🆃🅰🅼🅰🆃 Zhen Hun ✓

Bởi iu3a17

114K 12.2K 1.6K

[WARNING: HANYA UNTUK PENGGEMAR CERITA BL(BOYS LOVE) YANG SUDAH CUKUP UMUR] Jumlah Chapter: 106+ 3 Spesial ... Xem Thêm

Kata Pengantar Penerjemah Abal-Abal
Pengenalan Tokoh
Revisi Kata untuk Pembaca
Mengenai Cerita Mitologi di Novel
Chapter I Dia....Di, Di, Di, Dia, Kakinya Melayang!
Chapter II Bayangan.... Itu Bayangan!
Chapter III Itu Jejak Jari yang Ditinggalkan oleh Tulang Manusia
Chapter IV Seperti Bentuk Tangan!
Chapter V Seseorang Bisa Memiliki Lebih dari Satu Bayangan
Chapter VI Dendam yang Sangat Besar
Chapter VII Suasana Mencurigakan dan Canggung
Chapter VIII Jam Matahari
Chapter IX Katakan Padaku Apa yang Kamu Lihat
Chapter X Menurutmu Bagaimana Dia Mati?
Chapter XI Masih Saja Bertanya Pada Kucing
Chapter XII Batu Tiga Kehidupan
Chapter XIII Sial, Pergi dari Sana, Sekarang!
Chapter XIV Kami Bertemu Hantu
Chapter XV Manusia yang Sangat Biasa
Chapter XVI Dia... Apa Ada yang Salah Dengannya?
Chapter XVII Mencium dengan Lembut
Chapter XVIII Terlalu Keras Kepala Melakukan Kesalahan, Bisa Terbunuh
Chapter XIX Setelah Berbohong akan Selalu Berbohong
Chapter XX Jam Reinkarnasi.... Siapa yang Mencuri?
Chapter XXI Bagaikan Vas Giok Berharga
Chapter XXII Sederhana... Hanya untuk tinggal
Chapter XXIII Samar-Samar Terlihat Otot Perut yang Indah
Chapter XXIV Beginikah Caramu Membuka Mulut Hari Ini?
Chapter XXV Perasaan Halus
Chapter XXVI Belikan Aku Boneka Mirip Manusia
Chapter XXVII Oh ibu, Aku Tidak Sengaja Mencolok Mata Anjing
Chapter XXVIII Prajurit Hantu di Jalan
Chapter XXIX Apa Datang untuk Menemuiku
Chapter XXX Pemakaman Langit
Chapter XXXI Nafas yang Gemetar
Chapter XXXIII Memenjarakan Jiwa di Sini, dari Generasi ke Genarasi
Chapter XXXIV Babi Lebih Pandai darimu Kawan
Chapter XXXV Rasanya, Aku Baru Saja Tertimbun Tanah
Chapter XXXVI Bau Dingin dari Jalan Huang Quan
Chapter XXXVII Benda itu Disebut Pasak Gunung dan Sungai
Chapter XXXVIII Jangan Menggunakan Paksaan, Itu Tangisan 10 Ribu Hantu
Chapter XXXIX Alasan Hantu Menangis
Chapter XL Api di Sekitar Pasak Gunung dan Sungai
Chapter XLI Ledakan Terdengar Bergema, Api Membakar Pasak Gunung dan Sungai
Chapter XLII Mengambil Kesempatan untuk Memeluknya
Chapter XLIII Kamu yang Melemparkan Dirimu Sendiri
Chapter XLIV Aku Hanya.... Untuk Seseorang
Chapter XLV Cepat, Ambilkan Susu dan Sosisku!
Chapter XLVI Makanan Kucing Direbut, Tidak Tahu Malu!
Chapter XLVII Lukisan Seorang Pria
Chapter XLVIII Berani Melawan Perasaan Tak Terlihat
Chapter XLIX Mengagumkan, Kapanpun Ingatlah Saat Matahari Terbenam
Chapter L Meskipun Memaksa, Akan Kujerat Dirimu Dipelukanku
Chapter LI Diam-diam Membawa Keluarga Terdekat...
Chapter LII Mematuhi Istri Kalau Mau ke Pesta
Chapter LIII Memang Tidak Pernah Melihat Pria Tampan?
Chapter LIV Manusia Di Bumi dan Dewa Di Langit Bisa Terbunuh
Chapter LV Mengangkat Tangan untuk Menampar
Chapter LVI Mengecewakan Pemikiran Seseorang
