[REVISI] My Boyfriend, Jeong...

By fourteenjae

461K 30.1K 291

❝kamu adalah yang terkhusus dihatiku.❞ - Jeong Jaehyun ©fourteenjae 2019 editor cover : cheerup0214 Sudah tam... More

chapter 1
chapter 2
chapter 3
chapter 4
chapter 5
chapter 7
chapter 8
announce
chapter 9
chapter 10
chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
chapter 16
chapter 17
chapter 18
chapter 19
chapter 20
chapter 21
chapter 22
chapter 23
chapter 24
chapter 25
chapter 26
chapter 27
chapter 28
chapter 29
chapter 30
chapter 31
chapter 32
chapter 33
chapter 34
chapter 35
chapter 36
chapter 37
chapter 38
chapter 39
chapter 40
chapter 41

chapter 6

10.8K 1K 18
By fourteenjae

Hai, sebelum baca ada baiknya
tekan vote terlebih dulu, ya.
Pembaca bijak selalu tau cara menghargai karya :)

"Jika senyummu saja bisa mencuri detak jantungku.
Maka pelukkanmu bisa menyapu seluruh hatiku." - Raisa 

-

"Bagus! Pose seperti itu." Suara fotografer menggema studio pemotretan. Lampu flash berkedip beberapa kali disusul dengan suara jepretan kala sutter button ditekan berulang kali.

"Tidak usah tersenyum lalu menghadap ke sini semua!" teriak sang fotografer lagi memberi perintah. "Johnnyssi, boleh miringkan kepalamu sedikit? Nah, benar!"

Flash kembali menyala terang dan meredup setelahnya. "Mark, angkat dagumu!" Sang fotografer mengacungkan jempol. "Ya, seperti itu!"

Para staf termasuk GoEun berdiri di area steril dan bersiap siaga melihat dengan teliti di balik layar. Berkali-kali memperhatikan detail riasan Jaehyun dari tempatnya berada jikalau tetiba lelaki itu membutuhkan rias tambahan. Tatapannya beralih memperhatikan layar komputer yang menampilkan hasil pemotretan. Han GoEun harus mengakui bahwa perpaduan visual semua member sangatlah sempurna.

"Jaehyun, tolong lihat kamera!" seruan mendadak itu membuat GoEun tersentak. Bahkan memalingkan wajah untuk menatap Jaehyun yang tengah memperhatikannya sebentar. Sebelum kembali berkonsentrasi dengan sesi fotonya. Untuk sepersekian detik, jantung Han GoEun nyaris mencelos hanya karena sebuah panggilan nama yang bukan miliknya.

"Kau pasti terkejut," kekeh salah seorang staf yang sudah berdiri di sampingnya. "Aku juga seperti itu saat pertama kali bekerja. Padahal bukan namaku yang di sebut tapi seakan aku selalu ikut terkejut setiap kali nama artisku di panggil."

Han GoEun terkekeh kikuk. Rasa terkejutnya benar-benar membuatnya panik tadi. "Nanti akan terbiasa, bukan?" tanya GoEun khawatir.

Staf wanita tersebut mengangguk yakin. Kedua tangannya terlipat di depan dada. "Tentu saja, kamu akan terbiasa. Nikmati saja prosesnya. Yang terpenting adalah bagaimana kamu cepat tanggap untuk berbaur dengan pekerjaan ini bersama Jaehyun." Penuturan staf ramah tersebut berhasil membuat rasa khawatir Han GoEun berangsur mereda.

Setelahnya detik yang berlalu berubah menjadi menit. Dan menit-menit yang bertambah segera berubah menjadi beberapa jam yang berlalu begitu cepat. Sang fotografer berseru kencang, "Bagus! Terima kasih semuanya!" ujarnya mengakhiri yang disambut dengan suara tepuk tangan dan salam sopan member kepada semua staf yang terlibat.

"Han GoEun, kamu akan berpisah mobil dengan para staf untuk menuju lokasi pemotretan selanjutnya. Bersama Jaehyun dan Park Jaemin, salah satu manajer pendamping." jelas Shin Yoo Jin memberi titah. Han GoEun mengangguk patuh.


🍑🍑


"Kamu tersenyum."

GoEun menghentikan aktifitasnya kala Jaehyun tetiba bersuara. Kali ini mereka sudah berada di gedung lain untuk pemotretan individu. Dan kala Han GoEun tengah sibuk memoles wajah, sang lelaki berucap tanpa basa-basi. Hingga sepasang mata Han GoEun bersitatap dengan mata indah Jeong Jaehyun.

