Happy reading...
Vote
Comment
Follow
Share
❄❄❄
Kyra dan Leta sampai diruang makan lebih awal, para murid belum berdatangan sepagi ini.
Ruang makan tampak sangat luas, hanya ada beberapa murid yang sudah memulai kegiatan sarapan mereka.
"Kyra itu temanku, mari bergabung" Ajak Leta sambil menunjuk seorang gadis yang tengah melambaikan tangannya pada mereka.
"Hai Adele apa kau sudah lama?" Tanya Leta
"Tidak, aku baru saja datang" Jawab gadis bernama Adele itu
"Apa dia teman sekamarmu itu?" Tanyanya.
"Ya, panggil saja ia Kyra" Jawab Leta, karena ia tau Kyra pasti akan acuh seperti pertama kali mereka bertemu.
"Hai Kyra, kau sangat cantik. Namaku Adele Adriana Demetrios, panggil aku Adele. Aku adalah teman sekelas sekaligus teman seruangan Leta. Bisa dibilang kami adalah sahabat" Ucap Adele memperkenalkan dirinya.
Kyra menaikkan salah satu alisnya.
"Kau seorang Putri?" Tanyanya datar.
"Yaa begitulah" Jawab Adele
"Walau kami adalah keluarga kerajaan, kamu jangan sungkan untuk berteman dengan kami" Lanjut Adele disertai senyuman manisnya.
Kyra menangangguk canggung. Jujur ia belum pernah mempunyai teman dan orang terdekat selain Arion.
"Mari kita pesan makanannya, sebentar lagi semua nya akan datang" Ucap Leta.
Mereka menekan tombol dimeja, dan keluarlah tablet yang digunakan untuk memesan menu sarapan mereka.
Sambil menunggu sarapan mereka datang, Adele melontarkan pertanyaan yang ada dibenaknya dari tadi pada Kyra.
"Apa kau sungguh adik dari Arion?" Tanyanya.
"Ya" jawab Acuh Kyra.
Adele membulatkan matanya nampak ia sangat takjub mendengarnya.
"Wow kau sangat beruntung mempunyai kakak seperti Arion" Ucapnya Antusias
"Dasar Penggemar berat Arion" Potong Leta
"Kalau suka bilang dong, jangan hanya diam. Emang dia bakalan tau perasaan kamu kalau kau hanya diam saja? Ditikung orang baru nyesel lho" lanjut Leta panjang lebar.
Adele yang mendengar itu menimpuk Leta dengan tisu yang berada diatas meja.
"Diam kau, aku bilangin ke kakak ku baru tau rasa" Ancam Adele
Leta yang mendengar itu merasakan pipinya memanas.
Adele tertawa melihat perubahan wajah Leta yang memerah.
Kyra yang melihatnya hanya memutar bola matanya malas.
Disaat Adele tengah asik tertawa, matanya tak sengaja melihat tangan Kyra yang tertutupi oleh jubah berwarna silver milik Kyra.
"K-kyra kau mempunyai ukiran dikedua tanganmu?" Tanya Adele tak percaya.
"Keliatannya?" Tanya Kyra balik dengan tatapan dinginnya.
"Hehehe" Adele tertawa canggung menanggapi ucapan Kyra.
"Menurut buku yang kubaca, seseorang yang mempunyai ukiran dikedua tangannya merupakan orang pemegang kekuatan terbesar"
"Dan pakaian yang disediakan di academy ini sudah otomatis mengikuti kekuatan yang dimiliki pemiliknya. Dan kau mempunyai hampir semua warna yang dimiliki murid disini, dan warna itu, warna jubah dan sepatu mu, warna Silver dan Gold? Aku belum pernah melihatnya" Jelas panjang lebar Adele.
Kyra hanya diam, tidak berniat menggubris perkataan Adele. Begitupun Leta, ia terpaksa bungkam, karena Kyra menyuruhnya merahasiakan jati diri Kyra sebagai keturunan kesembilan.
Tak lama kemudian tiga buah nampan terbang menghampiri mereka.
