Shoots!

By xosfro

8.3K 1.1K 147

He has Irene, She has Sehun. Warn ; gore genre (Hunrene thriller / horror oneshoot story) More

case : murder
sub-case : beginning
who u r?
bloody Theater 1
bloody theater 2
goodnight n go
Bookstore
kau temanku kan?
Grant your wish
Cousin
scar(y)s

Valentine gift

589 84 14
By xosfro

Gore, but lil' bit sweet and mature :)

●●●

"By, bangun" Rengek Irene pada Sehun yang tengah menikmati alam mimpinya.

"Sehunn... Hikss"

Mendengar isakan tangis Irene, Sehun langsung terjaga. Demi apapun, ini masih jam 2 malam. Dengan tatapan dingin khas Sehun, ia mengamati Irene dalam diam sambil mengusak wajahnya pelan. Menunggu apa yang di inginkan istrinya ini.

"Sehun, ini siapa?!"

Dengan mata yang bergelinangan air mata, tangan Irene terjulur menunjukan isi pesan dari ponsel Sehun yang di genggamnya. Membaca isi pesan tersebut, Sehun sempat tersulut emosi namum seorang Sehun lihai menyembunyikan emosinya. Tanpa penjelasan, Sehun mengambil ponselnya dari genggaman Irene dan membuangnya sembarangan lalu merengkuh sang istri dalam pelukkan hangatnya. Percayalah, sedingin apapun Sehun untuk Irene ada pengecualian.

"Hiks, Sehun jahat" tangisan Irene semakin kencang dalam pelukkan Sehun. Pria itu mengusak pelan kepala Irene agar istrinya tenang.

"Sshh sweetie pie, itu hanya jalang yang tidak penting." Penjelasan singkat Sehun nyatanya tidak membuat Irene merasa puas. Bukan rahasia lagi bahwa banyak kaum hawa yang mendekati dan mengincar Sehun meski berita pernikahan Sehun dengan Irene sudah menyebar luas ke seluruh penjuru negaranya, bahkan mereka sering datang ke kantor suami Irene tersebut dan mengaku sebagai kekasih ataupun istrinya. Atau seperti sekarang, entah darimana mereka yang Sehun anggap parasit itu mendapat nomer ponselnya dan mengiriminya sms yang baginya hanya sampah. Suami Irene ini benar-benar ingin menghancurkan para parasit yang mengganggu hidupnya juga Irene.

Sehun duduk bersandar pada kepala ranjang lalu menarik Irene agar mendekat dan memangkunya, pria itu menyandarkan kepala Irene pada dada bidangnya lalu tangan kirinya memeluk perut buncit Irene agak posesif dan tangan kanannya mengelus rambut Irene dengan sayang.

"Boy, lihatlah. Mommy membangunkan daddy tengah malam hanya karena isi dari pesan sampah." Masih terisak di atas dada Sehun, wajah Irene jadi cemberut. Tapi terbalik dengan hatinya, Irene senang. Ini kalimat terpanjang Sehun untuk hari ini meski hanya untuk calon anak mereka, karena seharian Irene hanya bertemu Sehun saat suaminya itu mengajaknya makan siang dan itu pun dalam suasana hening. Hanya di sambut mencium bibir dan Sehun memeluknya posesif.

Irene ingin menyahut ucapan Sehun, tapi elusan Sehun pada rambutnya membuat matanya semakin memberat dan akhirnya ia menguap. Lagi pula ini masih dini hari untuk beraktivitas.
Mendengar dengkuran halus dari istrinya, Sehun mencuri kecupan dari Irene

"Have a nice dream, love" lalu Sehun memejamkan mata tetap sambil mengelus perut Irene.

○○○

Sehun membuka matanya sambil mencari-cari istrinya yang entah kemana. Ia merenggangkan tubuhnya sambil memanggil-manggil Irene.

"Hunnie, happy valentine day!" Tiba-tiba Irene muncul dari pintu kamar lalu berjalan cepat ke arah Sehun yang masih mengumpulkan orientasinya dan mengecup bibir Sehun berulang kali sambil menyelipkan kata cinta di setiap kecupannya. Sadar apa yang istrinya lakukan, ia sedikit melumat bibir istrinya. Morning kiss.

