My Pilot《Jaeyong》✔

By acel_kins-

749K 108K 29.7K

[Fluff] [Romance] Lee Taeyong tahu keputusannya untuk menjadi seorang pilot sudah benar. Ia bahkan mengikuti... More

Cast
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Pengumuman

Part 13

30.9K 4.6K 1.6K
By acel_kins-

JAM delapan pagi Taeyong sudah selesai memasukan semua baju ke dalam koper, hanya ada satu koper untuk bajunya dan baju Jaehyun. Tidak perlu membawa banyak kan? Mereka bisa membelinya disana jika memang di butuhkan, uang bukan masalahㅡJaehyun tentu tidak akan membiarkannya menderita di paris.

"Sudah selesai sayang?" tanya Jaehyun; lelaki tampan itu muncul dari walk in closet dengan setelan kasual yang begitu memesona. Kemeja putih serta celana bahan berwarna hitam terlihat sangat cocok di tubuh Jaehyun.

Taeyong mengangguk, ia hanya memakai celana jeans riped dan juga sweater baby blue. Mereka akan mengendarai pesawat sendiri, tidak perlu memakai seragam pilot kan?

"Kapan kita berangkat Hyung?"

"Satu setengah jam lagi, ayo kita sarapan. Yang lain sudah menunggu di meja makan." ujar Jaehyun lembut seraya mengambil sebelah tangan Taeyong dan menggenggamnya.

Ah, keluarga Taeyong dan keluarga Jaehyun memang menginap di rumah semalam. Setelah pesta selesai mereka tidak pulang, mungkin terlalu lelah. Lagi pula, hari ini Ibu dan Ayah Jaehyun akan kembali ke Los Angeles.

"Morning Taeyong, Jaehyun." sapa Yoona sembari melebarkan senyuman, ia dan Taeyeon sibuk menata meja makan. Sementara Donghae dan Siwonㅡayah Jaehyun sedang mengobrol di ruang keluarga.

"Pagi Mom, pagi Eomma." sapa Jaehyun dan Taeyong bersamaan. Keduanya langsung duduk di meja makan; mata Taeyong terpaku pada pudding stroberi yang terlihat mengiurkan. Mungkin untuk cemilan penutup, namun kenapa ia malah ingin memakan pudding itu sekarang?

Tanpa menunggu lama ia mengambil piring kecil dan memotong pudding itu; lalu memakannya secara perlahan. Menikmati bagaimana makanan itu terasa meleleh di dalam mulut, berhasil membuat Taeyong memejamkan mata.

"Kau belum makan nasi Taeyongie!" pekik Taeyeon galak, anaknya itu selalu saja seperti ini jika sudah melihat pudding.

"Tapi ini enak Eomma!" balas Taeyong tak mau kalah seraya kembali memasukan potongan pudding itu ke dalam mulut.

Yoona dan Jaehyun tersenyum. "Mungkin Taeyong sedang ngidam." gumam Yoona sembari tertawa kecil. Hal itu berhasil membuat Taeyong tersedak, dengan segera Jaehyun mengambilkan minum lalu memberikannya kepada Taeyong.

"Mom, Taeyong jadi tersedak." protes Jaehyun sembari mengusap punggung Taeyong dengan lembut.

Kedua alis Taeyong bertaut. Ngidam apanya?! Mereka saja belum melakukan ritual malam pertama, tidak mungkin kan ia hamil? Dasar.

"Yah, lagi pula sebentar lagi kalian akan berangkat ke paris. Bulan maduㅡhm, bukankah setiap malam kalian berdua pasti akan bercinta?" ujar Yoona lagi; bahkan Taeyeon sampai tertawa mendengar kalimat itu.

Jaehyun memejamkan mata, Ibunya ini selalu saja berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu.

"Oh Tuhan! Hentikan Mom."

"Memang kenapa? Bukankah benar? Untuk yang pertama, jangan lupa pakai pelumas. Pasti rasanya akan sakit sekali, bukan begitu Yongie?" kali ini Taeyeon yang menimpali. Sepertinya kedua Ibu itu tidak bisa berhenti untuk menggoda sang pengantin baru.

Taeyong hanya bisa menunduk; menyembunyikan wajah yang memerah. Bukankah sialan? Ia jadi terbayang-bayang sekarang, bagaimana nanti Jaehyun akan memasukan peniㅡoke hentikan!

"Tidak masalah jika kalian melakukannya setiap hari, asal Taeyong tidak kesakitan saja. Jaehyunie, kau harus bermain lembut, jangan sampai membuat Taeyong kesakitan. Oke?"