GoEun menahan nafas. Menyadari bahwa jarak wajah keduanya terlalu dekat. "Maksudnya?" tanya gadis itu susah payah.

Seharusnya dalam Pendidikan tata rias juga perlu diajarkan tips dan trik untuk tidak terpana agar kejadian seperti ini tidak terjadi menimpanya.

"Tadi kamu tersenyum." ungkap Jaeyun lagi. Matanya yang berwarna cokelat pekat itu begitu menghipnotis. "Dibanding wajah tak acuh menyebalkan yang sering kamu tunjukkan itu, seharusnya kamu lebih sering menunjukkan senyummu."

'Hah? Sebetulnya ini pujian atau sarkasme?'

Padahal gadis itu hampir kehilangan nafas. Namun penuturan kalimat yang diutarakan Jaehyun membuat alisnya terukik tak terima. Han GoEun hendak menjauhkan diri namun Jaehyun telah lebih dulu menahan lengannya. Nyaris membuat kuas rias yang ada pada genggaman hampir terjatuh.

"Tapi jangan terlalu sering menunjukkan senyummu pada orang lain. Cukup kepadaku." lanjut Jaehyun begitu serius. "Bisa?" tanyanya dengan nada memaksa.

'Apa maksudnya ini? Dia sedang memerintahku?'

"Aku—" GoEun mengerjapkan matanya.

"Apakah sudah selesai?" Pintu terbuka lebar dan manampakkan Park Jaemin yang datang tergesa-gesa. Menghampiri GoEun dan Jaehyun yang terkejut salah tingkah. Genggaman Jaehyun di pergelangan tangannya dilepas begitu saja. Memberi akses pada sang gadis untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

"Sekarang sudah selesai." ujar GoEun pada Park Jaemin dan menatap pantulan Jaehyun di cermin besar. Lalu tersenyum kikuk dengan Jaehyun yang juga ikut senyum berseri.


🍑🍑


GoEun menatap jalanan Seoul sore itu. Setelah pemotretan Jaehyun, kini saatnya menghadiri jadwal reality show di Idol Room. Sementara itu, Jaehyun yang duduk disampingnya baru saja selesai melakukan rekaman untuk kebutuhan konten vlog. Tentu saja dengan Han GoEun yang harus menyingkirkan tubuh sejauh mungkin agar tidak terlihat di siaran. Wajah staf tidak boleh terlihat jelas di kamera.

GoEun membetulkan duduk, bersamaan dengan lengan kirinya yang tersentuh pelan hingga dirinya reflek menoleh. Menatap lelaki yang tengah tersenyum manis itu dengan raut tak mengerti. Mata Jaehyun bergerak turun menatap ke bawah, memberi instruksi hingga diikuti GoEun yang penasaran.

"Untukmu." ungkap Jaehyun sembari menggapai tangan Han GoEun dan meletakkan pemberiannya tersebut. Mata GoEun mengerjap pelan menatap telapak tangan dan wajah Jaehyun beberapa kali. Padahal hanya sebuah cokelat mini namun degup jantungnya sudah berdetak tak karuan seperti ini.

"Terima kasih." jawab GoEun pelan setelah berusaha menenangkan diri. GoEun takut lelaki disampingnya ini dapat mendengar degup jantungnya yang tak karuan. Karena, siapa pula yang tidak akan tersipu saat seorang idol tampan memberimu sebuah cokelat secara langsung?

GoEun memalingkan wajah ketika lelaki itu tak kunjung mengalihkan tatap. Dia bisa sangat malu jika wajah tersipunya sampai ketahuan.

"Han GoEun, kuliahmu berjalan lancar atau terasa sulit 'kah?" tanya Park Jaemin tanpa menoleh ke belakang, berusaha memecah hening.

"Tidak bisa di bilang lancar, sih. Tapi tidak membuatku kesulitan juga. Karena dibanding dua hal itu, saya lebih merasa sangat sibuk untuk mengurusi banyak hal kesana-kemari agar semuanya berjalan tepat waktu." terang GoEun mendetailkan situasi.

Ditempat duduknya yang berada di samping supir, Park Jaemin mengangguk setuju. "Saya memiliki keponakan perempuan dan sepertinya seangkatan denganmu. Sebetulnya dia satu tahun lebih tua karena mengikuti kuliah pada tahun selanjutnya. Dan saat ini dia juga sedang sibuk dengan pemagangan di kantor perbankan."