Chapter LVII Dataran Tanpa Cahaya,Penjara Bagi yang Paling Tidak Terhormat
Chapter LVIII Lepaskan, Jangan Sentuh Dia dengan Tangan Kotormu
Chapter LIX Seolah Bisa Melihat
Chapter LX Kamu Bisa Mencoba, Aku akan Sangat Lembut
Chapter LXI Sepertinya... Ada Sedikit Kesalahan
Chapter LXII Ingin Merasakan Kulit dengan Menciumnya
Chapter LXIII Hidup Bersama dengan Alami Mulai Tidak Memuaskan
Chapter LXIV Menjaga Janji yang Terlupakan
Chapter LXV Sekali Pandang, Membuat Hatiku Kacau
Chapter LXVI Kuantar Ke Rumahmu
Chapter LXVII Aku Ini Vampir
Chapter LXVIII Shen Wei Adalah Utusan Penebas Jiwa
Chapter LXIX Apa Kamu Baru Saja Memakan Nyali Seekor Macan!
Chapter LXX Utusan Penebas Jiwa Tidak Begitu Dangkal
Chapter LXXI Aku Mau Membawa Pulang Kuas Kebajikan, Untuk Cinderamata
Chapter LXXII Awal Dari Kuali Tiga Kaki dan Kuas Kebajikan
Chapter LXXIII Kuali Jiwa Tiga Kaki Hancur dan Kuas Kebajikan Terlahir ke Dunia
Chapter LXXIV Shen Wei Mendorong Pintu Kamar Mandi
Chapter LXXV Aku Minta Maaf Padamu
Chapter LXXVI Tidak Hanya Mengambil Kuas Kebajikan
Chapter LXXVII Aku Ingin Memperjelas Semua Ini
Chapter LXXVIII Aku Tidak Suka, Lebih Baik Tidak Dilahirkan
Chapter LXXIX Meskipun Mati di Kehidupan Ini, Aku Rela
Chapter LXXX Goyangan di Dalam Mobil
Chapter LXXXI Kisah Cinta Serasa Ditusuk Pisau Tepat di Jantung
Chapter LXXXII Orang yang Kusuka Tidak Menyukaiku
Chapter LXXXIII Dibuat Oleh Penguasa Zhen Hun, Zhao Yunlan
Chapter LXXXIV Kamu Harus Pilih Salah Satu
Chapter LXXXV Aku Tidak Bisa Dibandingkan Olehnya?
Chapter LXXXVI Tampan, Aku Ingin Memelukmu
Chapter LXXXVII Kesungguhan, Tak Dapat Menebus Kutukan Abadi
Chapter LXXXVIII Apakah Kamu Shen Nong?
Chapter LXXXIX Tidak Mengharapkanku Bisa Menemanimu
Chapter XC Apapun yang Terjadi, Aku Tidak Akan Membencimu
Chapter XCI Bangsa Iblis, Terlahir dari Celah di Antara Cahaya dan Kegelapan
Chapter XCII Karena Bangsa Iblis Tidak Memiliki Jiwa
Chapter XCIII Apakah Kamu Benar-Benar Masih Ingin Mati Bersamaku?
Chapter XCIV Aku Harus Bersemangat Demi Mengembalikan Prinsip Suami
Chapter XCV Ya Tuhan! Seekor Kucing Bisa Membeli Makanan
Chapter XCVI Untuk Sementara Waktu Baik-Baik Saja, Masih Belum Mati
Chapter XCVII Villa Persinggahan Pemandian Air Panas di Kota Kecil--Jebakan
Chapter XCVIII Sebelum Terlambat, Potonglah Lenganku
Chapter XCIX Apakah Pasak Gunung dan Sungai dari Awal Sudah Berada di Tanganmu?
Chapter C Sangat Lama Aku Menjadi Ketua, Belum Pernah Bertemu Raja Neraka
Chapter CI Yang Terakhir dari 4 Benda Keramat, Lentera Zhen Hun
Chapter CII Shen Wei, Masih Tidak Ingin Muncul Dihadapanku!
Chapter CIII Kamu Menang, Aku Tidak Sebanding Denganmu
Chapter CIV Apakah Segel Besar Benar-benar Sudah Hancur?
Chapter CV Menyegel Ulang Empat Pilar Langit
[TAMAT] Chapter CVI Akhir Zhen Hun
Chapter Spesial Penjaga Jiwa I
Chapter Spesial Penjaga Jiwa II
Chapter Spesial Penjaga Jiwa III
[Bukan Update] Cuma Pemberitahuan Untuk Pembaca