Dan kali ini Jaehyun tidak ingin menimpali perkataan Ibunya, kepalanya terasa pening. Lebih baik ia diam dan membiarkan kedua Ibu itu berbicara sesuka hati.

.
.

Keduanya sudah berada di bandara, orang tua mereka jelas mengantarkan Jaehyun dan Taeyong hingga bandara. Pesawat yang mereka naiki tidak terlalu besar; mungkin karena itu adalah pesawat pribadi.

"Jaga diri disana oke? Jika terjadi sesuatu, kau bisa menghubungi Appa." ujar Donghae sembari memeluk tubuh Taeyong dengan erat. Lalu kembali melepasnya, ia mengusap surai lembut sang anak dengan penuh kasih sayang.

Taeyong mengangguk, di sebelahnya Jaehyun sudah memegang koper mereka. "Kalau begitu, kami berangkat dulu!"

Yoona dan Taeyeon mengangguk, kedua wanita itu terlihat senang sekali melihat kedua anaknya pergi berbulan madu. Sementara Donghae dan Siwon hanya memberikan senyum simpul, mereka semua melambaikan tangan pada keduanya.

Setelah itu Jaehyun dan Taeyong memasuki pesawat, mereka hanya berduaㅡtidak ada pramugari ataupun yang lain. Jaehyun menaruh koper di dalam tempat penyimpanan, mereka menutup pintu dan menyiapkan semuanya.

Lalu saat semua hal benar-benar sudah sempurna. Keduanya berjalan menuju tempat untuk mengendarai pesawat, Jaehyun duduk dengan nyaman di tempatnya; begitu pula Taeyong.

"Siap co-pilotku?" Jaehyun memakai earphone dan tersenyum lembut kepada Taeyong. Akhirnya ia bisa mengendarai pesawat bersama lelaki cantik itu lagi.

Ia sungguh sangat merindukan Taeyong, maksudnya, setelah lelaki cantik itu mengundurkan diri. Jaehyun di temani oleh Hyunbin, dan itu tidak terlalu menyenangkan.

"I'm ready for this one My Pilot." balas Taeyong dengan semangat, sudah hampir dua minggu ia tidak menyentuh kemudi pesawat! Oh Tuhan, andaikan saja mereka masih bisa menjadi rekan. Pasti akan sangat menyenangkan.

Kedua sudut bibir Jaehyun semakin terangkat ke atas. Ia memencet beberapa tombol dan menginjak pedal hingga pesawat itu perlahan melaju melalui landasan, ia memberi aba-aba kepada Taeyong untuk segera mengangkat kemudi saat pesawat sudah sampai di ujung.

"Now." keduanya menarik kemudi secara perlahan; membuat pesawat itu terangkat ke udara.

Jantung Taeyong berdegup kencang, hal ini terus terjadi ketika ia menerbangkan pesawat. "Setelah semuanya terkendali, lepaskan saja. Kita bisa beristirahat sejenak karena pesawat ini memiliki sensor tersendiri." jelas Jaehyun melewati earphone.

Maksud dari itu, ada sebuah tombol di dalam pesawat yang bisa membuat benda itu terbang dengan terkendali tanpa bantuan pilot. Jadi setelah peswat benar-benar terbang diatas ketinggian dua ribu kakiㅡmereka berdua bisa beristirahat sejenak.

"Berapa nominal yang Hyung keluarkan untuk menyewa pesawat pribadi seperti ini?" tanya Taeyong penasaran; ia menoleh kepada Jaehyun dan memicingkan mata. Pasti tidak murah bukan?

Jaehyun tertawa pelan, ia menarik pedal kemudi hingga akhirnya pesawat sudah mengudara dengan sempurna. "Tidak perlu tahu, yang jelas aku memberikan yang terbaik untuk suami kecilku."

"Aish," mata Taeyong menatap lurus ke depan; gumpalan awan putih yang terlihat seperti kapas membuat perasaan nya jauh lebih tenang. Ia melepaskan tangannya dari pedal kemudi lalu berdiri. "Tidak masalah kan aku tinggal seperti ini Hyung?"

"Tidak masalah,"

Lelaki cantik itu berjalan menuju dapur kecil yang terletak di belakang pesawat. Ia membuka kulkas dan mengambil beberapa cemilan, setelah itu kembali ke tempat tempat Jaehyun, namun tidak duduk di kursinya. Ia berdiri di samping Jaehyun dan memberikan kecupan lembut di pipi si lelaki tampan.

"Hyung ingin ini tidak?"

"Apa itu?"

"Makanan ringan."

Otomatis Jaehyun menggeleng. "Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan seperti itu, tidak bagus untuk kesehatan sayang."

