Hate But Love (End)

By Adluvv

268K 14.1K 375

Sakura terus berlari tanpa arah, air matanya pun ikut menetes tak ingin berhenti. Seolah menjadi jawaban atas... More

Prolog
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Duabelas
Tigabelas
Empatbelas
Limabelas
Enambelas
Tujuhbelas
Delapanbelas
Sembilanbelas
DuaPuluh
DuaSatu (End)

Enam

15.8K 813 64
By Adluvv

#
.
.
.

Tsunade menatap mata kelamnya sesaat, lalu menjawabnya, "maaf kami tak bisa memberikan yang terbaik"

Sasuke mengernyitkan alisnya geram, "apa maksudmu? Jangan membuat lelucon, ini tidak lucu"

"Maaf kami sudah berusaha dengan susah payah tapi tidak bisa"

Sasuke menatap Tsunade tajam, lalu berlari masuk ke dalam ruangan.

Ia menatap beberapa suster yang akan menutupkan kain di wajah Sakura.

"Hentikan, jangan menutupnya, dia belum meninggal" teriak Sasuke geram, ia mendekat lalu menarik kain itu dari tangan para suster.

"Maaf, tapi"

"TAPI APA?? KELUAR KALIAN SEMUA" teriak Sasuke, beberapa suster itu dengan segera berlari keluar, meninggalkan Sasuke dalam ruangan itu.

Ia membelai wajah Sakura, "Cherry ku mohon bukalah matamu"

"Jangan bercanda Sakura, aku tak sedang ingin bergurau" ucap Sasuke lemah, air matanya mengalir.

Sasuke menghapus air matanya kasar, "SAKURA DEMI TUHAN BUKA MATAMU, JANGAN SEPERTI INI, AKU MENCINTAIMU, KAU DENGAR AKU KAN, CEPAT BUKA MATAMU SAKURA" teriak Sasuke, ia menangis sejadi-jadinya, lalu menampar pipinya sendiri dengan kuat.

"Kenapa ini terjadi Sakura?" tanya Sasuke.

Ia mencengkram dadanya, mengikuti gaya Sakura, "ini sakit sekali Sakura, ku mohon obatilah"

"SAKURA KU MOHON DEMI AKU, BANGUN AKU SANGAT MEMBUTUHKANMU"

Sasuke memeluk erat tubuh kekasihnya yang tak berdaya itu, "Cherry hiks, ku mohon" isak Sasuke lemah.

Air matanya tak berhenti, terus mengalir membasahi seluruh wajahnya, bukan hanya wajahnya tapi juga wajah pucat Sakura.

Sasuke mengecup lama jidat kekasihnya, lalu membelai wajah itu, "aku bodoh Sakura, maka dari itu ku mohon bangunlah dan ajari aku bagaimana caranya mencintaimu dengan baik"

Sasuke mengacak rambutnya, lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan, ini sungguh menyakitkan.

Ia menyeka air matanya, menatap dinding yang bercat putih, kemudian menendangnya, menghambur semua yang ada dalam ruangan itu.

Menutup matanya kuat-kuat, menelan kenyataan yang begitu pahit, ia membuka matanya dan air matanya kembali mengalir.

Sasuke berjalan, kembali mendekati kekasihnya, ia mengambil tangan Sakura lalu menciumnya, "ku mohon Cherry bangunlah dan pukul aku sepuasmu, aku berjanji tak akan lari, tapi bangunlah" gumam Sasuke, ia mulai melemah.

Ia membenamkan kepalanya di sisi ranjang, tangannya dengan setia menggenggam tangan Sakura.

Terus menangis dalam diam, Sasuke membenci dirinya kenapa penyesalan selalu datang terakhir? Kenapa bukan dari awal saja? Dan kenapa harus orang yang dicintainya?.

Lelaki tampan itu terdiam, ia merasakan ada yang bergerak. Mengangkat kepalanya, lalu melihat tangan Sakura yang bergerak, Sasuke menggeleng tidak percaya.

Cepat-cepat ia menekan bel yang berada di dinding, tak lama kemudian Tsunade dan beberapa suster lainnya datang. Mereka menatap Sasuke dengan bingung. Sasuke tersenyum, "lihat tangannya masih bergerak, kekasihku masih hidup"

Tsunade menatap Sasuke dan Sakura secara bergantian kemudian berjalan mendekati Sakura lalu memeriksa gadis itu.

Ia menggeleng tak percaya, semua mata menatapnya.

"Ini adalah suatu keajaiban" ujar Tsunade.

Sasuke menampilkan senyumnya, kemudian berjalan mendekati Sakura.

"Jantungnya berdetak lagi, suster cepat pasang alat-alatnya" para suster mengangguk dan dengan cekatan memasang alat-alat di tubuh Sakura.

