"Apa kau pernah mendengar sebuah kisah tentang Socrates dan salah seorang muridnya yang bernama Plato?
Pada suatu hari Socrates memerintah plato.
Socrates "Pergilah melewati taman, petiklah bunga yang paling cantik, tapi ingat satu hal, setelah kamu lewati kamu tidak boleh kembali dan kesempatanmu hanya sekali.”
Lalu Plato melakukan apa yang diperintahkan padanya, dia membawa bunga yang cukup cantik.
Socrates " Apakah ini bunga yang paling cantik?"
Plato "Aku melihat bunga ini, lalu memetiknya, dan meyakini ini adalah bunga yang paling cantik. Dalam perjalanan di taman aku melihat sangat banyak bunga yang cantik, namun aku tetap yakin bunga yang aku petik adalah yang paling cantik. Dan aku pun membawanya kemari.”
Socrates "Itulah kebahagiaan".
Kebahagiaan bukan tentang memiliki seseorang yang paling hebat, paling cantik dan paling istimewa.
Namun kebahagiaan adalah sebuah rasa "Kepuasaan" pada sesuatu yang kau miliki.
Wajah itu indah..
Senyum itu menawan.
Bahkan tatapannya akan mampu membuat orang di depannya tak bisa berpaling darinya.
Namun bukan itu alasan aku masih bertahan selama ini.
Sampai saat ini, aku tidak menemukan alasan mengapa aku bertahan bersamanya.
Bahkan aku tidak pernah berjumpa dengannya sejak saat itu.
Namun melihatnya tersenyum di layar kaca, aku merasa sangat puas dan selalu mengatakan di dalam hati bahwa "gadis itu adalah milikku". _Kang Daniel_
Gadis itu mengambil salah satu photo yang terjajar di dinding.
Photo itu tidak lain adalah photo miliknya sendiri.
Miyawaki Sakura telah menyelesaikan tugasnya bersama Izone dan memutuskan untuk Graduate dari 48 group yang telah membesarkan namanya lebih cepat dari yang di tentukan.
Gadis itu berlari memasuki sebuah cafe dan menemui seseorang yang sudah sangat ia rindukan.
"Chaeyeon" panggil Sakura pada gadis yang tersenyum lebar melihat kedatangannya.
Sakura dan Chaeyeon melepas kerinduan mereka dengan saling berpelukan.
Sudah setahun ini mereka bertemu untuk pertama kalinya sejak Izone disband.
"Aku sangat meeindukanmu Chaeyeon" ucap Sakura pada sahabatnya itu.
"Aku juga... Sangat... Sangat.. Merinduknmu."
Seperti yang banyak orang ketahui, Lee Chaeyeon dan Miyawaki Sakura adalah 2 orang yang tidak dapat dipisahkan baik waktu masa training sampai mereka berhasil debut bersama.
Malam ini Chaeyeon memutuskan untuk menetap dirumah Sakura.
Ia masih belun rela berpisah dengan sahabat yang sudah lama tak ia temui.
"Jadi.. Kamu benar-benar memutuskan untuk graduate?" Chaeyeon nampak terkejut dengan pertanyaannya sendiri.
Sakura menganggukkan kepalanya sambil mengoleskan lotion pada wajahnya.
"Heoll... Demi apa? Pria itu?"
Dengan cepat Sakura membungkam mulut Chaeyeon saat menyebut seorang pria.
"Bisa kau pelankan suaramu Lee Chaeyeon"
"Ah... Mian mian, jadi... Benar karena dia?" ucap Chaeyeon sedikit berbisik pada Sakura.
Sakura termenung sesaat, ia memikirkan jawaban untuk ia katakan pada Chaeyeon.
Jujur saat ini ia juga tidak tahu tentang keputusan yang ia ambil.
Ia benar-benar tidak dapat berpikir dengan benar ketika memikirkan Pria itu.
Pria yang herjanji padanya akan menjemputnya setelah 2 tahun ia menyelesaikan tugasnya bersama Izone.
Namun setelah 1 tahun Izone disband, pria itu belum juga datang untuk menemuinya atau sekedar memberi kabar padanya.
"Sakura.. " panggil Chaeyon saat melihat sahabatnya itu hanya diam termenung ditempatnya.
"Kau tidak apa-apa?"
Sakura tersenyum menanggapi ucapan Chaeyeon.
"Hmm.. Aku rasa aku baik-baik saja" ucap Sakura sambil berjalan menuju tempat tidurnya.
"Kau rasa?? Berarti kau tidak benar-benar baik?" Chaeyeon mengikuti di belakangnya.
"Aku juga tidak tahu"
"Dia benar-benar belum menghubungimu?"
Chaeyeon terkejut saat mengetahui pria itu belum menghubungi Sakura.
"Selama 3 tahun ini? Dan kau memutuskan berhenti sebagai idol group? Huwow.. Luar biasa kau Sakura."
Ucap Chaeyeon sambil bertepuk tangan di hadapan Sakura.
