𝐢 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮 | 𝑴.𝒚𝒈 ✓

By queenhyerim

173K 16.2K 2.8K

[Written In Indonesian] Started : 17 Maret 2017 Ended : 16 Desember 2018 #48 Random [20-10-17] #49 Random [03... More

Preface
01 - Poem For You
02 - Lost You
03 - Miss You
04 - Begin
05 - Married?!
06 - Accident
07 - Meet
08 - Unknown
[Bonus] : Hyerin
09 - Morning Call
10 - Him
11 - Stalk
12 - Going Outside
13 - Implied
14 - Fever
15 - 2?
To : You
16 - Our Photos
17 - Annoyed!
18 - Is This Real?
19 - Sleep
20 - I Love You Hye Rim
21 - You Are Different
22 - Min Yoongi!!!
23 - Seok Jin
24 - Terbangun?
25 - Promises
26 - Peck
27 - Es Krim
28 - Shy
29 - Explain
30 - Hope
31 - Double?
32 - Another Sides
33 - Backwards
34 - This Point
35 - Lunch
36 - Akhir
37 - Tamu Tak Terduga
38 - Hard Choice
39 - Seongwol Datang
40 - Yoonwol
41 - Cook
42 - Who Comes?
43 - Aku Untukmu
44 - Manja
45 - The Case Starts
46 - Suprised
47 - We Were

48 - Let You Go [End]

3.1K 137 38
By queenhyerim

Because this is the end of the story so I entered many words in it.

Jangan lupa dukungan votes dan comments!😍🤗

Started : March 17, 2017

Ended : December 16, 2018

Happy Reading!

♡♡♡

"Hyerim-ah!"

"Bagaimana? Perutmu kenyang tidak?"

"Tentu saja , kau membuat dietku gagal, Kim Fucking Taehyung."

"Tak apa, kau lebih cocok berisi dari pada kurus. Adanya kau dikira tidak diurus dengan baik. Jadi, aku melakukannya cuma - cuma."

"Terserah kau."

Perempuan di hadapannya tak pernah berubah masih menyebalkan. Meski ia tahu diam - diam gadis itu menyimpan banyak misteri yang menarik perhatian.

Keheningan tercipta selama sepuluh detik sampai akhirnya Taehyung kembali bersuara. Sedangkan Hyerim mencoba bersikap tak acuh sambil meminum teh lemonnya.

"Rim - ah."

Panggilnya, tak luput memberikan senyuman merekah di sana. Tidak biasa sekali bagi gadis pemilik surai kehitaman tersebut melihat penampakan Taehyung secerah siang ini.

Melihat wajah Taehyung seperti sekarang, membawanya mengingat kembali masa - masa di bangku sekolah. Taehyung, seorang yang ramah dan humoris. Dia, memiliki daya tarik tersendiri bagi siapa pun perempuan yang berada di dekatnya.

Hyerim akui. Ia juga salah satu dari sekian wanita itu. Hyerim tersihir akan tiap inci keindahan lelaki pemilik suara rendah tetapi menggoda insan ini.

Ya, menyenangkan sekali ketika bisa mengenal dan lebih dekat dengan lelaki Kim tersebut.
Sayangnya, jauh sebelum permasalahan menimpa mereka.

"Hei, Taehyung!"

Panggil Hyerim agak risih karena terlalu lama dipandang. Ada apa dengan otak makhluk satu ini? Dia pikir, Hyerim bisa tahan saat adu tatap.
Ini titik kelemahannya.

Semoga saja pipinya tak mememerah bak kepiting yang keluar dari panci pengukus. Uh, memalukan!
Mengapa wanita mudah sekali tersipu?
Sungguh menyebalkan!

"Apa yang terjadi denganmu?
Jangan memasang wajah begitu padaku!"

Wajar sekali jika ketakutannya merebak.
Tidak ada yang tahu kejadian di masa mendatang , bukan? Bisa saja lelaki di hadapannya melakukan perbuatan asusila seperti di sinetron yang ia tonton.

Astaga! Menjijikkan sekali!
Pemikiran kotor macam apa ini! Hyerim tidak mau sampai hal bodoh itu terjadi dan pasti habislah sudah riwayatnya di depan Appa dan Eomma.

