Telepon Jaein terus berdering di hari Sabtu pagi. Itu bukan alarm, melainkan telepon dari Ahyoung yang bersikeras membangunkan Jaein pagi-pagi pada jam 8 pagi karena Jaein bakal dijemput jam 10.
"Halo?" Jaein mengangkat teleponnya sambil mengucek matanya.
"BANGUN! CEPET BUKAIN GUE PINTU!"
"Apaan sih, iya iya," Jaein mematikan telepon dan membukakan pintu rumah yang ternyata ada Ahyoung sudah menunggu dari tadi di depan pintu.
...
..
.
"Lo ngapain dateng ke rumah gue pagi buta gini?" tanya Jaein sambil mengucek-ngucek matanya.
"Pagi buta ndasmu, udah jam 8. Gue akan bantu lo siap-siap untuk first date lo," jawab Ahyoung tegas.
"Apaan..."
"UDAH JANGAN LEMOT GITU. CEPAT MANDI!!!" Ahyoung mendorong Jaein masuk ke dalam kamar mandi.
"WOY! HANDUK BELUM ADA! LO MAU GUE KELUAR GITU AJA NANTI?"
"YAUDAH GUE AMBILIN BENTAR," jawab Ahyoung.
Sambil Jaein mandi, Ahyoung membuatkan Jaein sarapan kecil-kecilan.
"HANDUK!!!" Jaein berteriak.
...
..
.
"Lo apaan sih jadi baik gini?" tanya Jaein sambil mengunyah french toast buatan Ahyoung.
"Demi kelancaran first date lo," jawab Ahyoung.
"Makasih, sih. Tapi tetap aja gue yang repot jadinya,"
•••
Ahyoung mendandani Jaein menjadi sangat..
"ULALA CANTIKNYA SAHABATKU," kata Ahyoung pada Jaein.
"Huehehehe,"
"Kalau gue jadi Seunghyun, gue fix bakal pingsan di tempat,"
"Lebay anjir. Kan gue emang cantik," kata Jaein sambil mengibaskan rambut panjangnya.
"Gue tarik omongan gue,"
"PFFT,"
"Oh ya. Kan Seunghyun datangnya masih setengah jam lagi, sini kita gelar photoshoot khusus buat lo yang melepas masa jones lo,"
"Kok rada kurang ajar ya,"
CEKREK! CEKREK!
"Ini mah auto post di instagram," ucap Jaein setelah foto hasil cekrekan kawannya.
leejaein
leejaein makeup by @ahyoungs
1 second ago
...
..
.
"Kurang asem. Itukan elo sendiri yang selfie, bukan yang gue fotoin. Huh," gerutu Ahyoung.
"Iya iya. Nanti," sungut Lee Jaein.
TIN TIN
"Eh itu. Gue denger klakson mobil di luar,"
"Hah? Gue pikir kita bakal naik bis? Ternyata taksi, toh," kata Jaein sambil bersiap.
TETOT.
"SEUNGHYUN?! LO BAWA MOBIL?!?!" pekik Jaein dan Ahyoung.
"Waduh. Tenang aja, aku udah punya SIM kok. Baru dapat pas naik kelas 12, jadi aku dibeliin mobil sendiri," celetuk Seunghyun yang muncul di depan rumah Jaein dengan sport car merah openroof yang sangat classy dan terlihat mahal.
"Dia holkay, toh?" bisik Ahyoung ke telinga Jaein.
"Ga ngerti deh," balas Jaein sambil berbisik.
"Ayo, naik," ajak Seunghyun.
"Ah iya!" jawab Jaein.
Jaein masuk ke dalam mobil bewarna merah itu.
"Ahyoung, nanti kunci rumahnya titip di Hwiyoung aja ya, kak Jaeyoon dari Busan pulangnya bentar lagi, biar dia bisa ambil di Hwiyoung," ujar Jaein sebelum pergi.
"Ah oke. SELAMAT KENCAN KALIAN BERDUA!!!" Ahyoung melambai-lambaikan tangannya dengan semangat hingga akhirnya menjauh dari pandangan Jaein dan Seunghyun.
"Temanmu baik baik, ya," kata Seunghyun.
"Ahyoung? Ah iya.."
"Bukan cuma Ahyoung, yang lain juga,"
"Aah.."
"Ngomong ngomong, kamu sama Hwiyoung ada hubungan apa sih? Aku lihat dia posesif banget,"
"Engga.. dia cuma sahabat gue dari kecil. Kita besarnya bareng, nempel terus. Makanya jadi gitu,"
"Engga deh,"
"Ma-maksudnya..?" Jaein langsung gemetaran.
"Si Hwiyoung kayaknya suka sama kamu,"
"Ngaco ah, emang tau darimana?"
"Insting sesama lelaki," jawab Seunghyun.
"Ada ada saja. Kita udah temenan dari masih embrio, udah kayak saudara," bantah Jaein.
"Oke.."
"Dia emang gitu kok akhir-akhir ini. Posesif,"
"Benarkah?"
"Iya,"
•••
Setelah kurang lebih satu jam,
Kamipun tiba di suatu tempat. Agak jauh dari kota, berbeda dengan perjanjian awal.
"Bukannya kita mau keliling Seoul aja? Kok malah ke Incheon?" tanyaku pada Seunghyun.
"Incheon kan masih Seoul,"
Jaein hanya ber-oh.
Kring.. kring..