"Hm.." memang tidak bagus untuk kesehatan, namun rasanya sangatlah enak! Berhasil membuat Taeyong ketagihan.

"Aku bisa mengendarai ini sendiri, jika kau lelah tidur saja oke? Kita masih memiliki waktu berjam-jam."

"Aku akan membantu, jika memang mengantuk baru tidur." Taeyong kembali duduk di kursinya dan memakan cemilan yang ia ambil dari belakang.

***


Taeyong meregangkan tubuhnya yang terasa pegal, ia menoleh ke samping dan menemukan Jaehyun yang tersenyum lembut padanya.


"Sudah sampai." jelas lelaki tampan itu, wajahnya terlihat sedikit kusut. Yah bagaimana tidak? Ia mengendarai pesawat seorang diri, Taeyong memilih untuk beristirahat sejak lima jam yang lalu; lelaki cantik itu terlihat cukup lelah.


Menoleh ke samping; Taeyong mengangguk saat melihat langit yang sudah mulai gelap. Ia bangun dan melingkarkan kedua tangan di leher Jaehyun, sepertinya pesawat sudah mendarat di bandara. "Kita menginap dimana Hyung?" ia mengecup bibir Jaehyun beberapa kali.


"Hotel Plaza Athenee. Ada mobil di bagasi belakang, aku harus mengeluarkannya terlebih dahulu."


"Mobil siapa?!" Taeyong tidak bisa menyembunyikan keterkejutan, ia tidak menyangka jika Jaehyun ternyata membawa mobil!


"Mobilku tentu saja, keluar saja terlebih dahulu dan tunggu di pintu keluar. Aku akan menjemputmu, masalah koper biar aku yang mengatasi." bisik Jaehyun seraya mengusap pinggul Taeyong dan menempelkan bibirnya di atas bibir si lelaki cantik.


Ah, bukankah sangat beruntung memiliki suami seperti Jaehyun? Taeyong tidak perlu bersusah payah untuk melakukan sesuatu karena lelaki tampan itu sudah melakukannya terlebih dahulu.


"Aku mencintaimu Hyung, aku tunggu di pintu keluar." setelah mengatakan itu Taeyong segera membuka pintu pesawat dan keluar dari sana. Ia menghirup udara segar dan tersenyumㅡparis. Ah, ia jadi tidak sabar untuk mengunjungi semua tempat yang ada di negara ini.


Mereka memiliki waktu dua minggu, itu adalah waktu yang cukup lama bukan? Sebelum itu, semoga saja esok Taeyong bisa pergi ke menara eiffel terlebih dahulu!


Ia terus berjalan hingga pintu keluar, udara terasa dingin, sementara Taeyong tidak membawa jaket ataupun benda lain untuk mentup tubuhnya.


Tapi tak lama kemudian mobil porsche berwarna hitam berhenti di hadapannya, Jaehyun menurunkan kaca mobil dan mempersilahkan Taeyong untuk masuk ke dalam.


"Aku tidak tahu jika Hyung memiliki mobil porsche!" pekiknya sembari memasang seatbelt, udara di dalam mobil tidak terlalu dingin. Mungkin Jaehyun sudah menyalakan penghangat suhu.


Tawa lembut mengalun dari bibir Jaehyun. "Aku jarang menggunakan mobil, ada beberapa di bagasi. Lebih nyaman menggunakan motor, bisa cepat sampai."

Oke, Taeyong tidak akan bertanya lagi. Ia cukup muak mendengar tentang seluruh kekayaan Jaehyun yang sepertinya tidak akan habis dalam tiga puluh tahun ke depan!


"Aku penasaran, apakah upah pilot memang sebesar itu hingga Hyung bisa membeli semuanya dengan mudah?"


"Ah rupanya suami kecilku penasaran." ejek Jaehyun sembari mencubit pipi Taeyong dengan gemas. Jalanan di paris sama sekali tidak padat, mobil porsche hitam miliknya melesat cepat membelah jalanan itu.


"Aku serius tahu!"

"Baiklah, aku sudah menjadi pilot sejak lima tahun yang lalu. Upah yang aku dapatkan sekarang kurang lebih lima puluh juta di setiap bulan nya. Lalu, terkadang aku membantu Daddy untuk mengerjakan beberapa proyek perusahaan, dan Daddy memberiku upah. Karena selama ini aku tidak memiliki kekasih, jadi aku menabungkan semua uang itu untuk masa depanku." jelasnya panjang lebar.


Mulut Taeyong terbuka; ia terlalu speechless. "Lalu sekarang bagaimana? Hyung kan sudah memiliki pasangan hidup."


