MORE THAN RAIN ✦ nomin

De MOONPIRI

25.6K 3.6K 180

"Did i make you wait?" Jaemin found something behind those cloud tears ©moonpiri2018 Written in Bahasa Indone... Mai multe

いち
さん
よん
ろく
ゼロ
Theory of everything

なな

2.2K 376 5
De MOONPIRI


なな; a thank you speech

"Mau berdansa di tengah hujan?" tanya laki laki tersebut dengan mengulurkan tangannya.

Laki laki yang diajak menatapnya horror.

"Kau mau aku mati hah?" tanyanya kesal

"tunggu- aku memang mau mati. jadi ayo" Labil sekali kamu, Jaemin

Jeno terkekeh.

"Jangan seperti itu. kalau kamu mati aku juga ikut mati tau" 

"Dasar budak cinta"

Tawa Jeno pecah.

"tidak. memang seperti itu. Saat pengantinnya mati maka aku akan juga ikut mati" 

Jaemin mengangguk lucu dan Jeno menatapnya gemas.

"Baiklah maafkan aku. aku tidak akan mati sebelum waktunya" Ucap Jaemin.

Jaemin menatap Jeno intens.

"apa?" tanya Jeno yang membalas tatapan Jaemin.

"a-aku tetap tidak mau ber-bermain di hujan" Ucap Jaemin dengan tegas dan Jeno hanya bisa menghela napas.

bukankah aneh jika pengantin dewa hujan pingsan di tengah hujan.

Jeno bisa ditertawai oleh dewa lain nantinya. Eh- bukan Jeno sih, tidak ada yang berani menganggu Jeno jika hidupnya ingin tenang.

Tapi lebih tepatnya Jaemin

"ayolah. aku akan menjagamu jika kamu tumbang. ayo lepaskan semua trauma mu" Bujuk Jeno.

dan sayangnya ajakan jeno ditolak dengan gelengan halus oleh Jaemin.

"a-aku ta-takut. kenangan burukku selalu datang saat aku berada di hujan. d-dan semakin kenanganku datang a-aku














-semakin membencimu" Ucap Jaemin nyaris setengah berbisik dan untungnya Jeno masih bisa mendengar ucapan halus Jaemin.

Jeno hanya bisa mendecih.

Baiklah- apakah Jaemin baru saja tidak mengatakan Jeno dengan embel-embel tuan?

"kau tidak memanggilku tuan"

"tidak ada tuan yang membunuh keluarga budaknya" balas Jaemin sedikit- sarkastik

Jeno tertawa pelan

"kamu bukan budakku dan aku menyakinkannya 100 persen"

"dan- untuk berdansa di hujan adalah permintaanku terakhir. kalau misalnya- kamu menolak lagi maka setelah aku menikahimu aku berjanji tidak akan membawamu bersama hujan lagi" ucap Jeno final lalu meninggalkan Jaemin sendiri di kasurnya.

Jaemin melihatnya- dengan tatapan bingung.

.

.

"Aku tidak bisa berdansa" ucap Jaemin dengan sangat tidak yakin.

mereka berada di taman dan sepertinya Jeno sudah mulai merintikan hujan yang sangat amat tenang.

Jaemin meneguk ludahnya kasar.

"tidak apa-apa, santai dan rilekslah. pastikan dirimu berusaha melupakan semua traumamu" ucap Jeno pelan dan mengecup jidat Jaemin.

Jaemin terkekeh.

Jeno yang melihatnya hanya tersenyum dan pergi sedikit menjauh dari Jaemin sambil menerabas hujan rintik yang tenang.

Jeno tersenyum

"Ayo"

Jaemin pergi ke arah jeno, tanpa memedulikan rasa pusingnya dan juga kenangan pahitnya.

Jeno tertawa saat melihat jalan kaku Jaemin saat menerobos hujan.

Laki laki manis itu tersenyum saat mendekatinya dan sialnya Jeno merona dengan senyumannya Jaemin.

Tanpa basa basi, Jeno melingkarkan tangannya di pinggang Jaemin dengan perlahan dan dibalas oleh tangan Jaemin yang ikut mengikuti Jeno dengan melingkarkan tangannya di leher Jeno.

Mereka berciuman dengan halus di tengah hujan melupakan semuanya dan juga apapun yang ada di dunia ini.

dunia mereka sekarang adalah mata yang mereka tatap.

Jaemin melepaskan ciumannya dan mencoba ikut melangkahkan kecil kakinya untuk mengikuti irama.

sang dewa hujan terkekeh pelan melihat Jaemin yang kaku sambil menahan rasa sakitnya karena ingatan itu muncul.

'ingatan tentang ibu dan juga seseorang yang sangat ia sayangi'

Cup.

lagi lagi Jeno mengecup sekilas bibir Jaemin.

