I'm Fine • Hwang Hyunjin ✔

By Guanlensss

472K 57.2K 5.9K

Gimana rasanya sahabatan bertiga? semuanya indah tapi.... bukankan harus ada perasaan yang berkorban? dan itu... More

00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
Cast
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
Halo?
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
Sorry
80
81
82. End
Epilog

56

5.2K 743 154
By Guanlensss

Hyunjin Pov

Gue terus memperhatikan dua orang di samping gue yg lagi bertengkar. Dimana Jaemin membentak Chani dan Chani yg menunduk karena takut. Beberapa kali gue tersenyum bangga karena alasan mereka bertengkar yaitu kissmark yg gue buat di leher Chani. Entah kenapa saat Jaemin menunjuk kissmark dileher Chani membuat gue merasa bahwa gue ada di atas Jaemin saat ini.

Gue berdecih sinis saat melihat Chani memeluk tubuh Jaemin dengan terus berkata maaf. Apa dia sesayang itu sama Jaemin? Gue menggelengkan kepala gue dengan cepat mencoba menyangkal jawaban yg ada di otak gue.

"Mereka itu ngapain sih? Gak selesai-selesai daritadi" Ucap gue kesal.

Gue memutar bola mata gue malas karena jengah dengan apa yg gue liat saat ini "Udah kayak liat sinetron aja anjir, muter-muter. Berantem mah berantem aja, terus putus biar cepet selesai" Selanjutnya gue terkekeh sendiri karena kalimat yg gue ucapkan.

Gue kembali memfokuskan pandangan gue ke mereka berdua, Jaemin melepaskan pelukan Chani dan beranjak pergi tapi sebelumnya Jaemin mencium pipi Chani.

Gue mendengus dan berdecak malas "Ck, masih aja sok romantis" Cicit gue dengan pelan "Marah ya marah aja gak usah cium-cium" Lanjut gue dengan kesal.

Setelah gue liat Jaemin mulai tak terlihat lagi, gue berjalan mendekati pembatas tembok antara halaman belakang gue sama halaman belakang rumah Chani. Gue melompat dan bersiap menghampiri Chani. Tapi gue menghentikan langkah gue ketika Chani berjongkok dan terisak disana.

Gue menatap keadaan Chani yg saat ini sudah berantakan, rambutnya menjuntai kebawah dan suara isakan semakin terdengar sangat keras.

Sesaat gue mendengar suara Chani yg sangat lirih, disela tangisnya dia terus menggumamkan nama Jaemin.

Gue gak setuli itu, meskipun Chani berucap lirih gue masih bisa mendengarnya.

'Ah ternyata bener, dia sesayang itu sama Jaemin'

Itu yg ada dipikiran gue saat ini, gue meringis dan menggaruk tengkuk gue yg sama sekali tidak gatal. Entah rasanya risih melihat seseorang yg biasanya hanya menatap ke arah gue tetapi sekarang dia berubah haluan saat gue sudah mulai menatapnya.

Akhirnya gue memutuskan untuk berjalan menghampiri Chani, karena gue tau dengan kehadiran gue Chani akan dengan cepat menghentikan tangisnya dan menggantinya dengan kalimat umpatan. Gue gak bisa liat dia nangis terisak seperti itu, apalagi dia sendirian. Gue lebih baik mendengar dia mengumpat kasar yg ditujukan ke gue daripada mendengar suara tangisnya yg terdengar sangat menyakitkan buat gue.

Gue memilih kalimat yg gue yakini akan berhasil membuat tangis Chani terhenti "Gak usah lebay!" Ucap gue membuat Chani mendongakkan wajahnya dan menatap gue dengan matanya yg melebar sembari mengeluarkan beberapa kalimat umpatan tertahan.

Mulutnya komat-kamit sembari menatap gue, gue dengan cepat menghentikan tangisnya dan berganti kalimat umpatan seperti apa yg udah gue perkirakan di awal.

Gue terkekeh melihat ekspresinya yg lucu itu, mungkin dia lupa kalau sejak tadi gue juga ada di tempat yg sama dengan dia. Dilihat dari ekspresinya yg terkejut sepertinya dia memang lupa kalau sejak tadi gue ada disana.

Chani mencebik kesal "Hishh nyebelin" Ucap Chani dan berdiri.

