Guan Pov
Drtt Drtt Drtt
Somi is Calling
"Yeoboseyo"
"Guan neo eodisso?" Sambar perempuan cantik di seberang sana, membuatku tersenyum hanya dengan mendengar suaranya.
"Aku akan kesana sebentar lagi" Balasku.
"Hajima" Ucapnya membuatku mengerutkan dahiku bingung.
"Wae?" Tanyaku heran.
"Daniel Oppa sudah disini" Jelasnya yg berhasil membuatku tersenyum masam sebelum membalas ucapannya hanya dengan deheman.
"Hmm"
"Gomawo Guan"
Aku membuang nafas dengan kasar setelah Somi mematikan sambungan telfonnya.
"Apa kamu akan menghubungiku jika Daniel Hyung tidak ada" Ucapku dengan sarkastik dan melangkahkan kakiku, tapi dengan cepat aku mengehentikan langkahku dan mengedarkan pandanganku tapi aku tidak menemukan Wonyoung.
"Apa dia sedang membeli makanan? Dia kan suka makan" Tanyaku pada diri sendiri pasalnya tadi perempuan itu merengek kelaparan. Aku mencari Wonyoung di setiap tempat makan yg ada di Time Square.
Langkahku terhenti ketika mendapati Wonyoung sedang memakan ayam tapi bukan itu masalahnya, pasalnya Wonyoung memakan ayam sembari menangis.
"Apa-apaan dia? Apa dia tidak malu dilihat banyak orang seperti itu" Ucapku mengoceh sendiri dengan terus memperhatikannya yg semakin lama semakin seperti anak kecil, dan sedikit menggemaskan.
"Ck, dia selalu merengek tidak mau jadi pusat perhatian tapi tingkahnya sendiri yg membuat dia diperhatikan orang-orang" Ucapku dan menggeleng pelan, aku melangkah mendekati Wonyoung tapi dia tidak menyadari kedatanganku, dia terus sibuk berbicara dengan ayam yg akan dilahapnya.
Aku menghentikan langkahku beberapa langkah darinya setelah mendengar kata demi kata yg di ucapkannya "Kau tau chicken Guan itu pria yg jahat tapi aku mencintainya, berhubung aku tidak bisa memarahinya maka aku akan memarahimu dan memakanmu" Setelah puas mengoceh dengan ayamnya Wonyoung dengan lahap memakan ayam yg tadi diajaknya bicara dengan air mata yg terus turun di pipinya. Entah bukan merasa kasihan tapi aku merasa lucu melihatnya.
"Apa dia benar anak SMA?" Heranku dan terkekeh karena sikapnya yg ajaib itu.
Aku masih terus memperhatikannya tanpa berniat menghampirinya tapi melihat Wonyoung yg menangis semakin menjadi membuatku sedikit panik.
Wonyoung berjongkok di bawah meja tempatnya makan, dia membenamkan wajahnya di antara lengannya yg bertumpu di lututunya. Aku yg tidak bisa melihat perempuan menangis pun menghampirinya, tapi tetap saja dia tidak tau aku sekarang ada di depannya dan ikut berjongkok.
"Hiks hiks kenapa hiks aku begitu menyedihkan, kenapa hiks aku mencintai nappeun saekki sepertinya" Aku menganga tak percaya karena Wonyoung memakiku, apa dia memang sering memakiku jika aku tidak ada?
"Hiks wae Somi neomu yeoppo dan membuat aku tidak bisa berbuat apa-apa hiks" Ucapnya lagi dengan tersedu-sedu, saat mendengar nama Somi juga disebut saat itu aku tau aku harus dengan cepat menghentikan kalimatnya sebelum aku merasa semakin bersalah.
"Kenapa Guan ----
"Apa kamu akan terus menangis disini?" Ucapku memotong kalimat yg akan diucapkan Wonyoung.
"Kamjagiya!" Wonyoung mendongak dengan cepat dan matanya membelalak, tubuhnya terjatuh kebelakang dan menunjukku tak percaya.
Melihat Wonyoung yg terjatuh karena terkejut dengan wajah yg seperti sekarang membuatku menahan untuk tidak menertawakannya.
Aku membantunya berdiri sedangkan perempuan di depanku ini masih menatapku tanpa berkedip.
"Apa pantatmu itu memang suka bertemu dengan lantai? Dalam sehari sudah 2x kamu terjatuh" Ucapku dan membantunya untuk duduk dikursinya lagi.
"Berkedip" Perintahku dan Wonyoung langsung mengerjapkan matanya dengan cepat.
"Kenapa kamu disini?" Tanyanya polos.
"Karena kasihan melihat ayam yg tidak bersalah kamu marahi" Ucapku dengan asal dan Wonyoung langsung memukul kepalanya beberapa kali merutuki tingkahnya yg mungkin dia sadar bahwa itu memalukan.
"Apa kau melihatnya" Tanyanya dengan nada suaranya yg mengecil, menunjukkan kalau dia malu untuk menanyakannya.
"Semua orang yg ada disini melihatnya" Ucapku dan Wonyoung langsung mengedarkan pandangannya dengan wajah paniknya.
"Wonyoungie pabo" Ucapnya sembari mengetok kepalanya dengan keras.
"Lanjutkan makanmu dan kita pulang" Aku berusaha mengalihkan pembicaraan, karena tidak mau melihat Wonyoung yg terus menerus meringis mengingat tingkah absurdnya.
"Somi?" Tanya Wonyoung dengan wajah penasarannya.
"Dia sudah ada Daniel Hyung" Wonyoung mengangguk dan tersenyum kecut. Aku tau maksud senyuman itu, bagaimana bisa aku tidak mengerti. Dengan jelas tadi dia terlihat bahagia karena aku mendatanginya tapi karena tau alasanku ada di depannya saat ini, itu yg membuatnya tersenyum dengan kecut.
Wonyoung melanjutkan makannya tanpa mengucap sepatah katapun.
"Wonie" Aku memanggilnya dan dia hanya berdehem karena kembali sibuk dengan makanannya.
"Apa kau memang sering memakiku?" Tanyaku dengan penasaran dan Wonyoung langsung tersedak. Aku yg panik langsung memberinya minum dan menepuk-nepuk punggungnya dengan pelan.
"Gwenchanha?" Tanyaku dan Wonyoung menoleh ke arahku, mukanya memerah entah karena tersedak atau mungkin karena jarak wajahku dengannya yg sangat dekat?
===
Hmm, fotonya sama2 naver x dispatch wkwk
Cantik ya Wonyoung
Gambar yg paling atas jgk ganteng😅 makanya Guanlin banyak tingkah🤣
Somi cantik juga, gimana dong?😂
Guan kan pusing milihnya😄
Emang ya kalo berurusan sama maknae itu bikin pusing, apalagi maknaenya exo sama bts auto pusing akutuh:(
Jgn lupa
Vommentnya yeorobun💓