Semuanya larut dalam makanan mereka masing-masing.
"Kyra kau menyukai Coklat rupanya" Ucap Adele karena melihat makanan yang dipesan oleh Kyra yang berupa Coklat hangat, roti yang dioles selai Coklat dan Chocolate ball kesukaannya.
"Ya begitulah" Jawab Kyra sekenanya.
"Adele apa kau ingin ikut bersama kami keruang kepala sekolah?" Tanya Leta
"Tentu saja" Jawab Adele antusias.
"Apa kalian sudah selesai?" Tanya Leta Lagi
Kyra dan Adele mengangguk bersamaan.
"Sebentar" Cegah Kyra ketika mereka semua sudah berdiri.
"Ada apa?" Tanya Adele dan Leta bersamaan.
"Pesan Chocolate ball" Jawab Kyra seenaknya.
"Mau dibawa?" Tanya Adele tak percaya.
"Ya" ucap Kyra acuh.
Adele dan Leta tak menyangka jika Kyra adalah penggemar Coklat akut. Mereka kira, Kyra hanya sekedar menyukai coklat saja, tetapi sudah akut ternyata.
Selang beberapa menit, sebuah nampan menghampiri mereka dan terdapat Chocolate ball yang sudah terbungkus rapih.
"Ayo" Ucap Kyra sambil melenggang pergi meninggalkan Leta dan Adele.
Leta dan Adele membulatkan matanya melihat Kyra yang meninggalkan mereka seperti itu. Sudah ditungguin dan sekarang Kyra meninggalkan mereka? Sungguh ter-la-lu.
"KYRA TUNGGU!" Teriak mereka bersamaan.
Alhasil teriakan tersebut membuat mereka menjadi pusat perhatian diruang makan yang sudah terisi penuh itu.
Adele dan Leta terseyum tak berdosa sambil mengacungkan kedua jari mereka membentuk peace.
❄❄❄
"Kyra lain kali jangan tinggalkan kami lagi" Ucap kesal Leta.
"Oke" Jawab Kyra datar
Tak berapa lama merekapun sampai didepan pintu ruangan kepala sekolah.
"Nah sudah sampai, kita keruangan duluan yaa Kyra" ucap Leta
"Kita ada dikelas B2 ruang Alpha" lanjut Adele.
"Oke" Lagi dan lagi jawaban yang sama dilontarkan Kyra dengan datarnya.
Setelah Leta dan Adele pergi, Kyra mengetuk pintu dan melenggang masuk kedalam ruangan.
"Selamat pagi Mr. Gavin dan Mrs. Rosalie" Ucap Kyra sopan sambil membungkukkan badannya tanda salam penghormatan.
"Jangan terlalu formal seperti itu jika hanya kita yang berada disini" Ucap Paman Gavin.
"Baiklah" Jawab Kyra.
"Wow nak, pakaianmu sangat cantik, dan jubahmu itu sangatlah menawan" Puji Bibi Rosalie.
"Terimakasih Bibi" Ucap Kyra.
"Sini duduk dulu sayang" Perintah paman Gavin.
"Bagaimana sarapan mu tadi sayang? Dan apakah kau tidak merasa kesakitan lagi?" Lanjut paman Gavin.
"Seperti sarapan pada umumnya paman, dan Queen tidak merasakan sakit sekecil apapun, tenang saja" Ucap Kyra meyakinkan.
"Baiklah sayang. Jika kau merasa ada yang tak beres, kau bisa menghubungi kami ataupun seseorang melalui Mind-link"
"Mind-link?" Tanya Kyra Bingung.
"Seperti kau berbicara menggunakan smartphone dari pikiranmu tetapi hanya bisa didengar olehmu dan orang-orang yang kamu inginkan saja" Jelas sang Bibi.
"Bagaimana caranya?" Tanya Kyra lagi.
"Pusatkan pikiranmu pada orang yang kamu tuju, kosongkan semua yang ada pikiranmu, fokus dan lepaskan dinding penghalang yang ada pikiranmu" Kini sang Paman yang menjelaskan.