Chapter XXXII Tengkorak yang Bersikap Manis

798 124 14
Bởi iu3a17

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

"Amitabha" Lin Jing dan Zhao Yunlan saat ini sedang menahan pintu yang tertutup bersama-sama. Dengan nafas yang terengah-engah biksu palsu itu melihat ke arah kerumunan tengkorak yang melompat-lompat diluar;

"Kenapa aku harus melawan para tengkorak yang bertingkah manis seolah dunia akan binasa ini, sebenarnya apa-apaan semua ini?"

Zhao Yunlan memutar kepalanya dan bertanya pada Wang Zheng;

"Apa kamu sedang meminta bantuan para geng ini untuk datang berkumpul? Kalau cuma sekedar menggigit tidak apa-apa, tapi mereka bermaksud ingin memakanmu juga. Apa mereka tidak takut dengan makan makanan beracun yang mengandung plastik?"

Lin Jing masih tidak jelas dengan perkataan Ketua Zhao-nya ini. Di sebelahnya, diam-diam pria itu menarik kerah baju pemimpinnya yang sedang marah. Gadis pemimpin mahasiswa yang mendengarkannya berbicara mengeluarkan suara tawa "Pftt". Kemudian dia merasa bersalah telah tertawa disaat yang sedikit salah seperti ini, di bawah pandangan teman-temannya, dia langsung menutup mulut.

"Di tahun 1712, terjadi konflik antar suku"

Wang Zheng berdiri dengan bantuan Zhu Hong, kemudian dia menarik tudung jaketnya untuk menutupi wajahnya

"Pada akhirnya, para pemberontak yang memenangkan perangnya. Kepala suku tertua meninggal, sedangkan istri, anak, serta 112 ksatria mengikutinya. Semua kepalanya dipenggal sesuai dengan adat lama yang berlaku. Kemudian seluruh tubuhnya dibakar habis, sedangkan seluruh penggalan kepala di kubur di halaman pondok puncak gunung. Mereka akan menjadi budak selamanya. Tidak akan mati dalam kedamaian"

Zhu Hong terdiam sesaat, setelah itu bicara;

"Apa halaman yang dimaksud itu, dihalaman ini?"

Suara pintu yang dipukul-pukul masih saja terdengar. Zhao Yunlan menatap ke arah Chu Shuzhi. Dengan sigap Chu Shuzhi langsung membuka jaketnya. Model baju hangat yang sedang dipakainya benar-benar anti-mainstream.

Entah ada berapa banyak kantong yang ada di sana. Seolah dia bisa disebut kantong berjalan. Saat ini dia menyentuh ke arah setiap kantong dan menghitungnya, seperti sedang menghitung seperti menghitung uang. Setelah menghitung beberapa, dia berhenti di satu kantong, kemudian mengeluarkan segepok lembaran jimat kuning yang sudah tertulis karakter diatasnya. Lalu dia maju ke depan, menempelkan kertas itu di empat ujung pintu.

Jimat berwarna kuning itu menyala sejenak setelah ditempel, kemudian pintu yang yang berulang kali terdorong langsung berhenti bergerak. Tidak lama kemudian, Chu Zhushi menempelkan semua kertas di dinding seperti sedang menempelkan selebaran iklan di box telpon. Dia menempelkan banyak sekali kertas itu di jendela, kemudian di dinding dan hampir seluruh dinding di ruangan sudah ditempeli benda itu, para tengkorak diluar seolah tahu betapa hebatnya khasiat jimat dan langsung melompat mundur sekitar satu sampai dua meter. Tidak berani lagi menggedor dinding dan menghancurkan jendela.

Zhao Yunlan akhirnya bisa mengendurkan pegangannya di pintu. Dihari yang dingin, dia sudah berkeringat karena aktifitas yang mengejutkan ini.

Seperti bapak-bapak, Zhao Yunlan duduk disebelah kompor kecil, kemudian menyobek sekantung susu bubuk, lalu menuangkan air mineral ke dalam mangkok besar, setelah itu menurunkan panci kecil yang sudah mendidih, kemudian bicara pada Wang Zheng yang baru saja berdiri;

"Masak ini, kita minum semangkuk susu sejenak, setelah meminumnya. Kamu harus memberikan penjelasan pada kami sampai kami mengerti, sebenarnya kita sedang dalam situasi macam apa?"

"Aku minta maaf"

Hanya ini jawaban yang diberikan oleh Wang Zheng. Sikapnya ini sudah seperti seorang mata-mata yang bermaksud mengkhinati kawan. Dia memang tidak mengatakan akan membunuh mereka dengan melakukan ritual itu, hanya saja dia bersikap buru-buru saat menambahkan kalimat agar bisa pergi keluar;

"Kalian bukakan pintu dan keluarkan aku dari sini, tanpa ada aku. Tidak perduli apapun yang akan terjadi. Situasi tidak akan jadi sulit untuk kalian nantinya"

Setelah mendengarkannya berbicara, Zhao Yunlan dengan sikap yang tenang bertanya padanya;

"Permisi, apa kamu merasa sedang berbicara dengan bahasa yang dimengerti oleh manusia?"

Meskipun Wang Zheng terlihat mengerikan, tapi gadis yang melayang itu punya kepribadian lembut, tidak banyak bicara, dan tidak begitu dekat dengan siapapun, hanya saja, dia selalu bersikap sopan, meskipun terkadang mengatakan kata-kata tajam, tapi dia sadar akan kesalahan yang telah diperbuatnya. Ketika mendengar Zhao Yunlan berbicara seperti ini dia menundukkan kepalanya, sederhana saja tidak mengatakan apapun.

Chu Shuzhi yang berdiri di samping jendela, membuka lapisan jendela untuk melihat keluar, setelah itu menatap Zhao Yunlan dengan menggerakkan tubuh untuk menyuruhnya bicara;

"Tinggalkan seseorang yang berjaga, yang lain bisa kembali tidur. Dengan adanya semua ini, mereka akan menjauh dari pondok"

Setelah krisis yang dialami mereka sudah usai. Anak laki-laki yang seperti batang bambu bicara pada Shen Wei, mengambil inisiatif untuk mengambilkan gambar;

"Profesor, bolehkah aku mengambil beberapa foto... Tidak pergi keluar, hanya di jendela"

Shen Wei sebenarnya terlihat benar-benar penasaran ingin tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa masalah seperti ini muncul, dan semua ini menimbulkan rasa penasaran juga pada anak didiknya.