Sasuke kembali keluar, ia tak diperbolehkan di dalam ruangan itu, jika sedang melakukan pemeriksaan.

Uchiha bungsu itu terus mengucapkan rasa syukur, ini juga berkat dari doanya dan yang lain. Sakura, kekasihnya kembali, ia tak bisa menahan dirinya untuk tersenyum senang! Bukan hanya senang, ia merasa bahagia.

Seseorang tiba-tiba duduk di samping Sasuke, "bagaimana keadaan Sakura?"

Sasuke menatap orang itu dengan geram, "apa maumu Sasori?"

"Tenang Sasuke aku tak ingin cari masalah, aku hanya ingin menjenguk Sakura"

"Kau" tunjuk Sasuke, "kalau tidak ingat ini Rumah Sakit, aku pasti sudah memukulmu"

Sasori memukul tangan Sasuke, "kau pikir aku juga tidak akan membunuhmu, kau telah membuat bungaku menderita"

"Bukan urusanmu, dia kekasihku"

"Jelas itu urusanku, aku yang lebih dulu mengenalnya"

Sasuke berdecak kesal, "tapi dia milikku Sasori"

Lelaki berambut merah itu memutar bola matanya bosan, "terserah padamu Sasuke, intinya aku ingin menjenguknya"

Sasuke menghembuskan nafasnya kasar, "pulanglah, jika dia telah sadar, aku akan memberitahumu"

"Tidak, aku akan menunggunya sadar"

"Sudah ku katakan, kau pulang saja bayi" ucap Sasuke kesal, ia mendorong tubuh Sasori.

Sasori mengumpat, "brengsek, aku baru saja datang Uchiha"

"Aku tak perduli pulanglah" usir Sasuke.

Sasori menatapnya sinis, lalu berbalik meninggalkan Uchiha bungsu itu. Kalau tidak ingat suasana dan tempat. Pasti kedua rival itu sudah berkelahi hebat, tapi mungkin keduanya sedang dalam mood malas berkelahi, jadi lebih memilih perang mulut.

Jam menunjukkan pukul sepuluh malam, Sasuke tetap menunggu dengan sabar, perasaanya bercampur aduk, antara senang, khawatir, dan takut. Takut Sakura akan membencinya.dan tak akan memaafkannya.

Tsunade dan beberapa suster keluar dari ruangan Sakura. Sasuke langsung berdiri, menatap mereka dengan datar.

"Apakah aku boleh masuk sekarang?"

"Tentu saja" gumam Tsunade.

Sasuke tersenyum tipis, lalu berjalan masuki ruangan itu.

Ia menduduki dirinya di bangku yang bersampingan dengan ranjang Sakura.

Wajah gadis itu pucat, dan ada beberapa goresan-goresan pecahan vas bunga diwajahnya. Kedua lengannya diperban, karna paling banyak luka dilengannya.

Sasuke menggenggam erat tangan Sakura, menciumnya lembut, "hey kau hampir membuat ku gila Cherry"

Ia mendekati jidat Sakura, menciumnya. Dan tanpa sadar air matanya menetes, "aku mohon jangan membenciku Cherry, maafkan aku"

"Kau tahu, aku sangat menyesal, aku benar-benar membencimu sampai rasa benci itu kembali menjadi cinta. Aku ingin seperti dulu dimana kau selalu menyambutku dengan senyum tulusmu"

Sasuke menatap wajah Sakura dengan dalam, ia mulai menoel-noel pipi kekasihnya lembut. Itu adalah caranya dulu, jika Sakura sedang kesal padanya. Maka ia akan membujuk Sakura dengan cara tersebut, "aku begitu merindukan pipimu Cherry" gumam Sasuke, diikuti senyum gemasnya, kalau tidak ingat wajah Sakura ada luka goresan, sudah lama ia mencubit pipi itu.

#
.
.
.
TBC

Selamat tahun baru gaess🎇🎆(Telat)😭😂sorry nie aku baru nongol😊🙏biasalah aku lagi sibuk sama sekolah(Alasan)😩😂.

Jangan lupa vote dan komentarnya😋😊

Continue Reading

You'll Also Like

90.9K 11.8K 32
Dimana ada Sakura, pasti ada Ino. Mereka seolah sudah satu paket karena berteman karib sejak masuk sekolah dasar hingga sudah berstatus mahasiswi. T...
259K 17K 43
Bagaimana reaksimu saat kau kembali bertemu dengan cinta pertamamu yang pernah meninggalkanmu tanpa ada kata-kata putus?,namun saat ia kembali dia se...
79.2K 7.4K 27
Sakura Haruno di tengah kisah peliknya yang bisa merasakan keberadaan hantu kini harus dihadapkan dengan sesosok hantu bernama Sasuke Uchiha. Meminta...
429K 35.9K 35
Baca biar tau keseruan Sasuke dan Sakura.