Chani bersiap ninggalin gue tapi dengan sigap gue tahan.

"Lepasin!" Ucap Chani dengan matanya yg menatap gue tajam.

"Gak mau" Ucap gue dengan nada meledek dan menjulurkan lidah gue yg semakin membuat Chani geram.

Mulut Chani menganga tapi tak lama setelahnya giginya bergemelatuk dengan tangannya yg seolah-olah ingin mencakar muka gue dan itu berhasil membuat gue kembali tertawa.

Chani menatap gue tajam membuat gue langsung melipat bibir gue kedalem, mencoba menahan tawa gue.

"Ih nyebelin, denger ya! Gue berantem sama Jaemin gara-gara lo" Ucap Chani dan membuat gue kembali terkekeh. Chani menatap gue dengan sengit, mungkin karena gue menertawakannya.

"Lo pernah bilang kalimat yg sama sebelumnya" Ucap gue sembari mengusak rambut Chani yg langsung Chani tepis dengan muka Chani yg terlihat berpikir, matanya menatap ke atas dan mengerjap lucu beberapa kali.

Tapi tiba-tiba Chani membekap mulutnya dan memekik dengan suara tertahan, dan perlahan Chani kembali menatap gue datar.

Gue tersenyum sembari berucap "Udah inget?" Tanya gue membuat mata Chani mendelik ke gue.

"Lucu ya dari dulu alasan kita berantem pasti karena Jaemin" Lanjut gue, Chani dengan cepat kembali menatap gue dengan datar. Sepertinya dia tidak mau membahas hal ini dengan gue.

"Lo pilih gue apa Jaemin Chan?" Ucap gue dengan tiba-tiba membuat Chani yg mendengarnya membelalakkan matanya dan menggeleng tak percaya.

Masih dengan wajahnya yg cengo dan terlihat heran sekaligus, Chani kembali berucap dengan kalimat sinisnya "Sinting ya lo!" Ucap Chani yg hanya gue balas dengan kekehan.

Chani menatap gue seperti tak habis pikir dengan apa yg ada di kepala gue, setiap tatapan yg dia berikan seperti dia sedang menyumpahi gue dengan kalimat-kalimat terkutuknya.

Gue menghela nafas panjang "Dulu lo jawab 'Gue pilih lo Jin, gue pilih lo Hwang Hyunjin' " Ucap gue menirukan suara Chani pada saat itu.

Chani juga ikut menghela nafasnya dan memalingkan wajahnya.

"Ngapain lo bahas ini? Itu udah lewat" Respon Chani dingin terhadap kalimat gue tadi.

Gue tersenyum dan menunduk sesaat "Gue cuma mengenang kalau dulu lo pernah milih gue daripada Jaemin"

Chani terkekeh "Iya pada masa gue masih bodoh, dan gue nyesel pernah bodoh karena lo"

Gue mengemam bibir gue sembari menggeleng kecil "Lo gak pernah nyesel dengan apa yg terjadi sama lo selama ini Chan, karena gue yakin lo masih ditempat yg sama. Jadi gue minta kasih gue kesempatan Chan" Ucap gue tapi gue sama sekali tak mendapat respon apa-apa dari Chani.

Gue tau saat ini Chani masih berusaha ngelupain gue dan gue bakal membuat usaha Chani 100% gagal.

"Chan" Panggil gue dengan lembut membuat Chani menatap gue.

"Hmm" Jawab Chani dengan bergumam dan alisnya terangkat sebelah.

"Gue kangen sama lo, gue bener-bener kangen sama lo Kim Chani. Boleh gue peluk lo?" Chani terdiam masih dengan matanya yg menatap gue.

"Setelah lo balik ke Indo gue selalu meluk lo tanpa ijin, sekarang gue mau ngerasain meluk lo dengan adanya ijin dari lo Kim Chani, gue mau ngerasain meluk lo tanpa adanya penolakan dari lo. Gue kangen lo yg dulu, gue kangen kita yg dulu biarin gue ngerasain itu malam ini Kim Chani"

Chani menunduk dan memilih menatap kakinya yg menggunakan sandal beruang kesayangannya dari dulu.

"Gue anggap itu iya" Ucap gue dan membawa Chani kepelukan gue.