"Itu luar biasa." respon GoEun memuji.

"Tetapi setiap kali dia menghubungiku, yang dibicarakan hanyalah tentang keluhan atau pemintaan untuk dipertemukan dengan Jaehyun." Park Jaemin menunjuk Jaehyun yang tengah memainkan ponsel. Han GoEun pun ikut menoleh menatap lelaki itu. "Jaehyun adalah idolanya. Seandainya dia tau bahwa laki-laki yang dia idolakan ini bisa bersikap sangat keras kepala dan menyebalkan. Kurasa dia pun akan berpikir ulang untuk menyukainya."

GoEun tersenyum simpul mendengar penuturan dan keluhan Park Jaemin atas sikap Jaehyun. Namun lelaki yang tengah dikeluhkan itu hanya mendelikkan bahu merasa tak acuh.

Park Jaemin kembali menghadap depan. "Dia selalu saja bilang 'Samchon, temui aku dengan masa depanku. Jaehyun oppa'." Keluh Park Jaemin lagi sambil meniru gaya sang keponakan. Membuat GoEun sedikit terkekeh samar. Namun tetap membuat Jaehyun menoleh cepat. Seakan sedang merasa takjub dengan apa yang sedang dilihatnya.

"Dia memanggilnya dengan sebutan 'oppa' padahal usianya lebih tua dibanding Jaehyun." terang Park Jaemin sambil menghadap GoEun lagi. "Kalau kamu, apakah memiliki idola di NCT?" tanyanya tiba-tiba.

Senyum GoEun berubah kikuk. "Hm, ada."

"Oh ya? Siapa?"

"Eh, itu—" Gadis itu melirik sekilas kearah Jaehyun. "Saya mengidolakan—"

"Hyung, aku mau tidur sebentar. Matikan lagunya." sela Jaehyun memotong. Tanpa ingin mendengar jawaban sang gadis, lelaki itu sudah memakai penutup mata dan memposisikan diri untuk terlelap.

"Aish! Kita akan tiba setengah jam lagi. Jangan terlalu pulas." titah Park Jaemin lalu mematikan musik saat kembali menghadap depan.

Lalu suasana kembali hening. Hanya suara pendingin udara dan deru mesin yang terdengar samar. Sementara GoEun memakai kesempatan itu untuk kembali menatap cokelat pemberian Jaehyun. Hatinya begitu tertegun mendapatkan hadiah kecil dari sang idola. Dengan penuh kehati-hatian dimasukkannya pemberian itu ke dalam tas. Ia akan menikmati cokelat itu nanti.

Setelahnya tatapan GoEun beralih memperhatikan Jaehyun yang begitu lelap tertidur. Lalu menghela nafas pelan. 'Aneh sekali. Aku merasa sangat lega dan kecewa di saat bersamaan.' batin GoEun. 

Perasaannya terasa janggal. Ia merasa lega karena Jaehyun memotong kalimatnya sehingga tak perlu menjawab tanya. Namun juga merasa kecewa karena lelaki ini tak terlihat penasaran sama sekali pada jawabannya. Sebetulnya apa yang dia mau?

Sementara itu, Jaehyun justru terjebak dalam kepura-puraan tidurnya. Entah mengapa, ia tidak mau mendengar jawaban gadis itu. Seperti tak ingin merasa kecewa akan ekspetasi dari sang gadis. Bagaimana jika jawabannya bukan dirinya?

Jaehyun tergelak pada pemikirannya sendiri. Memangnya kenapa kalau idola gadis itu bukan dirinya? Kenapa jadi sepenting ini?

Lelaki itu menghela nafas. Selain tidak mengetahui sosok idola sang gadis, kini dia juga tidak tau mengenai aktifitas yang sedang dilakukan GoEun sekarang. Dan harus sampai kapan pula dirinya mempertahankan posisi seperti ini?! Kakinya sudah terasa mati rasa!!

[2019 - fourteenjae]

-

Ayo follow akun authornya!
Instagram: @1497_tjae
Twitter: @fourteenjae
Tiktok: @fourteenjae

baca ceritaku yang lain, ya :)

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 65.1K 96
Highrank 🥇 #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...
774K 57.5K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...
81.8K 10.8K 37
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...
YES, DADDY! By

Fanfiction

298K 1.7K 9
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar