" Aishh kenapa jin hyung lama sekali menjeput ku"
" Apakah dia tidak tahu luka kena tembakan ini sakit sekali"
Setelah menggerutu seperti itu, jungkook langsung menjatuhkan diri ke pasir karena sudah tidak kuat menahan tubuh nya sendiri.
Padahal jungkook sudah menelepon jin hyung beberapa jam yang lalu, kenapa sampai sekarang belum sampai.
Bagaimana nanti dia ketahuan musuh nya karena sudah membunuh temen nya di kapal. setelah kejadian kapal meledak tadi, semua musuh yang ada dikapal semuanya sudah mati hanya jungkook saja yang masih hidup karena berhasil melarikan diri dari kapal.
Jungkook pikir-pikir tadi kenapa musuh nya nyalain bom sebelum dia kabur atau dia emang sengaja ya buat mati bareng-bareng
" J"
Jungkook langsung menengok Saat dia mendengar nama nya dipanggil
" Kenapa kau lama sekali huh"
Seokjin yang mendengar protes dari jungkook hanya ketawa saja. jungkook yang melihat hyung nya ketawa hanya mengakat sebelah alis nya, hyung nya sudah gila kah? diri nya sedang marah dengan jin hyung kenapa dia ketawa.
Jungkook rasa, dia harus dibawa ke rumah sakit takut salah satu saraf nya terlepas dari kepala nya atau apalah itu.
" Aish kenapa tajam sekali tatapan mu itu, aku jadi merinding sendiri J"
" Oh ayolah hyung, aku ingin langsung pulang jangan mengulur waktu. waktu ku bukan nya hanya mendengar ocehan mu dan ketawa mu saja"
" Oke oke kita pulang sekarang, sepertinya luka mu cukup serius. apakah kita ke rumah sakit untuk mengobati luka mu itu?"
"Hmm"
Seokjin langsung membantu jungkook berdiri dan mereka langsung pergi ke rumah sakit.
.
.
Ting tong
" Halo hyung"
Jungkook tanpa dosa nya tersenyum saat pintu apartemen seokjin terbuka padahal seokjin sudah melotot hampir saja mata nya keluar.
Bagaimana tidak melotot bukan nya kemaren dia sakit dan sekarang lihat lah jungkook sudah berdiri di depan pintu apartemen nya.
" Kamu ngapain disini"
Seokjin yang mendengar jawaban jungkook rasa nya pengen tenggelam kan diaa
" Mau main lah hyung"
Jungkook langsung menerobos masuk kerumah seokjin, seokjin yang melihat tersebut langsung menarik tangan jungkook untuk ke luar lagi
gimana nanti istri nya lihat kalau jungkook ada disini, pasti istri nya kepikiran kalau jungkook pasti dapet jobs lagi. pasti dia kena omelan istri nya, seokjin yang memikirkan seperti itu langsung merinding.
jangan sampai istri nya marah dengan nya hanya gara-gara bocah ini. jungkook yang melihat jin hyung nya mendengus hanya terkikik.
" Permisi hyung, aku ingin masuk"
" Hee tidak-tidak lebih baik kamu pulang saja terus istirahat yang tenang"
" Sayang, ada siapa kok ngobrol nya di luar bukan di dalam saja"
Seokjin yang mendengar teriakan istri nya langsung panik masalah nya jungkook masih disini, gimana dia beneran di marahin sama istrinya bisa tidak dapat jatah nih.
" Eoni, aku tidak disuruh masuk oleh jin hyung"
Baru saja seokjin ingin membalas teriakan istri nya langsung melotot saat jungkook berteriak seperti. perang dunia kedua ini mah ceritanya.
" Jungkook? kok tidak disuruh masuk sih"
" Ah a jungkook mau pulang, ya jungkook mau pulang"
" Kok cepat sekali, memang nya beneran kamu mau pulang"
seokjin langsung melotot kan mata nya ke jungkook agar di iya kan saja, jungkook yang melihat jin hyung melotot-melotot seperti itu hanya cekikikan
" Tidak Eoni"
Pasrah sudah seokjin, jungkook yang melihat jin hyung nya pasrah seperti itu ingin sekali tertawa tetapi ada Hei-Ran disini.
" Apakah ada hyun? aku ingin ngajak dia jalan-jalan ke pusat perbelanjaan"
" Ada, kamu butuh istirahat jungkook bukannya malah ngajak hyun jalan-jalan"
" Tidak apa-apa. aku bosen tidur di apartemen terus"
Hei- Ran hanya bisa pasrah mendengar Jawaban jungkook seperti itu.
" Baiklah aku panggilkan dahulu hyun nya"
" oke"
Saat hei-ran masuk ke dalam apartemen untuk manggil hyun, seokjin langsung melihat jungkook yang sedang bermain game di hp nya
" Bener kata istri ku lebih baik kau istirahat saja J"
Jungkook yang tadi nya lagi fokus main game di hp langsung mendingan saat jin hyung bicara
" Tidak apa-apa hyung aku hanya ingin mengajak hyun saja buat jalan-jalan. udah lama sekali aku dan hyun sudah tidak jalan-jalan lagi"
Seokjin hanya pasrah saja
" Okee"
" Pamannnn"
" Paman-paman kata eomma, paman ingin mengajak hyun jalan-jalan"
Jungkook yang mendengar suara hyun dengan antusias hanya tertawa
" iya, apakah sudah siap untuk jalan-jalan"
" Sudahhh paman"
Seokjin dan hei-ran hanya menggeleng-gelengkan kepala nya saja saat melihat hyun dan jungkook seperti adik kakak
" Sudah lah kalian sekarang berangkat takut kemaleman nanti. dan jangan bawa mobil mengebut ya jungkook"
" Baikk"
Mereka sekarang sudah ada di dalam mobil, di dalam mobil jungkook ketawa terus-menerus karena memperhatikan kelakuan hyun.
Saat sudah sampai di pusat perbelanjaan mereka langsung masuk, mereka pertama-tama ke toko baju, sepatu dan terakhir hyun ingin main teamzone
" Paman, aku ingin main teamzone"
" Oke, paman tukar uang dulu ya"
" Baik paman"
" Kamu jangan kemana-mana, disini aja oke"
" oke"
Saat jungkook ngantri, jungkook selalu melihat ke arah tempat hyun. jungkook takut kalau hyun hilang, bisa habis dia dengan jin hyung nya.
Saat jungkook sudah selesai menukar uang nya dengan koin, jungkook langsung ke tempat hyun tetapi saat sampai di tempat hyun, hyun nya sudah tidak ada di tempat nya.
Jungkook langsung panik saat hyun nya hilang, beneran bisa habis dia dengan jin hyung nya.
Jungkook sudah keliling-keliling di pusat perbelanjaan tetapi hyun nya tidak ketemu-ketemu. saat jungkook pasrah, jungkook saat ingin menelepon jin hyung nya tetapi mata jungkook tidak sengaja melihat anak kecil sedang bergelayutan manja dengan seorang wanita.
Mata jungkook langsung mempertajam penglihatan karena anak kecil itu mirip dengan hyun, saat anak kecil itu tertawa. jungkook langsung yakin jika anak kecil itu hyun.
Jungkook langsung berlari ke arah wanita itu. saat sudah di depan wanita itu.
" Sayang sini"
Jungkook tidak terlalu memperhatikan wanita yang menggendong hyun nya, karena jungkook terlalu panik saat tadi hyun nya menghilang untung saja sekarang jungkook sudah ketemu hyun nya.
" Pamannnn"
Ahh akhirnya jungkook bisa lega ternyata bener ini hyun yang sedang tadi dia cari untung saja ketemu
" Ahh tadi anak ini aku rasa dia kesasar"
Jungkook yang mendengar suara wanita itu langsung mengarahkan kepala nya ke arah wanita itu. ahh bukannya wanita ini, wanita yang kemaren dia hampir tertembak tetapi malah dirinya yang tertembak
" Huh hmm makasih"
" Paman, tante nya cantikk yaa"
" Yaa"
Jungkook yang mendengar jawaban dia seperti itu langsung melebarkan mata nya, wahh gila sekali kau jungkook
" Huh"
" Huh hmm anu"
Jungkook yang melihat semburat merah di pipi wanita itu, jungkook juga menjadi salah tingkah. kenapa jadi canggung sekali.
" Paman habis ini kita mau kemana?"
