who u r?

903 107 15
                                    

Chap ini lil bit weird dan panjang, so just prep ur eyes ya readers 💜
Oh ya, mohon maaf agak vulgar dan nama di ganti jadi lokal.

_ _ _

Kali ini Rina berbeda, ia datang menghampiri dengan wajah ayunya yang gembira, Arsen tersenyum dan menyapa Rina.

"Malam Rina" Rina tersenyum manis.

"Malam juga Arsen"

"Mau upload cerita lagi?"

Irene menggeleng.

"Enggak, aku mau seneng-seneng aja malam ini, biasa fangirling-an"

"Ooh" Arsen mengangguk.

"Jadi mana nih yang kosong?"

"Paling pojok kiri aja Rin"

Irene memiringkan tubuh melihat ke dalam.

"Perasaan yang depan kosong deh Sen, jangan-jangan..." tanya Irene menyelidik.

"Eㅡeh, enggak. Apaan sih. Itu... Biar acara fangirlmu aman gak ke ganggu sama anak-anak yang main game. Ini malam minggu pasti banyak yang dateng buat main game" wajah Arsen sedikit memerah.

Rina hanya tertawa.

"Hahaha, bercanda doang Sen."

Arsen mengalihkan kecanggungan.

"Lagian kamu gak kapok apa? Nge upload tulisanmu yang selalu apik dan nyata tapi pasti di jiplak orang lain terus di jadikan hak mereka. Aku jadi kamu sih jelas ngamuk"

Rina tersenyum tipis.

"Enggak apa-apa kok Sen, aku percaya karma does exist jadi ya pasti mereka bakal nerima karmanya"

Arsen hanya mengangguk.

"Oke deh, makasih ya Sen. Aku mau fangirling-an nih"

Kemudian Rina berjalan menuju bilik yang di ujung warnet tersebut.

_ _ _

Arsen seorang mahasiswa yang punya pekerjaan sampingan menjaga warnet milik pakdenya tiap sore. Dan Rina mahasiswi yang punya hobi menulis di salah satu aplikasi baca online. Arsen tau, Rina selalu menulis dan meng-upload hasil tulisannya. Menurut Arsen, tulisan Rina sangat bagus dan patut naik cetak. Cerita Rina rata-rata misteri dan thriller, yang rasanya begitu mendetail dan nyata. Membuat Arsen berpikir dua kali untuk penilaiannya pada Rina yang menurutnya sangat lembut, polos dan manis, karakter yang di ceritakan Rina juga sangat kuat. Rina benar-benar cerdas menuangkan pikirannya dalam tulisan yang ia buat.

Melihat kedekatannya dengan Rina, Arsen jadi ingat bagaimana pertama kali bertemu Rina.

Waktu itu menjelang malam dan hujan deras, Arsen sedikit mengantuk dan pintu warnet terbuka. Menunjukkan seorang gadis basah kuyub yang ia ketahui sebulan ini bernama Rina. Hampir Arsen memaki untuk mengusir Rina dari warnet, tapi begitu melihat wajah Rina, Arsen mengurungkan niat. Ia malah memberikan gadis tersebut tempat duduk, membuatkan teh hangat, meminjami handuk yang selalu Arsen bawa dan juga kaos untuk Rina ganti. Arsen larut dalam tatapan Rina, Rina punya warna iris mata cokelat hazel yang menghayutkan Arsen. Diam-diam Arsen menyukai Rina.

_ _ _

Setelah itu Rina sering ke warnet, kadang sore atau malam. Tidak menentu.

Kali ini jam 8 malam Rina datang ke warnet dengan pakaian yang membuat Arsen sedikit panas-dingin. Menelan susah payah ludahnya, Arsen memberi nomer bilik ke Rina yang di balas kecupan pipi kiri dari Rina. Rina menggodanya?
Dan Rina pergi ke dalam tanpa sepatah kata apapun.

Shoots!Where stories live. Discover now