My Pilot《Jaeyong》✔

By acel_kins-

749K 108K 29.7K

[Fluff] [Romance] Lee Taeyong tahu keputusannya untuk menjadi seorang pilot sudah benar. Ia bahkan mengikuti... More

Cast
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 18
Part 19
Part 20
Pengumuman

Part 17

24K 3.8K 945
By acel_kins-

HARI berlalu begitu cepat, tidak terasa jika mereka berdua sudah menghabiskan waktu selama seminggu di paris. Setiap hari kedua nya pasti pergi ke luar; mengungjungi tempat-tempat luar biasa yang begitu memanjakan mata.

Seperti Museum Louvre, Place De La Concorde, air mancur La Fontaine serta air mancur Elevation Of The Maritime, dan terakhir Champ Elysee. Taeyong sungguh sangat bahagia, ia membeli beberapa baju di butik Louis Vuitton, Christian Dior juga Bulgari. Tentunya memakai uang Jaehyun, lelaki tampan itu tidak membiarkan Taeyong untuk membayar sendiri. Semua biaya hidupnya di tanggung oleh Jaehyun.

Hanya saja, mereka tidak pergi ke manapun hari ini. Taeyong merasa tidak enak badan; suhu tubuhnya meningkat dan kepalanya terasa begitu pusing. Beranjak dari kasur saja ia tidak sanggup; jadi yang bisa ia lakukan seharian ini adalah berbaring sembari menonton acara televisi yang tidak seru. Beberapa kali Jaehyun membawakan makanan dan obat yang langsung di tolak mentah-mentah oleh Taeyong.

"Ayolah sayang, kau harus makan terlebih dahulu dan minum obat. Aku tidak bisa melihatmu sakit seperti ini," bujuk Jaehyun lembut, ia berlutut di samping kasur sembari mengenggam satu tangan Taeyong.

Demi Tuhan Jaehyun sudah membawakan beberapa makanan kesukaan Taeyong dan juga obat penurun demam, namun suami kecilnya itu sama sekali tidak menyentuhnya! Bahkan Taeyong hampir membanting nampan yang Jaehyun bawa tadi, sungguh benar-benar menyeramkan.

"Tidak mau Hyung! Lidahku pahit dan makanan itu memiliki bau busuk!" seru Taeyong galak; ia melemparkan tatapan tajam kepada Jaehyun. Pokoknya ia tidak ingin makan semua makanan itu! Menghirup baunya saja sudah berhasil membuat kepalanya berputar.

"Astaga, lalu kau ingin makan apa? Setidaknya sayangku ini harus minum obat." padahal semua makanan itu memiliki harga fantastis! Bagaimana mungkin baunya busuk? Ia malah menghirup wangi makanan yang begitu lezat.

Taeyong mencebikkan bibir, mood nya hari ini tidak terlalu bagus. Ia ingin sekali makan ramen yang banyak dan juga meminum cola! Ah jangan lupakan ayam goreng, ugh, pasti akan sangat nikmat sekali! Itu yang Taeyong inginkan, bukan lasagna, ratatouille, atau bahkan spageti!

"Aku ingin ramen pedas, ayam goreng dan cola. Hyung harus membelikannya sekarang, aku tidak mau tahu, jika Hyung tidak mauㅡmaka aku tidak akan makan hingga nanti malam!" ancamnya, ia berguling hingga kini wajahnya dan wajah Jaehyun berhadapan. Merasa gemas, akhirnya Taeyong mencubit kedua pipi Jaehyun.

"Aduh, tapi kau sedang sakit. Masa ingin minum cola?" bagaimana nanti jika Taeyong malah semakin parah? Minuman soda benar-benar solusi terburuk untuk orang sakit! Apalagi jika dalam keadaan dingin, Jaehyun hanya takut jika nanti Taeyong sakit tenggorokan.

"Oh jadi Hyung tidak mau membelikkan cola untukku?" ia memajukan bibir bawah dan kedua bola matanya sudah berkaca-kaca. Tidak tahu apa jika Taeyong ini sudah begitu lapar sekarang?

