(s)ay...ang || KookV

Por gukienuna

163K 21.1K 1.4K

katanya sih (s) ayang. KookV + lokal au [Top!Kook Bottom!V] ©gukienuna, 2019. HR: 2 #kookv Más

(s)-1
(s)-2
(s)-3
(s)-4
(s)-5
(s)-6
(s)-7
(s)-8
(s)-9
(s)-10
(s)-11
(s)-12
(s)-13
(s)-14
(s)-15
(s)-16
(s)-17
(s)-19
(s)-20
(s)-21
(s)-22
(s)-23
(s)-24
(s)-25
(s)-26
(s)-27
(s)-28
(s)-29
(s)-30
(s)-31
(s)-32

(s)-18

3.9K 592 16
Por gukienuna

Setelah kejadian hari itu, Taehyung Aydan belum bertemu dengan Jungkook Akas lagi. Alasannya tentu bukan tidak ingin, tapi masih belum mengerti apa yang harus dilakukan ketika bertemu. Padahal Jungkook sering mengajaknya keluar, namun Taehyung menolak bertemu dengan disengaja. Katanya, biarlah tiba-tiba berpapasan di kampus saja.

Dan, memang benar kalau semesta pun tidak membiarkan mereka hanya berkomunikasi lewat handphone lebih lama lagi. Kini, Jungkook sudah berdiri di pijakan anak tangga yang hanya berjarak kira-kira 3 anak tangga di bawah dari pijakan Taehyung.

"baru selesai kuliah?" pertanyaan yang membuat Taehyung dag dig dug seketika. Tapi dia berusaha setenang mungkin dan berlaku seperti biasanya. Kemudian dia turun sampai berdiri persis di atas anak tangga yang dipijak Jungkook dan menyandarkan punggungnya ke pembatas tangga yang berseberangan dengan seniornya itu.

"iya, buat jam ini sih. nanti jam 1 ada lagi."

"terus mau ke mana? balik ke kosan?"

"rencananya mau ke perpus sampai nunggu jam kuliah selanjutnya."

Jungkook naik satu lantai dan ikut menyandarkan punggungnya ke tembok. "Gimana kalau ikut gue aja?"

"emang lu ga ada kuliah?"

"Udah ayo!" Jungkook menarik tangan Taehyung dengan paksa untuk kembali menaiki anak tangga. Mereka berjalan beriringan tanpa membuka suara. Sebab di jalan pun banyak yang menyapa Jungkook dan dia harus membalasnya ntah dengan menjawab atau sebatas memberikan sebuah senyuman saja.

"Loh kak, kok ke kelas?" tanya Taehyung seraya menghentikan langkah kakinya ketika Jungkook akan masuk ke dalam kelas yang ternyata bersebelahan dengan kelas Taehyung tadi dan akan dipakai pula untuk kuliah siang.

Jungkook ikut berhenti lalu menatap Taehyung yang kelihatan bingung dan enggan sekali untuk masuk. "ikut gue kelas. semester depan kan lu udah bisa ambil kelas di semester atas, anggap aja pemanasan."

"Emang boleh ya kak? gue kan masih maba, ntar kalau ketahuan dosen nya dan gue diusir gimana?"

"Gak mungkin!" Jungkook merangkul pundak Taehyung untuk meyakinkan. "Gue aja dulu sering ikut kuliah di kelas senior kalau lagi jam kosong dan ga ada kerjaan. Lagian dosen mana hapal kalau masih awal gini kecuali lu ketua kelas atau emang mahasiswa yang paling aktif kalau lagi di kelas."

"Gitu ya kak? Tapi gue di absen ga?"

"Engga, tapi kan lu bisa dapet ilmu sama temen baru ntar. Udah ayo masuk, keburu dosennya dateng."

Akhirnya Taehyung mengangguk sebagai tanda persetujuan dan dia mengikuti bimbingan Jungkook untuk masuk ke dalam kelas. Ya, mungkin saja Taehyung akan mendapatkan sesuatu nanti setelah mengikuti perkuliahan di kelas Jungkook yang sudah semester 5.

Seketika pandangan teman-teman Jungkook langsung tertuju pada Taehyung namun dia dengan cepat memberikan tatapan tajam pada mereka semua agar berhenti membuat Taehyung merasa tidak nyaman.

Setelah melewati tatapan heran, penasaran dan mungkin ada juga yang menghakimi dari teman seisi kelasnya, Jungkook membawa Taehyung untuk duduk di kursi barisan paling belakang. di sana sudah ada beberapa orang yang memang tadi dititipkan untuk menyisakan tempat kosong.

"Padahal mau gue pepet ternyata udah keduluan sama Akas."

"Berani lu Gyeom?" Jungkook mengepalkan tangan kanannya lalu diarahkan kepada seseorang yang tadi mengajaknya bicara.

"Ampun kak Akas." Yugyeom mengatupkan kedua telapak tangannya lalu menendang betis Jungkook setelahnya. "Bcd, cepet duduk! Sebentar lagi dosen dateng."