Jungkook langsung mengarahkan kepala nya ke hyun, ahh selamat dia dari suasana canggung ini
" Kamu sekarang mau kemana"
" Makan yuk paman"
" Ayo"
Saat jungkook ingin jalan ke tempat makan, hyun langsung bicara
" Paman, tante ikut yaaa"
Ahh pikir jungkook buat tanda terima kasih buat ketemu hyun nya ini, tidak salah kan?
" Boleh"
" Huh"
kenapa wanita ini selalu kagetan terus, apakah dia terlalu seram?
" Ayo tante"
"Hmm iya"
Saat di perjalanan yang berisik hanya hyun saja, jungkook dan wanita di samping nya hanya diam mendengarkan suara hyun nya.
" Kamu mau makan"
Setelah sampai di tempat makan, mereka makan dalam keheningan hanya hyun yang daritadi bicara terus.
.
.
" Sekarang kita pulang, hmm kamu juga aku anterin pulang soalnya sudah mau ikut jalan-jalan sama kami"
Lancar sekali mulut mu jeon jungkook. jungkook ingin mengumpat kenapa ini mulut nya lancar sekali kasih tumpangan buat wanita yang tidak dia kenal. sebenarnya kenal saat waktu itu saja, jungkook saja tidak siapa wanita di samping nya.
"Huh, hmm ya"
Saat ingin ke parkiran tiba-tiba bunyi tembakan dari belakang.
Doorrr dorrr
dorrr
"Oh shit"
Sial! kenapa ada musuh nya disini dan dia sekarang sedang bawa hyun gimana nanti dia tertembak.
Jungkook melihat wanita di samping nya mungkin dia kaget saat jungkook mengumpat.
" Kamu bisa lari kan"
Jungkook sempat lihat wanita ini disamping nya, seperti wanita ini ragu untuk buat lari
" Huh bi-sa"
" Kamu tidak usah takut, kita harus ke parkiran. hyun kamu pegang erat leher paman ya"
Jungkook jadi tidak tega melihat wajah wanita nya buktinya saja wajah nya jadi pucet
Jungkook hampir saja mengeluarkan mata nya saat mata jungkook tanpa sengaja melihat musuh nya ingin menembak ke arah wanita itu, dalam kecepatan jungkook langsung menembak musuh nya dan jungkook langsung memeluk wanita itu.
" I'ouvrir"
Setelah sampai di dalam mobil nya, jungkook langsung menelepon hyung nya
" Halo hyung"
" Ada apa J?"
Sebenernya jungkook rada ragu untuk bilang ini tetapi disini ada anak nya jin hyung dia tidak boleh egois walaupun dia bisa menembak semua musuh nya
" Ada musuh dan sekarang mereka sedang mengejar ku"
" APA! tadi kalian dirumah saja ngapain juga harus ke pusat perbelanjaan lagian kamu juga butuh istirahat"
" Shit, please kalau anak mu dan aku tidak mati di jalan mendingan kamu cari jalan, aku harus jalan kemana saja agar musuh itu tidak mengikuti ku"
" Gimana dengan keadaan hyun? jagain hyun jangan sampai tertembak atau apalah itu"
" Anak mu tidak apa-apa hyung"
" Sekarang ada dimana hyun nya, pakaikan dia sabuk pengamanan kalau dia ada di samping mu J"
" Tidak dia ada di pangkuan wanita"
Sekarang mungkin jin hyung nya bingung kenapa ada wanita di samping jungkook masalah nya jungkook tidak pernah bawa wanita siapa pun itu padahal dia ganteng tetapi dia tidak punya wanita
Sial! kenapa mobil nya terus sih yang kena tertembak terus
" Aishh kenapa dia masih menembakin aja sih, dikira murah kali ya membeli ini mobil"
Jungkook menengok ke sebalah nya untuk melihat keadaan mereka, jungkook sempet melihat wanita itu ingin ketawa tapi ragu.
Jungkook masih memperhatikan wanita di samping nya ingin ketawa tapi ragu-ragu seperti itu
" Kalau ingin ketawa, ketawa aja tidak di tahan gitu"
Jungkook langsung senyum kecil saat wanita di samping nya langsung melotot saat jungkook bicara seperti itu, mungkin kira dia jungkook tidak memperhatikan nya.
Bersambung...
Gimana cerita nya? tolong kasih saran yaaa dan jangan lupa vote nya kalau masih ingin melanjutkan cerita ini