Menghela nafas, Jaehyun akhirnya berdiri dan mengecup rambut Taeyong. "Baiklah, tunggu disini. Pesananmu akan datang sekitar dua puluh menit lagi suami kecilku." ujarnya sembari mencubit gemas hidung Taeyong dan berlalu dari sana.

Yah, untuk saat ini mungkin Jaehyun harus mencari ramen, ayam goreng dan cola di paris. Ah sial, padahal begitu banyak makanan yang menggugah selera, kenapa juga Taeyong malah ingin memakan makanan seperti itu?

Melihat suami tampannya keluar dari kamar hotel berhasil membuat Taeyong tersenyum lebar, akhirnya ia akan memakan ramen! Sudah seminggu ini ia belum mengkonsumsi mie instan itu, Taeyong sangat merindukan ramen dan cola.

Ia membuka ponsel dan melihat beberapa pesan dari keluarganya serta Ten. Lelaki mungil itu menanyakan bagaimana keadaan nya dan apa saja yang sudah ia kunjungi di paris. Karena bosan, akhirnya Taeyong membalas pesan Ibu, Ayah serta kedua mertuanya. Lalu terakhir ia membalas pesan dari Ten.

To : Ten

Aku dan Jaehyun baik-baik saja. Kami sudah mengunjungi seluruh tempat yang ada di paris! Ini sangat menyenangkan sekali.

Tapi hari ini aku tidak pergi kemana-mana. Suhu tubuhku meningkat dan kepalaku terasa pening, aku baru saja menyuruh Jaehyun membelikanku makanan. Seperti ramen, ayam goreng dan cola. Tadinya ia membawakan ratatouille dan juga lasagna, tapi baunya begitu busuk!

Bagaimana kabarmu Ten? Kapan pernikahanmu dengan Johnny? Aku tidak sabar untung datang ke pesta kalian berdua.

Sent


Tak lama kemudian ponselnya bergetar, ada satu pesan dari Ten. Cepat juga lelaki mungil itu membalas, sepertinya Ten sedang free di seberang sana.

From : Ten

Daebak! Aku iri sekali, pasti sangat menyenangkan menghabiskan waktu di Paris. Mungkin nanti aku dan Johnny juga akan pergi ke sanaㅡParis itu Negara yang sangat romantis kan? Hehehe

Oh begitu? Cepat sembuh Taeyongie~ aish kau sudah seperti orang ngidam saja! Cepatlah pulang jika ingin memakan seluruh ramen dan juga ayam goreng, disini ada banyak sekali.

Aku juga baik-baik saja Taeyong, pernikahanku bulan depan! Tidak sabar untuk mengundangmu dan Jaehyun.


Beberapa kali Taeyong mengerjapkan mata, ia menggaruk pelipis dan menaruh ponsel diatas kasur. Kata-kata Ten di paragraf kedua berhasil membuat otaknya berputar hebat.

Ngidam?

Tanpa menunggu lama Taeyong segera menghubungi Jaehyun, ia hanya membutuhkan satu detik sebelum pada akhirnya telepon itu tersambung.


"Ada apa sayang? Aku sudah mendapatkan ayam goreng dan juga cola, ingin sesuatu yang lain?"


"Ya ya aku ingin sesuatu yang lain," Taeyong mengigit bibir bawahnya ragu. Haruskah ia mencoba untuk memeriksakan hal ini?

"Apa? Asal jangan cokelat atau permen, tenggorokanmu bisa semakin sakit nantinya."


"Testpack."

"Hah?"


"Testpack Hyung, tolong belikan aku Testpack."


Jaehyun terdiam beberapa saat di seberang sana. "Testpack alat tes kehamilan maksudmu?"


"Iya.."

"Memang ingin kau berikan pada siapa sayang?"


"Untukku Hyung! Cepatlah pulang!" Taeyong langsung mematikan sambungan telepon dan mengubah posisi tidurnya menjadi tengkurap; ia menenggelamkan wajah pada bantal.