"Sebentar, gue angkat telepon dulu," Jaein merogoh tasnya untuk mencari hape.
Hwiyoung??
"Halo?" ucap Jaein.
"Lo dimana?" tanya Hwiyoung.
"Ada, btw kak Jaeyoon udah ambil kunci?"
"Udah, tapi cepet jawab lo dimana!"
"Sama Seunghyun lah pokoknya,"
"Gue kan tanya dimana!"
"Apaan sih?"
"Jaein, kayaknya kita harus masuk sekarang," ujar Seunghyun memotong percakapan telepon Jaein.
"Ah. Nanti gue telpon balik," Jaein memutuskan telepon.
•••
Sementara itu, di rumah Chani, berkumpullah Hwiyoung, Chani, Taeyang dan Ahyoung...
"WOEY DIA GAK KASIHTAU!!" seru Hwiyoung panik.
"Lo kenapa panik sih?" tanya Ahyoung.
"Denger ya kalian bertiga, Seunghyun itu bukan anak baik-baik seperti yang kalian tahu!" balas Hwiyoung.
...
...
"PFFTT LO NGELINDUR YA, YOUNG?!" Ahyoung meremehkan.
"Iya! Orang jelas-jelas idola sekolah," sela Taeyang.
"JUSTRU KARENA IDOLA SEKOLAH BEGE! JAGA IMAGE DIANYA! DIA ITU DARI DULU KERJANYA DEKETIN CEWEK HABIS ITU DIA TIDURIN! DAN DIA GAK TANGGUNG JAWAB. GAK ADA YANG TAHU KARENA CEWEK-CEWEK ITU DIBAYAR, DIKELUARKAN DARI SEKOLAH DAN DIANCAM SAMA GENGNYA SEUNGHYUN," pekik Hwiyoung.
"HAH?!?" Ahyoung, Chani dan Taeyang berseru.
"GILIRAN GINI, KALIAN MAH!!"
"Emang lo tau darimana?!"
"Gue tadi pas jalan kesini, gue denger di gang, ada orang nyebut-nyebut nama Kwon Seunghyun sama Jaein, jadi gue nguping. Ternyata mereka gengnya Seunghyun yang sudah nyebar di seluruh Seoul, dan rencananya Seunghyun mau nidurin Jaein juga," Hwiyoung berusaha tenang. "SEKARANG KITA HARUS SELAMATKAN JAEIN!"
"Gue gak tau dia kemana soalnya dia bilang cuma mau keliling Seoul," kata Ahyoung.
"Tapi, Young. Jaein anak baik-baik juga terus dia gak baperan jadi pasti gak bakal sejauh gitu mainnya," sahut Taeyang.
"YA KALAU DIA DI ANCAM, TERUS MALAH DIPERKOSA GIMANA, BEGO?!?" Hwiyoung berteriak.
"Kalau gitu lacak aja lewat find iPhone. Lo kan tau iCloud nya Jaein," ujar Chani.
"AH IYA BENAR!"
..
..
"DI INCHEON?!" mereka berempat berseru.
"SEUNGHYUN FIX GILA," seru Ahyoung.
"CHANI, CEPAT LO SEKARANG PINJAM MOBIL KAKAKMU, GUE YANG NYETIR!" sahut Hwiyoung.
Di tempat lain..
"Makan di hotel aja, ya?" tanya Seunghyun pada Jaein.
"Ah, oh boleh. Tapi memangnya harus di hotel, ya?" Jaein bertanya hati-hati.
"Bukan, aku sudah mereservasi tempat," kata Seunghyun.
"Aaah.." Jaein akhirnya tidak bisa menolak.
•••
Hwiyoung, Ahyoung, Chani dan Taeyang mengejar Jaein sampai Incheon yang memakan waktu 1 jam lebih apalagi macetnya itu lho.. haduh.
"Tolong lacak lagi lokasinya!" seru Hwiyoung.
"GAWAT!" decak Ahyoung.
"APA?!" seru Hwiyoung.
"MEREKA MASUK KE SEBUAH HOTEL WOEY!!!!" seru Taeyang yang merebut handphone dari tangan Ahyoung.
"APA?!?!?" Hwiyoung mulai menancapkan gas dan berbelok ke jalur pintas yang lebih kosong.
"Huhuhuhu... Jaein-ku.." Ahyoung menangis di belakang.
"TIDAK! TIDAK AKAN KUBIARKAN!" seru Hwiyoung sambil menancapkan gas dan menaikkan kecepatan.
Di tempat lain..
"Sudah makannya?" tanya Seunghyun.
"Ah iya.." jawab Jaein.
"Istirahat dulu yuk, kebetulan aku sudah reservasi kamar," ujar Seunghyun.
Mendengar kata 'kamar' membuat Jaein merinding, jadi ia menolak.
"Engga deh, kita balik lagi aja ke kota," kata Jaein.
Seunghyun terkejut dalam hati. Itu pertama kali ada seorang gadis yang menolaknya. Tapi ia berusaha untuk lebih profesional,
"Tapi aku capek nyetir, kan tadi macet," kata Seunghyun.
"Ah baiklah, lo istirahat aja di kamar. Gue tunggu disini aja," ujar Jaein.
Seunghyun menahan tangan Jaein.
"Temenin lah.." kata Seunghyun memelas.
Karena Jaein juga sedang melawan rasa takut, mau tidak mau dia hanya bisa menuruti Seunghyun.
- TBC