhana seperti ini. Menikmati keindahan alam dengan bebas, tanpa larangan karena ketakutan mereka akan kutukan yang Hamerra derita.

Hamerra seperti menari-nari indah di dalam air. Merasa napasnya semakin berkurang, Hamerra kembali berenang ke atas untuk mengambil napas.

Namun kakinya di jegal sesuatu, Hamerra melotot. Mungkinkah monster penunggu danau? Hamerra berontak, namun kakinya tidak bisa terlepas. Hamerra hampir menjerit saat dirinya di tarik semakin dalam ke dasar danau.

Hamerra memukul-mukulkan tangannya dengan mata terpejam rapat pada seseorang yang membalikan tubuhnya.

Hamerra membuka matanya dengan lebar, saat sebuah benda kenyal menyentuh bibirnya. Ia di cium.

Si pencium melepaskan penyatuan bibir mereka berdua, Hamerra semakin melotot saat mengetahui si pelaku.

"Christoff!"

Iblis itu tersenyum tidak berdosa setelah membuat Hamerra mati ketakutan. Ia pikir monster iblis menunggu danaulah yang mengganggunya, ternyata pangeran iblis yang sialnya sangat tampan, pelakunya.

Christoff mendekat dengan memegang kedua bahu Hamerra. Ia membelai pipi Hamerra dengan sangat lembut. Hamerra memukul dada Christoff dengan kesal. Christoff kembali tersenyum.

Wajah Hamerra semakin merah, hampir kehilangan napas. Namun di detik selanjutnya, Christoff kembali menyatukan bibirnya dengan bibir Hamerra. Keduanya saling berciuman sambil berenang ke atas danau.

Setelah di atas permukaan,  Christoff menyadarkan tubuh Hamerra di sebuah dinding gua di sekitar danau.

Keduanya masih saling memangut dengan lidah saling bertali. Christoff melepaskan ciuman mereka berdua. Ia menenggelamkan dirinya kembali ke dalam air.

Napas Hamerra memburu antara mengambil udara dan gairah yang tiba-tiba menggelayuti dirinya, saat ia merasakan lidah Christoff yang sedang bermain di dalam intinya.

"Oh..."

Hamerra mencoba berpegangan pada sekitar dinding gua agar dirinya tidak tenggelam karena rasa yang di berikan Christoff,  sangatlah nikmat.

"Ahh..."

Erang Hamerra saat mendapatkan pelepasannya.

"Ohh..."

Desah Hamerra saat Christoff menghisap kuat cairan miliknya.

Christoff muncul di dalam air. Ia kembali mencium bibir Hamerra dengan sangat ganas. 

"Apa stanimamu sudah kembali?"

Tanya Christoff dengan terengah sambil membelai lembut pipi Hamerra setelah melepaskan ciumannya.

Hamerra memejamkan matanya menahan gairah. Kemudian ia mengangguk sebagai jawabannya.

Christoff kembali mencium bibir Hamerra,  memaksakan lidahnya agar menyusuri rongga mulut Hamerra dengan sangat liar. Iblis itu seperti sudah di ujung nafsunya. 

Satu tangannya, Christoff gunakan untuk menurunkan celana miliknya,  sementara satu tangannya lagi ia gunakan untuk meminggirkan ke samping kain penutup inti Hamerra.

"Ahh...."

Desah Hamerra saat Christoff memasuki intinya dengan miliknya.

Christoff terus menggerakan pinggulnya sampai keduanya mendapatkan pelepasan,  dimana Christoff melepaskan cairan gairahnya di dalam air.

Christoff menyerukan wajahnya di lekukan leher Hamerra dengan napas kasarnya saling bersahutan dengan napas Hamerra.

Setelah napas keduanya tenang,  Christoff mengangkat wajahnya dari lekukan leher Hamerra.  Ia menatap Hamerra dengan penuh arti. Christoff menyelipkan rambut Hamerra yang basah pada telinganya.

"Maaf,  aku terlambat. Tadi aku harus menemui Yakov terlebih dahulu."

Hamerra mengangguk. Ia hanya mencoba percaya dengan Christoff. Hal yang mustahil bila iblis bisa di percaya. Tapi sisi manusia Christoff tidak bisa tidak di indahkan begitu saja. Apalagi mata hijau Christoff,  mata yang menjadi favoritnya selalu muncul di hadapannya. Sungguh,  itu sangat menyejukkan hati Hamerra.

Christoff mencium kening Hamerra,  Hamerra memejamkan matanya meresapi ciuman penuh kelembutan dari pria iblis-nya.

Setelah ciuman Christoff terlepas. Pria itu berbalik memunggungi Hamerra,

"Berpeganganlah."

Hamerra tersenyum, tanpa ragu ia melingkarkan tangannya pada leher Christoff.

Dan Christoff pun berenang menyusuri pemandangan indah di dalam danau dengan Hamerra menempel di belakang punggungnya.

Hamerra tidak bisa berhenti tersenyum. Entahlah, ia semakin bahagia berada di samping Christoff.

Selama ini,  Hamerra hidup bagai di sangkar emas dengan berbagai aturan dan larangan khusus untuknya. Tapi bersama Christoff, ia seperti memiliki sebuah kebebasan.

Terlebih untuk pertama kalinya, Hamerra merasakan perasaan yang selalu di nantikan oleh setiap umat di alam semesta,

Jatuh Cinta.

*****

"Dimana Meredith dan Igor?"

Tanya Hamerra pada Christoff yang sedang memasangkan jubah miliknya pada tubuh basah kuyup Hamerra. Keduanya sama-sama basah kuyup setelah berenang dengan mengenakan pakaian lengkap.

"Mereka menunggu di atas."

Christoff mengulurkan tangannya,  Hamerra menyambut. Dengan saling menggenggam,  Hamerra dan Christoff terbang ke atas meninggalkan danau yang indah di bawah sana.

Setelah sampai di atas,  di sebuah padang bunga dandelion, Igor dan Meredith langsung memberikan salam hormatnya pada Christoff.

Tanpa melepaskan tautan tangannya dari Hamerra, Christoff menuntun Hamerra menyusuri padang dandelion yang indah untuk kembali ke kastil.

Sebelah tangan Hamerra yang bebas menyentuh setiap bunga yang ia lewati dengan wajah memancarkan kebahagian,  apalagi angin sepoi menerpa wajah dan rambutnya yang terurai basah.

"Christoff."

Christoff menoleh pada Hamerra,

*****

T. B. C


Dewi Hamerra

Edward Christoff

Continue Reading

You'll Also Like

173K 11.1K 19
Ini dia jadinya kalo gadis bar-bar seperti Joana transmigrasi ke dalam sebuah novel romansa dan menjadi anak perempuan dari protagonis yang digambark...
1.7M 47.6K 16
WARNING!!! BEBERAPA PART SUDAH DIHAPUS Kalian tahu cerita snow white? Tentu, siapa yang tidak tahu dongeng legendaris itu. ya... Hidupku me...
649K 55.5K 40
( Dilarang plagiat #High rank in Horror ) Genre : Horror, Romance, Thriller, Mysteri ( Revisi ) Thema : True Love " Seperti dedaunan yang jatuh...
925K 99.1K 73
Spin-off Seraphim and the Nephalem "I'm Lucifer, The Lord of Hell." "I know." Venus Morningstar tidak mengira akan bertemu dengan pria bernama Lucife...