Tidak lama kemudian, seorang dosen masuk. Wanita paruh baya itu meletakkan tasnya di atas meja yang tidak jauh dari white board. Lalu dia membuka tasnya dan mengambil dua buah kertas yang dia jepit menjadi satu. Setelah itu dia menyerahkan kepada salah satu mahasiswa yang duduk di depan dan paling dekat dengan jangkauannya.

"Kak, tadi dosennya ngasih apa?" bisik Taehyung pada Jungkook.

"itu kertas absen." jawab Jungkook sambil memiringkan kepalanya ke arah Taehyung. "nanti dari yang paling depan diedarin ke belakang buat di tandatanganin."

"Oh gitu," Taehyung mengangguk paham. "Soalnya di kelas gue, dosennya nge-absen pake manggil nama. Jadi kan takutnya ntar dia sadar kalau gue belum angkat tangan, ntar ketauan kalau gue bukan mahasiswa dia."

"Dia ga ngajar di kelas lu kan?" Dan dijawab dengan gelengan kepala oleh Taehyung. Lalu Jungkook melanjutkan, "Ya udah aman, ga perlu takut. Lagipula kalau dia kenal lu juga ga masalah kok. Kan lu ga cari ribut di sini."

"Ga cari ribut, tapi lu berdua ribut mulu tuh." celetuk Mingyu yang merasa terganggu dengan obrolan kedua orang yang sedang kasmaran itu hingga dia tidak dapat fokus mendengarkan apa yang diucapkan dosen.

"Berisik!" Jungkook menoyor kepala Mingyu. "Dengerin aja ibu dosennya."

Taehyung terkekeh pelan melihatnya. Setelah itu mereka diam dan memperhatikan.

Ada kiranya setelah 15 menit, ibu dosen memberhentikan penjelasannya. "Kelompok yang presentasi hari ini, silahkan ke depan!"

Seisi kelas menengokkan kepala mereka ke segala arah seperti mencari siapa saja yang hari ini kebagian jatah presentasi. Lalu dua cewek yang memegang beberapa tumpuk kertas berdiri dari kedua sisi tempat duduk. Mereka pun membagikan kertas itu yang ternyata berisi print out dari materi yang akan dibawakan untuk presentasi kali ini.

Di waktu yang bersamaan ada dua cowok yang maju ke depan sambil membawa kursi lalu menatanya di depan kelas. Setelahnya mereka duduk di kursi masing-masing namun menyisakan satu kursi kosong diantara mereka.

"Ntar lu perhatiin gue aja, jangan yang lain!" bisik Akas.

"Maksudnya?"

Jungkook menampilkan deretan giginya yang rapi, putih dan bersih. "Gue ke depan dulu ya!" Dan setelahnya Jungkook bergabung dengan 4 orang yang sudah duduk di depan dengan masing-masing memegang print out materi. Orang yang duduk paling kanan bertugas mengoperasikan laptop dan dia juga yang menjadi moderator dari kelompok Jungkook.

"Halah basi banget si Akas!" cibir Mingyu dengan memelankan suaranya namun tetap terdengar oleh Taehyung. Memang itulah tujuan sebenarnya. Mingyu pun pindah dan duduk di kursi yang ditempati Jungkook tadi.

Sontak Jungkook yang melihatnya pun menatap Mingyu dengan tajam. Jungkook menurunkan tangan kanannya sampai berpangku di atas paha. Lalu dia menelungkupkan jari jemarinya dan menyisakan jari tengah yang dia arahkan untuk Mingyu. Namun hanya ditanggapi tawa kecil oleh Mingyu.

"Dan," suara Mingyu membuat Taehyung memiringkan kepalanya, "apa kak?"

"Sekarang gue tau kenapa si Akas ngajakin lu ke sini, pasti dia mau sok keren dan pamer ke lu."

"Pamer apaan?"

"Lihat aja ke depan, ntar lu tau Dan."

Setelah itu keduanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh kelompok Jungkook.

Di depan sana, para pemateri diskusi menjelaskan apa yang tertulis di kertas. Tentu di kertas itu hanya poin-poin umum saja.

Setelah penyampaian materi selesei, dilanjutkan sesi diskusi. Sang moderator membuka 2 kali putaran dengan masing-masing diperuntukkan untuk 3 orang yang mendapat kesempatan bertanya atau menyampaikan pendapat lain. Di luar itu, mereka pun boleh menambahkan atau menyanggah jawaban yang diutarakan para pemateri nanti.

Saat sesi tanya jawab dibuka, beberapa orang mengangkat tangan. Setelah 3 orang, kelompok Jungkook langsung menjawabnya. Ya, tentu Jungkook ikut menjawab.

Di sesi kedua pun sama. Namun kali ini Taehyung ikut angkat tangan. Sudah tentu kalau ini bukanlah keinginannya. Sebab Taehyung pun sudah menolak namun Mingyu dan Yugyeom tetap memaksa. Taehyung hanya disuruh menyampaikan pertanyaan yang sudah dibuat oleh mereka. Akhirnya Taehyung pun menurut saja.

Jika diurutkan, Taehyung merupakan pe-nanya pertama di bagian kedua. Namun tim Jungkook menjawab mulai dari pertanyaan kedua, ketiga dan baru milik Taehyung.