"Maka aku akan menghabiskan seluruh uangku untukmu Taeyong. Kau bisa memakai sebanyak yang kau mau, karena sekarangㅡaku mencari uang hanya untukmu."


Hati Taeyong menghangat mendengar hal itu. Sebenernya apa yang sudah ia lakukan di masa lalu sehingga bisa mendapatkan lelaki seperti Jaehyun?


"Kita sampai," ujar Jaehyun sembari menujuk bangunan hotel yang terlihat mewah dan juga klasik. Mobil mereka berhenti di depan hotel, keduanya keluar dan Jaehyun memberikan kunci pada penjaga yang sudah menunggu disana. Tapi sebelum itu ia juga mengeluarkan koper terlebih dahulu.


Menghela nafas, Taeyong merasa sebentar lagi kepalanya akan terasa pening. Hotel yang Jaehyun pilih untuknya terlihat sangat mewah dan mahal! Ia tidak akan bertanya berapa uang yang Jaehyun habiskan untuk ini.


"Tunggu sebentar disini, aku akan mengambil kunci. Karena semalam aku sudah memesan, jadi hanya tinggal mengambil kunci." lelaki tampan itu berjalan menuju resepsionis, mereka berbincang sebentar lalu Jaehyun kembali menghampiri Taeyong dengan senyum di wajahnya.

"Sudah?"


"Sudah, ayo." Jaehyun kembali menyeret koper dan sebelah tangannya yang lain mengenggam tangan Taeyong. Keduanya masuk ke dalam lift dan Jaehyun memencet lantai dua.


"Oh, kita pesan di lantai bawah?" tak lama kemudian pintu lift terbuka dan Jaehyun mengangguk.


Keduanya berjalan di lorong panjang yang terlihat begitu klasik, warna yang di padukan di dalam hotel itu terlihat sangat lembut.


"Lebih baik memesan di lantai yang tidak terlalu jauh dari lobby, kita bisa pergi kemanapun dengan mudah."

Jaehyun berhenti di depan pintu kayu berwarna cokelat lembut lalu mengeluarkan kartu kepemilikan kamar dan menempelkan kartu itu di mesin pemindai. Seketika pintu terbuka dan ia mengajak Taeyong masuk ke dalam.


"Oh.. My.. God.." Taeyong melongo, ia hanya bisa terdiam di depan pintu yang sudah tertutup. Sementara Jaehyun sudah menyeret koper ke dalam.


Kamar itu terlihat sangat mewah dengan gaya klasik yang khas! Ada satu ranjang berukuran besar, lalu tempat yang terlihat seperti ruang tamuㅡdengan meja dan juga beberapa kursi. Cat dinding berwarna emas lembut, begitu juga dengan seluruh interior.


Lelali tampan itu terkekeh geli, ia menyiapkan semuanya untuk Taeyong. Namun sepertinya si mungil terlihat sangat terkejut.


"Tubuhku lengket, aku mungkin akan mandi terlebih dahulu."


Beberapa kali Taeyong mengerjapkan mata sebelum akhirnya menghampiri Jaehyun. Mereka sudah sampai di paris, itu tandanyaㅡTaeyong bisa meminta apapun yang ia pikirkan sejak kemarin, kan?


"Mandi bersama bagaimana?" bisiknya sembari mengusap dada bidang Jaehyun; kepala Taeyong terdongkak, mata bulatnya terlihat sedikit berkabut.


Jaehyun tersenyum hingga kedua cacat di pipinya nampak. "Hm ya, kenapa tidak?"

Tbc


Continue Reading

You'll Also Like

361K 41.9K 78
▪️AU ▪️Crime ▪️Mature▪️BXB ▪️ "Tuhan menciptakanmu untuk hidup dan mati bersamaku" ⚠️❗❗ JaehyunxTaeyong YAOI / BXB --Dalam dunia fanfic apapun bisa t...
1.1M 90.5K 120
[Completed] [Omegaverse/ABO] [Non-Baku] [BxB] [Mature] Sosmed AU+Narasi Taeyong adalah seorang Beta. Tapi kehidupannya mulai berubah setelah dirinya...
553K 62K 12
[Sad Romance] [Short Story] Rasanya, Taeyong ingin menangis dengan keras. Tapi ia sadar seharusnya ia tidak melakukan hal itu. •BXB || YAOI || GAY...
357K 37.2K 14
Jaehyun harus bersabar memiliki Taeyong sebagai pasangannya. Bagaimana tidak, Taeyong bersikukuh mengaku sebagai Dominant, menolak menikah jika Taeyo...