Mr. Vampire and Me

Da user03637414

12.1K 436 27

Kamu yakin jika vampir itu hanya makhluk mistis? maka kamu satu pemikiran dengan Alexa. Namun, tahukah kamu j... Altro

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

13

172 9 0
Da user03637414

"Lihat mereka"

"Jadi rumor mereka pacaran itu benar"

"Aku tidak percaya Alexa bisa mendapatkannya begitu cepat"

"Ah sialan kau Alexa"

Suara desas-desus terus mengiang di telinga Alexa sepanjang perjalanannya dari gerbang sekolah. Murid-murid sibuk bergantian memandangi ia dan Jason yang tengah berjalan berdua ke kelas. Sorot mata penuh tanda tanya menumpuk di sisi kanan dan kiri gedung sekolah, bahkan yang berada di lantai atas tahan mencondongkan tubuhnya berharap bisa mendengar apa yang Alexa dan Jason bincangkan.

"Apakah kita terlihat seperti artis dunia dan manager nya?"

"Sepertinya begitu, tapi akulah sang artis"

Alexa mendengus ketika mendengar canda Jason yang terdengar serius. Mungkin Jason tidak sepenuhnya salah, ia memang seperti artis dunia. Tapi tetap saja terdengar menyebalkan.

Alexa dan Jason berjalan kaki dari rumah menuju sekolah bersama. Tak ada yang aneh tentang hal itu, tapi entah mengapa seakan-akan mereka telah melakukan perzinahan. Sebagian murid bahkan rela meninggalkan tugas piketnya hanya demi melihat Alexa dan Jason.

Oke, mungkin karena Alexa digemari para cowok dan Jason yang di cintai para cewek meski belum satu minggu di sekolah ini. Tapi bukankah terlalu berlebihan? memandangi mereka dengan tatapan kaget dan kecewa?

"Ada apa dengan orang-orang ini? apa aku baru saja menumbuhkan tanduk di kepala?"

Lagi-lagi Alexa mendengus kesal.

"Abaikan saja"

Mereka berdua sudah sampai di kelas kini. Akhirnya.

Jason duduk di bangkunya tepat di belakang Alexa, menaruh ransel dan langsung pergi keluar kelas entah kemana. Alexa memandang sekeliling dan memergoki sorot mata curiga.

"Oh ayolah... apa ada kotoran di wajahku?!"

Seketika sorotan mata itu langsung bubar, pura-pura tidak melakukan kesalahan. Alexa menekan pangkal hidung nya seolah-olah pusing.

Iya, Alexa tahu mungkin gosip tak benar sudah menyebar ke seluruh penjuru sekolah. Entah gosip macam apa itu, tapi bukankah lebih baik bertanya langsung dengan yang bersangkutan?

"Alexa!"

Itu suara Betti. Cewek berambut hitam ikal itu baru tiba satu menit sebelum bel berbunyi, seperti biasa. Betti membanting ranselnya ke meja dan langsung duduk siap dengan segala pertanyaan. Alexa sudah menangkap maksud temannya ini.

"Khu kira khau tak akhan masuk sekholah hari inhi" katanya sambil menepuk bahu Alexa.

"Ada banyak yang harus aku urus hari ini..."

Alexa terhenti karena matanya menangkap dua manusia yang baru saja masuk kelas bersamaan. Laki-laki jangkung dan perempuan seksi. Tak lain dan tak bukan adalah Jevin dan Rachael.

Alexa merasakan sesak di dadanya.

Keduanya seakan tak peduli dengan sekeliling dan langsung mengambil tempat di depan Alexa, duduk berdua, bersama.

Apakah Jevin sedang memanas manasi Alexa? sepertinya tidak.

Mungkin setelah ciuman kemarin mereka sekalian menuntaskannya dengan "balikan" yang tak Alexa sangka. Tapi hey, siapa Alexa? dia bahkan bukan siapa-siapa bagi Jevin sekarang.

"Hey..."

Suara itu mengagetkan Alexa. Asalnya dari depan, cewek bertubuh seksi itu yang memanggil.

"Apa" ketus Alexa.

"Dimana pangeran berkuda putihmu itu"

Alexa sangat ingin pergi dari sana secepatnya. Rachael tidak pernah kenal waktu dan tempat untuk memanas-manasi lawannya. Kapan pun dan dimana pun jika ia memiliki mood untuk berdebat, siapapun dirimu kau harus siap.

Alexa siap menghajar Rachael dengan kalimat yang sudah ia kumpulkan di ujung lidahnya, namun suara berat Jevin berhasil menghentikannya.

"Sudahlah Rachael..."

Alexa ingin muntah ketika melihat lengan Jevin berada di bahu Rachael dan membalikkan tubuhnya.

"Menjijikkan"

Tunggu, itu Betti yang bergumam.

Alexa menatap wajah Betti yang kini sedang menuding belakang Jevin dan Rachael. Betti mungkin melakukannya karena Alexa, tapi sungguh itu tak perlu ia lakukan.

Alexa mengakui Betti sedikit berlebihan saat ini.

.

.

.

"Jadi aku akan menjelaskan lagi masalah camping kemarin"

Alexa menarik napas dalam-dalam mencoba tidak melakukan kesalahan kedua dalam hidupnya. Tidak, jangan lagi.