"Aku berhenti bukan karena dia, tapi aku berpikir ini saatnya aku untuk istirahat. Karena aku sudah terlalu lama menjadi seorang idol group"
Sakura membenarkan posisi bantalnya.
"Aku akan sangat terkejut jika yang aku katakan benar."
"Tidak Chaeyeon.., aku sama sepertimu. Masih ragu apakah dia benar-benar serius dengan ucapannya 3 tahun yang lalu".
Chaeyeon memandang kearah Sakura
"Tapi tentang dia yang akan berhenti dari dunia Entertain sepertinya benar, kita tau sendiri kan dia sudah jarang ada di acara televisi. Hapir tidak pernah malah"
"hmm... Aku rasa dia benar-benar pergi untuk melanjutkan studinya."
"Dan aku harap.. Dia benar-benar datang untuk menemui Sakura"
Sakura menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak berharap banyak.. Hanya dengan dia mengabariku saja, aku sudah cukup senang".
"Bagaimana?? Apa gadis itu bisa dihubungi?" Tanya Jisung pada Daniel yang masih sibuk dengan ponselnya.
"hmm dia juga mau membantu kita hyung" ucapnya.
"Bagus kalau begitu, kita tinggal menghubungi yang lain. Pastikan tidak ada yang tertinggal. Jangan sampai gagal." Jisung memasukkan perlengkapan kedalam tas ranselnya diikuti Daniel.
"Jadi... Siang ini mereka akan kesini?" Sakura menyeruput Milkshake strawberrynya.
"Hm.. Semua ikut."
"Shugoi.. Aku sangat merindukan mereka."
Sakura sangat antusias mendengar kabar bahwa member Izone yang berada dikorea sedang dalam perjalanan ke Jepang.
Entah dalam rangka apa, Sakura tidak berniat tau tentang itu. Dia hanya sangat senang bertemu dengan para member.
Ia segera menghubungi Nako dan Hitomi.
"Sudah sangat lama rasanya kita tidak pernah berkumpul bersama, bukan begitu?" ucap Chaeyeon.
"Benarr... Aku ingin melihat bagaimana mereka sekarang. Sekalian reuni suasana saat kita masih menjadi member Izone."
"Benarr.. Rasanya masih kemaren kita melakukan showcase tapi sekarang kita sudah menjadi ex Izone."
"Jangan bicara seperti itu Chae.. Kau membuatku sedih."
"Jangann.. Jangan menangis sekarang. Simpan air matamu untuk nanti."
"Apa tidak masalah?? Kalian tidak berhubungan selama 3 tahun. Dan kau tiba-tiba datang dengan acara seperti ini." Ong memasang beberapa pernak-pernik.
"Benar.. Dia pasti akan shock melihat ini semua" kali ini Seungwoon yang berbicara.
"Bagaimana jika kau di tolak Hyung, akan sangat malu bukan." Jihoon menatap kearah Daniel.
"Tidak akan, dia tidak akan menolakku. Aku yakin itu.. Apalagi dengan pesonaku saat ini" Daniel tersenyum bangga pada dirinya sendiri.
"Heoll.... " ucap member bersamaan.
Chaeyeon memasukkan ponselnya kedalan tas jinjingnya.
"Sakura kau diam disini kan.. Aku akan kebandara sebentar untuk menjemput mereka"
"Aku ikut denganmu." ucap Sakura sambil sambil beranjak dari duduknya namun ditahan oleh Chaeyeon.
"Jangan jangan.. Kau disini saja. Hitomi dan Nako sebentar lagi tiba bukan. Kau tunggu mereka saja disini oke."
"Tingkahmu sedikit mencurigakan, kau menyembunyikan sesuatu?" Sakura memandang Chaeyeon dengan pandangan menyelidik.
Chaeyeon menelan ludahnya sambil membuang pandangannya kesegala arah.
"menyembunyikan apa?? Jika kau ikut kebandara, siapa yang akan menemani Hitomi dan Nako saat mereka tiba disini?"
"Benar jugaa.. "
"Sudah sudah.. Aku berangkat sekarang oke. Sampai jumpa Nanti"
Chaeyeon berlari keluar cafe, dan mendapati Hitomi dan juga Nako sudah berada di luar hendak masuk kedalam Cafe.
"Unnii" sapa Hitomi pada Chaeyeon.
"Eohh.. Kalian sudah ada disini, cepat masuk dan temani Sakura. Aku akan menjemput yang lain"
"Aku sudah tidak sabar menantinya" Nako tersenyum sambil membayangkan sesuatu.
"Hmm... Aku juga. Cepat-cepat kalian masuk. Aku akan segera pergi."
"Oke.. Bye bye unni" ucap Nako dan Hitomi bersamaan.
Chaeyeon kembali mengeluarkan ponselnya, dan mengetik sebuah nama lalu mengiriminya pesan.
"Apa semua sudah siap? Daniel sunbae? "
"Hmm.. Sudah. Member Izone yang lain juga sudah berada disini."