Menyudahi tautan keduanya, Sehun menarik garis bibirnya naik ketika Irene menyembunyikan wajah di dadanya dan memeluk Irene walau agak mengganjal karena perut Irene.

"Baby girl, for me everyday is valentine day with you" ucapan Sehun sukses membuat wajahIrene dalam pelukkannya memerah, Sehun terkekeh. Tiba-tiba Irene duduk tegak.

"So, where's my chocolate and flower?"

Sehun tertawa lepas pagi ini membuat Irene siap menangis. Yap, Hormon ibu hamil memang tidak bisa di prediksi. Sehun menghentikan tawanya dan menakup kedua pipi Irene lalu ia mendekatkan wajahnya pada wajah Irene.

"You really want chocolate and flower from me?" Pertanyaan Sehun langsung di respon Irene dengan anggukan lucu.

"Give me then"

"Give you what?" Tanya Irene bingung.

"Mine"

Sehun langsung menyatukan bibir mereka berdua, menikmati rasa masing-masing tanpa rasa bosan. Tangan Sehun pun tak bisa diam, ia mendominasi menjelajahi tubuh Irene. Irene pun hanya menerima, beberapa hari ini jarang Irene merasakan sentuhan Sehun karena ia merasa malas berasa di sekitaran Sehun, sepertinya anaknya merajuk karena sang ayah menengoknya setiap malam setelah lewat trisemester. Pagi ini ia merasa senang berkali-kali lipat.

○○○

Selesai acara panas mereka di pagi yang sejuk, pasangan suami istri ini masih menikmati sisa-sisa penyatuan mereka, dengan tangan Sehun yang melingkar di pinggang Irene dan kepala Irene yang berbantalkan dada Sehun.

"Baby, bagaimana cokelat dan bunganya di ganti? Janji, hadiah valentine kali ini lebih istimewa" tawaran Sehun tentu memunculkam keantusiasan Irene.

"Benarkah? Mau Sehuuunn" pinta Irene.

"Deal, tonight at 7. Okay?"
"OKAY!" jawaban antusias dari istrinya ini malah berdampak pada Sehun, dan setelahnya ada terdengar suara saling mengucapkan nama masing-masing di kamar tersebut.

○○○

Irene ingin menangis segera, pasalnya jam 7 malam yang seperti di janjikan Sehun, lelaki itu malah membawa wanita yang ia tau semalam mengirim pesan pada Sehun datang ke rumah mereka. Ia kira, mereka akan menghabiskan malam dengan dinner romantis atau jalan-jalam hanya berdua di taman privat, tapi nyatanya...
Namun dengan senyum, Irene menyambut mereka berdua.
Sehun mengenalkan wanita itu pada Irene, Irene menjulurkan tangannya mengajak berjabat tangan namun wanita di depannya hanya menatapannya merendahkan membuat Sehun menggeram marah. Cepat-cepat wanita tersebut menjabat tangan Irene.

"Bersikap sopan pada istriku, nona" wanita tersebut, bernama Stella hanya menelan ludah.

Sehun berjalan ke arah halaman belakang bersama Irene dan Stella. Di halaman belakang, Stella mulai bertingkah. Sehun jalan bersampingan dengan Irene sambil memeluk istrinya, tapi dengan beraninya Stella merengek dan menarik Sehun agar menemaninya. Irene geram dalam hati, tangannya ingin sekali berbuat sesuatu pada wanita tersebut. Lagi pula kenapa juga Sehun harus membawa wanita tersebut.

Sehun melepaskan tangannya dari tangan Stella dan mendorongnya ke arah pohon besar di halaman tersebut, sempat mendengar pekikan Stella, Sehun dengan gerakan cepat, mencekik wanita tersebut membuat wanita tersebut melotot dan berteriak meminta pertolongan sambil terbatuk-batuk. Irene sedikit kaget, tapi entah mengapa ia lebih memilih diam ketika mendengar teriakan kesakitan Stella dan ingin melihat apa yang akan di lakukan suaminya. Mata Irene melihat Sehun mengeluarkan pisau lipat dari sakunya membuat Irene terheran. Lalu tangan Sehun melemparkan pisau lipat tersebut pada Irene. Sejenak Irene menatap Sehun meminta penjelasan.