Ia kini tengah berdiri di podium berukuran kecil dalam aula sekolah sambil memegang satu mikrofon usang. Suara mikrofon itu bahkan lebih buruk dari suara Alexa saat bernyanyi.

"Seluruh angkatan kelas tiga akan melakukan kegiatan camping tahunan di hutan pinus. Aku sudah membuat daftar apa saja yang harus kalian bawa dan jadwal keberangkatannya"

Tentu saja sejujurnya itu sangat tidak perlu, karena semua orang di Panville tahu di mana hutan pinus itu. Tapi yah, mengingat dedikasinya untuk di anggap "sempurna" di mata Miss Teresa membuat Alexa harus bersusah payah menyiapkan itu.

"Besok aku akan berkeliling dan mengumpulkan iuran ke setiap kelas, jadi bagi yang mau ikut persiapkan uang kalian"

Lalu hening.

"Paham?"

"Yeah..."

"Oh aku sungguh tidak sabar"

"Bolehkah aku membawa gitarku?"

"Aah... aku paling tak suka dengan camping"

"Ku anggap itu jawaban kalian. Terimakasih, silahkan kembali ke kelas" ujar Miss Teresa.

Para murid mulai bubar sedikit demi sedikit meninggalkan gedung. Suara-suara yang tadinya menggema di dalam kini mulai terdengar senyap ke luar.

Alexa masih berdiri di podium sambil memperhatikan mereka. Sungguh tidak penting sebenarnya, hanya saja matanya tak sengaja menangkap dua orang yang tengah mengobrol berdua sembari meninggalkan aula.

Sekali lagi sangat tidak penting sebenarnya, tetapi Alexa tak mengerti alasan mengapa Betti bisa mengobrol dengan Jevin.

"Alexa kemari sebentar"

Alexa tak mendengar. Ia terlalu fokus membaca gerak bibir dari kedua orang yang sedang ia mata-matai itu.

"Alexa, kau mendengarku?" kata Miss Teresa sembari menepuk pundak Alexa.

"Oh! ada apa Miss?"

"Kau melamun?"

Alexa memutar bola matanya mencoba mengarang kebohongan.

"Tidak, aku hanya memperhatikan teman-teman yang keluar. Takutnya mereka tersandung atau terjatuh..."

Hening.

Miss Teresa memandang Alexa tak percaya. Tentu saja itu alasan paling bodoh yang pernah keluar dari mulut murid teladannya itu.

"Kau tak ada di kelasku kemarin, kemana kau?"

Oh tidak, Alexa hampir lupa bahwa kemarin dia kabur dari sekolah.

Murid teladan yang paling diandalkan Miss Teresa tak masuk kelas tanpa alasan. Apa ini artinya gelar "sempurna" itu sudah tercabut?

"Maafkan aku, aku tak enak badan Miss" bohong Alexa.

"Oh ya? berbarengan dengan Jason?"

-(Sial)- Alexa mengumpat di dalam hatinya.

"Aku mengantarnya pulang" jawab Jason yang datang dari belakang Alexa.

"Oh jadi kalian sudah sedekat itu? "

"Itu... tidak seperti yang anda bayangkan Miss"

Alexa tak berani menduga-duga maksud dari Miss Teresa, tapi apapun itu pastilah tak benar. Alexa tak percaya Miss Teresa seperti mencomblangi dirinya dan Jason.

"Memangnya aku membayangkan apa?"

Tersenyum natural, itulah yang Alexa coba lakukan, namun sayangnya senyum itu sangat jauh dari kata natural.

"Oh ya, soal kunjungan ke vila itu ku percayakan pada kalian berdua"

"Aku belum di beri tahu soal itu"

"Alexa belum mengatakannya?"

Jason dan Miss Teresa bergantian menatap Alexa lalu saling lirik satu sama lain. Menunggu jawaban dari Alexa ternyata lebih lambat dari yang mereka perkirakan.

"Oh! belum, maafkan aku"

"Yah, sekarang kau sudah tahu kan Jason? bersenang-senanglah" ujar Miss Teresa sembari menepuk pundak Jason.

Miss Teresa berlalu pergi bersama khayalannya terhadap dua insan itu sembari sedikit bersenandung dengan mulutnya. Suara ketukan sepatu hitam Miss Teresa mengisi telinga Alexa seperti suara horor.

Sangat tidak biasa.

"Apa itu barusan?" tanya Alexa.

Jason hanya mengedikkan bahunya.

.

.

.

Continua a leggere

Ti piacerà anche

52.6K 3.1K 17
Seorang omega cantik dan mungil itu harus terjebak di sebuah sel yang mengerikan, orang tua nya menjual dirinya ke penagih hutang agar terbebas dari...
3.2K 487 13
Ratusan tahun lalu, terdapat klan vampir yang bersumpah hidup mengabdi kepada nenek moyang mereka. Namun, ikatan sumpah itu harus putus dan menjadi m...
1.2K 322 6
Di dunia ini terdapat tiga ras yang mendominasi untuk saat ini, ras iblis, ras vampire dan satu lagi manusia, ketiganya memiliki perbedaan yang signi...
103K 12.6K 62
Tentang haruto yang akhirnya mengetahui sebuah rahasia yang ditutupi oleh para sahabatnya,tentang siapa mereka sebenarnya. Dan juga karna kejadian pa...