"Oh ya, dinding penghalang itu bisa kamu lepas dan tarik kembali, jika kau ingin mengMind-link atau menerima Mind-link seseorang kau bisa melepas dindingnya, dan jika kau tidak ingin mengirim atau menerimanya, kau bisa tarik kembali dinding itu" Lanjut sang paman.
"Baiklah akan Queen coba" Kyra mencoba cara yang telah dijelaskan oleh sang paman.
'Sudah?' Tanya Kyra pada Paman Gavin melalui Mind-Link.
'Bagus sayang' Jawab Paman Gavin.
Kyra tersenyum bangga mendengar jawaban dari paman Gavin.
"Kau mempelajarinya dengan Cepat Queen" Puji Paman Gavin.
Bibi Rosalie tersenyum bangga melihat Kyra yang dengan cepatnya mempelajari Mind-Link.
"Sebentar lagi wali kelas mu akan datang kesini dan akan mengantarkan mu keruangan yang akan kau tempati" Ucap Paman Gavin.
Selang beberapa menit berlalu, pintu diketuk dan munculah seorang pria berparas tampan, diperkirakan usianya sekitar 28 tahun.
Pria itu membulatkan matanya kala melihat pakaian yang dipakai Kyra. Ia terkejut, bagaimana bisa? Warna itu? Warna kekuatan paling langka dan merupakan warna kekuatan terbesar.
Dan apa yang ia lihat lagi? Ukiran ditangan gadis itu begitu rumit, dan gadis itu mempunyai nya dikedua tangannya? Bagaimana bisa?
'Apakah gadis itu orangnya Mr. Gavin?' Tanya pria itu melalui Mind-link miliknya.
'Iya kau benar Mr. Devan' Jawab paman Gavin sambil tersenyum hangat.
"Perkenalkan Kyra, dia adalah Mr. Devan, ia merupakan wali kelasmu, ia salah satu guru element disini. Dan Mr. Devan perkenalkan, gadis ini merupakan keponakanku sekaligus murid baru disini, Kyra Queensha Jovanka" Ucap Bibi Rosalie memperkenalkan.
Kyra membungkukkan badannya tanda salam penghormatan, dan dibalas oleh Mr. Devan dengan senyum menawannya.
"Mari Kyra kita berangkat, sudah waktunya bel masuk berbunyi" Ajak Mr. Devan dan dijawab anggukan singkat oleh Kyra.
"Kami permisi dulu Mr. Gavin, Mrs. Rosalie" Ucap Kyra dan Mr. Devan bersamaan, tak lupa membungkukkan badannya sebagai salam hormat.
"Baiklah, hati-hati" Jawab Paman Gavin.
Setelah Kyra dan Mr. Devan pergi, tinggalah paman Gavin dan Bibi Rosalie berdua didalam ruangan.
"Sayang ku kira Queen tidak mempunyai kekuatan itu, kekuatan besar itu, ternyata ia mempunyainya aku takut kehilangan dia, sesuatu yang buruk pasti akan menantinya" Lirih Bibi Rosalie
"Jangan khawatir sayang, aku akan mencari cara agar kekuatan Queen dapat ia kontrol dan tidak lepas kendali" Ucap Paman Gavin menenangkan.
"Dan juga aku akan mencari cara agar Azura dan pasukan Sheith nya itu dapat dikalahkan walaupun kemungkinan itu kecil sekali, aku tidak mau sesuatu yang buruk terjadi pada Queen" Lanjutnya.
"Aku akan membantu" Ucap Bibi Rosalie sambil memeluk sang suami.
❄❄❄
❄Sedikit Info❄
Jika terdapat tanda petik satu ( ' ) dan tertulis miring, maka mereka sedang melakukan percakapan melalui Mind-Link.
Sedangkan jika terdapat tanda petik dua ( " ) berarti mereka sedang melakukan percakapan secara langsung.
Mohon maaf jika terdapat banyak Typo🙏
Ikuti terus kisah Kyra😘
Jangan Lupa untuk menekan tombol ⭐
See you again❤