"Maaf, bukan maksudku."

"Sudahlah, cepat bicara."
Potong Hyerim berpura - pura kesal.

"Kau terlalu cantik jadi aku terpesona."
Goda Taehyung tak lupa mengerlipkan mata kirinya. O, ya Tuhan. Apa ini? Dia ingin membuat Hyerim melayang ke angkasa.

"Aku serius."
"Baiklah."
Pria itu sedikit mengela napas, mencoba menenagkan diri sebelum mengalihkan pembicaraan ini ke arah yang lebih intens.

"Rim, sebenarnya, aku membawamu ke sini bukan sekadar makan siang bersama. Ada perihal penting yang harus kusampaikan kepadamu."
Hyerim sendiri tak yakin bisa menebaknya.
Sulit. Sekalipun dari seorang Kim Taehyung.

"Sebelumnya..."

Jemari lentik Taehyung meraih punggung tangan Hyerim dan lebih mengejutkan lagi, pria itu mengecup tangannya.

"Terima kasih atas semua yang pernah kita lakukan."

Cinta.

Sedih.

Rindu.

Mereka membaur menjadi satu. Kini, Hyerim tak tahu harus bersikap apa. Perasaannya mudah sekali bergeser dan berubah. Ia sendiri tak bisa mengendalikannya.

"Aku ingat sekali.."

"Saat kau dan aku menghabiskan waktu di roof top selepas kelas. Kita memandangi awan sore sebelum matahari tenggelam."

"Ya, aku ingat itu dan aku tertidur di kakimu."

"Ternyata kau belum sepenuhnya melupakanku."

Pahit. Terasa pahit lidah Taehyung untuk mengutarakan kenangan yang mungkin hanya 'kan jadi kenangan hari ini. Takkan lagi terulang. Impian itu mesti ia lenyapkan mulai sekarang.

"Pengalaman menyenangkan dan suatu kehormatan bagiku untuk bisa mencintaimu sepenuhnya Rim-ah."

"Pernah suatu hari kuberpikir, kubisa menghabiskan waktu denganmu seperti dahulu. Kita yang setiap malam pergi menuju tempat menyenangkan di Seoul. Bermain di taman hiburan. Aku yang memelukmu ketika kau cemas, takut dan kesal."

Air mata segera membasahi mata besarnya diikuti rambut kemerahannya yang turun menutupi wajahnya. Apa sesedih itukah perasaan Taehyung karena kehilangannya?

Hyerim tak menyangka Taehyung yang selama ini menyebalkan dan menganggu hidupnya dengan Yoongi memiliki hal yang mampu melemahkan hatinya. Bahkan, pria itu menangis sesegukan walau sekuat tenaga ia mencoba bersikap tenang tetap saja Hyerim masih bisa merasakan sisi kelemahan seorang Kim Taehyung yang tak banyak terekspos.

"Walau itu dahulu."

Tiga kata yang meluncur begitu saja dan menceloskan hati Hyerim.

Raut Taehyung semakin sendu, ya , Hyerim bisa melihatnya dengan jelas bahkan pria itu mencoba menguatkan diri untuk melanjutkan kata - katanya. Melihat Taehyung berkaca - kaca memicu reaksi dalam dirinya untuk memeluk Taehyung lalu menenangkannya sebisa mungkin.

Ia tak mampu melihat orang yang pernah ada dalam hidupnya menderita hanya karenanya. Sebenci - bencinya Hyerim pada Taehyung takkan mampu bertahan lama dan akan runtuh ketika pria itu menangis.

Hyerim pikir hanya ialah satu - satunya yang terluka dalam permainan cinta ini, nyatanya tidak. Ada dua hati yang sama - sama patah.

"Taehyung-ie..."

Tanpa menunggu lama lagi Hyerim membawa Taehyung ke dalam dekapannya, membiarkan pria Kim ini meluapkan emosinya. Namun, tak lama sepersekon kemudian Taehyung melepasnya.

"Kau tidak perlu menjalankan ancamanku tempo hari. Lupakan saja, Rim. Anggap ini sepenuhnya dosaku. Aku akan bertanggungjawab dan membantumu kembali dengannya."