Saat ini, tiba-tiba sebuah lengan sudah terjulur di bahu Shen Wei, Zhao Yunlan datang mendekat ke arah mereka, suaranya terdengar pelan saat berbicara pada anak laki-laki yang seperti batang bambu;

"Mengambil gambar dengan kamera memang bukan sebuah kejahatan, tapi kamu harus tahu. Orang jaman dulu pernah bicara dan percaya, mengambil foto seseorang bisa juga mengambil jiwa orang itu. Hanya saja, jiwa manusia itu tetap tinggal di raga mereka karena masih hidup, tapi, ditempat ini jiwa-jiwa yang ada di luar, raga mereka sudah mati. Kalau kamu benar-benar ingin mendapatkan beberapa tengkorak kecil untuk dibawa pulang, cobalah lakukan, bagaimana?"

Si anak batang bambu itu merinding ketakutan seolah sedang mendengarkan 'cerita hantu tengah malam'. Zhao Yunlan tersenyum puas dan melanjutkan cerita dengan usaha yang lebih keras lagi;

"Kamu bisa menguburkan mereka di dalam pot bunga dalam rumahmu, kemudian setiap malam, sekitar jam 12 sampai jam 1, diwaktu yang tepat, sama seperti penyiar berita, kamu bisa mendengar suara 'krek krek krek' mereka sedang memakan pot bunga milikmu, setelah pot bunganya habis, meja untuk menyangga pot akan dimakan habis olehnya juga, setelah meja habis, mereka akan pergi ke tempat tidurmu..."

Belum selesai Zhao Yunlan bicara, si anak kayu bambu itu sudah berekspresi seperti orang yang kesakitan. Shen Wei mendatarkan mulutnya sejenak, lalu saat bicara pada mahasiswanya yang terlihat tegang;

"Apa yang terjadi padamu?"

Anak laki-laki yang sedang berada disaat tersulitnya itu memutar tubuh dan bicara;

"Aku... Aku... Aku mau ke kamar kecil"

Ketakutan sampai ingin pipis.

Zhao Yunlan mulai mundur, kemudian si brengsek ini tertawa puas sampai level delapan setelah bercerita.[Om Yunlan ngejak geyut (˃ᴗ˂)و]

"Masih ada tiga jam lagi sebelum matahari terbit" Chu Zhushi bicara.

"Jimatku paling tidak, bisa menghalau mereka selama 5 jam, tenang saja——tahan sebentar untuk pergi ke kamar kecilnya, setelah matahari terbit, kita bisa keluar lagi. Siapa yang mau menggigitmu. Kamu bisa mengencingi kepala mereka. Kencing anak laki-laki, meskipun tidak bisa membunuh mereka, paling tidak bisa membuat mereka gegar otak"

Wang Zheng bicara dengan suara yang lembut;

"Aku bisa menjaga..." Wang Zheng yang masih belum selesai bicara, langsung dipotong pembicaraannya oleh Zhao Yunlan;

"Kamu yang seharusnya tidak masuk ke dalam permasalahan ini, kamu sudah jelas tidak akan sanggup. Aku yang akan keluar saat fajar nanti"

Dia bicara sambil mengeluarkan sebuah pemantik dari dalam kantongnya dan mengangkat penghalang angin;

"Pada gadis tidak takut dengan asap 'kan, kalau tidak paman polisi akan datang membawa pistol dan menempatkan pistol pada bayi kecil itu"

Perkataannya terdengar menakutkan, hanya saja sikap yang ditunjukkan semua orang sebaliknya, mereka terlihat tenang. Para mahasiswa itu untuk sesaat tertawa lalu kembali masuk ke dalam kantung tidur masing-masing——mungkin karena ada Zhao Yunlan, jadi mereka merasa aman atau mungkin karena mereka sebenarnya masih mengantuk.

Untuk sesaat, di dalam pondok suasana kembali menjadi sepi. Yang terdengar hanya suara tengkorak saling menggelinding di salju luar pondok, bahkan Da Qing saat ini sedang melingkar di dalam pelukan Zhao Yunlan dan menutup mata. Wang Zheng duduk di ujung ruangan yang jauh dari tempatnya terduduk, dia duduk bersandar di tembok, entah apa yang sedang dipikirkan.