Kemungkinan nya begitu besar. Sejak hari pertama di Paris, mereka sudah melakukan seks! Belum lagi Jaehyun juga selalu mengeluarkan di dalam, pokoknya hampir setiap malam mereka melakukan hal itu. Ini sudah seminggu, bukankah seharusnya jika memang ia hamilㅡhal itu sudah menjadi segumpal darah?

Ia berbalik dan menatap langit-langit kamar. Lalu satu tangannya bergerak untuk meraba bagian bawah perutnya. Namun Taeyong tidak merasakan apapunㅡsetidaknya belum.

.
.


Sepuluh menit kemudian Jaehyun sudah kembali; nafas lelaki tampan itu memburu. Ia benar-benar berlari di sepanjang lorong hotel! Taeyong berhasil membuatnya terkejut setengah mati. Ada beberapa bungkusan di tangannya; semuanya makanan pesanan Taeyong.

"Mana hyung testpack?" tanya si mungil sembari menjulurkan satu tangan. Ia tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.


Menelan ludah, Jaehyun akhirnya mengeluarkan sebuah kotak panjang dari dalam bungkusan dan memberikan benda itu kepada Taeyong. Ia masih tidak bisa mengatakan apapun, apa benar suami kecilnya itu benar-benar hamil?


"Hyung, bisa tolong ambilkan benda apapun untuk menampung urineku?" Taeyong mencoba bangun dan meringis pelan saat merasakan sakit di kepala, ia berjalan ke arah kamar mandi. Sementara Jaehyun sudah mengekor di belakang lelaki mungil itu; ada sebuah gelas kecil di tangannya.


"Hyung tunggu di luar saja."


"Tidak, aku ingin lihat." tolak Jaehyun cepat, ia mengiring tubuh Taeyong dengan lembut untuk duduk diatas closet yang tertutup. Lalu memberikan gelas kecil yang sedaritadi ia bawa. Ada sebuah perasaan membuncah di dalam hatiㅡentah karena apa, namun Jaehyun tidak ingin berharap banyak.


Pernikahan mereka masih seumur jagung. Jika memang sudah di karuniai seorang anakㅡmaka Jaehyun akan besyukur. Tapi jika sebaliknya, maka Jaehyun akan terus menunggu. Tidak perlu terburu-buru bukan?


Taeyong mengangguk, ia mulai membuka celana dan menaruh urine di dalam gelas, setelah itu ia kembali menutup celana dan memasukan testpack ke dalam gelas berisi urine.

"Apa yang terjadi sehingga kau bisa memikirkan hal ini Taeyong?" gumam Jaehyun lembut, ia mengusap kepala Taeyongㅡmatanya tak lepas dari benda yang masih berada di dalam gelas berisi urine.


"Tadi aku saling berkirim pesan dengan Ten, dia menyebutkan kata 'ngidam' dan hal itu berhasil membuatku penasaran Hyung." Taeyong memang baru tidak enak badan hari ini, kemarin ia baik-baik saja. Namun feelingnya begitu kuat soal yang satu ini.

Setelah dirasa cukup, Taeyong mengambil benda panjang itu; ia mengigit bibir bawah sembari menunggu garis yang akan muncul dari sana.


Waktu terus berjalan, hingga sudah lima menit dan benda itu hanya menampakkan satu garis. Taeyong menoleh kepada Jaehyun dan tersenyum; tapi ada sebuah sorot kekecewaan di dalam matanya.

"Negatif, mungkin memang belum saatnya." ia memberikan testpack itu pada Jaehyun dan berjalalan keluar dari kamar mandi, padahal Taeyong sudah berharap lebih. Dirinya adalah seorang lelaki spesial yang bisa mengandungㅡjadi kemungkinan hamil sangat besar.


Jaehyun mengerjapkan mata beberapa kali saat melihat testpack yang di berikan oleh Taeyong, ia juga berjalan keluar dari kamar mandi.