Pelipis Hyerim mengerut sedikit sebenarnya apalagi maksud dari Kim Taehyung? Ia sungguh tak mengerti. Ini cukup menuai kebingungan dan tanda tanya besar baginya. Mustahil sekali. Hyerim sudah setengah tahun memisahkan diri dari kekasihnya.

"Maksudmu? Aku, kembali dengan Yoongi?"

Tanya Hyerim mencoba meminta kepastian siapa yang orang dimaksud diibalik kalimat Taehyung.
Taehyung mengangguk dan memaksakan senyum kebahagiaan meski ia belum sepenuhnya rela. Ada hal yang tak bisa ia lupakan dari sosok gadis Yoon di hadapannya ini.

"Selama ini aku terlalu banyak menganggap aku yang paling pantas untuk memilikimu tetapi kenyataannya ada yang lebih pantas.
Dia adalah sahabatmu. Kumohon, kembalilah padanya. Ia membutuhkanmu. Lupakan kita, karena aku tahu kau juga membenciku yang biadab."

Aku Taehyung tanpa beban karena memang semua yang ia ucapkan tentang sifat dirinya di mata Hyerim ialah kebenaran yang nyata. Sekarang , Taehyung tahu betapa busuk dan pengecutnya ia sebagai pria.

"Aku pergi begitu saja tanpa alasan dan mengakibatkan hati hingga fisikmu sakit bahkan terluka berkepanjangan hanya karena aku terbuai nafsu."

Hyerim masih mendengarkan Taehyung.

"Kemudian, Yoongi-Hyung datang menolongmu. Kupikir hanya ia yang bisa mengembalikan dirimu yang dahulu suram 'tuk kembali bersinar."

Taehyung merenggangkan jarak, memilih menjauhi Hyerim mencoba tak lagi menatap mata gadis itu.

"Aku akan mencoba melepaskanmu karena kutahu bahwa ia bisa menjaga dan melindungimu.
Kau adalah wanita tercantik dan terindah yang pernah kutemui selama hidupku melebihi istriku sendiri maka seharusnya kau bersama orang yang bisa menjaga dirimu yang berharga ini, begitu berharga sampai aku terobsesi padamu."

"Itu dahulu, ya, niat jahatku kini kukubur dalam - dalam. Cukup sudah kumerusak kebahagiaanmu.

Hyerim masih belum sepenuhnya berani untuk menghadap ke pada Yoongi lagi. Ah, ini menyiksa dan menyeramkan. Ia sudah tak bisa membayangkan amarah pria itu.

"Mengapa kau memintaku untuk kembali pada Yoongi? Aku... aku sudah tidak mencintainya, Taehyung-ie."

Entah dari mana Hyerim bisa mengatakan ia tak mencintai Yoongi lagi, suatu dusta yang Hyerim coba ciptakan.

"Jangan bohongi dirimu, Kau mencintainya, kan? Kau tidak pandai berbual."

"Sudah jangan banyak bertanya lagi, dia membutuhkanmu sekarang Hyerim - ah. Kau tidak ada lagi alasan mengada - ada untuk meninggalkannya karena ia mencintaimu seutuhnya hingga ia..."

Taehyung menggantungkan kalimatnya membuat Hyerim menunggu apa yang akan selanjutnya Taehyung ucapkan. Ah, pria ini senang sekali memotong kalimatnya, menyebalkan!

"Ia sakit, Rim - ah. Ia terbaring lemah di rumah sakit." Meski pelan namun terdengar jelas oleh indera rungunya.

Mata Hyerim melebar , jantungnya berdegup kencang. Begitu sakit. Ia seperti ditusuk puluhan anak panah di detik itu juga. Ia berharap kalimat Taehyung tak nyata. Tidak! Tidak mungkin! Yoongi tidak boleh sakit karenanya.

"Apa?!" Sahut Hyerim lantang. Sudahlah , ia tak ingin lagi peduli pada tatapan orang - orang di dalam kafe. Yang ada dipikirannya kini, hanyalah sosok Yoongi dan semua hal yang ia lalui bersamanya.

"Bawa aku menuju Yoongi sekarang, Taehyung - ah. Kumohon!"

Hyerim merasa ia lengah dan bodoh, ini semua akibat kecerobohannya yang tidak mengabari Yoongi sama sekali selama enam bulan. Pasti Yoongi akan sangat membencinya setelah ini.