"This is valentine gift from me, baby" tanpa mengendurkan cekikannya yang membuat Stella sekarat, dengan satu tangan Sehun merobek lakban dan melakban mulut Stella. Dan Irene menerima pisau tersebut dari Sehun.

"Do it babe" pinta Sehun.

Sebenarnya, Irene pernah melihat Sehun membunuh orang tanpa segan dan rasa kasihan. Secara suaminya ini agak berbeda tapi ia bisa menyembunyikannya dengan baik, dan sekarang Sehun menyuruhnya melakukan hal tersebut sendiri.

Melihat Irene yang ragu, Sehun mengambil cutter dari saku celana satunya dan langsung menusuk random tubuh Stella yang setengah sekarat bagai sebuah target. Terdengar suara kesakitan Stella yang malah membuat Irene penasaran.
Tak lama Irene mengambil pisau tadi, mendekat pada Stella yang masih di pegang Sehun dan ikut menusukkan pisau tersebut pada Stella yang sudah pucat karena kehilangan banyak darah.

Irene merasakan darah Stella yang mengalir ke tangannya. Irene melihat tangannya lalu memejamkan mata. Mencium bau anyir darah dan merasakan sensasi darah segar yang mengalir pada tangannya. Entah kemana ketakutan Irene tadi, sekarang malah tergantikan oleh perasaan yang Irene sendiri tidak mengerti. Tak lama Irene tertawa senang dan semakim gencar menusuk tubuh Stella di sekujur tubuhnya. Darah menyebar dan meleber kemana-mana. Saat menusuk di daerah tertentu, darah memuncrat kemana-mana, membuatnya tertawa tertaha. Iblis dalam dirinya seperti berterimakasih padanya lalu perlahan menguar keluar dan menguasai dirinya. Ia ingin melihat lebih banyak darah menghiasi tubuh Stella yang kini sudah tak bernyawa. Sehun hanya mengamati dengan wajah datarnya di belakang Irene.
Agak sedikit kelelahan, Irene berhenti sejenak mengambil nafas dan mengelap wajahnya yang sebagian terkena darah dan tubuh Stella yang sudah menjadi mayat ambruk. Tak lama, tendangan dari perutnya terasa.

"Sehun! Sepertinya anak kita menikmatinya, ia menendang perutku!" Heboh Irene pada Sehun yang membuat Sehun mendekati Irene lalu menangkup kedua pipi istrinya, ia ikut mengelap wajah istrinya.

"Jangan kotori wajahmu dengan darah rendahan itu, oke?" Irene hanya mengangguk, lalu Sehun mengelus perut Irene tak lupa mengecupi wajah dan perut istrinya. Setelah tendangan anaknya berhenti, Sehun berbisik pada Irene.

"Finish it, baby" perintah Sehun, lalu netra Irene menatap lurus mayat wanita tadi. Dengan senyum mengerikannya Irene kembali melanjutkan apa yang tadi sempat berhenti.

Setelah merasa puas, Irene berdiri dan berbalik menghadap Sehun yang dari tadi ada di belakangnya, mendukungnya melalui naluri darah dinginnya.

"Good bae, you doing great" puji Sehun, membuat Irene merona.

"Thankyou baby, this is the best valentine gift ever instead rommantic dinner" lalu Irene memeluk Sehun.

"Kiss me then"

Lalu keduanya menautkan diri satu sama lain di depan mayat Stella yang membelalakkan matanya lebar. Di bawah gelapnya malam yang banyak di taburi bintang, membuat suasana semakin romantis.

"Hunnie, anak kita sepertinya ingin lagi" celetuk Irene di tengah pergulatan lidah mereka.

END.

●●●

Agak panjang ya wkwk,
Have a nice dream people ♥

Continue Reading

You'll Also Like

128K 16K 23
Sang Tiran tampan dikhianati oleh Pujaan hatinya sendiri. Dia dibunuh oleh suami dari kekasihnya secara tak terduga. Sementara itu di sisi lain, dal...
160K 9.7K 42
Aletta Cleodora Rannes, seorang putri Duke yang sangat di rendahkan di kediamannya. ia sering di jadikan bahan omongan oleh para pelayan di kediaman...
174K 11.1K 19
Ini dia jadinya kalo gadis bar-bar seperti Joana transmigrasi ke dalam sebuah novel romansa dan menjadi anak perempuan dari protagonis yang digambark...
138K 12.9K 37
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...