"Memang bagaimana caranya membedakan negatif dan positif?" tanya nya penasaran.


"Satu garis untuk negatif dan dua garis untuk positif hyung." nada suara Taeyong terdengar tidak bersemangat, kedua tangan lelaki cantik itu sudah membongkar bungkusan yang Jaehyun bawa dan segera membuka cola; merasakan bagaimana tenggorokannya kembali segar setelah meminum cairan itu.

"Uhm Taeyong," panggil Jaehyun, ia membawa testpack itu dan duduk di sebelah suami kecilnya. "Ada dua garis, hanya saja yang satunya terlihat lebih samar."


"HAH?!" Taeyong segera merebut testpack itu dari tangan Jaehyun, seketika kedua bola matanya melebar. Benar! Ada dua garis disana, hanya saja yang satunya baru munculㅡwarna nya juga sangat samar.

"Hyung.. Aku.. Hamil?"


Dengan satu tarikan, kini Taeyong sudah berada di dalam dekapan Jaehyun. Lelaki tampan itu mengecupi rambut Taeyong dengan lembut dan membisikan beberapa kata romantis yang berhasil membuat si lelaki mungil bersemu; kedua tangan Taeyong sudah melingkar pada pinggul Jaehyun.


"Kita harus pergi ke dokter untuk memeriksakan hal tersebut lebih lanjut Taeyong. Oh sungguh, demi Tuhan aku merasa senang sekali jika kau hamil sayang.."


Taeyong mengangguk, ia memang harus memeriksakan hal ini ke dokter agar lebih pasti. Testpack belum tentu akurat, namun sungguh, kini hati Taeyong terasa begitu membuncah! Seolah ada ribuan kembang api yang meledak di dalam sana, memiliki anak bersama Jaehyunㅡbukankah itu akan sangat sempurna?


"Setelah ke dokter, kita harus pulang kerumah. Jika memang kau hamil, aku tidak sabar untuk memberitahukan hal ini kepada orang tua kita Taeyong. Tidak apa kan jika waktu yang terisa seminggu ini kita habiskan di Korea?" Jaehyun melonggarkan pelukan dan menatap lurus pada wajah Taeyong; ia menempelkan dahi mereka dan mengecupi bibir tipis Taeyong dengan lembut.


Karena sudah mengunjungi hampir semua tempat di Paris, maka Taeyong tidak bisa menolak. Jika memang ia hamil, maka hal itu akan menjadi kabar gembira untuk semuanya. Segalanya akan terasa lebih lengkap sekarangㅡhanya tinggal menunggu sembilan bulan lagi.

"Baiklah hyung, kita akan pulang. Sekarang, ayo kita pergi ke dokter."


Jaehyun menggeleng, ia menunjuk bungkusan yang tadi ia bawa dan mengecup dahi Taeyong. "Habiskan makananmu terlebih dahulu, setelah itu kita pergi ke dokter. Kau belum makan apapun sejak tadi pagi."


Taeyong menggembungkan pipi, ia tidak bisa menolak jika sudah seperti ini.


Tbc

Ini kenapa pada ketakutan + gelisah semua sih :D ngakak astaga :'D


Continue Reading

You'll Also Like

757K 114K 23
Kehidupan Taeyong awalnya sangat membosankan! Tapi itu sebelum bertemu dengan pria yang memiliki mata semerah darah dan kulit sepucat mayat. •Vampir...
131K 18.6K 28
start : 11/02/24 end : 05/05/24 plagiat menjauh cok! hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 26.
PENGASUH By venta

Fanfiction

89.2K 9.6K 61
[Completed] Pusat organisasi pembunuh bayaran telah terbongkar dan menjadi buron oleh negara. Salah satu cabang dari organisasi ini, memilih untuk me...
771K 111K 38
[ ✔ ] Taeyong tidak tahu, kalau di sebelah apartemennya ada seorang paman yang sangat tampan. "Aku akan membuat paman jatuh hati kepadaku." • It's JA...