♡♡♡













Yoongi tak sadarkan diri sudah hampir satu seminggu, ia di sini. Sekujur kakinya dipenuhi balutan kain putih akibat percobaan penyiksaan diri sendiri. Ya, ia mengalami depresi hebat akibat kehilangan Hyerim.

Berbagai cara Yoongi lakukan untuk menemui gadis itu namun lagi - lagi berakhir sia - sia.

Ah, rasanya Yoongi tak berguna sebagai seorang kekasih.

Pekerjaan untuk menjaga Hyerim saja tidak becus sama sekali.

Bagaimana bisa ia mencoba memimpikan pernikahan dengan gadis Yoon tersebut lalu memiliki anak dengannya? Mungkin, hanyalah omong kosong belaka yang takkan terjadi.

Untung saja Yoon Hyerin dan Park Jimin mengetahui hal ini.

Semua berawal dari mereka yang ingin menemui Yoongi dan membantunya mencari Hyerim namun menemukan pria Min tersebut dalam keadaan mengenaskan bahkan tercium aroma alkohol di sana.

Lalu, mereka berdua memanggil kawan - kawan terdekat Yoongi lainnya untuk segera membawanya ke rumah sakit.

Dengan tergesa - gesa Hyerim berlari di lorong rumah sakit. Taehyung hanya memandangi gadis itu dari belakang. Ia bisa melihat betapa kacau dan cemasnya ia terhadap keadaan Yoongi.

Di pikiran Hyerim , hanya ada nama Min Yoongi. Hanya diri pria itu. Apa pun yang terjadi pada Yoongi hal itu tentu memengaruhi keadaan dirinya.

Sementara itu, Taehyung sekadar membiarkan Hyerim. Ia tahu, wanita itu dilanda kecemasan setengah mati. Ia yakin benar, Hyerim tak ingin kehilangan napas dalam hidupnya.

"Kau benar - benar mencintainya, Hyerim - ah. Semoga Tuhan menyelamatkan Hyung untukmu. Kau pantas untuk mendampingi dan berbahagia bersamanya."

Taehyung kini hanya bisa tersenyum kecut. Realita yang menyakitkan ketika ia sudah tidak lagi menjadi prioritas Hyerim.

Pria bersurai kemerahan tersebut lalu melangkah masuk mengikuti Hyerim yang kini telah berada di dalam ruangan.

Namun, belum benar - benar masuk ia sudah lebih dahulu mendapati presensi Hyerim yang bersikap seolah memberi sinyal agak tak nyaman atas kehadirannya.

"Taehyung, bisakah kau berikan aku kesempatan hanya berdua dengan Yoongi? Maaf, aku hanya ingin membuatnya tak salah paham lagi. Ia sekarang benar - benar membutuhkanku."

"Baiklah, aku tunggu di luar."













♡♡♡












"Yoongi..."

Alangkah terkejutnya Hyerim. Ini bukanlah pemandangan yang ia inginkan dalam dua dekade hidupnya.

"Astaga, apa yang terjadi denganmu? Kau seterluka ini setelah kutinggalkan. Hiks... Aku bukanlah kekasih yang baik untukmu. Bahkan, kau sakit karenaku."

Hyerim terus menyalahkan dirinya sendiri. Hyerim pikir memang semua ini terjadi karenanya. Seandainya saja, ia memberitahu kabarnya kepada Yoongi barang sebentar mungkin tidak akan seburuk ini. Andai saja. Namun, terlambat.

"Taehyung bilang kau sudah seminggu tak sadarkan diri. Ma..maafkan aku, Yoon."

"Aku tahu semuanya sekarang, Yoon. Kau bahkan mencemaskanku hingga mengidap depresi parah dan..."

"Hye..rim.."

Pergerakan dari jemari di dekat lengannya membuatnya tercekat dan tak menyangka Yoongi segera sadar atas kehadirannya di sini.

Mukjizat, selama seminggu ia melewati masa - masa kritis kini Tuhan mengizinkannya untuk sadar kembali.

Suara itu.
Ya, suara berat itu kembali lagi. Mengapa sekarang suara semakin memberat dan serak.

"Min.. Hye.. Rim.."