Cahaya di dalam pondok sudah menghilang, hanya meninggalkan kertas bercahaya yang tertempel berantakan di dinding dan pintu. Zhao Yunlan berdiri di jendela, dia merasa jendela yang baru dibuka oleh Chu Shuzhi sedikit mengeluarkan udara, jadi dia bersandar didekat sana, dan menutupi celah kecil itu dengan punggungnya, kemudian menghidupkan rokok.

Saat dia terbangun karena mendengar ada kenjanggalan di luar jendela, pada kenyataannya dia tahu tentang pandangan mata yang dipancarkan oleh Shen Wei malam itu. Hanya saja saja dia tahu karena masalah ini akan terlihat terlalu memalukan untuknya, jadi dia sengaja untuk tidak membongkar semua ini.

Zhao Yunlan hampir bisa menegaskan perasaan orang itu terhadapnya. Kondisi Shen Wei saat itu sama sekali tidak seperti orang yang baru saja terbangun atau dianggap tidak bisa tidur. Ekspresi wajahnya terlihat tenang dan sangat puas saat memandangnya, matanya memancarkan kelembutan dan perasaan sangat rumit yang dirasakan, membuat siapa saja yang menatapnya merasakan perasaan terharu.

Pandangan mata itu... Seolah selalu mampu menatapnya sepanjang malam.

Kalau sikap Shen Wei yang sedikit keterlaluan padanya karena baru saja menyukai pria, Zhao Yunlan pikir sikap yang diberikan padanya itu sangat normal, dia merasa cerminan kepribadian yang diberikan padanya termasuk masuk akal. Dia memiliki dasar untuk disukai olehnya, seperti usia yang pas, tidak terlalu tua, tidak juga terlalu naif. Meskipun sedikit maskulin. Tapi pada dasarnya, dia selalu memperhatikan perasaan orang lain, dan secara keseluruhan, sebagai seorang pria dia bukanlah orang yang setengah hati, serta menunjukkan sisi monsternya dengan melepaskan amarah begitu saja pada orang tidak dikenal. Jadi meskipun mereka berdua belum lama mengenal, menilik dari kepribadian masing-masing memang sangat cocok. Apalagi, karakter kepribadian mereka memang bagus.

Melihat tindakan itu, rasanya kata-katanya seperti ilusi. Saat menatap pandangan mata orang itu, rasanya benar-benar bagus. Tidak perduli jenis kelamin apapun, jika diperhatikan dengan seksama, pandangannya itu, pandangan dengan kobaran api cinta itu, sama sekali bukanlah pandangan orang yang sedang jatuh cinta pada pandangan pertama.

Zhao Yunlan sendiri tidak menyangka, seseorang rela tidak tidur sepanjang malam, hanya untuk bersikeras menjaga orang lain sampai seperti itu.

Saat ini tiba-tiba saja, Zhao Yunlan ingat kejadian dimana dia pertama kali bertemu dengan Shen Wei. Dia merasa, pasti ada situasi dimana dia sudah terjalin dengan Shen Wei begitu dalam, tapi dia tidak mengingatnya.

Hanya saja, kapan itu?

Zhao Yunlan mulai tenggelam dalam pikirannya dalam waktu yang lama, sampai tidak terasa rokok yang sudah menyala ditangannya hampir mencapai filter. Dengan pikiran yang masih melayang-layang, dia menghisap filter rokoknya untuk terakhir kali.

Kemudian tanpa etika melemparkan puntung rokok keluar jendela. Puntung rokok yang dilempar mengenai tepat ditengah kepala tengkorak yang sedang melompat-lompat di luar. Tengkorak yang terkena lemparan menjadi gosong, lalu jatuh ke tanah dan tidak bergerak.