"Baiklah aku akan segera menemui kalian".
Chaeyeon berlari menuju arah samping cafe tempatnya bertemu dengan Sakura.
"Aku sudah tidak sabar bertemu yang lain" Sakura menunjukkan sikap antusiasnya pada Hitomi dan Nako.
"hmm aku juga, aku sangat.. Sangat.. Merindukan mereka."
Jawab Nako pada kedua temannya.
Sudah beberapa menit mereka saling bercanda, melepas rasa rindu walau beberapa hari yang lalu mereka masih sering bertemu.
Tiba-tiba lampu di cafe tersebut padam, menyisahkan cahaya dari luar cendela yang membuat beberapa tempat di cafe terasebut terlihat gelap.
"Eohh" Hitomi menunjuk pada seseorang yang berjalan kearahnya dengan sorotan lampu.
"Siapa??" Nako pura-pura bertanya pada Sakura dan Hitomi.
"Sepertinya ada seseorang yang akan diberi surprise" Sakura mengedarkan pandangannya dan terkejut saat sebuah lampu menyoroti dirinya.
Sakura melihat seseorang yang sedang membawa bunga itu berjalan semakin dekat dengannya.
Seorang pria dengan kemeja putih itu menutupi mukanya dengan bunga.
Sedikit demi sedikit pria itu menurunkan tangannya dan menampilkan wajahnya yang membuat Sakura menutup mulutnya karena terkejut.
Daniel memberikan sebucket bunga pada Sakura dengan senyum yang berkembang di wajahnya.
Sakura masih tidak mempercayai apa yang ia lihat.
Pria itu..
Pria yang telah menghilang selama 3 tahun, datang untuknya dengan sesuatu yang tak pernah dipikirkan oleh Sakura sebelumnya.
"Lama tidak bertemu, Sakura-chan"
"mm.. Josongeyo sunbae, bisakah kau tidak berada terlalu dekat denganku?" ucap Eunbi pada Jisung yang terus mendorongnya hingga membuatnya menahan diri agar tidak terjatuh.
"Maaf maaf... Aku terlalu antusias.. " ucap Jisung sambil memamerkan senyum andalannya.
Tiba-tiba seseorang menarik tangan Jisung untuk menjauh dari Eunbi.
"Ya.. Apa yang kau lakukan?" Jisung nampak protes pada seseorang yang menariknya kebelakang yang ternyata adalah Minhyun.
"Kau tidak seharusnya berdiri disini, ini bukan urutanmu." ucap Minhyun pada Jisung.
"Memang harus ada urutannya?"
"Hyung... Coba lihat huruf yang Hyung bawa. Apa sesuai dengan huruf yang nona ini bawa?"
Jisung melihat papan yang ia bawa dan milik Eunbi bergantian.
Dia menyadari bahwa jika ia disebelah Eunbi, papan itu tidak membentuk kata.
Dengan tersenyum Jisung bergeser ketempatnya.
"Hossh.. Merepotkan" gumam Eunbi.
"Jeosohamnida" Minhyun menanggapi dengan menundukkan kepalanya.
"Yeorobun... Kita keluar sekarang"
Chaeyeon memberi intruksi pada tema-temannya.
Izone dan WannaOne berkumpul untuk yang pertama kalinya setelah mereka sama-sama disband.
Mereka sengaja Daniel kumpulkan untuk memberi kejutan pada Sakura.
Yakin bahwa gadis itu masih sendiri dan menunggunya.
Daniel tidak ragu memberinya kejutan walau sudah cukup lama mereka tidak saling berhubungan.
Sakura kembali terkejut saat melihat member Izone dan wannone berjajar di lantai dua sambil membawa papan bertuliskan huruf kanji.
Sakura tak kuasa menahan air matanya, ia menutupi mukanya dengan kedua matanya.
Dan menatap kearah Daniel saat pria itu berkata "Miyawaki Sakura... Aku tahu kau sedikit kecewa padaku karena aku yang tak segera datang menemui 1 tahun yang lalu. Namun tanpa kau sadari aku selalu mengamatimu selama ini, aku juga sangat tahu... Bahwa kau benae-benar menjaga janjimu dengan tidak bermain hati dengan pria lain."
Daniel mendekatkan dirinya pada sakura.
Masih dalam keadaan menyodorkan bunga pada Sakura, Daniel kembali melanjutkan perkataannya.
"Hari ini.. Di depan semua member Izone dan Wannaone serta beberapa orang yang ada di cafe ini, aku ingin mengatakan sesuatu padamu,"
Daniel menelan ludahnya sebelum melanjutkan perkataannya.
"Miyawaki Sakura.. Menikahlah denganku. Dan habiskan sisa hidupmu bersamaku"
Semua orang bersorak melihat aksi Daniel hari itu.
Beberapa member terharu dan saling berpelukan.
😂😂😂😂
Gak tau mau ngomong apa.