Gue mengelus rambut Chani dengan lembut dan Chani membenamkan wajahnya di dada gue. Gue bisa merasakan Chani yg kembali terisak dipelukan gue. Gue mencoba menenangkan Chani dengan mengelus rambut ataupun punggung Chani dengan lembut.

"Gue nyakitin Jaemin lagi Jin" Ucap Chani disela tangisnya.

Gue menghela nafas berat "Chan, gue meluk lo bukan buat denger celotehan lo tentang Jaemin" Balas gue.

"Kenapa gue jahat banget sama Jaemin?" Tanya Chani, seolah dia tak memperdulikan kalimat gue sebelumnya.

"Lo gak jahat Chan"

"Gue takut Jin, setiap gue sama Jaemin gue selalu merasakan perasaan takut, gue selalu merasa gue gak pantes sama dia, gue selalu merasa buruk kalau gue bersama dia. Gue merasa gak pantes setiap mendapati Jaemin tersenyum ke arah gue, gue merasa gak pantes mendapat semua perhatiannya" Chani semakin terisak dan gue mengelus punggungnya "Gue takut Jin, gue takut" Lanjut Chani dengan lirih.

Gue menepuk punggung Chani pelan "Apa yg membuat lo takut Chan?" Tanya gue akhirnya merespon semua kalimat Chani tentang Jaemin.

Chani menggeleng kecil di dada gue "Gue takut setiap dekat Jaemin karena gue tau gue bakal kembali nyakitin dia, gue takut dia semakin terluka karena gue" Ucap Chani dengan suara seraknya.

Gue menarik wajah Chani untuk menghadap gue, gue tatap mata Chani yg sudah memerah. Gue menghapus air mata Chani dan berucap "Kalau gitu lepasin Jaemin kembali sama gue Chan, maka lo gak akan terlalu jauh menyakiti Jaemin"

Chani terhenyak dengan kalimat gue, matanya menatap gue tanpa berkedip seolah baru saja gue menghipnotis Chani.

"Chani" Panggil gue mencoba menyadarkan Chani.

Chani menggeleng dan kembali memilih memeluk gue erat.

"Gue mohon Jin jangan buat gue goyah lagi" Ucap Chani yg masih membenamkan wajanya di dada gue.

"Gue mohon jangan buat tembok yg gue bangun hancur hanya karena perlakuan lo" Chani menjeda sejenak kalimatnya, sebelum kembali meneruskan dengan kalimat yg membuat gue bingung "Udah cukup malam itu lo nyakitin gue" Lanjut Chani dengan isakan tangisnya yg semakin menjadi, gue yg bingung hanya bisa mendekap Chani lebih erat dan menenangkannya lewat kata-kata.

Dengan pikiran yg terus bertanya-tanya malam yg dimaksud Chani itu apa?






•••

Apa kau tau?
Ah tentu saja kau tidak akan tahu, sebab aku belum sempat memberitahukannya padamu
Kau harus tahu, betapa menyesalnya aku melepaskanmu
Bahkan di saat ini meskipun kamu tepat berada di hadapanku, tepat di pelukanku
Aku merindukanmu
Kau memang tepat berada di pelukanku tapi kau bukan lagi perempuanku yg dulu
Apa rasa sakit yg aku torehkan di masa lalu itu sangat luar biasa
Sehingga mampu merubahmu menjadi seperti orang lain
Seseorang yg tidak aku kenali lagi

- Hwang Hyunjin




















•••

Sini disini komen
💜💜💜💜💜💜💜💜💜

Kalo udah 100 lebih aku up
Lovenya buat nyemangatin aku ya

Tapi bukan berarti kalian sama sekali gak ngasih komen ttg chap ini loh, ntar aku tambah marah wkwk

Aku nanyak dong
Disini ada yg inget gak chap berapa pas Chani berantem sma Hyunjin dan Chani blg Chani lebih pilih Hyunjin daripada Jaemin
Ada yg inget?wkwk

Oiya, setiap apa yg dilakuin Hyunjin pasti ada alasannya kok, termasuk dia bilang ke Chani gak usah lebay.
Hyunjin bermaksud baik kok, kalian jgn salah paham ya.

Ciyuuu yeorobunku👋

Continue Reading

You'll Also Like

57.6K 5.1K 46
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
46K 3.3K 49
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
459K 8.5K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
319K 26.3K 37
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...