Sebelum menginjak usia 10 tahun, sudah jelas dia tidak begitu mengerti atau mengurusi apapun, bahkan dia tidak punya kemampuan untuk membedakan antara laki-laki dan perempuan. Pencapaian paling besar yang pernah dilakukannya saat itu adalah mengambil batu dan melemparkan batu itu untuk memecahkan kaca jendela.

Hampir masalah yang sepele. Hanya saja, saat tumbuh sedikit besar, sikap naifnya mulai berkurang. Ingatan Zhao Yunlan sangat jelas dan berkesinambungan. Setiap hal yang ditemui, penyebab dan segala efeknya akan sangat jelas berada dalam ingatannya. Hampir tidak ada kesalahan atau kejadian diluar logika yang luput dari pengamatannya yang cermat.

Tentu saja ada beberapa faktor eksternal yang bisa merubah memori seseorang. Seperti beberapa hipotesis yang pernah di pikirkannya, atau beberapa metode rahasia yang biasa dilakukan Zhao Yunlan dan tentu saja tidak bisa dihitung jumlahnya. Hanya saja, saat mengingat segalanya tentunya ingatan seseorang tidak bisa secara otomatis berubah begitu saja tanpa alasan——ingatan pengalaman yang dialami oleh manusia sudah jelas sangat rumit. Kejadian detil yang menyangkut dirinya, tidak ada satu orangpun yang benar-benar bisa mengingat dengan begitu jelas.

Contohnya saja, sekarang Zhao Yunlan mencoba mengingat sebuah kejadian yang dialaminya.

Mungkinkah Shen Wei orang yang tidak sengaja terserempet mobil saat kecelakaan terjadi waktu itu.

Saat dipikir lagi, Zhao Yunlan tahu penyebab kecelakaan karena dia akan datang terlambat bekerja.

Lalu kenapa sampai terlambat? Itu karena kena sembelit di pagi hari, jadi membutuhkan waktu di toilet 5 menit lebih lama dari biasanya.

Kenapa sampai bisa kena sembelit? Karena makan nasi goreng kebanyakan.

Ketika mengingat ini, Zhao Yunlan merasa marah pada dirinya sendiri. Lalu dia melanjutkan bertanya lagi pada dirinya.

Kenapa makan nasi goreng kebanyakan? Itu karena kupon makan gratis yang didapat di rumah makan cepat saji hampir kadaluarsa...

Kali Zhao Yunlan yang mencoba mengingat lagi kejadian ini, bagaimana mendapatkan kupon gratis itu, siapa saja yang memberikan kuponnya, dan beberapa kupon yang didapat di jalanan, serta kejadian lainnya.

Kalau ingatan sepele ini benar, seharusnya semua ingatan tentang Shen Wei masuk ke dalam pengamatannya dan saling berkesinambungan.

Meskipun orang yang paling pintar sekalipun, tidak akan mungkin salah mengingat orang lain yang pernah ditemui karena salah meletakkan ingatan pada lapak orang lain.

Cara mengingatnya ini seperti mengingat siklus menstruasi, situasi dimana dia bisa berteman atau melakukan kegiatan bersama orang baru, meskipun cuma sebentar orang lain akan mengingatnya dengan jelas, sehingga seluruh kejadian yang dialaminya akan saling terhubung.

Memang terkadang ingatan seseorang saat mengingat kejadian lama, detil kejadian akan terasa kabur dan saat mereka mulai menerka masalah dari bawah ke atas, segalanya akan terasa sangat janggal. Tapi sayangnya, untuk masalah seperti ini, Zhao Yunlan adalah ahlinya.

Dari saat umurnya masih sangat muda, Zhao Yunlan sudah tahu arti pentingnya sebuah ingatan, meskipun ingatan merupakan kelemahannya. Setelah Da Qing memberikan kekuasaan Zhen Hun padanya, pelajaran pertama yang diajarkan adalah melakukan meditasi secara rutin dengan mengurutkan ingatannya agar lebih jernih.