"Lupakanlah itu dan tatap aku jika kamu merasa gelisah"

Jaemin yang mendengarkan ucapan pelan Jeno mengangguk dan tersenyum.

mereka mulai berdansa pelan dibawah rintik hujan.

dan- permintaan terakhir sang dewa hujan, lee jeno terpenuhi oleh kekasihnya.

Gerakan seirama dan juga sangat pelan mulai berjalan.

Lagu hangat yang menghiasi gerakan mereka juga mulai mengintari mereka.

sang dewa hujan dan juga kekasihnya tersenyum.

Mereka benar benar melupakan semua yang ada di pikirannya. tidak ada yang lain selain seseorang yang mereka tatap dengan tatapan damai.

mereka kembali berciuman dan entah kapan hujan semakin deras tapi ciuman tidak berhenti. mereka benar benar tidak memperdulikan hujan.

"aku mencintaumu" ucap sang dewa dengan senyum menawannya

Jaemin merona sangat merah dan dipastikan wajah halusnya memerah semerah tomat sekarang.

"a-aku j-juga" balas sang pengantin dan Jeno terkekeh.

Dalam hati terus bersyukur karena tuhan benar benar baik- yaitu memberikannya seseorang yang sangat hebat.

mereka terus berdansa pelan.

kaki dan tangan mereka yang mengikuti tempo lambar lagunya.

"A-aku sangat m-mencintaimu s-sangat" ucap jaemin di sela dansanya dengan Jeno.

Kekehan bodoh Lee Jeno muncul lagi.

dan sekarang hujan mulai mereda dan mereka berciuman lagi. 

Namun sepertinya nafsu mulai mengintari mereka.

Jeno mengangkat tubuh ringan Jaemin bak koala tanpa melepaskan ciuman mereka.

"aku akan bermain pelan kali ini" ucap Jeno di sela ciuman panas mereka.

laki laki manis itu tengah merona dan Jeno benar benar menggiring laki laki itu ke tengah kasurnya.

sepertinya malam ini akan sangat panjang.

Jaemin terbangun dari kasurnya.

sangat sakit tentunya. apalagi ini yang pertama kali bagi Jaemin.

Dia tidak pernah terbangun seperti ini- rasanya seperti habis dikeroyok oleh preman.

Laki laki manis itu melihat ke arah pelaku malam panasnya yang tengah tertidur dengan wajah damainya.

Jaemin terkekeh dan mencium pipi sang dewa yang selalu menghantuinya.

dan dalam hati Jaemin berterima kasih pada Tuhan yang sangat baik hati seperti memberikannya seseorang yang sangat mencintainya dan mencoba beribu cara untuk melupakan masa lalunya.

dan berterima kasihlah pada tuhan, bahwa cerita ini berakhir dengan bahagia.












"aku suka caramu berpura pura lupa dengan sahabatmu tadi kafe" ejek seseorang.

"sialan kau, Mark" ucap yang di ejek dengan wajah kesal setengah mati.

"baiklah-baiklah, aku minta maaf Lee Donghyuck" ucap Mark.

"YA! jangan menyebut nama asliku! sudah kubilang aku tidak sudi!" teriak Donghyuck atau- Haechan.

Mark hanya tertawa keras melihat temannya ini.

"kenapa tidak ingin? itukan nama aslimu" ucap Mark

"aku sudah bosan menjadi dewa matahari. seperti itu saja masalahnya" balas Haechan.

hmm- bisa begitu ya.

"tapi aku benar benar melihat temanmu menangis

Haechan mengangguk.

"aku tahu. tapi jika tidak begini- maka Jaemin tidak akan berpangling ke arah Jeno melainkan kembali padaku" 

Mark mulai menatap Haechan serius.

"jahat sekali" ucap Mark

"ya setidaknya Jaemin dan Jeno sudah akur tidak seperti kemarin lagi hehe" ucap Haechan.

mark tersenyum.

"ah ngomong-ngomong

-ingin bermain lagi, master?"

yang dipanggil master hanya bisa smirk 

mark menarik Haechan yang awalnya berada di kursi sebelahnya sekarang berada di pangkuannya.

"tutup dulu pintunya Lee Minhyung bodoh" 

Mark terkekeh.

Si Minhyung berjalan cepat dan menutup pintunya.

dan- cerita sang dewa beserta kekasihnya sudah selesai sampai sini.

Sampai jumpa lagi.

THE END

Continuă lectura

O să-ți placă și

4.8K 482 8
Menjaga jarak menjadi satu-satunya tujuannya. Ia tidak mau bertemu ataupun berpapasan walau hanya sedetik saja. Apa yang membuatnya melakukan itu? C...
445K 34.7K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
122K 12.2K 34
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
1.7M 157K 78
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...