なな; a thank you speech✦
"Mau berdansa di tengah hujan?" tanya laki laki tersebut dengan mengulurkan tangannya.
Laki laki yang diajak menatapnya horror.
"Kau mau aku mati hah?" tanyanya kesal
"tunggu- aku memang mau mati. jadi ayo" Labil sekali kamu, Jaemin
Jeno terkekeh.
"Jangan seperti itu. kalau kamu mati aku juga ikut mati tau"
"Dasar budak cinta"
Tawa Jeno pecah.
"tidak. memang seperti itu. Saat pengantinnya mati maka aku akan juga ikut mati"
Jaemin mengangguk lucu dan Jeno menatapnya gemas.
"Baiklah maafkan aku. aku tidak akan mati sebelum waktunya" Ucap Jaemin.
Jaemin menatap Jeno intens.
"apa?" tanya Jeno yang membalas tatapan Jaemin.
"a-aku tetap tidak mau ber-bermain di hujan" Ucap Jaemin dengan tegas dan Jeno hanya bisa menghela napas.
bukankah aneh jika pengantin dewa hujan pingsan di tengah hujan.
Jeno bisa ditertawai oleh dewa lain nantinya. Eh- bukan Jeno sih, tidak ada yang berani menganggu Jeno jika hidupnya ingin tenang.
Tapi lebih tepatnya Jaemin.
"ayolah. aku akan menjagamu jika kamu tumbang. ayo lepaskan semua trauma mu" Bujuk Jeno.
dan sayangnya ajakan jeno ditolak dengan gelengan halus oleh Jaemin.
"a-aku ta-takut. kenangan burukku selalu datang saat aku berada di hujan. d-dan semakin kenanganku datang a-aku
-semakin membencimu" Ucap Jaemin nyaris setengah berbisik dan untungnya Jeno masih bisa mendengar ucapan halus Jaemin.
Jeno hanya bisa mendecih.
Baiklah- apakah Jaemin baru saja tidak mengatakan Jeno dengan embel-embel tuan?
KAMU SEDANG MEMBACA
MORE THAN RAIN ✦ nomin
Fanfiction"Did i make you wait?" Jaemin found something behind those cloud tears ©moonpiri2018 Written in Bahasa Indonesia Update: ini cerita orsinil dari aku. kalau ada kesamaan dari cerita ini tolong kabarin aku