Zhao Yunlan bisa yakin, dia benar-benar tidak pernah mengenal Shen Wei secara pribadi.

Atau jangan-jangan... Mungkinkah, dengan citra sebaik itu, Profesor Shen yang memiliki kepribadian sebaik itu sebenarnya adalah seorang penguntit yang diam-diam sudah jatuh cinta padanya- tentu saja, menurut sepengetahuan Zhao Yunlan pemikirannya ini pada dasarnya tidak mungkin terjadi. Hanya saja menurut pendapatnya, rasa-rasanya, tindakan Profesor ini mirip dengan dugaannya ini.

Entah 'Shen Wei' yang dikenalnya ini mungkin hanya topeng, atau dia bukanlah orang yang biasa-biasa saja. Bagaimanapun juga, Zhao Yunlan tidak bisa menemukan apapun selama bersamanya, dan menganggapnya benar-benar manusia biasa, atau jangan-jangan orang itu sebenarnya orang yang sangat hebat sampai bisa mengelabuhinya.

Sekitar 3-4 jam dengan mudahnya terlewati. Matahari baru saja menerbitkan ujung sinarnya, meskipun garis putih masih belum terbit, para hantu yang berada di halaman sudah menghentikan tindakannya. Satu persatu mereka sudah kembali ke tanah seolah kehilangan tenaga, dan tidak lagi bisa bergerak. Lalu api aneh tanpa nama yang sebelumnya meluncur di kejauhan, entah sejak kapan segalanya sekarang seolah menghilang di udara.

Zhao Yunlan dengan lembut mendorong pintu sampai terbuka, dia pergi ke halaman untuk memastikan bahwa matahari sudah muncul.

Langit fajar mulai terlihat, para iblis kecil sudah kembali kerumahnya.

Setelah memastikan, Zhao Yunlan kembali ke dalam rumah, terlihat lelah saat menggosok wajahnya, kemudian dia bersedekap dan duduk bersandar di tembok untuk tidur sejenak sambil berpikir;

Setelah hari benar-benar sudah terang, aku harus mencari kesempatan untuk berbicara pada Shen Wei

Setelah berpikir seperti ini, Zhao Yunlan jatuh tertidur. Entah mungkin karena terlalu lelah sudah mengemudi mobil seharian dalam hujan salju dan es, ditambah sebelumnya dia sama sekali tidak berani merasa terlalu santai dan tubuhnya masih terlalu lelah, jadi Zhao Yunlan tertidur sangat nyenyak untuk sesaat.

Sekitar satu jam kemudian, dia dibangunkan oleh Zhu Hong. Zhao Yunlan menemukan, seseorang sudah memberikan selembar selimut untuk menyelimuti tubuhnya, matanya tanpa sadar mencari keberadaan Shen Wei, hanya saja sebelum dia bisa menemukan targetnya, Zhu Hong sudah mengatakan sesuatu yang membuatnya terpukul dengan bertanya padanya;

"Ketua Zhao, apa kamu tahu kemana Wang Zheng pergi?"

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Penulis: Priest

Cina-Indonesia: iu3a

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

142K 16.1K 25
Judul : Loneliness (茕茕) Author : 九月买的饼干 Total Chapters : 25 Genre : Angst, Modern, Short Translators Inggris : Flareax Editors Inggris : Kaizer Link...
293K 34K 35
Judul : Social Outcast (社交温度) Penulis : Not!Pikachu/Ka Bi Qiu (卡比丘) Peberjemah Inggris : Alex PT dari BlackBox Genre : Adult, Drama, Mature, Romance...
23.1K 1.8K 27
~Bayangan Mafia di Balik Kerudung~ Semua bermula ketika seorang pria tampan yang terluka di sekujur tubuhnya, di temukan tidak berdaya di belakang...
189K 5.4K 49
[Budayakan VOTE Sebelum Membaca] The Billionaire Prison [Love is Difficult] Sungai Thames, London. 📌 "Bersihkan semua, jangan sampai ada yang tertin...