Yoongi masih terbaring dengan lemas dan lemah. Pucat kulitnya semakin memucat. Bibir merahnya memudar menjadi kering dan ada bekas luka di sana. Mungkin akibat percobaan penyiksaan.

Pria 27 tahun tersebut , mencoba untuk bangkit namun tak bisa seluruh tubuh masih belum mampu untuk menopang. Untung saja, Hyerim segera menurunkannta agar kembali berbaring di ranjang.

"Jangan paksa dirimu, Yoon."

"Ah, kau sudah di sini rupanya."
Senyumnya merekah setelah sekian lama. Yoongi merasakan kebahagian kembali mengisi jiwanya setelah terus - menerus diterpa kesepian tak berujung.

"Kau kemana saja, Rim-ah, aku mencarimu."

Hyerim mendapatkan binaran mata yang tak bisa ia jelaskan dari Yoongi. Lelaki itu mungkin ingin menghantamnya dengan kebencian sekarang atau pukulan jika ia sudah benar - benar muak dengan sikap keterlaluannya.

"Kau ingin marah padaku, Yoon? Lakukan. Aku pantas menerimanya atau kau ingin memutuskan hubungan ini? Tidak apa - apa."

"Kemarilah."

Dengan mata masih sembab sehabis menangis Hyerim mendekati Yoongi. Ia sudah mengira Yoongi akan mencaci maki dirinya. Namun, ekspektasinya meleset.

"Aku merindukanmu, Rim."

Yoongi membawa Hyerim ke dalam dekapan hangatnya membiar Hyerim mengeluarkan segala emosinya. Meski tak bisa mendekap sepenuhnya karena kakinya masih terasa sakit.

"Aku juga merindukanmu, maafkan aku, Yoon. Ini bukan mauku. Sekali lagi aku menyesal... Bunuh aku, Yoon! Aku tidak pantas menjadi pendamping hidupmu."

Hyerim memukul dada Yoongi pelan.

"Sstt... Kamu ngomong apa, Rim? Tidak. Kamu tetap yang paling kubutuhkan saat ini. Tak ada yang lain, cuma kamu."

Hyerim merasa beryukur sekali pada Tuhan diberikan pasangan seperti Yoongi. Pria yang sering membuatnya kesal namun diam - diam membawanya untuk jatuh berkali - kali dalam pesonanya.

Jujur, Hyerim tak punya lagi alasan untuk meninggalkan pria ini lagi. Yoongi adalah hal yang paling ia butuhkan dan berharga di dunia.

"Jangan pernah coba pergi dari sisiku. Itu sudah lebih dari cukup. Kamu, segalanya bagiku dan alasan mengapa kuingin tersenyum lebih lama."

"Aku hanya memilikimu. Dirimu adalah amanat dari Eomma dan Appa, makanya beliau memilihku untuk mencintai dan menyayangimu."

"Sekarang , kamu tenang ya, aku baik - baik saja. Jangan menangis, aku sakit jika melihat calon istriku menangis hanya karena melihatku sakit."

Tangis Hyerim semakin menjadi. Ia tidak peduli dengan make-upnya yang luntur , mata merah sembab atau pun ia menjadi terlihat jelek. Yang ia pedulikan hanyalah Min Yoongi untuk terus hidup , sehingga mereka bisa menghabiskan waktu bersama selamanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

- End -











Sebelumnya aku berterima kasih atas Hyerders yang rajin vomen dan engga bosan baca cerita berchapter banyak ini dari awal hingga akhir.
Aku mencintai kalian!!!!😘😘😘😘

Sampai jumpa di buku baru Hyerim dan mungkin aku bakal kasih bonus sebagai hadiah terakhir di buku ini!

Continue Reading

You'll Also Like

17.2K 832 41
Bagusnya, follow sebelum membaca... (revisi) Dimas kira, kehidupannya akan terus abu-abu. Dengan keluarga yang berantakan dan masalah kian berdatan...
169K 26.5K 48
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
Mad Dog✔ By Ruu

Fanfiction

139K 16.2K 41
[Completed] Seingat Yoojung, ia baru saja memungut anjing manis di jalan dan tidur bersamanya tadi malam. Tapi ketika ia bangun, ia malah mendapati...
206K 19.4K 71
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...