Taehyung melihat jika Jungkook berkali-kali mengerutkan dahinya. Dia tidak tahu kenapa, apakah Jungkook sedang kesulitan untuk menjawab atau yang lain. Tapi Yugyeom dan Mingyu bilang pertanyaan itu merupakan pertanyaan settingan yang dibuat oleh Jungkook. Kalau begitu, seharusnya Jungkook bisa dengan mudah memberikan jawaban.

Akhirnya Jungkook berdiri dan mulai menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Taehyung. Dia berdiri dengan tegap dan matanya hanya tertuju pada Taehyung.

Pembawaan yang tenang dan suara lantang membuat Taehyung pun tidak bisa berpaling dari memperhatikan Jungkook saat bicara. Apalagi bibir. Ya, BIBIR. Tempat itu lah yang lebih banyak menyedot fokus Taehyung.

Kelompok Jungkook pun undur diri setelah menyampaikan kesimpulan dari hasil diskusi kali ini.

"Bngsd!" Jungkook memukul bahu Mingyu dan Yugyeom bergantian. setelah itu dia duduk di kursi yang dia tempati sedari awal. "Ngapain pake lu tanyain? Untung gue ketemu jawabannya lebih dulu jadi ga malu-maluin."

"Lu sendiri kan yang ngusulin pertanyaan itu." kilah Yugyeom.

"Ya tapi dulu gue kiranya materi ini bukan di kelompok gue jadi gue bisa dapet jawabannya dari yang lain. Ini sih senjata makan tuan. Gue sendiri yang buat pertanyaan, gue sendiri yang jawab."

"Eh berarti beneran settingan?" tanya Taehyung ikut masuk ke dalam pembicaraan mereka.

"Gini Dan, gue kasih tau aja," Mingyu mencondongkan tubuhnya agar dapat melihat Taehyung yang terhalang tubuh Jungkook. "Kadang kalau kita presentasi tuh ga ada yang tanya. Bisa karena bingung atau emang udah paham. Tapi ada juga yang sengaja kasih pertanyaan susah banget cuma buat ngerjain yang lagi presentasi."

"Nah itu!" seru Yugyeom yang duduk di sebelah Mingyu lalu sama mencondongkan tubuh. "Gue sebel banget yang kaya gitu tuh. Jadi ntar pada saling bales kasih pertanyaan yang susah pas kelompok dia yang kebagian. Padahal yang berbuat satu orang, semuanya pusing."

"Makanya Dan, kadang sebelum presentasi ada yang ngasih pertanyaan gitu ke beberapa anak buat ditanyain nanti. Ya biar ga sepi-sepi amat kan. Tapi ya ga semua gitu sih." jelas Mingyu.

"Jadi, buat masalah kak Akas ini apa?"

"Bukan semuanya." jawab Jungkook. "Itu pertanyaan yang tadi serius gue belum tau apa jawabannya sebelum ini. Mereka berdua juga ga ada yang tau. Gue aja lupa kalau gue pernah bikin pertanyaan itu sampe lupa juga buat cari jawabannya."

"Halah bohong! Sok suci banget depan gebetan, lu!"

"Bcd Gyu!" Lalu jungkook mendorong tubuh Mingyu agar duduk menyandar ke tembok. Setelahnya dia menatap Taehyung. "Ga usah di dengerin ya, gue ga bohong kok."

Taehyung tersenyum. "Iya, aku percaya kak Akas kok."

Jungkook pun ikut tersenyum. "Makan siang bareng, mau ga?"

"Di warung depan aja tapi ya? Takut telat kelas ntar kalau jauh-jauh."

"Bener? Ga bosen emang makan di situ?"

Taehyung menggeleng dengan yakin. "Soalnya di situ enak, bisa ambil banyak udah gitu murah." Setelah itu Taehyung menampilkan senyum kotaknya.

Jungkook mengusak rambut Taehyung. Dia sudah tidak tahan melihat Taehyung yang menggemaskan sekali di matanya. Jungkook tidak peduli jika ada yang melihat.

"Kak!" Taehyung memiringkan kepalanya dan berbisik. "Besok jalan bareng, mau ga?"

Dengan cepat Jungkook menoleh dan menatap Taehyung. Kalau bukan sedang di kelas, sudah pasti Jungkook akan mencium Taehyung saat itu juga.

"Iya, besok kita jalan."

Seguir leyendo

También te gustarán

68.7K 7.5K 82
Sang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan...
158K 8.6K 48
Noa baru saja di pecat dari perusahaannya, karena kesulitan mencari pekerjaan ia terpaksa menerima pekerjaan merawat pria dewasa yang tengah berjuang...
314K 34.3K 71
⚠️BXB, MISGENDERING, MPREG⚠️ Kisah tentang Jungkook yang berteleportasi ke zaman Dinasti Versailles. Bagaimana kisahnya? Baca saja. Taekook : Top Tae...
292K 25.7K 50
Tidak pandai buat deskripsi. Intinya ini cerita tentang Sunoo yang punya enam abang yang jahil. Tapi care banget, apalagi kalo si adek udah kenapa-ke...